Share

58. Pucuk Dicinta

Penulis: Serpihan Salju
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 09:00:58
Yin Long tersenyum tipis dan berkata, "Mudah-mudahan secepatnya bisa sembuh secara total."

"Apa maksud ucapanmu?" An Meng merasa ada yang aneh dengan perkataan Yin Long. "Apakah sebenarnya kamu tidak bisa menyembuhkannya?"

"An Meng, jangan tidak sopan terhadap adikku!" An Se mengingatkan.

"Tapi, Tuan Besar!" An Meng ingin protes. "Gara-gara dia, saya baru saja terjatuh di hadapan banyak orang. Saya merasa malu, Tuan!"

"Jatuh?" An Se terkejut tetapi juga ingin tertawa. "Jatuh gara-gara ulah Ah Yin, apa maksudnya?"

"Benar. Itu memang ulahnya!" An Meng menunjuk Yin Long dengan raut wajah kesal.

An Se menggeleng sambil bangkit dari duduknya. "Semuanya, dengar!"

"Sekarang ini bukan saatnya untuk berdebat. An Zi baru saja sembuh meskipun belum sepenuhnya, dan kita tidak boleh merusak kebahagiaan ini hanya untuk masalah yang sangat tidak penting."

An Se mendekati Yin Long. "Aku sangat berterima kasih padamu, Ah Yin. Katakan, hadiah apa yang kamu inginkan?"

Yin Long sedikit tersip
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kristal Jiwa Raja Naga   59. Penghuni Gua Gero

    Yin Long merasa mendapat angin segar dan celah untuk membicarakan masalah Buah Penguat Jiwa yang harus didapatkan sebelum usia An Zi genap tujuh belas tahun. Yin Long berkata, "Terserah An Se Gege saja. Ah Yin akan menuruti semua perkataan Gege." "Baiklah. Kita pindah sekarang. Nanti aku akan menyuruh orang-orang untuk memperbaiki tempat ini." An Se berjalan keluar dengan diikuti oleh Qing Zhe. "Mari semuanya!" "An Meng, bawa tuan muda kembali ke kediamannya!" seru An Se dengan tanpa menoleh. "Baik, Tuan Besar." An Meng segera membantu An Zi untuk berdiri dan memapah pemuda itu dengan penuh kasih sayang. Sambil membantu An Zi berdiri, An Meng berkata, "Ingat, lain kali jangan melarikan diri dari paman lagi. Kalau tidak mengindahkan nasihat paman, maka jangan salahkan jika paman menjadi sedikit lebih keras pada Tuan Muda. Mengerti?" "Iya, iya. Paman ini cerewet sekali!" An Zi bersungut-sungut, merasa sedikit kesal terhadap pengasuhnya ini. "Aku ini sudah besar, tapi masih saja

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Kristal Jiwa Raja Naga   60. Menerima Hukuman?

    Wajah prajurit yang tergantung sudah sepucat mayat, tubuhnya lemas dan ia hanya bisa pasrah andaikata sang tuan ingin membunuhnya."Sampah!" Dengan sekali hentak, pria berjubah hitam melemparkan prajuritnya hingga terlempar jauh dan menabrak dinding gua dengan keras hingga ruangan itu bergetar."Sekarang lihatlah pangeran kalian itu!" Pria berjubah hitam berteriak sambil menunjuk ke arah pembaringan. "Dia sampai tidak sadarkan diri akibat dari kebodohan kalian semua!""Sia-sia saja aku mengirim kalian untuk mengikutinya, sedangkan kalian tidak berguna sama sekali!" Sang penasehat agung menyambung ucapannya yang terlepas dengan penuh kemarahan tak terhingga."Ampuni kami, Yang Mulia Penasihat Agung! Ampunilah kami yang tidak bisa menjaga Pangeran Hei Xian dengan baik!" Salah seorang memberanikan diri untuk bicara. "Orang itu sangat kuat dan sepertinya dia juga memiliki kemampuan yang tidak biasa.""Benar sekali, Yang Mulia! saat pangeran s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   61. Pil Tingkat Raja?

