Home / Fantasi / TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Chapter 221 - Chapter 230

318 Chapters

Chapter 221

‘Jika aku terus melawan, aku hanya akan kehabisan tenaga.’Xuan Li menutup matanya dan membiarkan tubuhnya mengikuti arus. Untuk pertama kalinya, ia berhenti melawan dan saat itu juga, sesuatu yang aneh terjadi.Tekanan yang tadi begitu menyesakkan perlahan berubah. Bukan karena air melemah, tapi karena ia kini memahaminya. Ia bisa merasakan bagaimana arus sungai berputar, bagaimana tenaga yang sebelumnya ia lawan sebenarnya memiliki irama tersendiri.‘Air tidak melawan. Air mengikuti.’Xuan Li perlahan menggerakkan tangannya, menyesuaikan diri dengan aliran sungai. Ia tidak lagi mencoba berenang ke permukaan, tetapi membiarkan tubuhnya bergerak seiring dengan tarian arus dan kemudian, ia mulai naik.Di tepi sungai, para penjaga yang berjaga tampak kebingungan."Dia… Dia masih hidup?!"Salah satu dari mereka menunjuk ke tengah sungai. Sekarang, alih-alih terseret, Xuan Li muncul di permukaan. Namun yang lebih mengejutkan, ia tidak sekadar mengambang.Ia berdiri di atas air.Langkahnya
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Chapter 222

Xuan Li berdiri tegak di tepi sungai, matanya menajam menembus kegelapan. Ia bisa merasakan sesuatu yang besar akan datang. Di belakangnya, para penjaga Lembah Gelombang Biru menegang, tangan mereka mencengkeram gagang senjata dengan waspada.Dari tengah pusaran itu, sosok-sosok mulai bermunculan. Mereka melayang di udara, tubuh mereka diselimuti jubah putih keperakan yang berkibar diterpa badai. Aura mereka bagaikan badai yang baru lahir, liar, tidak bisa dikendalikan, dan penuh ancaman.Salah satu dari mereka melangkah ke depan. Seorang pria dengan rambut panjang seputih awan, matanya berwarna biru terang seperti kilat yang menyambar."Siapa yang telah menaklukkan sungai ini?" Suaranya dalam dan menggema, seolah bukan berasal dari satu orang, melainkan dari langit itu sendiri.Xuan Li tidak segera menjawab. Ia bisa merasakan perhatian mereka tertuju kepadanya. Tidak ada gunanya berpura-pura."Aku," jawabnya, suaranya tetap tenang.Mata pria itu menyipit. Bibirnya sedikit melengkung,
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Chapter 223

Langit di atas Lembah Gelombang Biru berubah kelam. Awan badai berkumpul, berputar liar seolah menandakan sesuatu yang besar akan terjadi. Angin bertiup kencang, membawa aroma hujan dan listrik yang berdesir di udara.Di bawahnya, dua kekuatan besar saling berhadapan.Para tetua Lembah Gelombang Biru berdiri kokoh di atas gelombang raksasa yang mereka kendalikan, jubah biru mereka berkibar liar dihempas angin. Sementara itu, Lembah Awan Surgawi melayang di udara, tubuh mereka diselimuti aura perak yang berkilauan seperti cahaya bintang.Suara benturan energi spiritual menggema di seluruh lembah. Air dan angin bertabrakan, menciptakan badai yang mengamuk tanpa kendali. Para murid dari kedua pihak bertempur habis-habisan, tanpa kepastian siapa yang akan keluar sebagai pemenang.Namun, di tengah kekacauan itu, Xuan Li tetap berdiri diam di tepi sungai.Matanya menajam, memperhatikan pusaran air yang berkilauan di bawahnya. Di sanalah Kitab Penguasa Air Surgawi tersegel selama ratusan tah
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Chapter 224

