Semua Bab Nyonya, Kembali! Tuan Mencari Anda: Bab 11 - Bab 20

33 Bab

Bab 11 Memulai Hari Baru

Mahira membuka mata. Dia benar-benar terbiasa bangun di awal pagi. Wanita itu mandi dan mempersiapkan menu sarapan untuk dirinya dan Ela. “Dok, kenapa Anda selalu bangun lebih pagi dan membuat sarapan sendiri?” Ela berlari ke dapur. “Aku sudah terbiasa. Kamu duduk saja. Makanan akan segera siap.” Mahira tersenyum cantik. Rambut panjang dan hitam bergelombang di gelung tinggi. Wanita itu benar-benar bersih dan terawatt dengan baik. “Baiklah, Dok. Anda di dapur dan aku akan melakukan perkerjaan lain. Anda tidak boleh keluar dari dapur,” tegas Ela. “Itu maksud bagaimana, Ela.” Mahira tertawa melihat sikap asisten pribadinya yang bahkan belum sempat bekerja bersama, tetapi Ela tetap harus mendampingi Mahira dan mendapat gaji sehingga mereka dengan mudah menjadi dekat. “Maksudnya, Dokter melakukan pekerjaan di dapur untuk memasak saja. Aku yang bertugas membersihkan rumah dan sekitarnya,” jelas Ela. “Baik.” Mahira selalu memperlihatkan senyuman manisnya. Wanita itu terlihat baik-baik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 12 Mulai Bekerja

Mahira diperkenalkan dengan semua tim dan mereka benar-benar mengagumi wanita muda itu. Prestasi yang diukir di masa kuliah dan bekerja di luar begeri membuatnya dihargai dan dihormati oleh dunia kesehatan serta kedokteran. Ditambah lagi kemampuan akupuntur yang luar biasa sehingga dia bisa menyatukan ilmu moderan dan tradisional.“Nona Mahira, kami turut berduka cita atas meninggalnya Pak Biyan,” ucap seorang dokter.“Terima kasih. Dua tahun cukup membuatku terluka dan sedih. Hari ini, aku akan kembali seperti dulu. Bersemangat untuk menyelamatkan dan menolong semua orang hingga hewan sekali pun,” ucap Mahira penuh kepercayaan diri. Dia tersenyum penuh keyakinan.“Dua tahun aku menjadi ibu rumah tangga dan berharap mendapatkan cinta serta keluarga, tetapi yang terjadi bahwa aku di sia-sia kan. Suamiku bahkan selingkuh dan kembali kepada kekasih masa kecil yang telah pergi darinya.” Mahira memegang dada untuk menekan sesak yang ada setiap kali mengingatkan kecewa dan luka yang diberika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

Bab 13 Bertemu Sasa

Mahira mengunjungi pasien yang akan menjalankan operasi. Dia masuk ke ruang anak. “Halo.” Mahira duduk di samping tempat tidur seorang anak yang terlihat tidak bisa bergerak. Dia hanya menggerakkan bola mata saja. Melihat kedatangan dokter cantik. “Perkenalkan. Saya adalah dokter yang akan menemani Agus untuk membersihkan luka di kepala.” Mahira menyentuh kepala Agus yang dibungkus kain kasa. Anak itu tersenyum pada dokta yang lembut dan ramah. “Setelah bersihkan luka. Agus akan bisa berbicara dan bergerak. Jadi, harus semangat ya.” Mahira mencium dahi Agus. Dia memberikan pelukan penuh kasih dan sayang. “Mm.” Agus tersenyum. Anak itu terlihat senang dan bersemangat. Pelukan dan ciuman Mahira benar-benar memberikan vitamin untuk pasien yang sedang putus asa dan takut. “Bagus. Agus adalah anak yang kuat dan sehat. Nanti mau jadi dokter kan?” tanya Mahira menggenggam tangan Agus. Wanita itu mencium seperti seorang ibu. “Mm.” Agus memperlihatkan senyuman dari mata dan bibirnya. “An
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 14 Salah Paham

