All Chapters of Nyonya, Kembali! Tuan Mencari Anda: Chapter 21 - Chapter 30

33 Chapters

Bab 21 Relia dan Mahira

Relia menghentikan mobil di mini market. Wanita muda itu mau membeli keperluan pribabadinya. Dia keluar dari kendaraan merah dan melihat mobil putih yang mewah.“Mobil ini cantik sekali.” Relia tersenyum.“Terlihat elegan dan berkilau. Pemiliknya pasti cantik.” Relia masuk ke dalam mini market. Dia melihat seorang wanita yang mirip dengan Mahira, tetapi tampil jauh lebih cantik, rapi dan mahal.“Apa Kak Mahira punya kembaran. Mereka begitu mirip hanya beda penampilan saja.” Relia terus memperhatikan Mahira yang sedang membeli kebutuhan dapurnya.“Permisi,” sapa Relia yang sudah tidak tahan dengan dirinya untuk menyapa Mahira.“Relia, apa kabar?” Mahira tersenyum pada Relia dan memegang tangan adik iparnya.“Apa kamu Kak Mahira?” tanya Relia menatap Mahira dari atas hingga bawah. Wanita di depannya benar-benar berbeda dari terakhir kali dilihatnya.“Ya. Apa kamu tidak mengenaliku?” Mahira tersenyum.“Kak Mahira benar-benar cantik.” Relia terpesona melihat Mahira hingga di menggelengkan
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 22 Ingatan yang Hilang

Feliz duduk di halaman rumah Mahira. Pria itu tidak bisa menunggu lama untuk memberitahu semuanya kepada cinta masa kecilnya. Dia tidak bisa mengembalikan ingatan yang telah hilang, tetapi bisa memulai semuanya dari awal. “Kenapa pria ini di sini?” Mahira menghentikan mobil dan segera turun.“Apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Mahira berdiri di depan Feliz. “Mahira.” Feliz beranjaka dari kuris dan tersenyum. Dia senang melihat tatapan tajam dan penuh curiga dari Mahira. “Apa Anda mengikuti saya?” tanya Mahira. “Ya. Aku terus mencari keberadaan kamu dari sejak kita berpisah di masa lalu.” Feliz tersenyum.“Apa maksud kamu?” Mahira benar-benar curiga kepada Feliz. “Mahira. Aku pikir kamu melupakan aku begitu saja, tetapi kamu hilang ingatan,” ucap Feliz. “Apa?” Mahira terkejut dengan ucapan Feliz. “Llihatlah semua ini! Aku menyimpannya begitu lama agar bisa diperlihatkan kepada kamu, tetapi pasti semua ini tidak berguna karena kamu pernah kehilangan ingatan karena kecelakaan.”
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 23 Rencana Sasa

Elvis duduk di ruang makan bersama Relia, Sasa dan Elvita. Pria itu terlihat hanya diam saja menatap makanan yang ada di piringnya. Pikirannya melayang kepada Mahira yang didatangi seorang pria dari masa lalu sang istri.“Elvis, hari ini kamu temani Sasa ke rumah sakit,” ucap Elvita dan tidak ada respon dari pria yang sedang melamun itu. “Kak Elvis.” Sasa menyentuh tangan Elvis.“Ya.” Elvis tidak tahu apa yang dibicarakan oleh ibunya. Pikiran pria itu jauh pada istrinya yang tampil cantik dan sangat berbeda ketika masih bersama dengan dirinya.“Terima kasih, Kak.” Sasa tersenyum.“Untuk apa?” tanya Elvis bingung.“Menemaniku ke rumah sakit untuk memeriksa kakiku,” jawab Sasa menatap Elvis.“Aku harus ke kantor,” ucap Elvis.“Kalian pergi di jam istirahat,” tegas Elvita.“Sasa sudah buat janji dengan dokter di rumah sakit kemaren. Jadi, kalian tidak perlu mengantri lagi,” jelas Elvita. “Hmm.” Elvis benar-benar lupa bahwa itu adalah rumah sakit tempat Mahira bekerja. Dia terlalu banyak
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 24 Pesona Mahira

