Suara asing bergema di dalam benaknya, lembut tetapi mendalam, seakan berasal dari inti kesadarannya sendiri."Siapa kamu?"Xuan Li membuka matanya perlahan. Jantungnya berdegup lebih kencang. Bukan karena rasa takut, tetapi karena sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.Lautan kesadarannya yang biasanya sunyi kini terasa berbeda. Biasanya, hanya ada Wu Hei, sosok kegelapan yang selalu menyertainya, bayangan yang menyatu dalam dirinya seperti kutukan. Namun kini, ada entitas lain.Sebuah cahaya keemasan melayang di hadapannya, tenang dan murni, membawa kehangatan yang bertolak belakang dengan keberadaan Wu Hei.Xuan Li mengernyit, mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah berhasil memurnikan Pil Kebangkitan Surgawi, tubuhnya memang terasa berbeda. Aura kultivasinya meningkat drastis, dan kini ia telah mencapai tingkat Pemurnian Jiwa tahap menengah. Namun, perubahan ini lebih dari sekadar peningkatan kekuatan.Ada sesuatu yang bangkit dari dalam dirinya.Sebu
"Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus
Jauh di dalam lautan kesadarannya, Xuan Li mengalami keadaan yang sulit. Bayangan masa lalu bersama orang-orang yang ia sayangi datang seperti nyata. Dengan ujaran kebencian, mereka mendorong tubuhnya yang terikat oleh rantai hingga terjatuh ke dalam lautan tenang tak berujung.Di tengah keputusasaan, ia mencoba melepaskan diri dari rantai yang membelenggunya. Usahanya berhasil. Namun, rantai yang hancur berubah menjadi bayangan hitam dengan mata merah menakutkan mencekiknya."Si-siapa kamu?" Xuan Li merasa nafasnya dan daya hidupnya terhisap oleh makhluk menyeramkan itu."Serahkan jiwamu dengan patuh. Sebagai gantinya, aku akan membalaskan dendamu. Hahaha.""Tidak! Aku tidak sudi dikendalikan olehmu." Xuan Li berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi sepertinya usahanya sia-sia."Hidupku benar-benar sudah berakhir."Pandangannya mulai meredup. Saat hampir mati ia melihat cahaya terang yang menekan bayangan hitam. Cengkeramannya terlepas, namun ia tidak bisa merasakan apapun lagi sel
Di penghujung tahun kelima berada di Gunung Tulang Naga, Xuan Li akhirnya akan segera meninggalkannya. Ia dan gurunya berjalan menuruni gunung. Sekilas pandang, langkah mereka seolah lamban, tetapi hanya dalam sekejap, jarak ratusan meter sudah mereka lewati.Setelah tiba di kaki gunung, Tabib Hantu Wu menghentikan langkahnya, menatap Xuan Li sejenak, lalu ia berkata, “Ingatlah, dunia luar penuh tipu daya. Gunakan semua ilmu yang kuajarkan seperlunya saja. Jangan terlalu percaya pada apa yang terlihat oleh mata, karena kebenaran seringkali tersembunyi jauh di balik penampilan.”Xuan Li menundukkan kepalanya dalam-dalam lalu menyatukan kedua tangannya sebagai tanda penghormatan.“Aku akan selalu mengingat nasihatmu, Guru.”"Pergilah!" Tanpa menunggu balasan, pria tua itu berbalik dan mulai kembali mendaki gunung. Ia tidak menoleh lagi untuk menyembunyikan segala perasaan berat di hatinya. Di dalam dadanya, ada kesedihan yang mendalam, tetapi ia tidak ingin muridnya melihatnya. Saat in
Xuan Li bisa saja melawan dan menjatuhkan penyandera itu dengan mudah. Namun, ia memilih untuk menahan diri. Wanita itu terluka, dan dalam situasi seperti ini, lebih baik tidak menambah musuh baru."Jangan khawatir."Suara Xuan Li yang rendah tidak membuat wanita itu menurunkan pedangnya, meski kewaspadaannya sedikit mengendur. Di luar kamar terdengar suara langkah kaki mendekat dan tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. Ketegangan kembali terasa, penyandera memberi tatapan tajam pada Xuan Li sebelum akhirnya kembali bersembunyi. Seorang pelayan berdiri di depan pintu dengan satu nampan penuh makanan lezat. Xuan Li tidak membiarkannya masuk."Berikan padaku!" Xuan Li mengambil nampan berisi makanan dengan satu tangannya. "Kamu boleh pergi!"Xuan Li menarik nampan itu dengan cepat, lalu segera menutup pintu sebelum pelayan sempat berkata lebih jauh. Ia lalu berjalan ke sebuah meja kayu dan meletakkan nampan yang dibawanya. Masih dengan sikapnya yang santai, ia duduk di lantai
