Share

Chapter 241

Author: MISTERIOUS
last update Huling Na-update: 2025-03-06 00:14:48

Suasana sesaat hening.

Putri Jing Yue berdiri di tengah pasukannya yang baru saja memenangkan pertempuran. Namun, tatapannya tak lagi tertuju pada medan pertempuran yang kini dipenuhi mayat musuh. Matanya yang jernih berkilat, menatap pria yang baru saja turun dari bayangan pepohonan.

Pria itu mengenakan jubah sederhana, berbeda dari para kultivator kebanyakan. Sosoknya membuatnya tampak lebih misterius dari sebelumnya. Ia bukan lagi sekadar seorang tabib yang ia kenal, melainkan seseorang yang jauh lebih dalam dari itu.

Xuan Li hanya menatapnya tanpa ekspresi. Seperti biasa, matanya tetap tenang, sulit diterka apa yang sedang dipikirkannya.

Namun, bagi Putri Jing Yue, pertemuan ini mengguncang perasaannya.

Selama ini, ia menyimpan sesuatu yang tak pernah ia ungkapkan, sebuah perasaan yang selalu ia tekan setiap kali mengenangnya. Wu Yu, yang ia kenal sebagai tabib berbakat dan misterius, selalu menjadi teka-teki baginya. Ia menghilang begitu saja tanpa jejak, meninggalkan pertanyaan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 242

    Xuan Li duduk di atas kudanya, menatap ke depan dengan ekspresi datar, seakan pikirannya melayang jauh dari tempat ini. Putri Jing Yue, yang menunggang di sampingnya, menoleh, memperhatikan pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan.“Kau tampak lebih pendiam dari biasanya,” ujar Putri Jing Yue akhirnya, mencoba mengusik keheningan di antara mereka.Xuan Li tetap diam sejenak sebelum akhirnya menghela napas pelan. “Aku hanya memikirkan sesuatu.”Putri Jing Yue mengernyit. Ia tahu Xuan Li bukan orang yang mudah berbicara tentang apa yang ada di pikirannya. Pria itu seperti kabut yang sulit ditebak, selalu menyimpan sesuatu di balik ekspresi tenangnya.Namun, sebelum ia bisa menggali lebih dalam, Xuan Li tiba-tiba menarik tali kekang kudanya dan menghentikan langkahnya.“Ada apa?” tanya Putri Jing Yue dengan bingung.Xuan Li menatapnya sekilas sebelum berkata dengan nada tenang, “Aku tak bisa ikut denganmu ke Kerajaan Bintang Timur.”Keheningan sejenak menyelimuti mereka. Mata Putri

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 243

    Pangeran Xuan Yi, yang sejak tadi duduk dengan percaya diri, mendadak kehilangan senyumannya. Matanya yang tajam menatap sang utusan dengan penuh ketidakpercayaan.“Jangan bilang kau ingin mengatakan bahwa keberadaan Wu Yu masih tidak jelas?” Suaranya terdengar dingin, menusuk hingga membuat utusan itu menelan ludah.“Saya sudah menyisir semua wilayah yang dicurigai, tetapi tidak ada satu pun jejak yang mengarah padanya, Yang Mulia,” jawab utusan itu dengan suara bergetar. “Seolah-olah dia menghilang begitu saja.”Pangeran Xuan Yi mengepalkan tangannya. Harapan mereka untuk mendapatkan Pil Penerobosan Tingkat Lima kini kembali sirna. Dengan pil itu, ia seharusnya bisa melangkah ke ranah yang lebih tinggi, memperkuat posisinya dalam istana dan menunjukkan bahwa dialah pewaris yang paling layak.Suasana semakin tegang. Xuan Yi menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi, menatap langit-langit istana yang berukir naga emas.“Sia-sia,” gumamnya. “Kita sudah menunggu berbulan-bulan, dan ha

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 244

    Suasana yang semula ramai perlahan kembali normal, namun di sudut ruangan, seorang pria bertopi bambu tetap duduk tenang. Ujung jarinya yang ramping mengetuk-ngetuk cangkir porselen, seolah mempertimbangkan sesuatu.Dari balik pintu kedai, langkah kaki terdengar mendekat, berat dan teratur, ciri khas prajurit terlatih. Beberapa pelanggan menoleh dengan rasa ingin tahu saat empat pria berseragam kekaisaran memasuki ruangan.Pemimpin mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan jubah baja ringan, melangkah maju. Sorot matanya tajam saat menyapu ruangan sebelum akhirnya berhenti pada sosok pria misterius yang masih duduk santai.“Kau,” panggilnya dengan suara berat. “Kami mencari seseorang.”Pria bertopi bambu tidak mengangkat kepalanya. Ia hanya memutar cangkirnya perlahan, seolah-olah kedatangan mereka bukanlah sesuatu yang perlu diperhatikan.“Dan aku harus peduli?” tanyanya ringan.Prajurit itu saling berpandangan. Salah satu dari mereka, yang berusia lebih muda, maju selangkah.“Kami

