Share

Chapter 232

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 22:50:09

Udara dingin pegunungan menerpa wajah Xuan Li saat ia melesat melintasi langit, membelah awan yang menggumpal. Angin yang menusuk tidak mengurangi kecepatannya sedikit pun. Ia sengaja mengambil arah yang berlawanan dari tempat-tempat yang telah ia kunjungi sebelumnya.

Sudah terlalu banyak mata yang memperhatikannya akhir-akhir ini. Alam Bayangan, sekte-sekte besar, bahkan individu kuat yang tak diketahui asalnya, semuanya seperti sedang memburu sesuatu.

Oleh karena itu, Xuan Li memilih untuk bergerak ke daerah yang lebih terpencil, menjauhi pusat kekuatan dunia kultivasi.

Saat matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, Xuan Li memperlambat langkahnya. Di bawahnya, di celah antara dua pegunungan, terbentang sebuah desa kecil yang tampak tersembunyi dari dunia luar.

Asap tipis mengepul dari cerobong-cerobong rumah kayu, sementara bayangan-bayangan orang bergerak di bawah cahaya lentera.

Namun, saat Xuan Li mendarat dan mulai berjalan memasuki desa, ia segera menyadari ada sesuatu ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 233

    Xuan Li duduk bersila di atas tempat tidur sederhana. Namun, pikirannya tidak bisa tenang.Lautan kesadarannya terasa bergejolak.Sejak ia menyerap pecahan Lonceng Pengubah Takdir ke dalam tubuhnya, Wu Hei tidak pernah muncul lagi. Seakan entitas kegelapan dalam dirinya tertelan oleh kehampaan. Tidak ada suara sinis, tidak ada gelombang kekuatan yang menekan. Terlalu sepi.Xuan Li tidak pernah percaya pada ketenangan yang datang tiba-tiba.Ia menghela napas panjang dan memejamkan mata. Jika Wu Hei benar-benar lenyap, maka seharusnya ia bisa merasakannya. Namun, alih-alih menghilang, energi kegelapan di dalam dirinya justru semakin pekat.Tanpa ragu, ia membiarkan kesadarannya tenggelam ke dalam dunia jiwanya.Begitu membuka mata di dalam lautan kesadaran, Xuan Li langsung menyadari sesuatu.Ada sesuatu yang berubah.Biasanya, energi spiritual di tempat ini mengalir dengan tenang, seperti sungai yang mengikuti alur yang sudah ditentukan. Tetapi malam ini, arus itu terasa kacau, berput

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 234

    Udara di desa itu terasa berat, seakan diliputi oleh sesuatu yang tak kasat mata, namun nyata keberadaannya. Aroma busuk bercampur dengan hawa dingin menyelusup hingga ke tulang, membuat napas terasa lebih sulit dari biasanya. Langit kelabu, tertutup kabut tipis berwarna merah tua yang perlahan-lahan melayang di antara rumah-rumah kayu yang sudah rapuh dimakan waktu.Beberapa penduduk terbatuk-batuk, tubuh mereka melemah, seolah kehidupan mereka terkikis perlahan. Mereka yang lebih kuat hanya bisa berdiri dengan wajah pucat, menyaksikan kematian merayap ke ambang pintu mereka tanpa daya untuk melawan.Di tengah kesunyian yang mencekam itu, Xuan Li berdiri tegak. Matanya menyipit, menatap sosok yang kini berdiri di hadapannya.Makhluk itu bukan iblis biasa. Tubuhnya diselimuti asap hitam beracun yang berdenyut seperti daging busuk, bergerak dalam ritme mengerikan seolah-olah memiliki kehidupan sendiri. Matanya kosong, tak berjiwa, namun di dalam kehampaan itu tersembunyi sesuatu yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 235

    Monster itu meronta, tubuhnya yang semula hitam pekat mulai berdenyut dalam ritme yang kacau. Asap beracun yang menyelubunginya berputar liar, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman tak terlihat yang kini menghisap esensinya.Xuan Li tetap berdiri tenang, tatapannya dingin dan penuh perhitungan. Tangannya terangkat sedikit, hanya sebuah gerakan ringan, tetapi seakan menciptakan tekanan yang tak tertahankan di udara."Menarik...," gumamnya. "Jadi kau bertahan hidup dengan menyerap kehidupan dari sekelilingmu. Lalu, bagaimana jika aku mengambilnya kembali?"Di ujung jarinya, gelombang energi yang nyaris tak terlihat merambat keluar, mengalir seperti riak halus di permukaan air. Tidak ada kilatan cahaya, tidak ada suara ledakan. Namun, efeknya langsung terasa.Monster itu mengeluarkan jeritan melengking yang begitu menyayat, memekakkan telinga, memenuhi udara dengan rasa sakit dan keputusasaan.Tubuhnya yang semula membesar karena menyerap kehidupan kini menyusut, asap hitam yang menye

