Home / Fantasi / TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Chapter 241 - Chapter 250

314 Chapters

Chapter 241

Suasana sesaat hening.Putri Jing Yue berdiri di tengah pasukannya yang baru saja memenangkan pertempuran. Namun, tatapannya tak lagi tertuju pada medan pertempuran yang kini dipenuhi mayat musuh. Matanya yang jernih berkilat, menatap pria yang baru saja turun dari bayangan pepohonan.Pria itu mengenakan jubah sederhana, berbeda dari para kultivator kebanyakan. Sosoknya membuatnya tampak lebih misterius dari sebelumnya. Ia bukan lagi sekadar seorang tabib yang ia kenal, melainkan seseorang yang jauh lebih dalam dari itu.Xuan Li hanya menatapnya tanpa ekspresi. Seperti biasa, matanya tetap tenang, sulit diterka apa yang sedang dipikirkannya.Namun, bagi Putri Jing Yue, pertemuan ini mengguncang perasaannya.Selama ini, ia menyimpan sesuatu yang tak pernah ia ungkapkan, sebuah perasaan yang selalu ia tekan setiap kali mengenangnya. Wu Yu, yang ia kenal sebagai tabib berbakat dan misterius, selalu menjadi teka-teki baginya. Ia menghilang begitu saja tanpa jejak, meninggalkan pertanyaan
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Chapter 242

Xuan Li duduk di atas kudanya, menatap ke depan dengan ekspresi datar, seakan pikirannya melayang jauh dari tempat ini. Putri Jing Yue, yang menunggang di sampingnya, menoleh, memperhatikan pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan.“Kau tampak lebih pendiam dari biasanya,” ujar Putri Jing Yue akhirnya, mencoba mengusik keheningan di antara mereka.Xuan Li tetap diam sejenak sebelum akhirnya menghela napas pelan. “Aku hanya memikirkan sesuatu.”Putri Jing Yue mengernyit. Ia tahu Xuan Li bukan orang yang mudah berbicara tentang apa yang ada di pikirannya. Pria itu seperti kabut yang sulit ditebak, selalu menyimpan sesuatu di balik ekspresi tenangnya.Namun, sebelum ia bisa menggali lebih dalam, Xuan Li tiba-tiba menarik tali kekang kudanya dan menghentikan langkahnya.“Ada apa?” tanya Putri Jing Yue dengan bingung.Xuan Li menatapnya sekilas sebelum berkata dengan nada tenang, “Aku tak bisa ikut denganmu ke Kerajaan Bintang Timur.”Keheningan sejenak menyelimuti mereka. Mata Putri
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Chapter 243

Pangeran Xuan Yi, yang sejak tadi duduk dengan percaya diri, mendadak kehilangan senyumannya. Matanya yang tajam menatap sang utusan dengan penuh ketidakpercayaan.“Jangan bilang kau ingin mengatakan bahwa keberadaan Wu Yu masih tidak jelas?” Suaranya terdengar dingin, menusuk hingga membuat utusan itu menelan ludah.“Saya sudah menyisir semua wilayah yang dicurigai, tetapi tidak ada satu pun jejak yang mengarah padanya, Yang Mulia,” jawab utusan itu dengan suara bergetar. “Seolah-olah dia menghilang begitu saja.”Pangeran Xuan Yi mengepalkan tangannya. Harapan mereka untuk mendapatkan Pil Penerobosan Tingkat Lima kini kembali sirna. Dengan pil itu, ia seharusnya bisa melangkah ke ranah yang lebih tinggi, memperkuat posisinya dalam istana dan menunjukkan bahwa dialah pewaris yang paling layak.Suasana semakin tegang. Xuan Yi menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi, menatap langit-langit istana yang berukir naga emas.“Sia-sia,” gumamnya. “Kita sudah menunggu berbulan-bulan, dan ha
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Chapter 244

