Share

Chapter 230

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-01 23:57:49

Langit di atas Lembah Gelombang Biru dan Lembah Awan Surgawi dipenuhi awan kelam. Beberapa anggota dari kedua belah pihak terus berjaga di tepi sungai suci setelah kepergian Xuan Li sebulan yang lalu.

Tepat di antara mereka, di atas permukaan sungai yang luas, sosok seorang pria berjubah hitam berdiri tanpa rasa takut. Matanya dingin dan tajam, memantulkan gelombang air yang berkilauan di bawahnya.

Xuan Li telah kembali.

Namun, ia tidak datang sebagai buronan yang membawa kitab terlarang. Ia datang sebagai seseorang yang akan mengakhiri konflik ini, entah dengan kata-kata atau dengan kekuatan.

Di kedua sisi, para tetua dan murid dari dua lembah langsung waspada begitu melihat sosoknya. Suara-suara berbisik terdengar di antara mereka.

"Dia kembali..."

"Apa dia ingin menantang kita lagi?"

"Kitab Penguasa Air… dia masih memilikinya, bukan?"

Ketegangan meluap.

Para tetua dari kedua lembah berdatangan setelah merasakan kehadirannya.

Tetua tertinggi Lembah Gelombang Biru, seorang pria denga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 231

    Di aula utama, Xuan Li berdiri tegak di tengah ruangan. Para tetua dari dua lembah yang dulu bertikai mengelilinginya. Ketegangan masih terasa di udara, tapi ada sesuatu yang berbeda kali ini, kesadaran bahwa mereka telah memilih jalan baru, entah itu karena harapan atau keterpaksaan.Tetua tertinggi dari bekas Lembah Gelombang Biru menatapnya lekat-lekat. Keraguan masih terlihat di sorot matanya."Kami telah sepakat untuk tunduk di bawah kepemimpinanmu, Penguasa Air. Namun, apakah kau benar-benar percaya bahwa kami bisa bekerja sama setelah bertahun-tahun menjadi musuh?"Xuan Li menghela napas pelan. Ia menatap pria tua itu dengan tenang. "Ini bukan soal percaya atau tidak. Ini soal pilihan."Para tetua saling bertukar pandang, masing-masing mencoba menakar makna di balik kata-kata itu.Tetua dari Lembah Awan Surgawi bersedekap, nada suaranya masih mengandung keraguan. "Dan jika ada yang melanggar kesepakatan ini?"Xuan Li mengangkat satu tangan, gerakannya lambat tapi penuh kepast

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 232

    Udara dingin pegunungan menerpa wajah Xuan Li saat ia melesat melintasi langit, membelah awan yang menggumpal. Angin yang menusuk tidak mengurangi kecepatannya sedikit pun. Ia sengaja mengambil arah yang berlawanan dari tempat-tempat yang telah ia kunjungi sebelumnya.Sudah terlalu banyak mata yang memperhatikannya akhir-akhir ini. Alam Bayangan, sekte-sekte besar, bahkan individu kuat yang tak diketahui asalnya, semuanya seperti sedang memburu sesuatu. Oleh karena itu, Xuan Li memilih untuk bergerak ke daerah yang lebih terpencil, menjauhi pusat kekuatan dunia kultivasi.Saat matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, Xuan Li memperlambat langkahnya. Di bawahnya, di celah antara dua pegunungan, terbentang sebuah desa kecil yang tampak tersembunyi dari dunia luar. Asap tipis mengepul dari cerobong-cerobong rumah kayu, sementara bayangan-bayangan orang bergerak di bawah cahaya lentera.Namun, saat Xuan Li mendarat dan mulai berjalan memasuki desa, ia segera menyadari ada sesuatu ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 233

    Xuan Li duduk bersila di atas tempat tidur sederhana. Namun, pikirannya tidak bisa tenang.Lautan kesadarannya terasa bergejolak.Sejak ia menyerap pecahan Lonceng Pengubah Takdir ke dalam tubuhnya, Wu Hei tidak pernah muncul lagi. Seakan entitas kegelapan dalam dirinya tertelan oleh kehampaan. Tidak ada suara sinis, tidak ada gelombang kekuatan yang menekan. Terlalu sepi.Xuan Li tidak pernah percaya pada ketenangan yang datang tiba-tiba.Ia menghela napas panjang dan memejamkan mata. Jika Wu Hei benar-benar lenyap, maka seharusnya ia bisa merasakannya. Namun, alih-alih menghilang, energi kegelapan di dalam dirinya justru semakin pekat.Tanpa ragu, ia membiarkan kesadarannya tenggelam ke dalam dunia jiwanya.Begitu membuka mata di dalam lautan kesadaran, Xuan Li langsung menyadari sesuatu.Ada sesuatu yang berubah.Biasanya, energi spiritual di tempat ini mengalir dengan tenang, seperti sungai yang mengikuti alur yang sudah ditentukan. Tetapi malam ini, arus itu terasa kacau, berput

