Semua Bab Kristal Jiwa Raja Naga: Bab 51 - Bab 60

87 Bab

51. Dendam Klan Naga Hitam

Walaupun awalnya Hei Kun Long ingin membantah, tetapi logikanya mengatakan bahwa ia memang tidak bisa menembus formasi musuh dengan kekuatannya saat ini. "Sial! Baru kali ini aku menghadapi kekuatan yang sulit ditaklukkan!" Kaki Hei Kun Long menendang bebatuan hingga berhamburan. Hei Kun Long akhirnya berkata, "Baiklah. Kita kembali ke Gua Gero secepatnya untuk melaporkan hal ini kepada Xin Ge. Tapi jangan lengah. Beberapa orang tinggallah di sini untuk memantau setiap perubahan di tempat ini!" Dengan memendam kecewaan, kelompok itu memutuskan untuk segera mundur meninggalkan Lembah Pakisan yang masih tersembunyi di balik perlindungan formasi ilusi. Namun, mereka juga bertekad dalam hati untuk datang lagi guna mencari kebenaran dan keberadaan energi Jiwa Leluhur Naga Hitam yang dicurigai ada di tempat ini. "Leluhur Naga Hitam, tunggu kami. Kami akan kembali untuk menjemputmu!" Hei Kun Long berkata tajam sebelum melesat terbang ke angkasa dalam wujud asap hitam kehijauan. "Sia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

52. Menyegel Jiwa Leluhur Naga Hitam

Suara raungan naga yang meledak di udara, bergemuruh seperti ribuan guntur yang bersatu. Getarannya menyapu lembah, mengguncang tanah hingga retak dan membuat udara bergetar hebat. Proyeksi jiwa Caihong Xue langsung melayang ke udara guna menghindari gelombang kekuatan yang baru saja meledak. "Sial! Ternyata dia pura-pura lemah hanya untuk menyerangku lagi!" Caihong Xue mengumpat kesal sambil mendorong energinya. "Caihong Xue! Aku akan membunuhmu dan merebut kristal jiwamu!" Asap hitam berteriak dengan suara raungan yang menggelegar. "Caihong Xue, menyerahlah sekarang juga!" "Caihong Xue, jika kamu menyerah sekarang, aku berjanji akan membuat mayat pemuda itu utuh tanpa cacat sedikitpun!" "Menyerah?" Caihong Xue menyeringai. "Aku ... menyerah padamu yang hanya sisa jiwa tak berguna dan dibuang oleh klanmu sendiri?" "Aku tidak dibuang!" Asap hitam membentak marah. "Aku ditanamkan di tubuh anak itu untuk suatu tugas mulia yang diberikan oleh Yang Mulia Penasihat Agung!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

53. Serigala Bermata Putih

An Meng terpental keras, tubuh pria itu sempat menghantam beberapa orang di belakangnya sebelum jatuh ke tanah. Pekikan kaget terdengar, sementara beberapa orang buru-buru menolongnya. Rasa nyeri menyebar di sekujur tubuhnya, terutama di bagian pinggang dan lengannya yang terbentur cukup keras.Sebenarnya, An Meng sedang mencari An Zi. Informasi yang didapatnya dari para pelayan menyebutkan bahwa An Zi terlihat berjalan bersama seseorang menuju rumah Yin Long. Namun, begitu tiba di tempat tersebut, ia justru mendapati suasana yang tak biasa. Rumah bambu sederhana itu sudah dipenuhi banyak orang setelah ledakan keras menggema dari dalam."An Meng, mengapa kamu terjatuh?" tanya seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya.An Meng menggeleng sambil meringis kesakitan, lalu berusaha bangkit dengan menahan nyeri di pinggangnya. "Aku juga tidak tahu. Rasanya ... aku seperti baru saja menabrak sebuah dinding batu sebelum aku sampai ke sana."Wanita itu mengerutkan alis. "Dinding? Tapi tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

