Malam semakin larut, tetapi bagi Aisyah, waktu terasa berjalan begitu lambat. Hening yang mencekam menyelimuti kamar mewah itu, hanya terputus oleh napas mereka yang terdengar jelas dalam kegelapan. Saat Sulistyo tiba-tiba menarik tubuhnya, Aisyah tersentak. Tubuhnya memutar dengan paksa, wajahnya kini menghadap pria yang menjadi sumber dari semua ketakutannya.Pelukan Sulistyo begitu erat, seolah mencengkram jiwa Aisyah, membelenggunya dalam ketidakberdayaan. Hidung Sulistyo mengendus lehernya, menghirup aroma manis yang bercampur dengan dinginnya keringat ketakutan."Terus panggil aku seperti itu saat kita bersama," bisiknya, suara yang rendah namun penuh perintah. Matanya menatap lurus ke dalam mata Aisyah—tatapan yang mengunci, memaksa tunduk, mencabut setiap keberanian yang mungkin tersisa di dalam dirinya.Aisyah hanya bisa mengangguk kecil, kaku, seperti boneka yang benangnya dikendalikan oleh tangan kasar.Sulistyo tersenyum puas, tanganny
Last Updated : 2025-01-17 Read more