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 236

    Kabut hitam menyelimuti desa seperti tangan kematian yang merayap dari kedalaman neraka. Tak ada suara, tak ada bisikan angin, hanya keheningan yang mencekik.Xuan Li berdiri di atas tanah yang keras dan retak, berhadapan dengan sosok misterius dari Alam Bayangan.Di dalam desa, Liu Shan dan penduduk yang cacat berada di balik formasi pelindung, memandang dari kejauhan dengan wajah tegang. Mereka tahu, jika pria itu berhasil menembus pertahanan ini, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain menunggu kematian.'Aku tidak bisa membiarkan mereka diintimidasi.'Xuan Li memandang pria itu dengan tatapan tajam. Aura yang mengalir dari lawannya begitu mencekik, nyaris seperti kabut hitam yang menekan ruang di sekitarnya. Energi spiritual biasa tidak akan cukup menghadapi musuh ini.Ia membutuhkan energi gelap tubuh gioknya.Pria bertopeng di depannya tersenyum tipis, sorot matanya penuh perhitungan."Menarik... aku tidak menyangka bisa menemukan pemilik tubuh giok di tempat seperti ini,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 237

    Xuan Li menatap pria misterius di hadapannya dengan mata tajam. Dari sekilas, pria itu tampak biasa saja, tetapi tekanan yang ia pancarkan tidak bisa diremehkan."Pantas saja kau begitu percaya diri," ujar Xuan Li dengan nada tenang, namun penuh ketegasan. "Rupanya kekuatanmu memang patut diperhitungkan."Meski tingkat kultivasinya masih di bawah pria itu, Xuan Li berhasil menyeimbangkan energinya. Aura yang ia lepaskan tak kalah menindas, membuat pria misterius itu sedikit mengernyit.Namun, Xuan Li tahu betul konsekuensi dari kekuatan ini. Menggunakan tubuh giok untuk meningkatkan kekuatannya adalah keputusan berisiko. Tubuhnya memiliki batas waktu sebelum dampak baliknya menyerang.Tapi ia tidak punya pilihan lain.Pria misterius itu tertawa rendah. "Kau memang hebat, aku akui itu. Tapi dengan kekuatan yang kau miliki sekarang, kau tidak mungkin mengalahkanku."Xuan Li tidak menjawab. Kata-kata itu hanya angin lalu baginya.Sebaliknya, ia memusatkan seluruh konsentrasinya. Energi g

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 238

    Di dalam sebuah rumah sederhana, Xuan Li duduk bersila di atas lantai kayu tua. Napasnya stabil, perlahan mengikuti ritme energi yang berputar di dalam tubuhnya. Pil pemulih yang ia telan telah sepenuhnya larut, mengalir ke setiap pori-pori, memperbaiki luka-luka yang tak terlihat.Sekilas, ia tampak seperti pemuda biasa yang sedang bermeditasi. Namun, udara di sekitarnya bergetar halus. Uap tipis terbentuk, menggumpal lalu lenyap dalam hitungan detik. Tanah di bawahnya sedikit merekah sebelum kembali padat. Percikan listrik berkilat di ujung jarinya sebelum menghilang seolah tak pernah ada.Liu Shan yang berdiri di ambang pintu menatap pemandangan itu dengan mulut sedikit terbuka.'Siapa sebenarnya orang ini?'Xuan Li tidak berbicara, tidak menjelaskan, hanya terus bermeditasi. Energi alam mengalir deras ke tubuhnya.Di sisi lain ruangan, kepala desa memperhatikan dengan tatapan tajam. Ia telah hidup cukup lama untuk mengenali kekuatan sejati. Pemuda ini bukan hanya berbakat, ia ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 239