    Badan para prajurit menggigil seketika, tetapi juga hanya bisa pasrah. Mereka sadar jika kesalahan kali ini memang sangat fatal.Hei Xin Long berseru, "Hei Xiang!" Jenderal Hei Xiang bergegas mendekat dan langsung membungkuk hormat. "Hamba, Yang Mulia.""Kirim mereka semua ke ruang eksekusi dan beri mereka masing-masing tiga ratus kali hukuman cambuk!" Saat menjatuhkan hukuman, wajah dan suara Hei Xin Long sangat menakutkan.Jenderal Hei Xiang Long membungkuk sekali lagi. "Siap, Yang Mulia." "Hmmh!" Hanya gumaman kecil namun tajam yang lepas dari mulut Hei Xin Long sembari mendekati pembaringan, di mana seorang wanita cantik tengah menyalurkan kekuatannya melalui dahi sang pangeran.Sementara itu, para prajurit segera keluar dari ruangan tersebut dengan diantar oleh Jenderal Hei Xiang Long keluar gua utama untuk menuju tempat hukuman.Di sepanjang perjalanan, Hei Xiang Long selalu berpikir mengenai kejadian yang mereka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   62. Telur Naga Pelangi

    Melihat keraguan di mata Hei Kun Long, Hei Fu Long berkata, "Dia juga sudah mendapatkannya. Mungkin karena saat ini kondisi tubuhnya sedang sangat lemah sehingga pil tingkat raja pun masih belum bisa membuatnya terbangun." "Tapi ...." Hei Kun Long ingin membantah, tetapi ucapannya langsung dipotong oleh Hei Xin Long. "Ah Kun, bagaimanapun juga kamu adalah saudaraku yang setia mendampingiku selama ribuan tahun ini. Setelah Hei Wang tertidur, hanya kamulah keluargaku yang paling bisa kuandalkan." "Meskipun ini adalah pil langka yang kita anggap sangat berharga, namun dia hanyalah benda yang bisa kita dapatkan lagi. Jadi, bagaimana mungkin pil semacam itu bisa dibandingkan dengan hubungan darah antara kita?" lanjut Hei Xin Long dengan suara lembut. "Aku sudah semakin tua dan jika Hei Wang tidak juga bisa dibangunkan sampai aku tiada, maka tampuk pimpinan Klan Naga Hitam akan kuberikan padamu." "Xin Ge, tolong jangan berkata demikian! Percayalah, Xin Ge akan selalu baik-baik saja dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   63. Jejak Napas Naga

    "Ibu!"Semua orang terkejut ketika mendengar teriakan Pangeran Hei Xian Long yang disangka sudah tersadar dari pingsannya."Ah Xian!" Hei Xin Long dan Hei Fu Long berseru secara bersamaan. "Pangeran!" seru Jenderal Hei Xiang Long dan Jenderal Hei Kun Long hampir berbarengan.Mereka semua serentak melesat terbang ke arah peti giok es hitam dan mendapati sang pangeran masih belum juga siuman. "Ah Xian! Ada apa dengan Ah Xian?" Wanita Agung merasa kebingungan hingga wajahnya menampilkan Kekhawatiran yang dalam."Ah Xian, apa yang terjadi padamu?" Hei Fu Long memeriksa keadaan putranya dengan perasaan sedih dan cemas.Hei Xin Long tak kalah khawatir. "Fu'er, biar kulihat!" "Silakan, Yang Mulia!" Hei Fu Long menggeser tubuhnya, membiarkan Hei Xin Long memeriksa kondisi anak mereka. "Tolonglah putra kita!""Tentu," sahut Hei Xin Long.Hei Xin Long berdiri tegak sambil memejamkan mata dan mela

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Kristal Jiwa Raja Naga   64. Apakah Ayah Akan Marah Padaku?

    Hei Kun Long menceritakan semua kejadian yang baru saja dia alami secara rinci dan jelas. "Jadi seperti itu, Xin Ge. Aku benar-benar tak menyangka kalau ada manusia yang menguasai ilmu formasi sehebat itu, dan jejak energi Jiwa Leluhur Naga Hitam sepertinya memang ada di sana," ujar Hei Kun Long, mengakhiri ceritanya. Dalam periode ini, wajah orang-orang di ruangan itu terlihat semakin serius, terutama Hei Xin Long yang merasa jika perjuangan dalam misinya di bumi terasa kian berat. 'Jika energi Leluhur Naga Hitam sudah tercium, itu artinya memang benar anak itulah yang menjadi tempat bagi kristal jiwa si keparat Caihong Xue,' pikir Hei Xin Long yang semakin geram dibuatnya. Harus diakui, jika pembatas yang melindungi tempat itu memang sangat kuat dan sulit untuk ditembus. Kemarin mereka memang berhasil mengecoh An Zi agar dia sendiri yang keluar dari dalam pagar pelindung. "Yang Mulia, jika yang diceritakan oleh Ah Kun itu benar, maka tak salah lagi jika ini masih ada kaitannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Kristal Jiwa Raja Naga   65. Membunuh atau Dibunuh?