Di depan Xuan Li, para tetua dari dua lembah besar berdiri berjajar, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan, marah, tidak percaya, dan penuh perhitungan.Xuan Li tidak terkejut. Sejak awal, ia sudah memperkirakan ini akan terjadi. Ia menatap orang-orang di hadapannya dengan tenang.Tatapan dinginnya membuat beberapa murid menelan ludah, meskipun mereka berusaha menyembunyikannya."Jadi kalian ingin mengambil kitab ini dariku?" Suaranya terdengar datar, tetapi mengandung tekanan.Salah satu pemimpin dari dua lembah itu melangkah maju. Aura spiritualnya yang kuat bergetar, menandakan level kultivasinya yang tidak bisa diremehkan."Kitab itu adalah peninggalan leluhur kami," ujarnya tegas. "Itu bukan milikmu, bocah!"Xuan Li tetap diam, tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Tetua dari lembah lainnya ikut maju, matanya berkilat penuh kewaspadaan. "Kau mungkin kuat, tetapi kau bukan bagian dari kami. Jika kau menolak menyerahkan kitab itu, kau akan menghadapi kami semua."Ancaman y
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Chapter 225

Meski pertempuran telah usai, atmosfer ketegangan masih menggantung di udara.Para tetua dari kedua lembah itu berdiri dalam diam, masing-masing tenggelam dalam pikirannya sendiri. Luka-luka yang mereka derita bukan hanya fisik, tetapi juga luka batin yang sulit disembuhkan, terutama karena kitab warisan mereka kini berada di tangan orang luar.“Kita seharusnya tidak membiarkannya pergi begitu saja,” gumam salah satu tetua, suaranya dipenuhi penyesalan.Namun, pemimpin tertua Lembah Gelombang Biru menggeleng pelan. “Bukan kita yang memilihnya. Kitab itu telah menentukan tuannya sendiri.”Tak ada lagi yang bisa mereka katakan. Dengan berat hati, mereka kembali ke tempat masing-masing, membawa luka dan kebimbangan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.Di sisi lain, Xuan Li melangkah menyusuri jalan berbatu menuju hutan pegunungan. Ia telah pergi tanpa menoleh ke belakang, meninggalkan dua lembah yang masih diliputi ketidakpastian.Namun, pikirannya tak bisa lepas dari kitab yang
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Chapter 226

Xuan Li membuka matanya. Seketika, ia menyadari bahwa dunia di sekelilingnya telah berubah.Ia tidak lagi berada di tempat sebelumnya. Sebaliknya, lautan luas terbentang tanpa batas di bawah kakinya, sementara langit di atas bukanlah langit biasa, melainkan kubah transparan yang berkilauan dengan cahaya biru lembut. Seperti berada di dalam tetesan air raksasa, melayang di antara realitas dan ilusi.Udara di sini terasa berbeda, lebih padat, seolah dipenuhi energi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, meski tampak seperti berada di dalam air, ia masih bisa bernapas seperti biasa.“Jadi… ini dunia di dalam Kitab Penguasa Air Surgawi?” pikirnya.Tiba-tiba, suara berat bergema dari kejauhan. Suara itu dalam dan berwibawa, seperti aliran air yang jatuh dari tebing tinggi."Pewaris yang telah dipilih, akhirnya kau datang."Xuan Li menoleh. Dari balik kabut air yang bergerak perlahan, sesosok pria tinggi muncul.Ia bukan manusia biasa. Tubuhnya tampak seperti terbuat dari air murni
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Chapter 227

Begitu Xuan Li melewati gerbang kristal biru, hawa dingin langsung menyusup ke dalam tulangnya.Udara di dalam ruang itu bergetar dengan energi yang begitu padat, seolah-olah memiliki kesadaran sendiri. Bukan sekadar udara dingin, melainkan kekuatan yang menusuk hingga ke sumsum tulang.Xuan Li tetap melangkah dengan tenang tanpa terpengaruh sedikitpun.Pilar-pilar raksasa dari air berdiri megah di sekelilingnya, membentuk formasi yang mengurung sesuatu di tengah ruangan. Air dalam pilar itu terus mengalir, tetapi tidak pernah tumpah, seakan mengikuti hukum yang berbeda dari dunia biasa.Langit di atasnya bukanlah langit yang ia kenal. Tidak ada matahari, hanya gelap pekat dengan bintang-bintang kecil berkilauan, seakan menjadi saksi dari rahasia yang tersembunyi di tempat ini.Di tengah ruangan, sebuah altar biru transparan berdiri kokoh.Di atasnya, tiga pusaka melayang, masing-masing memancarkan aura kuat yang berbeda.Xuan Li tidak langsung bereaksi. Matanya menyapu sekeliling rua
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Chapter 228