    Xuan Li berdiri di tengah ruangan. Para penduduk desa menatapnya dengan ekspresi beragam, beberapa penuh antisipasi, sementara yang lain menyiratkan keraguan.Kepala desa menatapnya dalam-dalam sebelum akhirnya menghela napas."Kau mungkin berpikir bahwa menguasai tujuh elemen hanyalah soal mengendalikan mereka satu per satu," katanya. "Tapi kenyataannya jauh lebih rumit dari itu."Ia mengetukkan tongkat kayunya ke lantai. Seketika, tanah di bawah kaki Xuan Li mulai bergetar, seolah-olah sesuatu sedang bangkit dari dalam bumi."Kau akan memasuki Ruang Dimensi Kuno," lanjut kepala desa. "Di dalamnya, hukum dunia lebih ketat. Energi yang ada di sana akan melawanmu. Setiap elemen akan menguji tubuh, pikiran, dan jiwamu. Jika kau gagal..."Ia tidak melanjutkan. Namun, dari sorot matanya, Xuan Li tahu bahwa kegagalan bukanlah pilihan.Tanpa ragu, Xuan Li melangkah maju.Begitu ia memasuki dimensi itu, gelombang panas langsung menyambutnya. Langit berwarna merah darah, dan lautan api memben

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 240

    Bukankah kayu melambangkan pertumbuhan? Jika menolak, ia akan dipatahkan. Jika melawan, ia akan terhimpit.Namun, Xuan Li tidak menentangnya. Ia memilih untuk menyatu, mengalir bersama kekuatan itu.Saat tubuhnya selaras dengan energi kayu, akar-akar yang semula membelitnya bukan lagi musuh, mereka kini adalah bagian darinya. Ia tak lagi merasa terkekang, sebaliknya, ia bisa merasakan kehidupan yang mengalir di setiap seratnya.Xuan Li mengangkat satu tangan. Akar-akar itu bereaksi, menjalar liar, lalu menjulang menjadi pepohonan yang megah.Wanita tua, berdiri dengan senyum penuh makna.“Kau telah memahami esensinya,” ucapnya lembut. “Kayu bukan sekadar kekuatan yang tumbuh dan merambat, tetapi juga ketahanan. Tak peduli seberapa dahsyat badai yang menerpa, ia selalu menemukan cara untuk bangkit kembali.”Dengan satu ketukan tongkatnya ke tanah, hutan ilusi itu perlahan memudar, menghilang seperti embun yang tersapu cahaya mentari.Xuan Li membuka matanya.Hal pertama yang ia lihat a

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 275

    Setelah urusan Tetua Ye selesai, mereka pun kembali pulang ke rumah Tetua Ye. Xuan Li melanjutkan pemeriksaan Shen Tang yang tertunda.Di dalam kamar yang remang, Shen Tang terbaring lemah di atas ranjang. Cahaya lentera yang berkelip-kelip memperlihatkan wajahnya yang semakin pucat, bibir membiru, dan napasnya yang tersengal-sengal. Keringat dingin membasahi dahinya.Xuan Li duduk di tepi ranjang, meletakkan dua jarinya di pergelangan tangan wanita itu. Saat ia mengerahkan kekuatan spiritualnya untuk memeriksa, hawa dingin merayap naik melalui jarinya. Sensasi itu bukan sekadar penyakit biasa, ini lebih dari itu.‘Bukan sekadar penyakit… ini formasi penyerap kehidupan.’Tatapan matanya berubah tajam. Ia bergerak cepat, menekan beberapa titik akupuntur di sepanjang lengan Shen Tang. Tubuh wanita itu tersentak, punggungnya melengkung menahan rasa sakit, sebelum akhirnya napasnya mulai lebih stabil.Xuan Li menarik tangannya kembali. Suaranya tenang, tapi ada ketegangan di dalamnya. "A

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 274

    Pria tua itu melangkah dengan tenang, tubuhnya tegak meskipun rambutnya telah memutih. Jubahnya yang sederhana bergoyang tertiup angin. Di sampingnya, Xuan Li berjalan tanpa suara, matanya tajam meneliti sekeliling.Penduduk desa yang mereka lewati hanya melirik sekilas sebelum buru-buru mengalihkan pandangan. Langkah mereka terlalu teratur, terlalu kaku. Wajah mereka kosong, seolah hanya mengikuti rutinitas tanpa benar-benar hidup.Xuan Li memperhatikan lebih dalam. Ini bukan sekadar desa terpencil yang terjebak dalam kesunyian. Ada sesuatu yang tidak wajar di sini, bukan kabut, bukan bayangan, tetapi keheningan yang terasa berat, seperti sesuatu yang menyusup ke dalam darah dan tulang setiap orang.Pria tua itu berhenti di depan sebuah rumah sederhana. "Ini tempatku," katanya, suaranya datar dan tak berintonasi.Xuan Li mengamati rumah itu sejenak sebelum melangkah masuk. Suasana di dalamnya tidak jauh berbeda dari yang ia rasakan di luar. Segalanya tampak bersih dan teratur, teta