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 234

    Udara di desa itu terasa berat, seakan diliputi oleh sesuatu yang tak kasat mata, namun nyata keberadaannya. Aroma busuk bercampur dengan hawa dingin menyelusup hingga ke tulang, membuat napas terasa lebih sulit dari biasanya. Langit kelabu, tertutup kabut tipis berwarna merah tua yang perlahan-lahan melayang di antara rumah-rumah kayu yang sudah rapuh dimakan waktu.Beberapa penduduk terbatuk-batuk, tubuh mereka melemah, seolah kehidupan mereka terkikis perlahan. Mereka yang lebih kuat hanya bisa berdiri dengan wajah pucat, menyaksikan kematian merayap ke ambang pintu mereka tanpa daya untuk melawan.Di tengah kesunyian yang mencekam itu, Xuan Li berdiri tegak. Matanya menyipit, menatap sosok yang kini berdiri di hadapannya.Makhluk itu bukan iblis biasa. Tubuhnya diselimuti asap hitam beracun yang berdenyut seperti daging busuk, bergerak dalam ritme mengerikan seolah-olah memiliki kehidupan sendiri. Matanya kosong, tak berjiwa, namun di dalam kehampaan itu tersembunyi sesuatu yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 235

    Monster itu meronta, tubuhnya yang semula hitam pekat mulai berdenyut dalam ritme yang kacau. Asap beracun yang menyelubunginya berputar liar, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman tak terlihat yang kini menghisap esensinya.Xuan Li tetap berdiri tenang, tatapannya dingin dan penuh perhitungan. Tangannya terangkat sedikit, hanya sebuah gerakan ringan, tetapi seakan menciptakan tekanan yang tak tertahankan di udara."Menarik...," gumamnya. "Jadi kau bertahan hidup dengan menyerap kehidupan dari sekelilingmu. Lalu, bagaimana jika aku mengambilnya kembali?"Di ujung jarinya, gelombang energi yang nyaris tak terlihat merambat keluar, mengalir seperti riak halus di permukaan air. Tidak ada kilatan cahaya, tidak ada suara ledakan. Namun, efeknya langsung terasa.Monster itu mengeluarkan jeritan melengking yang begitu menyayat, memekakkan telinga, memenuhi udara dengan rasa sakit dan keputusasaan.Tubuhnya yang semula membesar karena menyerap kehidupan kini menyusut, asap hitam yang menye

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 236

    Kabut hitam menyelimuti desa seperti tangan kematian yang merayap dari kedalaman neraka. Tak ada suara, tak ada bisikan angin, hanya keheningan yang mencekik.Xuan Li berdiri di atas tanah yang keras dan retak, berhadapan dengan sosok misterius dari Alam Bayangan.Di dalam desa, Liu Shan dan penduduk yang cacat berada di balik formasi pelindung, memandang dari kejauhan dengan wajah tegang. Mereka tahu, jika pria itu berhasil menembus pertahanan ini, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain menunggu kematian.'Aku tidak bisa membiarkan mereka diintimidasi.'Xuan Li memandang pria itu dengan tatapan tajam. Aura yang mengalir dari lawannya begitu mencekik, nyaris seperti kabut hitam yang menekan ruang di sekitarnya. Energi spiritual biasa tidak akan cukup menghadapi musuh ini.Ia membutuhkan energi gelap tubuh gioknya.Pria bertopeng di depannya tersenyum tipis, sorot matanya penuh perhitungan."Menarik... aku tidak menyangka bisa menemukan pemilik tubuh giok di tempat seperti ini,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 237

