Di ruang keluarga keluarga Nugroho, suasana penuh tawa dan percakapan ringan, namun di balik setiap kata yang terlontar, ada hawa dingin yang merayap seperti bayangan tak kasatmata. Mereka duduk melingkar di bawah lampu gantung mewah, cahaya keemasan memantulkan kemilau di meja kaca di depan mereka. Di atas meja, cangkir-cangkir porselen tersusun rapi, seperti senyuman palsu yang menghiasi wajah para penjahat berdasi. "Minggu depan... Memangnya bisa secepat itu?" Sulistyo bertanya, suaranya pelan namun sarat ejekan. Ia menyandarkan tubuh ke sofa, seolah-olah dunia berada di bawah kendalinya. Jatmiko, sang kepala keluarga, menyeringai puas, seolah sedang memamerkan mahakaryanya. "Tentu saja, Sulistyo! Lihat siapa yang bisa membujuk DPR dengan mudah. Mereka tidak lebih dari wayang yang tali kendalinya ada di tanganku." Prasetya bertepuk tangan kecil dengan ekspresi kekaguman yang dilebih-lebihkan. "Ayah memang yang terbaik!" katanya, suaran
Last Updated : 2025-01-17 Read more