Suasana yang semula ramai perlahan kembali normal, namun di sudut ruangan, seorang pria bertopi bambu tetap duduk tenang. Ujung jarinya yang ramping mengetuk-ngetuk cangkir porselen, seolah mempertimbangkan sesuatu.Dari balik pintu kedai, langkah kaki terdengar mendekat, berat dan teratur, ciri khas prajurit terlatih. Beberapa pelanggan menoleh dengan rasa ingin tahu saat empat pria berseragam kekaisaran memasuki ruangan.Pemimpin mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan jubah baja ringan, melangkah maju. Sorot matanya tajam saat menyapu ruangan sebelum akhirnya berhenti pada sosok pria misterius yang masih duduk santai.“Kau,” panggilnya dengan suara berat. “Kami mencari seseorang.”Pria bertopi bambu tidak mengangkat kepalanya. Ia hanya memutar cangkirnya perlahan, seolah-olah kedatangan mereka bukanlah sesuatu yang perlu diperhatikan.“Dan aku harus peduli?” tanyanya ringan.Prajurit itu saling berpandangan. Salah satu dari mereka, yang berusia lebih muda, maju selangkah.“Kami
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Chapter 245

Tabib Hantu Wu menggoyangkan topi jerami lusuh yang menutupi sebagian besar wajahnya.Ia memandang ke kejauhan, membiarkan pikirannya tenggelam dalam ingatan lama."Xuan Li… Kau sebenarnya di mana?"Sudah berbulan-bulan ia berkelana, mengikuti desas-desus tentang kemunculan muridnya. Sebagian besar hanya berita palsu, cerita yang dibuat-buat oleh mereka yang ingin mendapatkan imbalan dari pencariannya. Tapi meski begitu, ia tetap mengejar setiap petunjuk, tidak peduli seberapa samar.Sebagai gurunya, ia tidak bisa diam saja. Terlebih karena tubuh giok yang dimiliki Xuan Li adalah sesuatu yang langka, dan berbahaya. Banyak pihak mengincarnya, dan itu berarti Xuan Li tidak pernah benar-benar aman.Karena itu, Tabib Hantu Wu terus bergerak, menyamar sebagai pria muda dengan pakaian lusuh, wajahnya tetap tersembunyi di bawah topi jerami. Aura yang ia pancarkan samar, nyaris tak terdeteksi, namun bagi mereka yang cukup tajam, ada sesuatu yang terasa familier dalam keberadaannya.Seperti Xu
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Chapter 246

Tabib Hantu Wu duduk di sudut ruangan, mengamati pasien dadakannya yang mulai menunjukkan tanda-tanda sadar. Matanya yang tajam menelusuri gerakan halus jemari wanita itu, kelopak matanya bergetar sebelum akhirnya terbuka perlahan.Sesaat, ekspresi kebingungan melintas di wajahnya yang pucat. Ia menoleh, matanya yang masih sedikit sayu bertemu dengan sosok pria berpenampilan lusuh di dekatnya."Wu Yu?" gumamnya lirih, suaranya serak dan penuh harapan.Tabib Hantu Wu menaikkan alisnya."Wu Yu?" ulangnya dengan nada datar. Ia menatap wanita itu dengan seksama, memperhatikan ekspresi antara bingung dan cemas yang tergambar jelas di wajahnya.Wanita itu berkedip beberapa kali, seolah berusaha memastikan sesuatu. Namun, setelah menatap lebih lama, harapan di matanya meredup."Bukan…" bisiknya lebih kepada dirinya sendiri.Tabib Hantu Wu menarik napas pelan. Ia tahu nama Wu Yu adalah samaran yang digunakan Xuan Li setelah meninggalkan gunung. Jika wanita ini mengenalnya dengan nama itu, ber
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Chapter 247

Tabib Hantu Wu segera bersiap. Setelah memastikan Jian Ling cukup stabil untuk melakukan perjalanan, ia mengeluarkan sebuah artefak terbang, sebuah sampan hitam berukiran pola kuno. Artefak itu melayang perlahan di udara sebelum mengembang menjadi lebih besar, cukup luas untuk menampung sepuluh orang dengan nyaman."Naiklah." Perintah Tabib Hantu Wu menghilangkan keraguan Jian Ling.Jian Ling melangkah naik terlebih dahulu, tangannya sedikit gemetar karena kondisinya belum sepenuhnya pulih. Namun, ia tetap tegak, menjaga martabatnya sebagai pemimpin Sekte Racun Hitam."Arahkan ke barat laut," ucapnya dengan suara tenang, meskipun masih terdengar lemah.Tabib Hantu Wu hanya mengangguk. Dengan satu gerakan tangannya, sampan itu mulai melaju, menembus langit siang yang cerah.Perjalanan berlangsung dalam diam. Angin berembus kencang, membawa aroma lembap dari lembah-lembah yang mereka lintasi. Tabib Hantu Wu duduk bersandar, matanya sedikit menyipit seolah tenggelam dalam pikirannya se
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Chapter 248