Xuan Li menyibak lengan baju dan menyodorkan tangan kirinya ke depan. Di balik sikapnya yang tenang, ada kegelisahan yang tersembunyi. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, namun tetap saja, ada rasa khawatir yang sukar ia jelaskan.Penasehat istana mulai memeriksa nadi Xuan Li. Jemarinya yang sudah berpuluh tahun menangani berbagai kasus menyentuh kulit Xuan Li dengan perlahan, seolah merasakan riak-riak energi spiritual di balik lapisan daging. Mata penasehat terpejam dengan penuh konsentrasi, aliran energi murni itu terasa seperti sungai tenang yang mengalir di sepanjang meridian tubuh Xuan Li. Tapi, di tengah ketenangan itu, ia juga mendeteksi sesuatu yang lain, yaitu sebuah kekuatan besar, tak terduga, bersumber dari sebuah artefak yang tersimpan di dalam lautan kesadaran pemuda ini.Artefak itu bukan sembarang benda. Penasehat istana membuka matanya perlahan, alisnya sedikit berkerut. “Artefak ini…,” pikirnya. Artefak itu milik Wu Jin atau yang lebih dikenal sebagai Tabib Han
Sesosok tubuh tinggi besar, berwajah tegas muncul dari balik dinding. Pakaian khas panglima membalut tubuhnya yang kekar, membuatnya terlihat kuat dan berwibawa. Aura kekuatan spiritual terasa begitu pekat meskipun ia sedang tidak menggunakannya."Panglima Shu!" pekik pengawal yang mengenalnya.Mereka segera memberi hormat dan berlutut di hadapannya."Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan?" Panglima Shu mengulangi pertanyaannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Ampun, Tuan. Pemuda itu mencuri giok seleksi tabib. Kami khawatir dia akan membahayakan nyawa Tuan Putri." Salah satu pengawal berbicara dengan lancar.Xuan Li tetap tenang meskipun Panglima Shu menatapnya tajam. Ia percaya, bahwa orang yang cerdas tidak akan bertindak sembarangan, apalagi menuduh tanpa bukti.Ketika berdiri tepat di hadapannya, Xuan Li segera menyatukan kedua tangannya memberi hormat. "Saya tidak mencuri, Tuan. Token ini diberikan secara langsung oleh penasihat istana. Jika Tuan tidak perc
Saat Xuan Li masih dalam meditasi, tiba-tiba ia merasakan getaran energi yang mendekat dengan cepat. Mata batinnya menangkap kehadiran sejumlah besar kekuatan yang mengarah ke tempatnya berada. Ia segera menyadari bahwa daya serapnya mungkin telah menimbulkan efek samping tak terduga. Dengan sigap, ia menutup penyerapan energi dan menstabilkan aliran spiritual dalam tubuhnya, mengalihkan kesadarannya kembali ke keadaan waspada.Tidak lama setelah itu, suara langkah-langkah berat terdengar semakin dekat. Beberapa tetua istana, dipimpin oleh tetua utama yang berwibawa, memasuki ruangan dengan ekspresi tajam dan penuh kecurigaan. Mereka mengenakan jubah berornamen yang menandakan posisi tinggi mereka di istana."Apa yang kau lakukan di sini, anak muda?" tanya tetua utama dengan nada datar namun penuh ancaman. Matanya menyipit, menatap Xuan Li seakan ingin menembus sampai ke inti jiwanya.Xuan Li berdiri, membungkukkan badan dan menyatukan tangan sebagai bentuk penghormatan. “Maafkan s
Suara asing bergema di dalam benaknya, lembut tetapi mendalam, seakan berasal dari inti kesadarannya sendiri."Siapa kamu?"Xuan Li membuka matanya perlahan. Jantungnya berdegup lebih kencang. Bukan karena rasa takut, tetapi karena sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.Lautan kesadarannya yang biasanya sunyi kini terasa berbeda. Biasanya, hanya ada Wu Hei, sosok kegelapan yang selalu menyertainya, bayangan yang menyatu dalam dirinya seperti kutukan. Namun kini, ada entitas lain.Sebuah cahaya keemasan melayang di hadapannya, tenang dan murni, membawa kehangatan yang bertolak belakang dengan keberadaan Wu Hei.Xuan Li mengernyit, mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah berhasil memurnikan Pil Kebangkitan Surgawi, tubuhnya memang terasa berbeda. Aura kultivasinya meningkat drastis, dan kini ia telah mencapai tingkat Pemurnian Jiwa tahap menengah. Namun, perubahan ini lebih dari sekadar peningkatan kekuatan.Ada sesuatu yang bangkit dari dalam dirinya.Sebu