Xuan Li berdiri di atas lautan tanpa batas, tubuhnya dikelilingi pusaran arus yang mengikuti setiap hembusan napasnya. Mata birunya yang semula tenang kini berkilauan dengan pantulan ombak yang beriak di sekelilingnya.Laut ini bukan sekadar air, melainkan manifestasi dari kehendaknya sendiri. Namun, meski telah menyatu dengan arus, ujian belum berakhir.Suara berat yang bergema di benaknya kembali terdengar, kali ini lebih menantang."Kau telah diterima oleh lautan, tapi bisakah kau mengendalikannya?"Seolah menjawab tantangan itu, lautan yang tadinya tenang mulai bergejolak. Ombak setinggi gunung bangkit dari kedalaman, berputar dalam pusaran yang mendekat dengan kecepatan luar biasa.Xuan Li merasakan tekanan dahsyat dari ombak itu, seakan mencoba menelannya kembali ke dalam kehampaan.Namun, ia tidak mundur.Ia menutup matanya sejenak, merasakan arus di sekelilingnya.Air tidak bertarung dengan kekerasan. Air mengalir, menyesuaikan, dan menguasai.Saat ia membuka matanya lagi, tub
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Chapter 229

Dunia di sekitarnya mulai retak. Cahaya biru keperakan merembes dari celah-celah yang terbentuk, seperti akar petir yang menjalar di langit malam. Retakan itu semakin melebar, dan dalam sekejap, dimensi yang telah menempanya runtuh.Xuan Li membuka matanya.Ia kembali duduk di atas batu besar di tepi danau yang jernih. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut. Permukaan danau beriak halus, memantulkan langit yang berwarna biru keperakan, nyaris serupa dengan cahaya yang tadi mengiringinya keluar dari dimensi warisan.Namun, meski dunia ini tetap sama, sesuatu telah berubah.Dirinya.Xuan Li mengulurkan tangan. Tanpa perlu mantra atau mengalirkan energi secara sadar, air dari danau perlahan naik. Seolah memiliki nyawa sendiri, cairan itu berputar di atas telapak tangannya, membentuk bola sempurna. Ia menggerakkan jarinya sedikit, dan bola itu menggulung seperti ombak kecil, lalu memanjang menjadi pita air yang mengalir mengikuti gerakannya. Seketika, pita itu luruh kembali ke dalam danau, meny
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Chapter 230

Langit di atas Lembah Gelombang Biru dan Lembah Awan Surgawi dipenuhi awan kelam. Beberapa anggota dari kedua belah pihak terus berjaga di tepi sungai suci setelah kepergian Xuan Li sebulan yang lalu.Tepat di antara mereka, di atas permukaan sungai yang luas, sosok seorang pria berjubah hitam berdiri tanpa rasa takut. Matanya dingin dan tajam, memantulkan gelombang air yang berkilauan di bawahnya.Xuan Li telah kembali.Namun, ia tidak datang sebagai buronan yang membawa kitab terlarang. Ia datang sebagai seseorang yang akan mengakhiri konflik ini, entah dengan kata-kata atau dengan kekuatan.Di kedua sisi, para tetua dan murid dari dua lembah langsung waspada begitu melihat sosoknya. Suara-suara berbisik terdengar di antara mereka."Dia kembali...""Apa dia ingin menantang kita lagi?""Kitab Penguasa Air… dia masih memilikinya, bukan?"Ketegangan meluap.Para tetua dari kedua lembah berdatangan setelah merasakan kehadirannya.Tetua tertinggi Lembah Gelombang Biru, seorang pria denga
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status