Tabib Hantu Wu tinggal di Sekte Racun Hitam selama beberapa hari, mengajarkan berbagai teknik peracikan racun kepada Jian Ling. Meski dirinya dikenal sebagai seorang ahli pengobatan, dunia racun bukanlah hal yang asing baginya. Baginya, seni penyembuhan dan seni meracik racun memiliki akar yang sama, pemahaman mendalam tentang bahan, energi, serta keseimbangan tubuh manusia.Hari-hari itu dihabiskannya dalam ruang penelitian utama sekte, sebuah tempat yang dipenuhi aroma tajam dari berbagai herbal, serbuk mineral, dan cairan beracun yang berpendar di dalam botol-botol porselen. Jian Ling, sebagai pemimpin muda sekte, mendampingi dan belajar dengan penuh semangat."Jangan hanya mengandalkan formula tertulis," ujar Tabib Hantu Wu suatu hari, saat ia menunjukkan teknik ekstraksi baru. "Memahami sifat dasar bahan jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti resep."Jian Ling mengangguk, tatapannya penuh konsentrasi. Ia menyaksikan bagaimana tangan Tabib Hantu Wu bergerak lincah, mencamp
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Chapter 249

Tabib Hantu Wu hanya mengejar bayangan kosong. Seperti menadahkan tangan untuk menangkap kabut, Xuan Li sudah lama pergi, lenyap tanpa jejak di lautan dunia yang luas. Sudah sebulan sejak muridnya pergi dari Kota Seribu Lilin, hanya meninggalkan teka-teki yang tak seorang pun bisa pecahkan.Namun, kota ini bukan sembarang tempat. Sebagai pusat perdagangan, ribuan orang keluar-masuk setiap hari, membawa banyak cerita dan rahasia. Jika ada kabar tentang Xuan Li, secepat atau selambat apa pun, pasti akan sampai ke telinganya.Tabib Hantu Wu berdiri di tengah keramaian pasar malam. Suara pedagang menawarkan dagangan, tawa riang anak-anak yang berlari di antara kerumunan, serta denting koin yang berpindah tangan menciptakan harmoni khas.Ia menarik napas dalam, menghirup aroma manis dari kue panggang yang baru matang bercampur dengan harum teh herbal dari kedai di seberang jalan..“Dasar bocah keras kepala...” gumamnya pelan, seolah berbicara pada angin. “Sejak dulu kau selalu bertindak s
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Chapter 250

"Gawat... Aku harus berusaha lebih."Pecahan Lonceng Pengubah Takdir bergetar pelan di udara, memancarkan aura gelap yang terasa menekan. Benda kecil itu seakan hidup, denyut energinya menyerupai jantung iblis yang masih berdetak.Xuan Li menatapnya dalam diam, merasakan hawa dingin menyelusup ke kulitnya. Bukan hawa dingin biasa, ini adalah tekanan dari sesuatu yang mencoba mendominasi.Namun, ia tidak bisa membiarkan artefak ini mengendalikan situasi.Tanpa membuang waktu, ia mengangkat tangannya, jemarinya bergerak cepat membentuk pola segel yang rumit. Empat bendera formasi tertancap di sekelilingnya, menyebarkan kilatan cahaya keunguan yang saling terhubung.Segel aktif seketika, membentuk pagar tak kasatmata di udara.Lonceng itu langsung memberontak.Getarannya semakin kuat, memancarkan gelombang energi yang berusaha menembus formasi.Xuan Li mendengus. Artefak ini masih mencoba melawan."Sudah kuduga kau tidak akan menyerah begitu saja."Ia menekan telapak tangannya ke bawah.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status