    Xuan Li menatap pria misterius di hadapannya dengan mata tajam. Dari sekilas, pria itu tampak biasa saja, tetapi tekanan yang ia pancarkan tidak bisa diremehkan."Pantas saja kau begitu percaya diri," ujar Xuan Li dengan nada tenang, namun penuh ketegasan. "Rupanya kekuatanmu memang patut diperhitungkan."Meski tingkat kultivasinya masih di bawah pria itu, Xuan Li berhasil menyeimbangkan energinya. Aura yang ia lepaskan tak kalah menindas, membuat pria misterius itu sedikit mengernyit.Namun, Xuan Li tahu betul konsekuensi dari kekuatan ini. Menggunakan tubuh giok untuk meningkatkan kekuatannya adalah keputusan berisiko. Tubuhnya memiliki batas waktu sebelum dampak baliknya menyerang.Tapi ia tidak punya pilihan lain.Pria misterius itu tertawa rendah. "Kau memang hebat, aku akui itu. Tapi dengan kekuatan yang kau miliki sekarang, kau tidak mungkin mengalahkanku."Xuan Li tidak menjawab. Kata-kata itu hanya angin lalu baginya.Sebaliknya, ia memusatkan seluruh konsentrasinya. Energi g

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 238

    Di dalam sebuah rumah sederhana, Xuan Li duduk bersila di atas lantai kayu tua. Napasnya stabil, perlahan mengikuti ritme energi yang berputar di dalam tubuhnya. Pil pemulih yang ia telan telah sepenuhnya larut, mengalir ke setiap pori-pori, memperbaiki luka-luka yang tak terlihat.Sekilas, ia tampak seperti pemuda biasa yang sedang bermeditasi. Namun, udara di sekitarnya bergetar halus. Uap tipis terbentuk, menggumpal lalu lenyap dalam hitungan detik. Tanah di bawahnya sedikit merekah sebelum kembali padat. Percikan listrik berkilat di ujung jarinya sebelum menghilang seolah tak pernah ada.Liu Shan yang berdiri di ambang pintu menatap pemandangan itu dengan mulut sedikit terbuka.'Siapa sebenarnya orang ini?'Xuan Li tidak berbicara, tidak menjelaskan, hanya terus bermeditasi. Energi alam mengalir deras ke tubuhnya.Di sisi lain ruangan, kepala desa memperhatikan dengan tatapan tajam. Ia telah hidup cukup lama untuk mengenali kekuatan sejati. Pemuda ini bukan hanya berbakat, ia ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 393

    Xuan Li berdiri diam, namun matanya menajam. Ia mencium aroma samar dari tubuh Gu Ziyan, lembut, manis, namun bukan wangi bunga biasa. Aromanya menenangkan, seolah membawa ketenangan yang mengikis riak kegelisahan dalam hatinya. Sejenak, pikirannya yang tajam dan penuh perhitungan itu terhenti. Hatinya diam-diam terusik.Gu Ziyan menyadari Xuan Li tak bergerak, tak juga menjauh. Itu cukup baginya sebagai isyarat.Ia mendekat tanpa ragu. Langkahnya ringan namun penuh maksud. Tubuhnya menyentuh dada Xuan Li, dan ia menatap langsung ke matanya tanpa malu-malu."Aku tahu kamu bukan orang biasa," bisik Gu Ziyan dengan senyum kecil di sudut bibirnya. "Tapi entah kenapa... aku ingin membuatmu terusik."Xuan Li menatap balik. Matanya gelap, namun tak ada kemarahan di sana. Hanya kehati-hatian.Tangannya bergerak, menahan pinggang Gu Ziyan. Ia menarik tubuh gadis itu ke pelukannya, bukan dengan kasar, tetapi tegas."Aku bukan pria yang bisa kau jadikan mainan," ucap Xuan Li datar. Suaranya da

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 392

    Gu Ziyan melangkah cepat keluar dari ruang kerja ayahnya. Raut wajahnya cemberut. Ia menahan kekesalan yang membakar di dadanya.“Ayah benar-benar berubah... hanya karena satu orang asing,” gumamnya pelan, hampir seperti dengusan.Langkahnya membawa dia ke taman bagian timur Istana Bunga, tempat sebuah kolam teratai terhampar tenang. Ia duduk di atas sebongkah batu, menyilangkan kaki dan memungut kerikil kecil. Dengan gerakan cepat, dilemparkannya kerikil itu ke tengah kolam. Riak air melingkar pelan, namun tak mampu meredakan amarah dalam hatinya.Beberapa saat kemudian, langkah ringan terdengar mendekat.“Putri Ziyan,” suara lembut seorang pelayan perempuan memanggil. Ia membungkuk dalam, lalu berdiri di sisi sang putri.“Aku tidak butuh hiburan, Alin. Jangan coba-coba menghiburku dengan kata-kata kosong,” kata Gu Ziyan tanpa menoleh.Alin, pelayan pribadinya sejak kecil, mengenal betul perubahan suasana hati tuannya. Ia tak berkata apa-apa lagi, hanya berdiri menemani dari belakan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 391