Keheningan menelan lembah yang tersembunyi di antara tebing-tebing curam.Di atas batu datar, Xuan Li duduk bersila. Sikapnya kokoh, punggungnya lurus sempurna, matanya terpejam dalam konsentrasi mendalam. Seolah-olah ia adalah bagian dari alam itu sendiri, tidak terpengaruh oleh hembusan angin atau derasnya arus energi spiritual yang mengalir di sekelilingnya.Di hadapannya, rune-rune bercahaya melayang di udara, berputar perlahan dalam pola yang begitu rumit hingga tampak seperti pusaran bintang di langit malam. Garis-garis energi spiritual bersinar lembut, menciptakan lapisan perlindungan yang semakin kokoh seiring formasi segel yang ia ciptakan mencapai penyelesaian.Xuan Li tidak bisa mengambil risiko.Pemurnian Pil Kebangkitan Surgawi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan. Kesalahan sekecil apa pun akan membawa konsekuensi fatal. Tubuhnya bisa hancur, jiwanya bisa tercerai-berai, atau lebih buruk lagi, ia bisa kehilangan kendali atas kekuatan pil dan menjadi makhluk b
"Kau bisa berteman dengan siapapun, tapi jangan pernah biarkan hatimu terikat."Suara Wu Hei terdengar dalam kesadaran Xuan Li, bernada rendah dan penuh ejekan.Xuan Li tetap diam, matanya terpejam dalam posisi meditasi. Namun, pikirannya berputar cepat.Kegelapan di dalam dirinya, entitas yang lahir dari bagian tergelap jiwanya, tidak sepenuhnya salah. Ikatan emosional bisa menjadi kelemahan yang menjeratnya, menjauhkan dirinya dari tujuan sejati. Tetapi, itu bukan berarti ia harus membuang semua hubungan yang ada, bukan?Ia bisa menjalin hubungan tanpa membiarkan perasaannya menguasainya. Bisa peduli tanpa menjadi lemah.Ketika kesadarannya kembali penuh, ia menarik napas dalam dan perlahan membuka matanya.Di hadapannya, Fu Yuan mulai bergerak. Mata pria itu berangsur-angsur terbuka, penuh kebingungan sebelum kesadaran akhirnya kembali padanya.Fu Yuan merasakan tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya, seolah sesuatu yang selama ini membebani jiwanya telah lenyap. Tangannya terangkat
Xuan Li menarik napas dalam, membiarkan pikirannya berputar cepat untuk menemukan cara terbaik mengurai ikatan sihir yang mengendalikan jiwa Fu Yuan. Sihir semacam ini bukan sesuatu yang bisa dihancurkan begitu saja. Sebuah kesalahan bisa berakibat fatal. Jika ia memaksakan kehendaknya dan menghancurkan rantai sihir itu secara langsung, ada kemungkinan pengendali di baliknya bisa melacak keberadaan mereka dan mengirimkan sihir yang lebih kuat.Matanya menyipit, menimbang berbagai kemungkinan. Satu-satunya cara untuk memahami situasi dengan lebih baik adalah masuk langsung ke dalam lautan kesadaran Fu Yuan dan melihat sendiri sejauh mana jiwa pria itu telah terbelenggu.Tanpa ragu, Xuan Li menyatukan jarinya, membentuk segel kompleks yang berpendar redup dalam kegelapan gua. Energi spiritual mengalir dari tubuhnya, membentuk pusaran kecil di udara sebelum menyusup ke tubuh Fu Yuan. Sesaat kemudian, dunia di sekitarnya bergetar, dan kesadarannya tenggelam ke dalam ruang yang lebih dal
Tubuh Fu Yuan masih terasa lemah, meski pil pemulih yang diberikan Xuan Li telah meredakan sebagian luka dalamnya. Ia berusaha berdiri, tapi keseimbangan tubuhnya belum sepenuhnya pulih.Xuan Li menyapu pandangannya ke sekeliling, memastikan tidak ada mata-mata yang mengintai sebelum akhirnya membawa Fu Yuan ke sebuah gua tersembunyi di balik tebing curam. Jalannya sedikit terjal, tapi langkah Xuan Li tetap mantap, sementara di belakangnya, Fu Yuan berusaha mempertahankan keseimbangannya.Begitu mereka memasuki gua, udara di dalamnya terasa lebih dingin dan lembap. Xuan Li segera membentuk segel di udara, mengaktifkan formasi perlindungan di sekitar mereka. Energi tak kasatmata bergetar, lalu menghilang dalam keheningan."Kita tidak bisa bertahan di luar dalam kondisi seperti ini," ucapnya, suaranya tetap datar seperti biasa. "Duduk dan pulihkan dirimu."Fu Yuan menurut, meski gerakannya sedikit kaku. Ia bersandar pada dinding gua, menarik napas panjang untuk menenangkan tubuhnya yang
