Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 59. Penghuni Gua Gero

Share

59. Penghuni Gua Gero

last update Last Updated: 2025-03-16 21:25:57

Yin Long merasa mendapat angin segar dan celah untuk membicarakan masalah Buah Penguat Jiwa yang harus didapatkan sebelum usia An Zi genap tujuh belas tahun.

Yin Long berkata, "Terserah An Se Gege saja. Ah Yin akan menuruti semua perkataan Gege."

"Baiklah. Kita pindah sekarang. Nanti aku akan menyuruh orang-orang untuk memperbaiki tempat ini." An Se berjalan keluar dengan diikuti oleh Qing Zhe. "Mari semuanya!"

"An Meng, bawa tuan muda kembali ke kediamannya!" seru An Se dengan tanpa menoleh.

"Baik, Tuan Besar." An Meng segera membantu An Zi untuk berdiri dan memapah pemuda itu dengan penuh kasih sayang.

Sambil membantu An Zi berdiri, An Meng berkata, "Ingat, lain kali jangan melarikan diri dari paman lagi. Kalau tidak mengindahkan nasihat paman, maka jangan salahkan jika paman menjadi sedikit lebih keras pada Tuan Muda. Mengerti?"

"Iya, iya. Paman ini cerewet sekali!" An Zi bersungut-sungut, merasa sedikit kesal terhadap pengasuhnya ini. "Aku ini sudah besar, tapi masih saja
Serpihan Salju

Note: Pembaca Tersayang, mulai dari bab ini kita akan memasuki arc di Klan Naga Hitam yang merupakan musuh bebuyutan Caihong Xue atau raja naga yang menempati tubuh An Zi. Semoga saja cerita ini bisa dipahami dan tidak membuat Anda semua merasa bingung. Happy reading! by Serpihan Salju

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kristal Jiwa Raja Naga   60. Menerima Hukuman?

    Wajah prajurit yang tergantung sudah sepucat mayat, tubuhnya lemas dan ia hanya bisa pasrah andaikata sang tuan ingin membunuhnya."Sampah!" Dengan sekali hentak, pria berjubah hitam melemparkan prajuritnya hingga terlempar jauh dan menabrak dinding gua dengan keras hingga ruangan itu bergetar."Sekarang lihatlah pangeran kalian itu!" Pria berjubah hitam berteriak sambil menunjuk ke arah pembaringan. "Dia sampai tidak sadarkan diri akibat dari kebodohan kalian semua!""Sia-sia saja aku mengirim kalian untuk mengikutinya, sedangkan kalian tidak berguna sama sekali!" Sang penasehat agung menyambung ucapannya yang terlepas dengan penuh kemarahan tak terhingga."Ampuni kami, Yang Mulia Penasihat Agung! Ampunilah kami yang tidak bisa menjaga Pangeran Hei Xian dengan baik!" Salah seorang memberanikan diri untuk bicara. "Orang itu sangat kuat dan sepertinya dia juga memiliki kemampuan yang tidak biasa.""Benar sekali, Yang Mulia! saat pangeran s

    Last Updated : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   61. Pil Tingkat Raja?

    Badan para prajurit menggigil seketika, tetapi juga hanya bisa pasrah. Mereka sadar jika kesalahan kali ini memang sangat fatal.Hei Xin Long berseru, "Hei Xiang!" Jenderal Hei Xiang bergegas mendekat dan langsung membungkuk hormat. "Hamba, Yang Mulia.""Kirim mereka semua ke ruang eksekusi dan beri mereka masing-masing tiga ratus kali hukuman cambuk!" Saat menjatuhkan hukuman, wajah dan suara Hei Xin Long sangat menakutkan.Jenderal Hei Xiang Long membungkuk sekali lagi. "Siap, Yang Mulia." "Hmmh!" Hanya gumaman kecil namun tajam yang lepas dari mulut Hei Xin Long sembari mendekati pembaringan, di mana seorang wanita cantik tengah menyalurkan kekuatannya melalui dahi sang pangeran.Sementara itu, para prajurit segera keluar dari ruangan tersebut dengan diantar oleh Jenderal Hei Xiang Long keluar gua utama untuk menuju tempat hukuman.Di sepanjang perjalanan, Hei Xiang Long selalu berpikir mengenai kejadian yang mereka

