Mahira membuka mata. Dia benar-benar terbiasa bangun di awal pagi. Wanita itu mandi dan mempersiapkan menu sarapan untuk dirinya dan Ela. “Dok, kenapa Anda selalu bangun lebih pagi dan membuat sarapan sendiri?” Ela berlari ke dapur. “Aku sudah terbiasa. Kamu duduk saja. Makanan akan segera siap.” Mahira tersenyum cantik. Rambut panjang dan hitam bergelombang di gelung tinggi. Wanita itu benar-benar bersih dan terawatt dengan baik. “Baiklah, Dok. Anda di dapur dan aku akan melakukan perkerjaan lain. Anda tidak boleh keluar dari dapur,” tegas Ela. “Itu maksud bagaimana, Ela.” Mahira tertawa melihat sikap asisten pribadinya yang bahkan belum sempat bekerja bersama, tetapi Ela tetap harus mendampingi Mahira dan mendapat gaji sehingga mereka dengan mudah menjadi dekat. “Maksudnya, Dokter melakukan pekerjaan di dapur untuk memasak saja. Aku yang bertugas membersihkan rumah dan sekitarnya,” jelas Ela. “Baik.” Mahira selalu memperlihatkan senyuman manisnya. Wanita itu terlihat baik-baik
Terakhir Diperbarui : 2024-11-20 Baca selengkapnya