Tabib Hantu Wu tinggal di Sekte Racun Hitam selama beberapa hari, mengajarkan berbagai teknik peracikan racun kepada Jian Ling. Meski dirinya dikenal sebagai seorang ahli pengobatan, dunia racun bukanlah hal yang asing baginya. Baginya, seni penyembuhan dan seni meracik racun memiliki akar yang sama, pemahaman mendalam tentang bahan, energi, serta keseimbangan tubuh manusia.Hari-hari itu dihabiskannya dalam ruang penelitian utama sekte, sebuah tempat yang dipenuhi aroma tajam dari berbagai herbal, serbuk mineral, dan cairan beracun yang berpendar di dalam botol-botol porselen. Jian Ling, sebagai pemimpin muda sekte, mendampingi dan belajar dengan penuh semangat."Jangan hanya mengandalkan formula tertulis," ujar Tabib Hantu Wu suatu hari, saat ia menunjukkan teknik ekstraksi baru. "Memahami sifat dasar bahan jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti resep."Jian Ling mengangguk, tatapannya penuh konsentrasi. Ia menyaksikan bagaimana tangan Tabib Hantu Wu bergerak lincah, mencamp
Tabib Hantu Wu hanya mengejar bayangan kosong. Seperti menadahkan tangan untuk menangkap kabut, Xuan Li sudah lama pergi, lenyap tanpa jejak di lautan dunia yang luas. Sudah sebulan sejak muridnya pergi dari Kota Seribu Lilin, hanya meninggalkan teka-teki yang tak seorang pun bisa pecahkan.Namun, kota ini bukan sembarang tempat. Sebagai pusat perdagangan, ribuan orang keluar-masuk setiap hari, membawa banyak cerita dan rahasia. Jika ada kabar tentang Xuan Li, secepat atau selambat apa pun, pasti akan sampai ke telinganya.Tabib Hantu Wu berdiri di tengah keramaian pasar malam. Suara pedagang menawarkan dagangan, tawa riang anak-anak yang berlari di antara kerumunan, serta denting koin yang berpindah tangan menciptakan harmoni khas.Ia menarik napas dalam, menghirup aroma manis dari kue panggang yang baru matang bercampur dengan harum teh herbal dari kedai di seberang jalan..“Dasar bocah keras kepala...” gumamnya pelan, seolah berbicara pada angin. “Sejak dulu kau selalu bertindak s
"Gawat... Aku harus berusaha lebih."Pecahan Lonceng Pengubah Takdir bergetar pelan di udara, memancarkan aura gelap yang terasa menekan. Benda kecil itu seakan hidup, denyut energinya menyerupai jantung iblis yang masih berdetak.Xuan Li menatapnya dalam diam, merasakan hawa dingin menyelusup ke kulitnya. Bukan hawa dingin biasa, ini adalah tekanan dari sesuatu yang mencoba mendominasi.Namun, ia tidak bisa membiarkan artefak ini mengendalikan situasi.Tanpa membuang waktu, ia mengangkat tangannya, jemarinya bergerak cepat membentuk pola segel yang rumit. Empat bendera formasi tertancap di sekelilingnya, menyebarkan kilatan cahaya keunguan yang saling terhubung.Segel aktif seketika, membentuk pagar tak kasatmata di udara.Lonceng itu langsung memberontak.Getarannya semakin kuat, memancarkan gelombang energi yang berusaha menembus formasi.Xuan Li mendengus. Artefak ini masih mencoba melawan."Sudah kuduga kau tidak akan menyerah begitu saja."Ia menekan telapak tangannya ke bawah.