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 245

    Tabib Hantu Wu menggoyangkan topi jerami lusuh yang menutupi sebagian besar wajahnya.Ia memandang ke kejauhan, membiarkan pikirannya tenggelam dalam ingatan lama."Xuan Li… Kau sebenarnya di mana?"Sudah berbulan-bulan ia berkelana, mengikuti desas-desus tentang kemunculan muridnya. Sebagian besar hanya berita palsu, cerita yang dibuat-buat oleh mereka yang ingin mendapatkan imbalan dari pencariannya. Tapi meski begitu, ia tetap mengejar setiap petunjuk, tidak peduli seberapa samar.Sebagai gurunya, ia tidak bisa diam saja. Terlebih karena tubuh giok yang dimiliki Xuan Li adalah sesuatu yang langka, dan berbahaya. Banyak pihak mengincarnya, dan itu berarti Xuan Li tidak pernah benar-benar aman.Karena itu, Tabib Hantu Wu terus bergerak, menyamar sebagai pria muda dengan pakaian lusuh, wajahnya tetap tersembunyi di bawah topi jerami. Aura yang ia pancarkan samar, nyaris tak terdeteksi, namun bagi mereka yang cukup tajam, ada sesuatu yang terasa familier dalam keberadaannya.Seperti Xu

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 246

    Tabib Hantu Wu duduk di sudut ruangan, mengamati pasien dadakannya yang mulai menunjukkan tanda-tanda sadar. Matanya yang tajam menelusuri gerakan halus jemari wanita itu, kelopak matanya bergetar sebelum akhirnya terbuka perlahan.Sesaat, ekspresi kebingungan melintas di wajahnya yang pucat. Ia menoleh, matanya yang masih sedikit sayu bertemu dengan sosok pria berpenampilan lusuh di dekatnya."Wu Yu?" gumamnya lirih, suaranya serak dan penuh harapan.Tabib Hantu Wu menaikkan alisnya."Wu Yu?" ulangnya dengan nada datar. Ia menatap wanita itu dengan seksama, memperhatikan ekspresi antara bingung dan cemas yang tergambar jelas di wajahnya.Wanita itu berkedip beberapa kali, seolah berusaha memastikan sesuatu. Namun, setelah menatap lebih lama, harapan di matanya meredup."Bukan…" bisiknya lebih kepada dirinya sendiri.Tabib Hantu Wu menarik napas pelan. Ia tahu nama Wu Yu adalah samaran yang digunakan Xuan Li setelah meninggalkan gunung. Jika wanita ini mengenalnya dengan nama itu, ber

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 247

    Tabib Hantu Wu segera bersiap. Setelah memastikan Jian Ling cukup stabil untuk melakukan perjalanan, ia mengeluarkan sebuah artefak terbang, sebuah sampan hitam berukiran pola kuno. Artefak itu melayang perlahan di udara sebelum mengembang menjadi lebih besar, cukup luas untuk menampung sepuluh orang dengan nyaman."Naiklah." Perintah Tabib Hantu Wu menghilangkan keraguan Jian Ling.Jian Ling melangkah naik terlebih dahulu, tangannya sedikit gemetar karena kondisinya belum sepenuhnya pulih. Namun, ia tetap tegak, menjaga martabatnya sebagai pemimpin Sekte Racun Hitam."Arahkan ke barat laut," ucapnya dengan suara tenang, meskipun masih terdengar lemah.Tabib Hantu Wu hanya mengangguk. Dengan satu gerakan tangannya, sampan itu mulai melaju, menembus langit siang yang cerah.Perjalanan berlangsung dalam diam. Angin berembus kencang, membawa aroma lembap dari lembah-lembah yang mereka lintasi. Tabib Hantu Wu duduk bersandar, matanya sedikit menyipit seolah tenggelam dalam pikirannya se