54. Banyak Orang Tak Berguna

"Huh, dasar sombong!" An Meng melirik sinis dengan bibir sedikit dimonyongkan. Ia ingin tahu kemampuan orang ini.Semua orang itu menunggu dengan dada berdebar dan bertanya-tanya Apakah orang itu akan mengalami hal serupa seperti An Meng.Pria setengah tua merasa dirinya bukan hanya pemberani tapi juga ia pasti dengan mudah bisa mendekati pondok bambu yang terlihat tak jauh di depannya. "Hanya mendekati sebuah pondok bambu, apa susahnya?" gumam pria setengah tua dengan sikap meremehkan."Coba saja kalau kau mampu. Aku akan mentraktirmu makan daging celeng kalau kau mampu masuk ke dalam sana!" An Meng berkacak pinggang.Di belakangnya, orang-orang mulai riuh dengan berbagai pendapat mereka masing-masing. Ada yang meremehkan dan tak sedikit pula yang menjagokan pria setengah tua itu.Pria setengah tua mulai mendekati tempat yang diduga dilindungi oleh pagar gaib. Dia melangkah pasti dan cepat, terus berjalan maju tanpa keraguan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

55. Pagarnya Sudah Hilang?

Qing Zhe meletakkan telapak tangan tangannya di udara, sedangkan mulutnya sibuk membaca mantra. Ia mencoba merasakan apa yang membuat mereka tak bisa melangkah lebih dekat ke pondokan milik Yin Long.Di belakang Qing Zhe, An Meng menunggu dengan perasaan gelisah sambil sesekali melihat ke arah pondokan yang masih mengepulkan sisa-sisa asap tipis. Ia berjalan mondar-mandir bak setrika penghalus pakaian, seperti seorang suami tengah menunggu kelahiran putranya."Qing Zhe, cepatlah!" seru An Meng dengan ekspresi cemas dan panik menjadi satu. Pria itu takut kalau ketua tuannya sedang tidak baik-baik saja di dalam sana.Qing Zhe masih belum membuka matanya, tetapi wajahnya terlihat serius. "Bagaimana, Qing Zhe?" An Meng benar-benar sudah tidak sabar."Sudah hilang," jawab Qing Zhe, ekspresinya datar."Hilang?" An Meng bergumam heran."Pagarnya sudah hilang?" An Meng masih tak percaya. "Bagaimana mungkin?" "Memang sudah hilang," tegas Qing Zhe sambil berjalan ke arah pondok dengan langkah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

56. Pria Bermata Abu-abu

Yin Long sedikit bingung dengan semua pertanyaan An Se baru saja. Ia yang tak begitu paham dengan ilmu-ilmu di bumi, bagaimana mungkin dapat membedakannya? Dia adalah makhluk asing dari Alam Naga Langit yang sudah memiliki kekuatan bawaan dari semenjak berada di dalam rahim ibunya, lahir berupa telur dan harus menunggu hingga ratusan tahun hanya untuk menetaskan satu butir telur naga. Jadi, bagaimana mungkin ia mengerti akan seluk-beluk alam di bumi? Namun, orang di atas tempat tidur tak bisa untuk tidak mendesak Yin Long. Ia masih terus bertanya meskipun lawan bicaranya sedang sibuk dengan pekerjaannya. "Ah Yin, apakah asap itu seperti ilmu guna-guna seperti yang dikatakan beberapa orang?" An Se berpikir, mengingat Yin Long mungkin saja tidak paham dengan apa yang dia maksud. "Dari yang kudengar, itu semacam ilmu sihir yang dikirimkan oleh seseorang untuk tujuan mencelakai orang lain. Begitu kata orang-orang." Yin Long baru saja dari dapur sambil membawa kendi tanah liat yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

57. An Zi Sudah Sembuh?

Yin Long bingung. "Aku ...."Yin Long berjalan mundur hingga punggungnya menempel di dinding. Sekarang, ia merasa dirinya seperti orang lemah yang sedang ditindas oleh dua pria kuat dengan tampang menakutkan.Qing Zhe dan An Meng mengikuti langkah Yin Long. Tatapan mereka seperti ingin menelanjangi orang di depannya."Dan formasi itu. Apakah itu milikmu?" Qing Zhe langsung memotong perkataan Yin Long. "Kamu seorang ahli formasi. Dari mana kamu mempelajarinya?" "Di mana tuanku?" tanya An Meng."Jawab dulu tentang formasi itu." Qing Zhe tak mau kalah."Kamu minggirlah, Qing Zhe!" An Meng terlihat kesal karena merasa jika Qing Zhe mengganggunya. "Tuanku lebih penting!""Formasi itu juga sangat penting bagiku!" tandas Qing Zhe sambil melihat ke wajah An Meng, matanya melotot.Yin Long. "...."'Ya, Dewa Naga. Ternyata di bumi ini ada juga orang yang tidak kalah mengesalkan daripada Bai Feng Li,' pikir Yin Long yang seketika teringat kepada adik seperguruannya, seorang gadis yang merupakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