Di tepi tebing yang menjulang tinggi, Xuan Li berdiri diam. Jubah hitamnya berkibar diterpa angin malam yang dingin. Sepasang matanya yang tajam menembus kegelapan, mengamati bayangan-bayangan yang bergerak cepat di antara pepohonan di bawah sana.Ranting-ranting berderak, dedaunan bergetar. Hutan di bawahnya tampak gelisah, seakan dihantui oleh sesuatu yang tak terlihat oleh mata biasa. Tapi Xuan Li tidak perlu melihat dengan mata telanjang untuk memahami apa yang sedang terjadi.Angin membawa hawa aneh, berat, menekan, dipenuhi energi spiritual yang pekat.Xuan Li menyipitkan mata."Binatang roh tingkat tinggi..." gumamnya.Gelombang energi liar berdesir di udara, menyebarkan getaran samar yang terasa hingga ke tulangnya. Ini bukan sekadar kawanan binatang roh yang berkeliaran di malam hari.Satu ekor… dua ekor… tidak, lebih banyak dari yang ia perkirakan.Bayangan-bayangan itu berkelebat tanpa suara, menyelinap di antara pepohonan dengan kecepatan luar biasa. Tapi ada sesuatu yang
Belum sempat bereaksi lebih jauh, tubuh Xuan Li telah terhisap oleh kekuatan entitas asing itu. Seolah-olah ada tangan tak terlihat yang merenggutnya dari kenyataan, menyeretnya ke dalam pusaran energi yang pekat dan tak berujung.Gelap.Dunia di sekelilingnya menghilang, hanya menyisakan kehampaan tanpa batas. Untuk sesaat, Xuan Li merasa seperti terombang-ambing di tengah lautan kegelapan, tak ada arah, tak ada pijakan. Namun, ia tidak panik. Ia telah mengalami banyak hal dalam hidupnya, perjalanan antara dimensi, ilusi, hingga teknik spiritual tingkat tinggi yang melibatkan manipulasi kesadaran.Ini bukan sekadar teleportasi biasa. Ini adalah pengujian.Perlahan, kegelapan mulai mereda.Cahaya redup menyusup melalui kabut tebal, memperlihatkan siluet-siluet samar. Xuan Li menyipitkan mata, mencoba memahami di mana ia berada. Tanah di bawahnya keras dan kasar, seperti lantai batu kuno yang telah retak dan ditinggalkan selama berabad-abad. Aroma tanah lembap dan besi memenuhi udara,
Setelah meninggalkan altar, Xuan Li kembali ke dalam goa persembunyiannya. Goa itu tetap sunyi seperti sebelumnya, hanya diiringi suara gemericik air dari stalaktit di langit-langit.Duduk bersila di atas batu datar, ia menutup matanya dan membiarkan pikirannya tenggelam dalam pemahaman yang tiba-tiba tertanam dalam benaknya.Teknik Pengendali Binatang Roh.Teknik ini bukan sekadar metode untuk menekan makhluk-makhluk buas dengan aura atau energi, melainkan cara untuk menanamkan dominasi atas kesadaran mereka. Jika digunakan dengan benar, teknik ini memungkinkan seseorang untuk mengendalikan binatang roh tanpa memaksa mereka dengan kekuatan semata.Namun, seperti teknik apa pun yang melibatkan pengaruh terhadap makhluk hidup, risiko yang menyertainya sangat besar. Jika penggunanya gagal mengendalikan keseimbangan energi, justru ia sendiri yang bisa berbalik dikendalikan oleh binatang roh yang lebih kuat."Menarik… tapi juga berbahaya."Xuan Li menarik napas dalam dan mulai menghafalka
Tubuh Xuan Li meluncur jatuh ke dalam kehampaan, tenggelam dalam kegelapan yang seolah tak berujung. Udara di sekitarnya terasa berat, dingin menusuk, seakan sesuatu yang tak terlihat merayapi setiap sudut ruang ini. Ia berusaha mengendalikan keseimbangannya, tapi gravitasi terus menariknya semakin cepat ke bawah.Brak!Tubuhnya menghantam tanah dengan keras. Debu dan serpihan batu berhamburan, menyelimuti udara dengan kepulan tipis. Rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya, tapi ia menggertakkan giginya dan segera bangkit. Pandangannya menyesuaikan diri dengan kegelapan di sekelilingnya.“Di mana ini…?” gumamnya, menoleh ke atas.Jauh di atas sana, cahaya redup mengintip dari celah tempatnya jatuh. Namun, jaraknya terlalu jauh. Mustahil baginya untuk kembali ke sana dengan mudah.Xuan Li menghela napas pelan. Tidak ada gunanya berlama-lama diam. Ia harus mencari jalan keluar.Tapi sebelum ia sempat melangkah ,suara geraman rendah menggema dari dalam kegelapan.Grrr…Xuan Li menegang.