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 248

    Tabib Hantu Wu tinggal di Sekte Racun Hitam selama beberapa hari, mengajarkan berbagai teknik peracikan racun kepada Jian Ling. Meski dirinya dikenal sebagai seorang ahli pengobatan, dunia racun bukanlah hal yang asing baginya. Baginya, seni penyembuhan dan seni meracik racun memiliki akar yang sama, pemahaman mendalam tentang bahan, energi, serta keseimbangan tubuh manusia.Hari-hari itu dihabiskannya dalam ruang penelitian utama sekte, sebuah tempat yang dipenuhi aroma tajam dari berbagai herbal, serbuk mineral, dan cairan beracun yang berpendar di dalam botol-botol porselen. Jian Ling, sebagai pemimpin muda sekte, mendampingi dan belajar dengan penuh semangat."Jangan hanya mengandalkan formula tertulis," ujar Tabib Hantu Wu suatu hari, saat ia menunjukkan teknik ekstraksi baru. "Memahami sifat dasar bahan jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti resep."Jian Ling mengangguk, tatapannya penuh konsentrasi. Ia menyaksikan bagaimana tangan Tabib Hantu Wu bergerak lincah, mencamp

    Huling Na-update : 2025-03-08
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 249

    Tabib Hantu Wu hanya mengejar bayangan kosong. Seperti menadahkan tangan untuk menangkap kabut, Xuan Li sudah lama pergi, lenyap tanpa jejak di lautan dunia yang luas. Sudah sebulan sejak muridnya pergi dari Kota Seribu Lilin, hanya meninggalkan teka-teki yang tak seorang pun bisa pecahkan.Namun, kota ini bukan sembarang tempat. Sebagai pusat perdagangan, ribuan orang keluar-masuk setiap hari, membawa banyak cerita dan rahasia. Jika ada kabar tentang Xuan Li, secepat atau selambat apa pun, pasti akan sampai ke telinganya.Tabib Hantu Wu berdiri di tengah keramaian pasar malam. Suara pedagang menawarkan dagangan, tawa riang anak-anak yang berlari di antara kerumunan, serta denting koin yang berpindah tangan menciptakan harmoni khas.Ia menarik napas dalam, menghirup aroma manis dari kue panggang yang baru matang bercampur dengan harum teh herbal dari kedai di seberang jalan..“Dasar bocah keras kepala...” gumamnya pelan, seolah berbicara pada angin. “Sejak dulu kau selalu bertindak s

    Huling Na-update : 2025-03-08

Pinakabagong kabanata

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 270

    Para anggota Alam Bayangan bergerak cepat di antara reruntuhan, menyelinap dalam kegelapan. Di antara bayang-bayang yang berjatuhan akibat pertempuran, Shu Jin berdiri tegap. Napasnya memburu, keringat mengalir di pelipisnya, tetapi ia tetap mengangkat pedangnya, bersiap menghadapi mereka.Ia tidak bisa membiarkan mereka menemukan tempat yang sebenarnya."Kalian tidak akan menemukannya," ujarnya, suaranya tegas meskipun dadanya naik-turun karena lelah. "Pergilah sebelum semuanya berakhir lebih buruk untuk kalian."Ketua Alam Bayangan, sosok berwibawa dengan mata tajam, mengangkat tangan, memberi isyarat pada dua anak buahnya untuk maju."Jaga dia," perintahnya dingin. "Aku akan mencari sendiri."Dua anggota Alam Bayangan langsung bergerak, yang satu membawa belati melengkung, yang lain dengan rantai besi yang berkilat di bawah sinar bulan.Shu Jin mengepalkan gagang pedangnya lebih erat. Otot-ototnya sudah kaku, energi spiritualnya mulai menipis, tetapi melihat pemimpin mereka bergera

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 269

    Langit Bergetar, Tanah BerdarahAngin malam membawa aroma darah yang mulai meresap ke dalam tanah. Pasukan Penjelajah Malam bergerak tanpa suara, bayangan mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam hitungan detik, mereka melintasi dimensi melalui formasi teleportasi, meninggalkan dunia yang satu dan muncul di dunia lain.Saat cahaya teleportasi meredup, mereka telah berdiri di gerbang Sekte Pedang Langit. Suasana di sana penuh ketegangan. Anggota mereka yang lebih dulu tiba kini terdesak, berusaha bertahan dari serangan murid-murid sekte yang terlatih dalam seni pedang.Teriakan pertempuran menggema di udara. Dentingan senjata bertemu dalam kilatan cahaya. Tanah yang tadinya bersih kini ternoda darah.Seorang anggota Penjelajah Malam menyapu pandangannya ke medan pertempuran. Rahangnya mengeras saat melihat bagaimana rekannya mulai tumbang satu per satu."Kita datang tepat waktu," gumamnya, suaranya nyaris tenggelam dalam kegaduhan.Tetapi, harapan itu segera sirna. Sekte Pedang Langit bu