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 273

    Jejak energi yang tertinggal di Sekte Pedang Langit masih samar, seperti kabut tipis yang menyelimuti tempat itu. Bagi orang biasa, sekte ini tampak seperti biasa, tenang dan tidak ada tanda-tanda pertempuran. Namun, bagi mereka yang peka terhadap perubahan energi, atmosfer di tempat ini telah berubah.Kegelapan yang menguar dari sekte ini begitu halus, menyatu dengan udara seolah menjadi bagian dari lingkungan. Tidak ada bangunan yang rusak, tidak ada darah yang mengering di tanah, tetapi sesuatu terasa berbeda.Beberapa kultivator dari sekte-sekte lain datang untuk menyelidiki, tertarik oleh rumor yang beredar. Namun, begitu mereka menginjakkan kaki di halaman sekte, yang mereka temukan hanyalah murid-murid Sekte Pedang Langit yang beraktivitas seperti biasa. Tidak ada yang tampak mencurigakan.Seorang pria tua dengan jubah biru, seorang tetua dari Sekte Awan Berbisik, menyipitkan matanya. Ia merasakan sesuatu yang aneh tetapi tidak bisa menunjukinya secara langsung."Apa benar hany

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 272

    Di antara bayang-bayang yang membungkus Sekte Pedang Langit, seorang pria berdiri dengan penuh percaya diri. Matanya memancarkan rasa puas, bibirnya melengkung dalam senyum kemenangan. Ia adalah anggota Alam Bayangan, yakin bahwa akhirnya Han Sheng akan bergabung dengannya."Kita bisa bekerja sama," katanya dengan nada meyakinkan. "Bayangkan jika kita menyerahkan pecahan Lonceng Pengubah Takdir kepada pemimpin, imbalannya akan luar biasa. Kau tidak perlu bekerja sendirian."Ia berbicara dengan nada santai, seolah-olah segalanya telah ditentukan. Ia berpikir bahwa Han Sheng masih memiliki sisi kompromi.Betapa naifnya.Han Sheng menatap pria itu tanpa ekspresi. Dalam pikirannya, kata-kata orang itu hanya terdengar seperti dengungan nyamuk yang mengganggu. Kerja sama? Berbagi kejayaan? Tidak ada hal seperti itu dalam kamus Han Sheng.Alam Bayangan dan kelompok Penjelajah Malam memang berada di kubu yang sama dengannya, tetapi mereka hanyalah sekutu sementara. Mereka hanyalah alat yang b

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 271

    Di antara reruntuhan Sekte Pedang Langit, udara terasa berat. Suara angin yang biasanya lembut kini berubah menjadi bisikan-bisikan kelam yang menusuk telinga. Semua orang terdiam, pandangan mereka terpaku ke langit yang diselimuti kabut gelap.Kemudian, sosok itu muncul.Langkahnya pelan, tapi setiap gerakannya seolah membawa tekanan yang tak kasatmata. Aura kegelapan yang menyelimutinya begitu pekat, berputar seperti kabut hitam yang menari di sekeliling tubuhnya.Di antara orang-orang yang masih tersisa, Ketua Alam Bayangan menyipitkan mata. Suaranya terdengar dingin saat ia angkat bicara,"Siapa yang berani mengganggu urusan kami?"Tak ada jawaban.Shu Jin, yang masih berlutut dengan tubuh lemah dan luka yang menganga, merasakan dadanya bergetar hebat. Napasnya tersengal saat sosok itu semakin jelas di balik kabut. Dan ketika akhirnya bayangan hitam itu tersingkap sepenuhnya, matanya membelalak.Han Sheng.Para murid Sekte Pedang Langit yang tersisa pun tersentak."Senior Han Shen

