Home / Fantasi / TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Chapter 211 - Chapter 220

318 Chapters

Chapter 211

Seorang prajurit melangkah maju, ekspresinya mulai menunjukkan ketidaksabaran."Orang yang tidak bersalah tidak akan takut untuk menunjukkan siapa dirinya," katanya, suaranya tajam dan penuh keyakinan.Xuan Li menyipitkan mata, sorot matanya sedingin bilah pedang."Dan orang yang benar-benar mencari tersangka tidak akan sembarangan menuduh setiap orang yang lewat," balasnya, suaranya tetap tenang, namun mengandung ketajaman yang membuat lawan bicara terdiam sejenak.Prajurit itu mengernyit, tetapi tetap pada pendiriannya."Ikut kami. Ini hanya pemeriksaan rutin."Namun, nada suaranya jelas mengisyaratkan bahwa ini lebih dari sekadar pemeriksaan biasa.Xuan Li tetap berdiri di tempatnya. Suasana seketika menegang. Para prajurit mulai menggenggam senjata mereka lebih erat, dan orang-orang yang masih berada di sekitar segera menjauh, enggan terlibat dalam konfrontasi yang tampaknya tak terelakkan.Akhirnya, Xuan Li menghela napas perlahan."Baiklah," katanya ringan. "Tapi jangan sampai k
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Chapter 212

Mayat para prajurit bergelimpangan, tubuh mereka tertusuk, terkoyak, atau hangus terbakar. Bau besi dari darah yang masih hangat bercampur dengan asap dari reruntuhan yang terbakar, memenuhi udara.Xuan Li berdiri di antara kehancuran itu tanpa ekspresi. Matanya menatap dingin, tak ada sedikit pun emosi dalam sorotnya. Baginya, ini hanya pemandangan biasa, sebuah pertunjukan brutal di dunia kultivasi di mana yang kuat memangsa yang lemah.Prajurit terakhir merangkak dengan sisa tenaganya, darah menetes dari sudut bibirnya. Tangannya berusaha meraih pedang yang jatuh tak jauh darinya, tetapi sebelum jari-jarinya menyentuhnya, sepatu pria berjubah hitam menginjak punggung tangannya."Kuharap kau tahu bahwa keberadaanmu tidak lebih dari sekadar debu di jalan."Suara berat pria itu terdengar dingin sebelum ia mengangkat kakinya dan menghempaskan tubuh prajurit itu dengan satu tendangan keras. Jeritan singkat terdengar sebelum tubuh itu menghantam dinding dan diam selamanya.Xuan Li hanya
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Chapter 213

Seorang pria dengan jubah gelap berdiri di barisan depan, Feng Han, salah satu anggota berpengaruh dalam kelompok perampok itu.Meskipun dikelilingi oleh musuh dengan tingkat kultivasi menengah hingga kelahiran jiwa, Xuan Li tetap berdiri tanpa gentar. Dia memandang mereka dengan tenang, seolah jumlah mereka yang banyak hanyalah angka tanpa makna.Di dunia kultivasi, jumlah bukanlah faktor penentu kemenangan. Yang menentukan adalah kualitas kekuatan dan kecerdikan dalam bertarung."Sudah lama aku tidak menggunakan teknik ini," gumam Xuan Li dalam hati.Di hadapannya, para perampok bersiap menyerang, beberapa menghunuskan senjata spiritual mereka yang memancarkan aura tajam. Xuan Li bisa merasakan energi mereka, kuat tetapi tidak cukup untuk mengancamnya.Alih-alih bertarung dengan serangan fisik, Xuan Li memilih cara yang lebih efisien.Dia perlahan mengangkat satu tangan, dan seketika energi spiritual mengalir keluar, membentuk riak tak kasat mata yang menyelimuti area itu.Teknik Pe
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Chapter 214

Feng Rui menghentikan langkahnya beberapa meter dari Xuan Li. Matanya menyapu ke sekeliling."Kau yang melakukan semua ini?" tanyanya dengan nada datar.Xuan Li tidak menjawab. Tatapannya tetap tenang, seolah kehadiran orang-orang ini sama sekali tidak penting baginya.Sang pembesar kerajaan, Menteri Wei, tersenyum tipis dan melangkah maju."Aku adalah Menteri Wei dari Kerajaan Naga Bumi," katanya dengan nada ramah tetapi tetap penuh kehormatan. "Kami telah melacak kelompok perampok makam kuno ini selama berminggu-minggu, tetapi tampaknya kau sudah menyelesaikan semuanya lebih cepat dari kami."Xuan Li tetap diam, membiarkan mereka melanjutkan pembicaraan.Menteri Wei menatapnya penuh minat sebelum akhirnya berkata, "Tuan Muda, kemampuanmu luar biasa. Aku tidak tahu siapa dirimu, tetapi Kerajaan Naga Bumi selalu menghargai individu berbakat. Bagaimana jika kau ikut ke istana? Yang Mulia pasti ingin bertemu denganmu."Suasana menjadi hening.Di belakang Menteri Wei, beberapa orang dari
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Chapter 215