Sasa masuk ke ruangan pemeriksaan dan Elvis keluar untuk mencari Mahira. Pria itu benar-benar ingin meyakinkan diri bahwa wanita yang bertemu dengan dirinya di koridor adalah sang istri.“Aku tahu. Dia pasti sedang menolong korban kecelakaan.” Elvis berjalan cepat menyusuri bangsal dan berhasil menemukan sang istri.“Dokter Mahira,” sapa Ela.“Ini obat yang Anda minta.” Ela memberikan botol kepada Mahira.“Terima kasih. Kita harus menghentikan pendarahan pada luka anak-anak.” Mahira bergerak sangat cepat.“Mama!” teriak anak sekolah yang ketakukan melihat darahnya.“Tenang, Sayang. Ibu dokter akan menolong kamu.” Mahira membersihkan rambut dari wajah anak yang masih sekolah di taman kanak-kanak. Wanita itu mencium dengan lembut.“Ibu Dokter.” Tangisan anak itu seketika hilang. Dia tersenyum pada Mahira.“Pintar. Ini tidak akan sakit.” Mahira segera mengobati luka dan membungkusnya dengan kain kasa.“Kita pindah ke tempat tidur ya.” Mahira dengan mudah menggendong pasien yang masih anak
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 25 Pria Idaman

Feliz menunggu Mahira di ruang kerja. Pria itu berharap cinta pertama di masa remaja mengingat kembali tentang kenangan mereka ketika bersama.“Permisi.” Mahira mengetuk pintu yang terbuka.“Masuklah, Mahira. Mari duduk.” Feliz membawa Mahira duduk di sofa. Dia atas meja sudah tersedia makanan dan minuman.“Kenapa Anda memanggil saya?” tanya Mahira duduk berhadapan dengan Feliz.“Bisakan kamu memanggilku dengan santai?” Feliz menatap Mahira.“Maaf. Anda adalah atasan saya,” ucap Mahira.“Mahira, apa kamu benar-benar tidak bisa mengingat masa lalu kita?” Feliz tampak sedih.“Aku sedang berusaha dan bayangan itu muncul.” Mahira tersenyum.“Benarkah?” Feliz pindah duduk ke samping Mahira. Pria itu tanpa sadar menggengam tangan dokter cantik yang masih berstatus istri orang. “Maaf.” Feliz dengan cepat melepas tangan Mahira.“Aku terlalu bersemangat. Aku sudah mencari kamu cukup lama dan baru bisa bertemu sekarang. Aku sangat merindukan kamu, Mahira.” Feliz menatap bola mata Mahira yang bu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 26 Cemburu

Elvis melamun di ruang tengah. Pria itu bingung untuk mendekati Mahira. Rasa gengsi yang terlalu tinggi. Tidak pernah ingin mengakui bahwa dia menyukai wanita itu selama menjadi istrinya.“Kak.” Sasa tersenyum berdiri di depan Elvis. “Sasa.” Elvis melihat mamanya pun menyusul.“Elvis. Mahira sudah tanda tangan.” Elvita memberikan map kepada Elvis.“Tanda tangan apa?” Elvia membuka map dan melihat surat gugatan cerai atas nama dirinya sendiri. “Apa?” Elvis cukup terkejut dengan tanda tangan Mahira tanpa tuntutan apa pun.“Di mana Mama bertemu Mahira?” tanya Elvis.“Di rumah sakit. Mama tidak tahu. Ternyata Mahira seorang dokter bedah yang cukup terkenal. Padalah dua tahun ini dia hanya berada di rumah saja seperti seorang pembantu.” Elvita menatap Elvis.“Dia berhenti menjadi dokter karena trauma akibat kecelakaan itu, Ma.” Elvis meletakkan map di atas meja. Pria itu tetap terlihat tenang di mata Elvita dan Sasa.“Kak, kenapa tidak langsung di tanda tangan?” tanya Sasa melihat map yan
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 27 Membekukan Kartu Mahira

Elvis menatap foto Mahira yang ada di layar ponselnya. Pria itu berada di Perusahaan dan masih belum fokus bekerja. Dia mengingat sikap manis Feliz pada sang istri yang membuatnya tidak nyaman.“Bos, aku dengar Ibu Mahira akan pergi ke luar pulau bersama dengan Feliz. Mereka sudah memesan tiket dan akan terbang pukul satu siang nanti.” Rino berlari masuk ke dalam ruang kerja Elvis.“Apa? Kenapa dia mau pergi ke luar pulau?” tanya Elvis menatap tajam pada Rino.“Ke kampung halaman Nyonya ketika masih kecil,” jawab Rino.“Baiklah. Kita lihat, apa kamu bisa hidup tanpa aku dan pergi dengan pria lain?” Elvis menghubungi pihak bank untuk membekukan semua kartu dan akses Mahira.“Feliz menguasai dunia kedokteran, tetapi diriku semuanya, Mahira.” Elvis tersenyum.“Rino matikan semua akses Mahira. Dia dilarang meninggalkan kota ini,” tegas Elvis.“Hah!” Elvis terkejut.“Pak. Saya rasa itu akan membuat Ibu Mahira semakin marah,” ucap Rino.“Itu bagus. Dia akan mendatangiku. Katakan kepada semua
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 28 Gigitan Mahira