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 268

    Ruangan itu tenggelam dalam keheningan.Di atas meja batu yang dingin, Yan Hui perlahan meletakkan sebuah gelang hitam. Pola-pola kuno yang terukir di permukaannya tampak semakin dalam di bawah cahaya temaram lentera minyak, seolah menyimpan bisikan dari masa lalu.Begitu gelang itu menyentuh permukaan meja, udara di ruangan berubah. Tekanan aneh merayap turun, seperti bayangan tak terlihat yang menekan dada mereka. Napas beberapa orang menjadi lebih pendek, sementara yang lain tanpa sadar menggenggam gagang senjata mereka lebih erat.Sunyi.Tatapan mereka terpaku pada gelang itu. Tidak ada yang berani bergerak atau berbicara, seakan menunggu sesuatu yang tidak mereka pahami.Di tengah ketegangan itu, Yan Hui bersandar santai di kursinya, bibirnya melengkung tipis. Suaranya terdengar ringan, namun mengandung ketegasan yang tak bisa diabaikan.“Sumber kekuatan dari Alam Luar.”Beberapa orang saling berpandangan. Ada yang menahan napas, ada yang langsung merapatkan tubuh ke sandaran kur

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 267

    "Yan Hui," suara berat seorang pria bertopeng dari Aliansi Serigala Hitam memecah kesunyian, "Kau mengundang kami ke sini dengan janji besar. Kami ingin tahu, apa jaminanmu bahwa kerja sama ini tidak akan berakhir dengan pengkhianatan?"Yan Hui menyeringai tipis. "Aku bukan orang bodoh yang akan bermain di dua sisi. Kekaisaran Bulan Perak telah menjadi penghalang bagi banyak pihak, termasuk aku. Aku ingin mereka runtuh. Dan aku tahu kalian semua juga menginginkan hal yang sama."Wanita dengan jubah ungu dari Kelompok Kalajengking menyilangkan tangan. "Kata-kata manis tidak cukup. Apa yang kau tawarkan?"Tanpa menjawab, Yan Hui mengeluarkan sebuah gulungan dari balik lengan bajunya. Dengan gerakan ringan, ia melemparkannya ke atas meja kayu yang usang. Seorang pria dari Pasukan Penjelajah Malam mengambilnya, membukanya, dan matanya sedikit membelalak."Ini… denah rahasia istana Kekaisaran Bulan Perak?"Beberapa orang lainnya segera mendekat, mengamati isi gulungan itu dengan sorot m

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 266

    Wu Rong menghela napas di dalam kesadarannya. "Aku sudah memperingatkanmu. Jika kau kehilangan keseimbangan, salah satu dari mereka bisa berkembang di luar kendalimu."Xuan Li segera menajamkan fokusnya, menarik kembali sebagian energi yang telah ia bagi ke tubuh klon tersebut. Namun, bayangan itu tidak berhenti. Tubuhnya sedikit bergetar, sebelum tiba-tiba melesat dengan kecepatan luar biasa, menyerang Xuan Li tanpa peringatan.Udara berdesir saat pukulan tajam hampir mengenai wajahnya. Xuan Li bergeser ke samping dalam sepersekian detik, nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya menyipit, mengamati klon tersebut dengan lebih seksama.Klon ini berbeda, ia bisa merasakan bahwa klon itu bukan hanya memiliki sebagian dari kekuatannya, tetapi juga mencerminkan bagian dirinya yang lebih liar dan agresif.Wu Hei tertawa kecil, suaranya menggema dalam pikirannya."Menarik. Klon itu membawa sebagian dari sisi gelapmu. Jika kau tidak hati-hati, kau bisa kehilangan kendali atas dirimu sendiri."