Langit-langit gua bergetar hebat. Reruntuhan yang tadinya sunyi kini dipenuhi suara gemuruh yang semakin mendekat. Xuan Li berdiri tegak di tengah gua, napasnya sedikit berat, merasakan tekanan spiritual yang luar biasa.Ia mengangkat kepalanya. Dari celah di atas, beberapa sosok melesat turun dengan kecepatan luar biasa. Mereka melayang di udara, mengenakan jubah khas sekte masing-masing. Rambut dan janggut putih beberapa di antara mereka menunjukkan usia serta pengalaman panjang mereka di dunia kultivasi.Xuan Li memperhatikan mereka satu per satu. Setidaknya ada enam orang dalam setiap kelompok. Aura mereka begitu kuat hingga hanya dengan berdiri di sana, mereka mampu membuat batu-batu di sekeliling bergetar dan pecah.Namun, meski dikelilingi tokoh-tokoh berpengaruh, Xuan Li tidak menunjukkan ketakutan. Sebaliknya, ia tetap berdiri dengan tenang, tatapan tajamnya menyapu mereka dengan ekspresi datar.Sejenak, suasana menjadi hening."Bocah ini... masih hidup?" bisik salah satu tet
Ruangan itu tenggelam dalam keheningan.Di atas meja batu yang dingin, Yan Hui perlahan meletakkan sebuah gelang hitam. Pola-pola kuno yang terukir di permukaannya tampak semakin dalam di bawah cahaya temaram lentera minyak, seolah menyimpan bisikan dari masa lalu.Begitu gelang itu menyentuh permukaan meja, udara di ruangan berubah. Tekanan aneh merayap turun, seperti bayangan tak terlihat yang menekan dada mereka. Napas beberapa orang menjadi lebih pendek, sementara yang lain tanpa sadar menggenggam gagang senjata mereka lebih erat.Sunyi.Tatapan mereka terpaku pada gelang itu. Tidak ada yang berani bergerak atau berbicara, seakan menunggu sesuatu yang tidak mereka pahami.Di tengah ketegangan itu, Yan Hui bersandar santai di kursinya, bibirnya melengkung tipis. Suaranya terdengar ringan, namun mengandung ketegasan yang tak bisa diabaikan.“Sumber kekuatan dari Alam Luar.”Beberapa orang saling berpandangan. Ada yang menahan napas, ada yang langsung merapatkan tubuh ke sandaran kur
"Yan Hui," suara berat seorang pria bertopeng dari Aliansi Serigala Hitam memecah kesunyian, "Kau mengundang kami ke sini dengan janji besar. Kami ingin tahu, apa jaminanmu bahwa kerja sama ini tidak akan berakhir dengan pengkhianatan?"Yan Hui menyeringai tipis. "Aku bukan orang bodoh yang akan bermain di dua sisi. Kekaisaran Bulan Perak telah menjadi penghalang bagi banyak pihak, termasuk aku. Aku ingin mereka runtuh. Dan aku tahu kalian semua juga menginginkan hal yang sama."Wanita dengan jubah ungu dari Kelompok Kalajengking menyilangkan tangan. "Kata-kata manis tidak cukup. Apa yang kau tawarkan?"Tanpa menjawab, Yan Hui mengeluarkan sebuah gulungan dari balik lengan bajunya. Dengan gerakan ringan, ia melemparkannya ke atas meja kayu yang usang. Seorang pria dari Pasukan Penjelajah Malam mengambilnya, membukanya, dan matanya sedikit membelalak."Ini… denah rahasia istana Kekaisaran Bulan Perak?"Beberapa orang lainnya segera mendekat, mengamati isi gulungan itu dengan sorot m
Wu Rong menghela napas di dalam kesadarannya. "Aku sudah memperingatkanmu. Jika kau kehilangan keseimbangan, salah satu dari mereka bisa berkembang di luar kendalimu."Xuan Li segera menajamkan fokusnya, menarik kembali sebagian energi yang telah ia bagi ke tubuh klon tersebut. Namun, bayangan itu tidak berhenti. Tubuhnya sedikit bergetar, sebelum tiba-tiba melesat dengan kecepatan luar biasa, menyerang Xuan Li tanpa peringatan.Udara berdesir saat pukulan tajam hampir mengenai wajahnya. Xuan Li bergeser ke samping dalam sepersekian detik, nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya menyipit, mengamati klon tersebut dengan lebih seksama.Klon ini berbeda, ia bisa merasakan bahwa klon itu bukan hanya memiliki sebagian dari kekuatannya, tetapi juga mencerminkan bagian dirinya yang lebih liar dan agresif.Wu Hei tertawa kecil, suaranya menggema dalam pikirannya."Menarik. Klon itu membawa sebagian dari sisi gelapmu. Jika kau tidak hati-hati, kau bisa kehilangan kendali atas dirimu sendiri."