    Last Updated : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   62. Telur Naga Pelangi

    Melihat keraguan di mata Hei Kun Long, Hei Fu Long berkata, "Dia juga sudah mendapatkannya. Mungkin karena saat ini kondisi tubuhnya sedang sangat lemah sehingga pil tingkat raja pun masih belum bisa membuatnya terbangun." "Tapi ...." Hei Kun Long ingin membantah, tetapi ucapannya langsung dipotong oleh Hei Xin Long. "Ah Kun, bagaimanapun juga kamu adalah saudaraku yang setia mendampingiku selama ribuan tahun ini. Setelah Hei Wang tertidur, hanya kamulah keluargaku yang paling bisa kuandalkan." "Meskipun ini adalah pil langka yang kita anggap sangat berharga, namun dia hanyalah benda yang bisa kita dapatkan lagi. Jadi, bagaimana mungkin pil semacam itu bisa dibandingkan dengan hubungan darah antara kita?" lanjut Hei Xin Long dengan suara lembut. "Aku sudah semakin tua dan jika Hei Wang tidak juga bisa dibangunkan sampai aku tiada, maka tampuk pimpinan Klan Naga Hitam akan kuberikan padamu." "Xin Ge, tolong jangan berkata demikian! Percayalah, Xin Ge akan selalu baik-baik saja dan

    Last Updated : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   63. Jejak Napas Naga

    "Ibu!"Semua orang terkejut ketika mendengar teriakan Pangeran Hei Xian Long yang disangka sudah tersadar dari pingsannya."Ah Xian!" Hei Xin Long dan Hei Fu Long berseru secara bersamaan. "Pangeran!" seru Jenderal Hei Xiang Long dan Jenderal Hei Kun Long hampir berbarengan.Mereka semua serentak melesat terbang ke arah peti giok es hitam dan mendapati sang pangeran masih belum juga siuman. "Ah Xian! Ada apa dengan Ah Xian?" Wanita Agung merasa kebingungan hingga wajahnya menampilkan Kekhawatiran yang dalam."Ah Xian, apa yang terjadi padamu?" Hei Fu Long memeriksa keadaan putranya dengan perasaan sedih dan cemas.Hei Xin Long tak kalah khawatir. "Fu'er, biar kulihat!" "Silakan, Yang Mulia!" Hei Fu Long menggeser tubuhnya, membiarkan Hei Xin Long memeriksa kondisi anak mereka. "Tolonglah putra kita!""Tentu," sahut Hei Xin Long.Hei Xin Long berdiri tegak sambil memejamkan mata dan mela

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kristal Jiwa Raja Naga   64. Apakah Ayah Akan Marah Padaku?

    Hei Kun Long menceritakan semua kejadian yang baru saja dia alami secara rinci dan jelas. "Jadi seperti itu, Xin Ge. Aku benar-benar tak menyangka kalau ada manusia yang menguasai ilmu formasi sehebat itu, dan jejak energi Jiwa Leluhur Naga Hitam sepertinya memang ada di sana," ujar Hei Kun Long, mengakhiri ceritanya. Dalam periode ini, wajah orang-orang di ruangan itu terlihat semakin serius, terutama Hei Xin Long yang merasa jika perjuangan dalam misinya di bumi terasa kian berat. 'Jika energi Leluhur Naga Hitam sudah tercium, itu artinya memang benar anak itulah yang menjadi tempat bagi kristal jiwa si keparat Caihong Xue,' pikir Hei Xin Long yang semakin geram dibuatnya. Harus diakui, jika pembatas yang melindungi tempat itu memang sangat kuat dan sulit untuk ditembus. Kemarin mereka memang berhasil mengecoh An Zi agar dia sendiri yang keluar dari dalam pagar pelindung. "Yang Mulia, jika yang diceritakan oleh Ah Kun itu benar, maka tak salah lagi jika ini masih ada kaitannya

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kristal Jiwa Raja Naga   65. Membunuh atau Dibunuh?