Mahira hanya diam saja berdua dengan Rino di dalam lift. Wanita itu tidak mau memulai pembicaraan yang tidak penting dengan asisten pribadi mantan suaminya.“Kita sampai. Ini ruang Pak Elvis.” Rino membuka pintu untuk Mahira.“Terima kasih.” Mahira langsung masuk dan Rino menutup kembali pintu.“Elvis,” sapa Mahira melihat Elvis yang berdiri di dinding kaca. Pria itu membelakangi istrinya yang cantik.“Bagaimana kamu bisa tahu kantorku?” tanya Elvis memutar tubuh. Dia memperhatikan Mahira dari atas hingga bawah. Rambut hitam bergelombang di biarkan tergerai melewati pundak. Kemeja putih lengen pendek berbentuk balon dengan kancing terbuka di bagian dada dan celana jeans biru panjang mempelihatkan bentuk tubuh yang sempurna layaknya wanita muda yang mempesona.“Dia benar-benar berbeda. Tampak bercahaya dan cantik.” Elvis tidak mengalihkan pandangan dari Mahira.“Itu tidak penting. Kenapa kamu memblokir kartu pribadiku? Kenapa aku tidak bisa terbang?” tanya Mahira menahan amarah.“Oh. Bu
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 29 Sakit Perut

Mahira benar-benar kesal. Dia menghempaskan tubuh di atas kasur. Memukul bantal dan guling. Menghamburkan kakinya.“Aarggh! Elvis sialan!” teriak Mahira seorang diri di kasur.“Pria itu benar-benar sudah gila. Dua tahun membiarkan diriku tanpa arti, tetapi ketika aku keluar rumah, dia menahanku.” Mahira dibuat bingung oleh sikap Elvis.Pintu apartemen Mahira diketuk. Bel pun berbunyi. Dia beranjak dari kasur dan berjalan mendekati pintu.“Rino.” Mahira terkejut melihat Rino yang berdiri di depan pintu rumahnya.“Bu, Pak Elvis sakit,” ucap Rino.“Kenapa memberitahu padaku? Bawa saja ke rumah sakit,” tegas Mahira.“Pak Elvis sakit perut karena tidak makan dengan benar. Dia tidak mau dibawa ke rumah sakit.” Rino terlihat khawatir.“Itu bukan urusanku,” tegas Mahira.“Bu, tolong. Pak Elvis masih di mobil. Dia mau bertemu dengan Anda,” ucap Rino.“Dia mau ngapain ke sini?” tanya Mahira masuk ke dalam kamar. Dia mengambil kotak medis.“Mari kita periksa.” Mahira mengikuti Rino turun ke tempa
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 30 Kegilaan Elvis

Mahira terlihat biasa saja berada di antara dua pria. Wanita itu menyelesaikan makan malam dan bersiap memberekan meja. Dia juga langsung mencuci piring.“Aku bantu,” ucap Feliz dan Elvis bersama. Dua pria itu saling lihat.“Elvis, kamu harus istirahat. Dan Feliz, Anda bisa menemai Elvis di ruang tamu. Jadi, biar aku sendiri saja di sini.” Mahira tersenyum. Wanita itu beranjak dari kursi dan membawa piring kotor menuju tempat pencucian.“Tidak masalah.” Feliz segera membawa beberapa piring kotor dan menyusul Mahira.“Aku akan membantu kamu. Ini terlalu banyak. Bukankah dulu kita sering melakukannya bersama.” Feliz tersenyum dan melihat pada Elvis yang masih duduk di kursinya. Pria itu menatap tajam pada lelaki yang datang dari masa lalu istrinya.“Ya. Kita sering makan bersama keluarga.” Mahira tersenyum.“Ehem.” Elvis masih bertahan di kursi. Melihat kebersamaan istri dan pria lain.“Hati-hati. Nanti baju kamu basah,” ucap Mahira.“Tidak. Aku hanya bertugas mengeringkan piring saja.”
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status