"Kau telah membangkitkanku," kata Wu Rong, suaranya bergema di kesadarannya, "Tapi untuk benar-benar memahami kekuatanmu, kau harus melangkah lebih jauh."Xuan Li tetap diam. Ia tahu bahwa Wu Rong bukan makhluk yang suka berbicara tanpa tujuan."Teknik yang kusampaikan padamu ini disebut Tubuh Jiwa," lanjut Wu Rong. "Dengan teknik ini, kau bisa menciptakan tubuh ganda yang benar-benar sama seperti tubuh aslimu. Bukan sekadar ilusi atau bayangan biasa, melainkan perpanjangan dari dirimu sendiri."Xuan Li mengerutkan kening. Teknik klon memang bukan hal asing dalam dunia kultivasi, tetapi dari nada suara Wu Rong, ini jelas bukan teknik biasa."Sejauh mana kehebatannya?" tanyanya akhirnya, suaranya tetap datar, tetapi dengan ketertarikan yang tak bisa disembunyikan.Wu Rong terdiam sejenak, lalu menjawab, "Tubuh Jiwa tidak hanya meniru bentukmu. Mereka membawa sebagian dari esensimu, bisa berpikir sendiri, bertarung, bahkan berkultivasi secara terpisah. Mereka adalah dirimu, hanya dalam
Suara asing bergema di dalam benaknya, lembut tetapi mendalam, seakan berasal dari inti kesadarannya sendiri."Siapa kamu?"Xuan Li membuka matanya perlahan. Jantungnya berdegup lebih kencang. Bukan karena rasa takut, tetapi karena sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.Lautan kesadarannya yang biasanya sunyi kini terasa berbeda. Biasanya, hanya ada Wu Hei, sosok kegelapan yang selalu menyertainya, bayangan yang menyatu dalam dirinya seperti kutukan. Namun kini, ada entitas lain.Sebuah cahaya keemasan melayang di hadapannya, tenang dan murni, membawa kehangatan yang bertolak belakang dengan keberadaan Wu Hei.Xuan Li mengernyit, mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah berhasil memurnikan Pil Kebangkitan Surgawi, tubuhnya memang terasa berbeda. Aura kultivasinya meningkat drastis, dan kini ia telah mencapai tingkat Pemurnian Jiwa tahap menengah. Namun, perubahan ini lebih dari sekadar peningkatan kekuatan.Ada sesuatu yang bangkit dari dalam dirinya.Sebu
Keheningan menelan lembah yang tersembunyi di antara tebing-tebing curam.Di atas batu datar, Xuan Li duduk bersila. Sikapnya kokoh, punggungnya lurus sempurna, matanya terpejam dalam konsentrasi mendalam. Seolah-olah ia adalah bagian dari alam itu sendiri, tidak terpengaruh oleh hembusan angin atau derasnya arus energi spiritual yang mengalir di sekelilingnya.Di hadapannya, rune-rune bercahaya melayang di udara, berputar perlahan dalam pola yang begitu rumit hingga tampak seperti pusaran bintang di langit malam. Garis-garis energi spiritual bersinar lembut, menciptakan lapisan perlindungan yang semakin kokoh seiring formasi segel yang ia ciptakan mencapai penyelesaian.Xuan Li tidak bisa mengambil risiko.Pemurnian Pil Kebangkitan Surgawi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan. Kesalahan sekecil apa pun akan membawa konsekuensi fatal. Tubuhnya bisa hancur, jiwanya bisa tercerai-berai, atau lebih buruk lagi, ia bisa kehilangan kendali atas kekuatan pil dan menjadi makhluk b