    'Apakah ayah benar-benar marah dan akan menjatuhkan hukuman padaku?' Pangeran Hei Xian merasa khawatir. "Maafkan aku, Ayah! Akulah yang tidak cukup kuat dan tak memiliki banyak pengalaman di dalam dunia persilatan ini. Aku sungguh menyesal, Ayah, Ibu!" Pangeran Hei Xian berkata dengan perasaan sedih. "Aku menyesal karena malas berlatih dan hanya senang bermain-main saja. Tapi, Ayah, Ibu, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi!" "Ah Xian, tolong tenangkan dirimu!" Hei Fu Long tak bisa untuk tidak semakin khawatir, sedangkan Hei Xin Long masih terdiam dengan ekspresi wajah menyimpan misteri. Melihat ini, Hei Fu Long memiliki kekhawatiran dalam hati. Karena jika mengingat sifat yang keras dan kejam seorang Hei Xin Long, maka bisa saja Pangeran Hei Xian akan mendapat hukuman yang berat. Suasana diwarnai ketegangan untuk beberapa saat, hingga akhirnya Hei Xin Long terlihat bergerak menepuk punggung tangan putranya dengan tepukan lembut. "Mengapa ayah harus marah padamu?" Pangeran

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Kristal Jiwa Raja Naga   66. Pangeran Hei Xian Frustrasi

    Beberapa hari telah berlalu sejak Pangeran Hei Xian mengalami masa-masa sulit akibat kondisi kesehatannya yang sempat memburuk. Namun kini, keadaannya tampak berangsur membaik. Hal itu karena kedua orang tuanya tanpa henti mencurahkan perhatian penuh terhadap putra mereka. Pangeran Hei Xian mendapat makanan terlezat, ramuan penyembuh yang ampuh, dan perawatan terbaik. Pendek kata, dia menjadi anak yang diemaskan dan disayang oleh semua orang dengan segenap hati. Pada suatu pagi yang cerah di pertengahan musim penghujan, hawa dingin terasa menusuk hingga ke sumsum tulang. Embun yang menempel di dedaunan dan rerumputan belum sepenuhnya mengering, menciptakan kilauan lembut saat diterpa cahaya mentari yang baru mulai menampakkan dirinya. Meskipun udara merasa dingin dan suasana masih begitu hening, Pangeran Hei Xian sudah keluar dari kamarnya, berjalan perlahan di sekitar kediamannya dengan perasaan senang. Beberapa orang pelayan yang lewat langsung menyapanya sambil membungkuk horm

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   89. Tertipu Formasi Sampah

    Saat di depan tempat yang dituju, Jenderal Hei Kun mengulurkan tangannya untuk menyentuh kabut dan benar saja, memang tidak ada pergerakan yang berarti. Sirat tak berdaya kembali muncul dalam tatapan matanya. Ia menggeleng kecil sambil bergumam, "Memang tidak ada apa-apa. Aneh sekali." Kedua jenderal saling beradu tatap tak mengerti. Mereka bahkan tidak menemukan jawaban atas kejanggalan ini. Pangeran Hei Xin Long sendiri kembali berjalan hilir mudik di atas tebing sambil menggendong tangan dan tampak serius berpikir, "Jika pagar pelindung hanya disentuh seperti ini saja, sepertinya memang tidak akan ada reaksi apa pun, karena sifatnya bukan memaksa. Tapi, bagaimana kalau disentuh dengan kasar atau bahkan diterobos secara paksa?" Pria itu dengan rasa penasaran dengan sengaja menyentuh kabut tipis dengan sedikit kasar. Ujung jari telunjuk Pangeran Hei Xin Long sudah berjarak setengah senti dari kabut putih, tetapi yang terjadi sungguh diluar dugaannya. Kabut-kabut tipis itu secar

  • Kristal Jiwa Raja Naga   88. Tidak Ada Reaksi Formasi

    Dalam sekejap, pandangan mata gaib pemimpin tertinggi Klan Naga Hitam berhasil menembus tirai gaib yang membuatnya terkejut. bola mata tajam Pangeran Hei Xin Long memancarkan cahaya hijau terang yang kuat, pertanda jika dia sedang menggunakan kekuatan penembus melalui penglihatannya."Ah Kun, Ah Xiang, aku melihat ada hal yang sangat menarik di dalam sana!" seru Pangeran Hei Xin Long setelah selesai dengan pelacakannya dan menarik kembali kekuatannya."Benarkah, Yang Mulia?" Jenderal Hei Xiang merasa tertarik."Ya." Pangeran Hei Xin Long maju beberapa langkah ke depan. "Sepertinya ini adalah tempat yang dikatakan oleh Hei Mo kemarin saat kita memburu anak itu." Jenderal Hei Xiang teringat akan suatu hal. "Hamba rasa juga demikian, Yang Mulia. Kemarin kelompok Pangeran Hei Xianlah yang berhasil menemukan anak yang kita cari selama ini, dan Hei Mo menjelma menjadi seekor kelinci untuk memancing anak itu agar keluar dengan sendirinya dari lingkup ru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   87. Tak Bisa Dicegah