58. Pucuk Dicinta

Yin Long tersenyum tipis dan berkata, "Mudah-mudahan secepatnya bisa sembuh secara total." "Apa maksud ucapanmu?" An Meng merasa ada yang aneh dengan perkataan Yin Long. "Apakah sebenarnya kamu tidak bisa menyembuhkannya?" "An Meng, jangan tidak sopan terhadap adikku!" An Se mengingatkan. "Tapi, Tuan Besar!" An Meng ingin protes. "Gara-gara dia, saya baru saja terjatuh di hadapan banyak orang. Saya merasa malu, Tuan!" "Jatuh?" An Se terkejut tetapi juga ingin tertawa. "Jatuh gara-gara ulah Ah Yin, apa maksudnya?" "Benar. Itu memang ulahnya!" An Meng menunjuk Yin Long dengan raut wajah kesal. An Se menggeleng sambil bangkit dari duduknya. "Semuanya, dengar!" "Sekarang ini bukan saatnya untuk berdebat. An Zi baru saja sembuh meskipun belum sepenuhnya, dan kita tidak boleh merusak kebahagiaan ini hanya untuk masalah yang sangat tidak penting." An Se mendekati Yin Long. "Aku sangat berterima kasih padamu, Ah Yin. Katakan, hadiah apa yang kamu inginkan?" Yin Long sedikit tersip
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

59. Penghuni Gua Gero

Yin Long merasa mendapat angin segar dan celah untuk membicarakan masalah Buah Penguat Jiwa yang harus didapatkan sebelum usia An Zi genap tujuh belas tahun. Yin Long berkata, "Terserah An Se Gege saja. Ah Yin akan menuruti semua perkataan Gege." "Baiklah. Kita pindah sekarang. Nanti aku akan menyuruh orang-orang untuk memperbaiki tempat ini." An Se berjalan keluar dengan diikuti oleh Qing Zhe. "Mari semuanya!" "An Meng, bawa tuan muda kembali ke kediamannya!" seru An Se dengan tanpa menoleh. "Baik, Tuan Besar." An Meng segera membantu An Zi untuk berdiri dan memapah pemuda itu dengan penuh kasih sayang. Sambil membantu An Zi berdiri, An Meng berkata, "Ingat, lain kali jangan melarikan diri dari paman lagi. Kalau tidak mengindahkan nasihat paman, maka jangan salahkan jika paman menjadi sedikit lebih keras pada Tuan Muda. Mengerti?" "Iya, iya. Paman ini cerewet sekali!" An Zi bersungut-sungut, merasa sedikit kesal terhadap pengasuhnya ini. "Aku ini sudah besar, tapi masih saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

60. Menerima Hukuman?

Wajah prajurit yang tergantung sudah sepucat mayat, tubuhnya lemas dan ia hanya bisa pasrah andaikata sang tuan ingin membunuhnya."Sampah!" Dengan sekali hentak, pria berjubah hitam melemparkan prajuritnya hingga terlempar jauh dan menabrak dinding gua dengan keras hingga ruangan itu bergetar."Sekarang lihatlah pangeran kalian itu!" Pria berjubah hitam berteriak sambil menunjuk ke arah pembaringan. "Dia sampai tidak sadarkan diri akibat dari kebodohan kalian semua!""Sia-sia saja aku mengirim kalian untuk mengikutinya, sedangkan kalian tidak berguna sama sekali!" Sang penasehat agung menyambung ucapannya yang terlepas dengan penuh kemarahan tak terhingga."Ampuni kami, Yang Mulia Penasihat Agung! Ampunilah kami yang tidak bisa menjaga Pangeran Hei Xian dengan baik!" Salah seorang memberanikan diri untuk bicara. "Orang itu sangat kuat dan sepertinya dia juga memiliki kemampuan yang tidak biasa.""Benar sekali, Yang Mulia! saat pangeran s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status