    Chu Niu Niu menatap Xuan Li yang berdiri diam di lorong panjang Istana Bunga. Wajah pemuda itu tetap datar, tapi sorot matanya menggelap, seperti menyimpan banyak hal yang tak bisa ia ucapkan begitu saja.Chu Niu Niu ingin bertanya, namun ragu. Ia tahu saat seperti ini bukan waktu yang tepat untuk menyentuh sesuatu yang mungkin akan memicu ledakan di dalam hati Xuan Li.Setelah mengantar mereka ke kamar tamu yang telah disiapkan, Chu Niu Niu berpamitan."Aku harus kembali bertugas. Istana ini tak bisa ditinggal terlalu lama," katanya singkat.Xuan Li hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Ia tahu, Chu Niu Niu bukan tipe yang suka mengeluh, apalagi dalam keadaan genting seperti sekarang. Sebagai panglima penjaga istana, tugasnya tidak ringan. Setiap hari ia harus mengelilingi istana, memastikan keamanan tetap terjaga, terutama sejak ancaman dari makhluk-makhluk spiritual kian sering muncul belakangan ini.Begitu Chu Niu Niu menghilang di balik lorong, Xuan Li masuk ke dalam kamar dan d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 390

    Xuan Li berhenti melangkah. Hawa aneh menyusup perlahan di balik udara, samar tapi terasa nyata. Seperti napas makhluk yang bersembunyi di kegelapan, menahan diri untuk tak terendus.Tanpa berkata, ia menarik seutas jarum perak dari lengan bajunya. Satu aliran energi spiritual mengalir tajam ke ujung jarum. Ia melemparkan jarum itu ke salah satu sudut lorong yang terlihat kosong.Zreet!Terdengar suara mencicit seperti logam yang menggores daging, lalu teriakan melengking menggema di dinding batu.Bayangan hitam yang sebelumnya tak tampak kini perlahan muncul dari udara tipis. Bentuknya kabur, namun mata merahnya menyorot ke arah mereka dengan penuh kebencian. Gigi-giginya panjang dan rapat, kulitnya berdenyut seperti daging busuk.Chu Niu Niu tertegun. “Apa itu...?”Xuan Li menjawab datar. “Iblis Hati.”Makhluk itu mendesis. “Heh... jadi kau bisa menciumku, manusia... atau... bukan?”Xuan Li tidak menanggapi. Jarinya bergerak cepat, membentuk segel.Makhluk itu bergetar, lalu tertawa

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 389

    "Chu Niu Niu!"Di ujung lorong, seorang gadis bergaun merah menyala melangkah santai. Di matanya yang sipit, tampak binar nakal. Bibirnya tersenyum, namun auranya membawa tekanan samar yang menusuk kulit.Gu Ziyan.Putri tunggal Gu Nangrong.Orang yang paling tidak ingin ditemui Chu Niu Niu saat ini.Chu Niu Niu segera membungkuk hormat, suaranya kaku. "Salam hormat, Putri."Gu Ziyan hanya mengangkat alis, tidak terlalu peduli. Matanya langsung mengarah pada Xuan Li.Tatapannya terang-terangan, seolah menguliti pemuda itu dari kepala hingga kaki."Ini yang katanya tamu baru itu?" gumamnya, suaranya ringan, tapi penuh rasa ingin tahu.Xuan Li menatapnya sekilas.Dalam sekejap, dia merasakan ada sesuatu yang salah. Aura Gu Ziyan dipenuhi energi iblis, tapi bukan berasal dari darahnya. Itu seperti racun spiritual yang meresap diam-diam ke dalam tubuh.Matanya menyipit.Gangguan dari luar?Berbahaya kalau dibiarkan.Gu Ziyan melangkah lebih dekat, jaraknya hanya beberapa langkah dari Xuan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 388