    "Pangeran, tolong pikirkanlah baik-baik!" Hei Sha dengan sorot mata penuh kekhawatiran."Benar, Yang Mulia Pangeran. Kami tidak akan sanggup melawannya. Terlebih lagi jika dia mengetahui, kalau kita berasal dari Klan Naga Hitam. Saya khawatir, dia tidak akan pernah mengampuni kita!" Hei Mo berteriak mengingatkan."Benar, Yang Mulia! Ingatlah juga, bahwa Anda baru saja sembuh dari luka-luka akibat melawan Naga Ungu, Zi Wu. Kekuatan Jenderal Naga Perak ini juga yang sudah membuat Jenderal Hei Kun terluka di medan perang saat itu!" Prajurit naga hitam lainnya berteriak. Mereka sungguh sangat khawatir, jika sang pangeran akan membuat masalah baru yang kemungkinan lebih besar dari sebelumnya.Pangeran Hei Xian secara tiba-tiba berhenti, berbalik menghadap keenam pengikutnya. Mau tak mau, mereka semua berhenti dengan mengambangkan diri di udara. "Oh, jadi orang itu yang pernah melukai Paman Hei Kun?" Pangeran Hei Xian menganggukkan kepala. "M

  • Kristal Jiwa Raja Naga   86. Siapa Bai Yi Ini?

    Di sisi lain, secara tanpa sadar Yin Long mendongak ke atas dan melihat selarik cahaya keemasan. Meskipun pandangan mata manusia biasa tidak akan bisa melihatnya, tetapi penglihatannya adalah mata naga langit yang luar biasa tajam dan bisa menembus ruang tak kasat mata. Yin Long tertegun. 'Cahaya keemasan itu?'Hati Yin Long terasa berkedut, berharap jika yang dilihatnya tidak salah. "Ada apa, Kakak Bai Yi?" Jatayu yang baru saja selesai menyusuri tepian sungai guna mencari tubuh pengemis pun merasa heran. Ia melihat Yin Long sedang menatap ke suatu arah dengan pandangan aneh."Oh!" Yin Long terkejut."Tidak ada apa-apa, Adik Jatayu. Aku hanya sedang berpikir tentang orang itu. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba saja menghilang?" Yin Long terpaksa berkata lain guna mengalihkan perhatian Jatayu."Aku juga tidak habis pikir, mengapa orang itu tiba-tiba saja hilang? Aku sudah memeriksa semua bangkai buaya yang mati itu dan aku meliha

  • Kristal Jiwa Raja Naga   85. Elang Penguasa Angkasa

    "Ya. Dengan adanya aku di dalam tubuhmu, maka kamu bisa terbang kapanpun kamu mau," jawab Jin Long dengan begitu santai. "Sekarang, aku adalah kamu, dan kamu juga adalah aku." "Benarkah? Lalu, siapa sebenarnya kamu ini?" Elang Ragaseta sungguh takut jika yang menempati tubuhnya saat ini adalah sejenis makhluk jahat. "Aku adalah Jin Long. Dulu aku juga pernah menjadi seorang jenderal perang!" seru Jin Long sambil terus membumbung ke angkasa."Apa?" Elang Ragaseta tidak terlalu jelas dengan ucapan Jin Long. "Jenderal perang?" Jin Long tak memedulikan semua pertanyaan dari si pemilik tubuh dan terus membawa Elang Ragaseta terbang menjauhi daerah tersebut. Ia bahkan tidak menyadari, jikalau ada seseorang yang sedang memerhatikan dari kejauhan. 'Tubuh orang ini sangat lemah dan itu tidak sesuai dengan kekuatanku. Jika aku memaksa menggunakan kekuatanku melalui tubuh ini, kemungkinan hanya akan merusak dan menghancurkannya,' pikir Jin Long

  • Kristal Jiwa Raja Naga   84. Aku Terbang!