    'Apakah ayah benar-benar marah dan akan menjatuhkan hukuman padaku?' Pangeran Hei Xian merasa khawatir. "Maafkan aku, Ayah! Akulah yang tidak cukup kuat dan tak memiliki banyak pengalaman di dalam dunia persilatan ini. Aku sungguh menyesal, Ayah, Ibu!" Pangeran Hei Xian berkata dengan perasaan sedih. "Aku menyesal karena malas berlatih dan hanya senang bermain-main saja. Tapi, Ayah, Ibu, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi!" "Ah Xian, tolong tenangkan dirimu!" Hei Fu Long tak bisa untuk tidak semakin khawatir, sedangkan Hei Xin Long masih terdiam dengan ekspresi wajah menyimpan misteri. Melihat ini, Hei Fu Long memiliki kekhawatiran dalam hati. Karena jika mengingat sifat yang keras dan kejam seorang Hei Xin Long, maka bisa saja Pangeran Hei Xian akan mendapat hukuman yang berat. Suasana diwarnai ketegangan untuk beberapa saat, hingga akhirnya Hei Xin Long terlihat bergerak menepuk punggung tangan putranya dengan tepukan lembut. "Mengapa ayah harus marah padamu?" Pangeran

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kristal Jiwa Raja Naga   66. Pangeran Hei Xian Frustrasi

    Beberapa hari telah berlalu sejak Pangeran Hei Xian mengalami masa-masa sulit akibat kondisi kesehatannya yang sempat memburuk. Namun kini, keadaannya tampak berangsur membaik. Hal itu karena kedua orang tuanya tanpa henti mencurahkan perhatian penuh terhadap putra mereka. Pangeran Hei Xian mendapat makanan terlezat, ramuan penyembuh yang ampuh, dan perawatan terbaik. Pendek kata, dia menjadi anak yang diemaskan dan disayang oleh semua orang dengan segenap hati. Pada suatu pagi yang cerah di pertengahan musim penghujan, hawa dingin terasa menusuk hingga ke sumsum tulang. Embun yang menempel di dedaunan dan rerumputan belum sepenuhnya mengering, menciptakan kilauan lembut saat diterpa cahaya mentari yang baru mulai menampakkan dirinya. Meskipun udara merasa dingin dan suasana masih begitu hening, Pangeran Hei Xian sudah keluar dari kamarnya, berjalan perlahan di sekitar kediamannya dengan perasaan senang. Beberapa orang pelayan yang lewat langsung menyapanya sambil membungkuk horm

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kristal Jiwa Raja Naga   67. Apakah Aku Anakmu?

    Suara lembut terdengar dari bawah, membuat Pangeran Hei Xian tersentak. Ia menoleh ke bawah dan melihat sosok ibunya, Hei Fu Long, berdiri di bawah pohon besar tempat ia duduk. Wanita itu menatapnya dengan senyum lembut. "Ibu!" Pangeran Hei Xian sontak beranjak dari duduknya. Ini sangat kacau! 'Apakah ibu mendengar teriakanku tadi?' pikirnya panik. Jika ibunya mengetahui apa yang sedang mengganggu pikirannya, ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada wanita itu. "Ibu, biar aku turun!" seru Pangeran Hei Xian dengan buru-buru, menutupi kegugupannya. "Tidak perlu," sahut Hei Fu Long dengan nada tenang. Dalam sekejap, wanita itu melompat ringan ke atas dan mendarat di samping putranya dengan sangat anggun. "Ibu mencariku?" tanya Pangeran Hei Xian, memerhatikan kotak kayu kecil yang dibawa ibunya. "Ya. Itu karena kamu tidak ada saat waktu sarapan. Ayahmu sampai menunggumu," jawab Hei Fu Long, menatapnya dengan penuh perhatian. "Mengapa kamu selalu menghindari waktu makan

    Last Updated : 2025-03-20

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   122. Lukisan dan Kecemburuan Raja