Rino memarkirkan mobil di tempat parkir khusus pelanggan VIP. Elvis segera turun dan berjalan cepat masuk ke dalam mall. Dia harus bertemu dengan Mahira yang baru saja menggunakan kartunya untuk membayar pakaian yang cukup mahal di butik.“Kenapa buru-buru, Bos.” Rino harus mengejar Elvis.“Mahira akan menghabiskan uangku di mall ini,” ucap Elvis melangkah dengan kaki panjangnya.“Apa? Uang itu kan sudah Anda berikan kepala Ibu Mahira.” Rino menggelengkan kepala karena tidak biasanya Elvis perhitungan. Ketika sudah memberi tidak akan memintanya kembali.“Mama.” Elvis menghentikan pintu di depan butik ketika melihat Elvita dan Sasa.“Selamat datang, Pak Elvis. Ibu sedang berbelanja bersama tunangan Anda.” Manager toko langsung menyambut Elvis.“Apa hanya mereka berdua?” tanya Elvis.“Iya. Ibu dan tunangan Anda meminta toko untuk ditutup dari pelanggan umum agar bisa berbelanja dengan tenang. Mereka tidak mau bertemu dengan orang-orang yang hanya melihat saja sehingga mengganggu ketenang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 15 Menemukan Mahira

Elvis duduk di kursi tunggu. Sasa ditemani oleh Elvita untuk pemeriksaan. Pria itu sangat kesal karena Rino gagal mengikuti Mahira.“Bodoh!” Elvis menghubungi Rino agar melacak taksi yang membawa Mahira.“Apa kamu sudah mencatat nomor plat mobil taksi?” tanya Elvis.“Sudah, Bos. Aku akan kembali ke rumah dan melakukan pemeriksaan dengan computer,” jawab Rino.“Jika kamu gagal. Lebih baik pensiun saja.” Elvis memutuskan panggilan.“Elvis.” Elvita keluar dari ruang perawatan.“Ayo gendong Sasa. Kita akan pulang,” ucap Elvita.“Apa dia tidak dirawat di rumah sakit?” tanya Elvis beranjak dari kursi.“Tidak. Kakinya hanya terkilir sedikit dan istirahat di rumah saja cukup,” jawab Elvita.“Aku akan mengantarkannya ke rumah. Kita pulang dengan dijemput Rino.” Elvis akan masuk ke kamar.“Apa kamu mau meninggalkan Sasa sendirian di rumahnya?” Elvita memegang tangan Elvis.“Orang tua dia masih di luar negeri,” lanjut Elvita.“Dia punya banyak pelayan, Ma.” Elvis menatap Elvita.“Bawa pulang ke r
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 16 Menghabiskan Uang Elvis

Elvis mengendarai mobil menuju rumah Mahira. Pria itu pergi tanpa memberitahu siapa pun. Dia tidak bisa menunggu hari esok. Kesabaran pria semakin tipis. “Sial! Dia benar-benar tinggal di ujung kota.” Elvis merasa dirinya tidak juga tiba di rumah Mahira. “Apa ini cara kamu lari dariku, Mahira?” Elvis terus mengendarai mobil. Pria itu tiba di rumah Mahira ketika sudah tengah malam. “Apa dua tahun itu tidak cukup untuk membuat kita bersama?” Mobil Elvis berhenti tepat di depan rumah dengan nuansa putih bersih. Taman hijau dan tenang. Begitu sepi tanpa ada pergerakan sama sekali. “Rumah yang sederhana dan tidak terlalu besar. Apa dia akan betah?” tanya Elvis pada dirinya sendiri. “Dia terbiasa hidup di tempat seperti ini sehingga tidak betah di rumahku yang mewah.” Elvis melihat tulisan klinik akupuntur dengan Dokter Mahira. “Akupuntur? Itu adalah pengobatan tradisional Tiongkok yang terkenal. Tidak semua orang bisa menguasainya.” Elvis melihat jam yang melingkar di pergelangan tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 17 Kegelisahan

Elvita pergi ke kamar Elvis. Wanita itu masih belum melihat putranya untuk sarapan.“Elvis, apa kamu belum bangun?” Elvita mengetuk pintu kamar Elvis dan tidak ada jawaban.“Ma,” sapa Relia.“Tidak biasanya Elvis belum bangun.” Elvita membuka pintu kamar Elvis. Wanita itu melihat ruangan yang kosong dan gelap. Semua gorden masih tertutup rapat.“Elvis.” Elvita membuka semua gorden dan dan jendela. Dia pergi ke kamar mandi dan tidak ada siapa pun. “Kemana Kak Elvis?” Relia pun ikut masuk ke dalam kamar. Wanita mud aitu baru menyadari tidak ada foto pernikahan Elvis dan Mahira.“Kak Mahira benar-benar tidak dianggap dan tidak dihargai di rumah ini. Semoga ada kebahagian di luar sana.” Relia segera keluar dari kamar Elvis dan pergi ke ruang makan.“Kak Sasa.” Relia melihat Sasa yang sudah duduk di kursi.“Pagi Lia. Di mana Kak Elvis?” tanya Sasa tersenyum.“Aku tidak tahu.” Relia segera duduk dan mengambil piring. Dia mengisi dengan makanan yang ada. “Apa kamu tidak menunggu tante?” Sas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 18 Pertemuan Pertama