    "Kalau begitu terserah padamu." Jin Long tak mau ambil pusing masalah nama.Pengemis muda itu terdiam, memerhatikan kulitnya yang sekarang terlihat halus, putih dan bercahaya. Itu sangat jauh berbeda dengan beberapa saat yang lalu, sebelum Jin Long menyembuhkan luka-luka menjijikkan tersebut dengan esensi kekuatannya yang aneh."Sekarang kulitku seperti kulit bayi yang baru saja terlahir ke dunia," gumam pengemis muda itu dengan rasa takjub. "Kulit tubuhku benar-benar putih dan jauh lebih baik dari kulitku sebelumnya."Pengemis muda itu lalu berkata, "Hmm ... kalau begitu, aku akan menamai diriku dengan nama Elang Ragaseta yang artinya adalah tubuh putih. Itu seperti diriku yang seperti baru saja terlahir kembali. Dan selain itu, aku juga ingin terlihat gagah seperti burung elang yang terbang di angkasa raya!""Baiklah." Jin Long mengangguk setuju. "Mulai sekarang namamu adalah Elang Ragaseta." Pengemis muda tersenyum senang dan bergumam

  • Kristal Jiwa Raja Naga   83. Emas adalah Sampah

    Tiba-tiba saja, Jin mengeluarkan beberapa benda tipis selebar piring kecil yang tampak sangat berkilauan. "Kamu pakailah ini untuk membiayai hidupmu." "Lempengan emas?" Mata pengemis itu terbelalak lebar. "Dari mana kamu mendapatkan benda itu, dan apakah ini asli?" Jin tersenyum dan mengulurkan lempengan emas itu kepada si pengemis. "Aku punya banyak sekali benda semacam ini. Dan dari yang pernah aku dengar, manusia sangat menyukai dan memujanya sebagai harta berharga yang tak ternilai harganya. Mereka bahkan rela saling membunuh hanya karena benda ini. Padahal menurutku, ini hanyalah sampah yang biasanya akan aku buang setelah dia tidak mau lagi melekat di kulitku.""Ini benar-benar benda berharga, tapi mengapa kamu menyebutnya sampah?" Pengemis muda tidak mengerti, tetapi dia menerima lempengan emas yang menyerupai sisik binatang. "Dan ... apa maksud dari perkataan Kakak Jin yang terakhir tadi?" "Tidak mau lagi menempel di kulit?" Pengemis mu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   82. Jiwa Emas

    Pengemis berambut gimbal menyeringai. "Baiklah. Kakak kejam ini yang akan membantu membalas perbuatan semua orang yang sudah berlaku tidak adil terhadapmu. Sekarang, sebaiknya aku mencoba menghilangkan dulu luka-luka ini." Pengemis muda kembali memejamkan kedua matanya dan mulai berkonsentrasi.Cahaya keemasan kembali keluar dari dalam tubuh si pengemis berambut gimbal, membungkusnya dan seperti membakar semua luka-luka di sekujur badannya. Dalam proses ini, jika pemilik tubuh dalam keadaan sadar, maka tak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya.Tak seberapa lama kemudian, luka-luka di kulit badan pengemis berambut gimbal itu menghilang seketika dengan tanpa meninggalkan bekas sama sekali. Baru setelah itu, cahaya emas yang membungkus tubuh pengemis muda pun kembali meredup."Berhasil!" Bibir pengemis muda berseru sambil membuka mata. "Rupanya aku masih memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri." "Tapi ... rambut ini, aku sungguh

  • Kristal Jiwa Raja Naga   81. Cahaya Emas dari Langit

    "Baiklah, Tuan Bai Yi. Semoga kita bisa menjadi sahabat di masa depan." Jatayu berkata seraya menggigit sepotong bakwan yang disusul dengan beberapa buah cabai hijau. "Tentu. Mengapa tidak?" Yin Long menyahut sambil mulai menyantap makanan yang dipesannya dan sudah mulai sedikit dingin. "Silakan dinikmati hidangannya. Anggap saja sebagai tanda perkenalan dari musafir tak beratap ini." Jatayu hanya tersenyum. "Baiklah. Terima kasih, Tuan Bai!" Sebenarnya, Jatayu dengan sengaja mendatangi Yin Long karena ia juga merasakan bau napas naga yang cukup asing baginya. Dia hanya ingin memastikan dari jarak dekat, apakah kecurigaannya ini benar-benar nyata. "Aromanya tidak seperti aura milik Paman Zi Wu yang masih sedikit berbau naga kegelapan. Bau napas naga orang ini justru sangat murni dan tidak mudah ditebak. Siapa dia sebenarnya?" Jatayu berkata-kata dalam hati sembari memerhatikan Yin Long dengan mata menyipit.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status