“Tanda lahir?” ulang Tuan Alaric setelah kalimat Lilia. “Iya, Tuan, tanda lahir,” jawab Lilia. “Kenapa dengan itu?” Tuan Alaric menggeleng, “Tidak apa-apa,” ucap beliau. “Hanya saja sepertinya aku luput melihat itu dari kakimu selama ini dan baru melihatnya dengan jelas sekarang.” Mereka menoleh ke arah pintu ruang rawat yang terbuka dan muncullah seorang perawat yang menghampiri mereka. “Hari ini Anda ditemani oleh anak Anda, Pak Alaric?” sapa perawat yang mendekat dan mengecek kantong infus yang tergantung di atas. “B-bukan, Suster,” jawab Lilia dengan cepat. “S-saya bukan anaknya Tuan Alaric.” Lilia takut pria paruh baya itu kesal karena dirinya yang hanya seorang anak pelayan disebut perawat sebagai anaknya, pria terhormat yang status sosialnya jauh terlampau tinggi ketimbang Lilia yang bukan siapa-siapa. “Oh, bukan?” ucap perawat tersebut, terkejut dengan kalimat Lilia. Perempuan berkalungkan name tag itu tampak memandangi Lilia dan Tuan Alaric bergantian sebelum k
Last Updated : 2025-01-06 Read more