"Kau bisa berteman dengan siapapun, tapi jangan pernah biarkan hatimu terikat."Suara Wu Hei terdengar dalam kesadaran Xuan Li, bernada rendah dan penuh ejekan.Xuan Li tetap diam, matanya terpejam dalam posisi meditasi. Namun, pikirannya berputar cepat.Kegelapan di dalam dirinya, entitas yang lahir dari bagian tergelap jiwanya, tidak sepenuhnya salah. Ikatan emosional bisa menjadi kelemahan yang menjeratnya, menjauhkan dirinya dari tujuan sejati. Tetapi, itu bukan berarti ia harus membuang semua hubungan yang ada, bukan?Ia bisa menjalin hubungan tanpa membiarkan perasaannya menguasainya. Bisa peduli tanpa menjadi lemah.Ketika kesadarannya kembali penuh, ia menarik napas dalam dan perlahan membuka matanya.Di hadapannya, Fu Yuan mulai bergerak. Mata pria itu berangsur-angsur terbuka, penuh kebingungan sebelum kesadaran akhirnya kembali padanya.Fu Yuan merasakan tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya, seolah sesuatu yang selama ini membebani jiwanya telah lenyap. Tangannya terangkat
Xuan Li menarik napas dalam, membiarkan pikirannya berputar cepat untuk menemukan cara terbaik mengurai ikatan sihir yang mengendalikan jiwa Fu Yuan. Sihir semacam ini bukan sesuatu yang bisa dihancurkan begitu saja. Sebuah kesalahan bisa berakibat fatal. Jika ia memaksakan kehendaknya dan menghancurkan rantai sihir itu secara langsung, ada kemungkinan pengendali di baliknya bisa melacak keberadaan mereka dan mengirimkan sihir yang lebih kuat.Matanya menyipit, menimbang berbagai kemungkinan. Satu-satunya cara untuk memahami situasi dengan lebih baik adalah masuk langsung ke dalam lautan kesadaran Fu Yuan dan melihat sendiri sejauh mana jiwa pria itu telah terbelenggu.Tanpa ragu, Xuan Li menyatukan jarinya, membentuk segel kompleks yang berpendar redup dalam kegelapan gua. Energi spiritual mengalir dari tubuhnya, membentuk pusaran kecil di udara sebelum menyusup ke tubuh Fu Yuan. Sesaat kemudian, dunia di sekitarnya bergetar, dan kesadarannya tenggelam ke dalam ruang yang lebih dal
Tubuh Fu Yuan masih terasa lemah, meski pil pemulih yang diberikan Xuan Li telah meredakan sebagian luka dalamnya. Ia berusaha berdiri, tapi keseimbangan tubuhnya belum sepenuhnya pulih.Xuan Li menyapu pandangannya ke sekeliling, memastikan tidak ada mata-mata yang mengintai sebelum akhirnya membawa Fu Yuan ke sebuah gua tersembunyi di balik tebing curam. Jalannya sedikit terjal, tapi langkah Xuan Li tetap mantap, sementara di belakangnya, Fu Yuan berusaha mempertahankan keseimbangannya.Begitu mereka memasuki gua, udara di dalamnya terasa lebih dingin dan lembap. Xuan Li segera membentuk segel di udara, mengaktifkan formasi perlindungan di sekitar mereka. Energi tak kasatmata bergetar, lalu menghilang dalam keheningan."Kita tidak bisa bertahan di luar dalam kondisi seperti ini," ucapnya, suaranya tetap datar seperti biasa. "Duduk dan pulihkan dirimu."Fu Yuan menurut, meski gerakannya sedikit kaku. Ia bersandar pada dinding gua, menarik napas panjang untuk menenangkan tubuhnya yang