    Langkah kaki Xuan Li bergema pelan di lorong batu, diapit oleh Chu Niu Niu di satu sisi dan Mo Xiang di sisi lain. Tubuh Mo Xiang masih lemah, tetapi auranya perlahan stabil.Chu Niu Niu memimpin mereka tanpa banyak bicara. Tujuannya jelas: membawa mereka ke hadapan Raja Gu Nangrong, pemimpin Istana Bunga.Udara di sepanjang jalan terasa berat, seolah ada banyak tatapan tersembunyi mengawasi. Setiap mereka melangkah, bayangan-bayangan di balik pilar dan koridor bergerak. Para penghuni istana bunga bermunculan, memperhatikan mereka dengan berbagai ekspresi.Sebagian hanya mengangguk sopan kepada Chu Niu Niu, memberi hormat singkat. Namun lebih banyak lagi yang melirik dengan tatapan mencibir, seolah keberadaan Xuan Li dan Mo Xiang adalah noda dalam kemuliaan istana ini.Xuan Li menatap mereka sekilas. Mata hitamnya tetap tenang, tidak memperlihatkan sedikit pun reaksi. Dalam hatinya, ia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini.‘Kuat, maka dihormati. Lemah, maka diinjak.’Aturan d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 387

    Tubuh Xuan Li perlahan membangkitkan napas baru.Tubuh giok miliknya bukan tubuh biasa. Ia lahir untuk menyerap energi spiritual dalam jumlah besar, lebih banyak daripada tubuh kultivator biasa mana pun.Saat ia bermeditasi di tepi kolam spiritual, air berkilau di hadapannya bergetar, lalu surut drastis. Energi murni di dalam kolam itu seperti sungai yang kehilangan hulunya, mengalir deras ke dalam tubuh Xuan Li.Tak butuh waktu lama, permukaan air di kolam mulai surut, warnanya memucat.Xuan Li membuka matanya sedikit."Aku sudah menyerap seluruh kolam ini..." pikirnya dalam hati.Namun rasa lapar pada tubuh gioknya belum sepenuhnya terpuaskan.Tanpa banyak pertimbangan, ia melangkah ke kolam kecil lain di sebelahnya. Aura kolam itu serupa, murni, kaya, dan berbahaya bagi siapa pun yang tidak siap.Ia duduk bersila lagi.Tubuhnya secara alami mulai menarik energi spiritual, seperti pusaran air di tengah badai. Kali ini, lebih rakus daripada sebelumnya.Di sudut lain lembah, di tempat

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 386

    "Bantu aku memperbaiki segel," ucap wanita itu dengan nada datar. "Sebagai gantinya, aku memberimu tempat berlindung... dan perlindungan."Xuan Li menatap lurus ke matanya.Yang ia lihat bukan kehangatan, bukan ketulusan, melainkan ketenangan liar, seperti binatang buas yang sudah lama berdamai dengan bau kematian.Ia tahu tawaran ini berbahaya.Namun di belakangnya, makhluk pengisap jiwa masih mengelilingi. Menunda berarti mengantar diri ke kematian dan Mo Xiang tidak akan bertahan."Baik," jawab Xuan Li pendek.Wanita itu mengangguk ringan, lalu berbalik."Ikuti aku."Riak formasi di depannya mengembang, membuka jalan seperti air yang terbelah.Xuan Li menyesuaikan beban Mo Xiang di punggungnya, lalu melangkah masuk.Begitu melewati batas formasi, hawa berat dan tekanan jiwa dari luar lenyap seperti kabut yang tersapu angin.Pemandangan berubah drastis.Tanah tandus berganti dengan padang luas berselimut kabut tipis. Pohon-pohon asing tumbuh di mana-mana, akarnya menancap kuat pada

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 385

    Xuan Li belum jauh meninggalkan platform batu ketika suara jeritan maut menghantam telinganya.Ia menoleh sekilas.Salah satu anggota Alam Bayangan yang sebelumnya masih hidup kini menggeliat dalam cengkeraman makhluk hitam raksasa. Tubuh makhluk itu berbentuk kabut pekat, menggumpal seperti asap, dengan kilatan merah samar di dalamnya.Dalam sekejap, tubuh anggota Alam Bayangan itu mengering. Energi hidup dan seluruh kultivasinya diserap bersih, meninggalkan kulit keriput yang hancur menjadi debu.Makhluk itu tidak berhenti.Ia membungkuk, menyapu tubuh satunya yang sudah mati. Sisa energi spiritual yang belum sepenuhnya lepas ikut tersedot habis. Tidak ada yang tersisa. Hanya darah dan debu yang perlahan menghilang terbawa angin.Xuan Li mengeraskan ekspresi.Ia mempercepat langkah, tubuhnya berubah menjadi bayangan kabur. Setiap langkahnya ringan, seperti menginjak udara.Namun...Makhluk itu mengangkat kepalanya. Dua titik merah pekat, seperti mata tanpa bentuk, berkedip di dalam

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status