    Ekspresi wajah Yin Long tampak serius, menunggu cerita An Se mengenai kedua orang tua An Zi. Sebelum berbicara lebih lanjut, An Se menarik napas sesaat. "Orang tua An Zi adalah ...." "Mereka adalah orang penting yang tinggal sangat jauh dari lembah ini. Mereka dengan sengaja menyembunyikan putranya agar orang lain yang tidak menyukai kehadiran An Zi mengira kalau anak itu benar-benar sudah mati," lanjut An Se sambil menatap kelamnya langit malam tanpa bintang ataupun rembulan. 'Dan surat yang aku kirimkan kepada mereka seharusnya sudah sampai dengan aman di sana,' pikir An Se sambil menatap awan-awan kelabu di angkasa. Yin Long kian penasaran. "Lalu?" ***** Istana Kerajaan Pangkuran, tepatnya di istana Tunjung Arum, sebuah gedung besar dan megah yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri. Saat ini, seorang wanita berparas jelita dengan bentuk wajah seperti biji kuaci, berkulit putih bak giok salju, terlihat tengah duduk di depan sebuah cermin tembaga kuno yang memantulka

  • Kristal Jiwa Raja Naga   120. Niat Menculik An Zi

    Wajah An Se melunak. "Anak itu ... untuk sementara tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan dia juga mengejutkanku dengan perkembangan kemampuan berpikirnya. An Zi, sepertinya memiliki harapan baik ke depannya." "Lalu bagaimana dengan sakitnya, apakah dia masih memiliki keluhan?" tanya Yin Long yang ingin mengetahui lebih jauh. An Se menggeleng, lalu berkata, "Untuk beberapa hari ini setelah hari itu, dia tidak mengeluh sakit perut lagi. Hanya saja saat tidur, dia masih sering mengigau tentang sesuatu yang tidak jelas. Dia masih sering memanggil-manggil nama seseorang yang aku sendiri tidak mengenalnya.""Nama seseorang?" Alis Yin Long berkerut, tangannya yang hendak memindahkan bidak catur pun terhenti hingga menggantung di udara sampai beberapa saat. "Nama siapakah itu, Gege?""Jatayu. Dia memanggilnya dengan sebutan Kakak Jatayu." 'Jatayu?' Yin Long seketika teringat akan pemuda sederhana yang ia temui beberapa hari lalu dan mereka s

  • Kristal Jiwa Raja Naga   119. Mengunjungi An Se

    Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai

  • Kristal Jiwa Raja Naga   118. Kabar Buruk di Klan Naga Hitam

    Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin

  • Kristal Jiwa Raja Naga   117. Mengubah Peraturan Klan

    "Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali

  • Kristal Jiwa Raja Naga   116. Di Mana Pangeran Hei Xian?

    Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei

  • Kristal Jiwa Raja Naga   115. Aura Dingin Hei Fu Long

    Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi

  • Kristal Jiwa Raja Naga   114. Hei Wang Harus Segera Dibangunkan!

    Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   113. Jepit Rambut Sisik Naga

    "Pangeran Hei Xian dapat mendeteksi kristal naga pelangi dalam diri seseorang?" tanya Tetua Hei Sheng dengan ekspresi terkejut. "Bagaimana mungkin?" Mendengar pertanyaan ini, Hei Fu Long menjadi gelisah, takut jika identitas putra kesayangannya terbongkar. Ia melirik sekilas ke arah Pangeran Hei Xin Long yang tetap tak bergerak dari tempatnya. 'Bagaimana ini?' tanya Hei Fu Long dalam hati dan ia semakin merasa khawatir. 'Yang Mulia, tolong katakan sesuatu!' Tetua Hei Sheng memandang ke arah Pangeran Hei Xin Long, lalu bertanya dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, benarkah apa yang dikatakan Jenderal Hei Xiang tentang Pangeran Hei Xian?" Sebelum menjawab, Pangeran Hei Xin Long meneguk sisa minumannya. "Benar." Semua orang yang baru saja mendengar hal ini pun dibuat terkejut. Pangeran Hei Xin Long melanjutkan ucapannya dengan sikap tenang. "Meskipun dia sedikit nakal tetapi putraku memiliki kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Itu memang keistimewaann

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status