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 270

    Para anggota Alam Bayangan bergerak cepat di antara reruntuhan, menyelinap dalam kegelapan. Di antara bayang-bayang yang berjatuhan akibat pertempuran, Shu Jin berdiri tegap. Napasnya memburu, keringat mengalir di pelipisnya, tetapi ia tetap mengangkat pedangnya, bersiap menghadapi mereka.Ia tidak bisa membiarkan mereka menemukan tempat yang sebenarnya."Kalian tidak akan menemukannya," ujarnya, suaranya tegas meskipun dadanya naik-turun karena lelah. "Pergilah sebelum semuanya berakhir lebih buruk untuk kalian."Ketua Alam Bayangan, sosok berwibawa dengan mata tajam, mengangkat tangan, memberi isyarat pada dua anak buahnya untuk maju."Jaga dia," perintahnya dingin. "Aku akan mencari sendiri."Dua anggota Alam Bayangan langsung bergerak, yang satu membawa belati melengkung, yang lain dengan rantai besi yang berkilat di bawah sinar bulan.Shu Jin mengepalkan gagang pedangnya lebih erat. Otot-ototnya sudah kaku, energi spiritualnya mulai menipis, tetapi melihat pemimpin mereka bergera

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 269

    Langit Bergetar, Tanah BerdarahAngin malam membawa aroma darah yang mulai meresap ke dalam tanah. Pasukan Penjelajah Malam bergerak tanpa suara, bayangan mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam hitungan detik, mereka melintasi dimensi melalui formasi teleportasi, meninggalkan dunia yang satu dan muncul di dunia lain.Saat cahaya teleportasi meredup, mereka telah berdiri di gerbang Sekte Pedang Langit. Suasana di sana penuh ketegangan. Anggota mereka yang lebih dulu tiba kini terdesak, berusaha bertahan dari serangan murid-murid sekte yang terlatih dalam seni pedang.Teriakan pertempuran menggema di udara. Dentingan senjata bertemu dalam kilatan cahaya. Tanah yang tadinya bersih kini ternoda darah.Seorang anggota Penjelajah Malam menyapu pandangannya ke medan pertempuran. Rahangnya mengeras saat melihat bagaimana rekannya mulai tumbang satu per satu."Kita datang tepat waktu," gumamnya, suaranya nyaris tenggelam dalam kegaduhan.Tetapi, harapan itu segera sirna. Sekte Pedang Langit bu

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 268

    Ruangan itu tenggelam dalam keheningan.Di atas meja batu yang dingin, Yan Hui perlahan meletakkan sebuah gelang hitam. Pola-pola kuno yang terukir di permukaannya tampak semakin dalam di bawah cahaya temaram lentera minyak, seolah menyimpan bisikan dari masa lalu.Begitu gelang itu menyentuh permukaan meja, udara di ruangan berubah. Tekanan aneh merayap turun, seperti bayangan tak terlihat yang menekan dada mereka. Napas beberapa orang menjadi lebih pendek, sementara yang lain tanpa sadar menggenggam gagang senjata mereka lebih erat.Sunyi.Tatapan mereka terpaku pada gelang itu. Tidak ada yang berani bergerak atau berbicara, seakan menunggu sesuatu yang tidak mereka pahami.Di tengah ketegangan itu, Yan Hui bersandar santai di kursinya, bibirnya melengkung tipis. Suaranya terdengar ringan, namun mengandung ketegasan yang tak bisa diabaikan.“Sumber kekuatan dari Alam Luar.”Beberapa orang saling berpandangan. Ada yang menahan napas, ada yang langsung merapatkan tubuh ke sandaran kur

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 267

    "Yan Hui," suara berat seorang pria bertopeng dari Aliansi Serigala Hitam memecah kesunyian, "Kau mengundang kami ke sini dengan janji besar. Kami ingin tahu, apa jaminanmu bahwa kerja sama ini tidak akan berakhir dengan pengkhianatan?"Yan Hui menyeringai tipis. "Aku bukan orang bodoh yang akan bermain di dua sisi. Kekaisaran Bulan Perak telah menjadi penghalang bagi banyak pihak, termasuk aku. Aku ingin mereka runtuh. Dan aku tahu kalian semua juga menginginkan hal yang sama."Wanita dengan jubah ungu dari Kelompok Kalajengking menyilangkan tangan. "Kata-kata manis tidak cukup. Apa yang kau tawarkan?"Tanpa menjawab, Yan Hui mengeluarkan sebuah gulungan dari balik lengan bajunya. Dengan gerakan ringan, ia melemparkannya ke atas meja kayu yang usang. Seorang pria dari Pasukan Penjelajah Malam mengambilnya, membukanya, dan matanya sedikit membelalak."Ini… denah rahasia istana Kekaisaran Bulan Perak?"Beberapa orang lainnya segera mendekat, mengamati isi gulungan itu dengan sorot m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status