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 265

    "Kau telah membangkitkanku," kata Wu Rong, suaranya bergema di kesadarannya, "Tapi untuk benar-benar memahami kekuatanmu, kau harus melangkah lebih jauh."Xuan Li tetap diam. Ia tahu bahwa Wu Rong bukan makhluk yang suka berbicara tanpa tujuan."Teknik yang kusampaikan padamu ini disebut Tubuh Jiwa," lanjut Wu Rong. "Dengan teknik ini, kau bisa menciptakan tubuh ganda yang benar-benar sama seperti tubuh aslimu. Bukan sekadar ilusi atau bayangan biasa, melainkan perpanjangan dari dirimu sendiri."Xuan Li mengerutkan kening. Teknik klon memang bukan hal asing dalam dunia kultivasi, tetapi dari nada suara Wu Rong, ini jelas bukan teknik biasa."Sejauh mana kehebatannya?" tanyanya akhirnya, suaranya tetap datar, tetapi dengan ketertarikan yang tak bisa disembunyikan.Wu Rong terdiam sejenak, lalu menjawab, "Tubuh Jiwa tidak hanya meniru bentukmu. Mereka membawa sebagian dari esensimu, bisa berpikir sendiri, bertarung, bahkan berkultivasi secara terpisah. Mereka adalah dirimu, hanya dalam

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 264

    Suara asing bergema di dalam benaknya, lembut tetapi mendalam, seakan berasal dari inti kesadarannya sendiri."Siapa kamu?"Xuan Li membuka matanya perlahan. Jantungnya berdegup lebih kencang. Bukan karena rasa takut, tetapi karena sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.Lautan kesadarannya yang biasanya sunyi kini terasa berbeda. Biasanya, hanya ada Wu Hei, sosok kegelapan yang selalu menyertainya, bayangan yang menyatu dalam dirinya seperti kutukan. Namun kini, ada entitas lain.Sebuah cahaya keemasan melayang di hadapannya, tenang dan murni, membawa kehangatan yang bertolak belakang dengan keberadaan Wu Hei.Xuan Li mengernyit, mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah berhasil memurnikan Pil Kebangkitan Surgawi, tubuhnya memang terasa berbeda. Aura kultivasinya meningkat drastis, dan kini ia telah mencapai tingkat Pemurnian Jiwa tahap menengah. Namun, perubahan ini lebih dari sekadar peningkatan kekuatan.Ada sesuatu yang bangkit dari dalam dirinya.Sebu

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 263

    Keheningan menelan lembah yang tersembunyi di antara tebing-tebing curam.Di atas batu datar, Xuan Li duduk bersila. Sikapnya kokoh, punggungnya lurus sempurna, matanya terpejam dalam konsentrasi mendalam. Seolah-olah ia adalah bagian dari alam itu sendiri, tidak terpengaruh oleh hembusan angin atau derasnya arus energi spiritual yang mengalir di sekelilingnya.Di hadapannya, rune-rune bercahaya melayang di udara, berputar perlahan dalam pola yang begitu rumit hingga tampak seperti pusaran bintang di langit malam. Garis-garis energi spiritual bersinar lembut, menciptakan lapisan perlindungan yang semakin kokoh seiring formasi segel yang ia ciptakan mencapai penyelesaian.Xuan Li tidak bisa mengambil risiko.Pemurnian Pil Kebangkitan Surgawi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan. Kesalahan sekecil apa pun akan membawa konsekuensi fatal. Tubuhnya bisa hancur, jiwanya bisa tercerai-berai, atau lebih buruk lagi, ia bisa kehilangan kendali atas kekuatan pil dan menjadi makhluk b

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 262

    "Kau bisa berteman dengan siapapun, tapi jangan pernah biarkan hatimu terikat."Suara Wu Hei terdengar dalam kesadaran Xuan Li, bernada rendah dan penuh ejekan.Xuan Li tetap diam, matanya terpejam dalam posisi meditasi. Namun, pikirannya berputar cepat.Kegelapan di dalam dirinya, entitas yang lahir dari bagian tergelap jiwanya, tidak sepenuhnya salah. Ikatan emosional bisa menjadi kelemahan yang menjeratnya, menjauhkan dirinya dari tujuan sejati. Tetapi, itu bukan berarti ia harus membuang semua hubungan yang ada, bukan?Ia bisa menjalin hubungan tanpa membiarkan perasaannya menguasainya. Bisa peduli tanpa menjadi lemah.Ketika kesadarannya kembali penuh, ia menarik napas dalam dan perlahan membuka matanya.Di hadapannya, Fu Yuan mulai bergerak. Mata pria itu berangsur-angsur terbuka, penuh kebingungan sebelum kesadaran akhirnya kembali padanya.Fu Yuan merasakan tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya, seolah sesuatu yang selama ini membebani jiwanya telah lenyap. Tangannya terangkat

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status