Fu Yuan terbatuk keras, darah segar menyembur dari mulutnya, membasahi tanah berbatu di bawahnya. Tubuhnya bergetar, napasnya tersengal seperti ada ribuan duri menusuk paru-parunya. Sakit. Lelah. Tapi matanya tetap tajam, penuh perlawanan.Di seberangnya, Xuan Li berdiri tegap, wajahnya tetap tanpa ekspresi. Namun, di balik ketenangan itu, pikirannya bekerja cepat, mencoba memahami situasi ini. Beberapa saat lalu, mereka hampir saling membunuh. Namun, satu kata yang terlontar dari bibir Fu Yuan telah mengubah segalanya."Aku… Fu Yuan."Nama itu membangkitkan sesuatu dalam benak Xuan Li, kenangan yang terkubur dalam, tetapi tak pernah benar-benar hilang.Tambang itu… Rantai besi… Rasa lapar yang mencekik…Sesaat, Xuan Li tidak lagi berdiri di sini. Pikirannya kembali ke masa ketika ia hanyalah seorang budak yang dipaksa bekerja hingga tubuhnya hampir remuk. Saat itu, di tengah gelapnya terowongan tambang, hanya ada satu hal yang membuatnya bertahan, yaitu keinginan untuk hidup.Mereka
Udara malam terasa dingin dan tajam, membawa sisa bau darah yang masih melekat di tanah berbatu. Xuan Li berdiri di tengah reruntuhan pertempuran sebelumnya, napasnya teratur, tetapi energi spiritual di dalam tubuhnya sedikit goyah. Ia telah menghabiskan cukup banyak kekuatan untuk menghabisi para pemburu yang mencoba merampas sesuatu darinya. "Tidak kusangka ternyata tubuh giok ada di sini." Suara itu dalam dan mengandung ketertarikan yang tak tersamarkan. Xuan Li menatapnya tajam. Seorang pria bertubuh tegap melompat lalu berdiri dengan sikap santai, seolah baru saja menemukan harta karun berharga. Jubah gelapnya berkibar pelan, matanya yang tajam menyorotkan kilatan kegembiraan sekaligus kehati-hatian. ‘Seseorang yang tahu tentang tubuh giokku harus mati.’ Xuan Li tidak bisa membiarkan hal ini. Identitasnya sebagai pemilik tubuh giok harus tetap tersembunyi. Jika pria ini menyebarkan berita, ia akan menjadi target yang lebih besar dari sebelumnya. "Jadi kau mengincarku?"
Setelah kepergian para tetua dari berbagai sekte besar, gua itu kini benar-benar sunyi.Hanya ada Xuan Li yang berdiri di sana seorang diri, ditemani angin malam yang berdesir pelan, menyusup di antara celah bebatuan.Dalam gelap, sepasang mata merah menyala samar. Sosok besar muncul dari bayangan, Serigala Hitam.Namun, alih-alih menggeram atau menunjukkan sikap agresif, makhluk itu malah menundukkan kepala, tunduk dalam keheningan yang langka bagi binatang buas sepertinya.Xuan Li mengulurkan tangan. Cahaya kehijauan berkedip, menciptakan pusaran energi yang mengitari tubuh Serigala Hitam sebelum akhirnya menyerapnya sepenuhnya ke dalam penyimpanan internalnya.Tanpa sepatah kata, Xuan Li berbalik dan melangkah keluar dari gua. Akan tetapi, begitu ia keluar, atmosfer tiba-tiba berubah. Udara bergetar.Tekanan spiritual melesat dari berbagai arah, memenuhi sekeliling dengan hawa membunuh yang pekat hingga membuat bebatuan di sekitar berderak.Xuan Li menghentikan langkahnya. Mata din
Xuan Li tetap diam. Bukan karena ia ragu, tetapi karena ia ingin memahami situasi lebih dalam sebelum menjawab. Pria di hadapannya bukanlah sembarang kultivator. Jika para tetua dari berbagai sekte adalah tokoh penting, maka pria ini adalah salah satu puncak dari dunia kultivasi. Sebagai penguasa Sekte Langit Mendalam, ia memiliki kekuatan yang bahkan bisa mengguncang keseimbangan dunia.‘Menarik…’ pikir Xuan Li. ‘Sekte Langit Mendalam adalah salah satu dari sekte terkuat, dan jika aku bergabung…’Namun, ia bukanlah seseorang yang bisa dengan mudah terikat pada satu kekuatan. Terlalu banyak risiko jika ia menyerahkan dirinya begitu saja, terutama dengan rahasianya yang masih harus dijaga.Dengan ekspresi tetap tenang, Xuan Li akhirnya membuka mulutnya. "Apa yang membuat Anda berpikir saya akan menerima tawaran ini?"Suasana di gua menjadi lebih dingin seketika. Para tetua dari sekte lain menahan napas. Bagi mereka, menolak tawaran seorang Penguasa Sekte adalah tindakan yang sangat b