Mahira berada di dalam klinik kecantikan. Wanita itu melakukan perawatan diri bersama dengan Ela. Dia membayar dengan uang Elvis.“Nyaman sekali. Sudah lama tidak memanjakan diri.” Mahira berdiri di depan cermin. Kecantikan yang selama ini disembunyikan kini terpancar jelas sehingga membuat semua orang yang melihatnya terkagum-kagum.“Nona, Anda sangat cantik,” puji manager klinik.“Terima kasih. Ini adalah warisan dari kedua orang tua saya.” Mahira tersenyum cantik. Wanita itu sudah bertekad untuk memulai kehidupan baru tanpa Elvis. Dia berjanji akan melupakan dua tahun bersama suaminya. Pria yang tidak peka akan adanya cinta.“Benar, Dok. Anda sangat cantik dan seksi dengan baju yang cocok.” Ela bahkan ikut terkagum-kagum melihat kesempurnaan yang dimiliki Mahira.“Hahaha.” Mahira tertawa. Dirinya telah kembali seperti dulu. Di masa-masa bahagia ketika berama dengan Biyanka. Hidup penuh dengan semangat dan rasa percaya diri yang tinggi.“Aku akan melakukan pembayaran dengan kartu ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 19 Cinta Pertama

Mahira mengetuk pintu kamar pasien dengan lembut dan membukanya. Dia tersenyum cantik kepada Agus yang memang sudah menunggu kedatangannya. “Selamat pagi.” Mahira menarik kursi dan duduk di samping Agus. Wanita itu begitu lembut. Tatapan matanya penuh dengan kasih sayang. Air mata mengalir membasahi pipi Agus. Anak kecil itu segera mencium tangan Mahira. Dia menangis dan tersenyum. “Kenapa menangis? Apa ada yang sakit?” Mahira mengusap kepala Agus dengan tangan yang lain dan mencium dahi pasien mudanya. “Tidak,” ucap Agus pelan. “Hah!” Mahira terkejut karena pasiennya sudah bisa bicara. Padahal baru kemarin mereka melakukan operasi pembersihan darah beku pada otak pasien. “Syukurlah. Bagaimana kabar Agus? Bu Dokter yakin akan segela pulih dan sehat kembali. Semangat ya. Sekarang Bu Dokter periksa dulu.” Mahira tidak meminta bantuan asistennya. Dia memeriksa sendiri Agus. Wanita itu selalu menjalin hubungan yang baik dengan para pasien. Sang dokter tidak hanya menerima laporan da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 20 Kecelakaan di Masa Lalu

Feliz berada di perusahaannya. Pria itu benar-benar heran karena Mahira tidak mengenalinya. Mereka sudah bertemu dua kali dalam jarak yang cukup dekat.“Permisi, Pak. Ini informasi tentang Nona Mahira.” Seorang wanita masuk ke ruangan Feliz.“Apa yang kamu dapatkan?” tanya Feliz.“Non Mahira pernah mengalami kecelakaan hingga koma dalam waktu yang lama. Ketika sadarkan diri. Dia tidak ingat apa pun,” jelas sekretaris Feliz.“Apa?” Feliz terkejut. Dia segera membuka berkas yang ada di dalam map. Pria itu tidak tahu bahwa Mahira mengalami kecelakaan yang snagat tragis dan parah hingga membuat ibunya meninggal dunia.“Pantas saja dia tidak mengenaliku. Ternyata Mahira hilang ingatan di usia remaja.” Feliz meremas tangannya.“Ini yang membuatku tidak bisa menemukan Mahira hingga dia bersama Biyanka. Bagaimana caranya agar kita bisa seperti dulu, Mahira? Haruskan aku memulai semuanya dari awal pertama jumpa? Kita pernah berjanji akan menjadi pasangan di masa depan.” Feliz memegang foto Mahi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status