Balai pengobatan yang tadinya dipenuhi suara keluhan dan bisikan pasien kini terdiam sepenuhnya. Tatapan orang-orang terarah pada sosok pemuda berjubah hitam yang berdiri di depan loket."Berapa harga nyawa seseorang di tempat ini?"Suara Xuan Li terdengar tenang, tetapi dingin seperti es.Penjaga loket yang sebelumnya bersikap kasar kini menelan ludah. Ia tidak tahu siapa pemuda ini, tetapi instingnya memberitahu bahwa orang ini bukan seseorang yang bisa dipermainkan.Di belakang Xuan Li, wanita tua yang sebelumnya diabaikan masih berdiri gemetar, matanya berkaca-kaca. Bocah kecil di pelukannya terlihat semakin lemah.Namun, sebelum penjaga bisa menjawab, tabib utama balai pengobatan keluar dari ruangannya.Ia adalah pria berusia sekitar lima puluh tahun dengan janggut rapi dan pakaian bersih, tanda bahwa ia bukan sekadar tabib biasa. Ia melirik sekilas ke arah Xuan Li, lalu ke arah pasien-pasien miskin yang mengantri."Tuan Muda, kami menjalankan pengobatan di sini berdasarkan atura
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Chapter 216

Sebelum tabib utama bisa melanjutkan amarahnya, suara tenang terdengar."Baiklah."Semua mata langsung tertuju pada Xuan Li.Tabib utama, Bai Wen, bahkan para pasien di sekitar mereka menatapnya dengan penuh keterkejutan.Bai Wen sendiri hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "T-Tuan… kau menerimaku?""Tapi hanya untuk sehari," jawab Xuan Li dengan tenang. "Sehari cukup bagimu untuk memahami perbedaan antara seorang tabib biasa dan seseorang yang benar-benar memahami esensi penyembuhan."Kata-kata itu terdengar seperti pernyataan biasa, tetapi Bai Wen merasakan sesuatu yang lebih dalam di baliknya.Tabib utama mendengus. "Hmph! Omong kosong! Kau pikir kau siapa? Apa kau lebih hebat dari kami yang telah mengabdi selama puluhan tahun?"Xuan Li menatapnya sekilas. "Kalian hanya mengoleskan salep di luka tanpa memahami sumber penyakitnya. Itu bukan penyembuhan, itu hanya perbaikan sementara."Mata tabib utama menyipit. "Berani sekali kau meremehkan kami! Jika kau me
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Chapter 217

Xuan Li berdiri di kejauhan, mengamati balai pengobatan yang masih dipenuhi ketegangan. Ia bisa mendengar suara lantang tabib utama, penuh amarah dan ancaman. Namun, ia tidak bergerak untuk membantu."Mari kita lihat seberapa jauh kau bisa bertahan, Bai Wen."Xuan Li bukanlah orang yang akan menyelamatkan seseorang setiap kali mereka dalam kesulitan. Ia percaya bahwa seseorang hanya bisa tumbuh melalui perjuangan dan rasa sakit. Bai Wen harus menghadapi masalahnya sendiri, tanpa bergantung pada orang lain."Kau benar-benar berani, bocah!" Tabib utama mendengus, matanya berkilat marah. "Berikan pil itu kepadaku, dan aku mungkin akan mempertimbangkan untuk tidak menghancurkan hidupmu sepenuhnya."Bai Wen mengangkat kepalanya, menatap pria tua itu dengan mata yang kini penuh keteguhan."Tidak," jawabnya dengan suara mantap. "Aku akan menelannya."Sejenak, ruangan menjadi sunyi. Tabib utama terdiam sebelum wajahnya berubah ganas."Dasar bocah bodoh!" bentaknya. "Jika kau menelannya, aku
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Chapter 218

Bai Wen duduk bersila di atas batu datar di tengah hutan yang sunyi. Udara di sekitarnya terasa segar.Energi spiritual dari pil penerobosan masih mengalir dalam tubuhnya, memperkuat meridian dan membentuk fondasi kultivasinya yang baru.Sudah berhari-hari sejak ia meninggalkan kota, mencari tempat yang aman untuk menenangkan diri dan menyesuaikan tubuhnya dengan kekuatan barunya. Gunung terpencil ini, yang dipenuhi tanaman obat langka dan dikelilingi oleh energi spiritual alami, adalah tempat yang sempurna untuk memulihkan diri.Ia menarik napas dalam, merasakan energi mengalir dengan lebih stabil. "Sepertinya aku sudah menyesuaikan diri dengan perubahan ini," gumamnya pelan.Namun, sebelum ia bisa kembali bermeditasi, suara gemerisik dari semak-semak di belakangnya menarik perhatiannya. Bai Wen segera berdiri, waspada.Tak lama kemudian, seorang pria dengan pakaian lapis baja muncul dari balik pepohonan. Tubuhnya dipenuhi luka, dan darah segar menodai jubahnya yang robek.Bai Wen m
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Chapter 219

Bai Wen berdiri tegak di depan gerbang megah Istana Kerajaan Naga Bumi. Di balik dinding istana yang kokoh, kehidupan di dalamnya pasti jauh lebih kompleks daripada yang terlihat. Ada intrik, kekuatan, dan perebutan pengaruh yang sudah pasti tidak bisa dihindari.Dia menerima tawaran menjadi tabib kerajaan bukan hanya karena iming-iming sumber daya medis yang melimpah, tetapi karena ada tujuan lain di dalam benaknya, menemukan gurunya, Xuan Li.‘Jika aku berada di tempat di mana para ahli berkumpul, peluang untuk mendapatkan informasi tentangnya akan lebih besar,’ pikirnya.Seorang pelayan berpakaian formal datang menghampiri."Yang Mulia sudah menunggu Anda. Silakan ikuti saya," ucapnya dengan hormat.Bai Wen mengangguk tanpa banyak bicara, lalu melangkah mengikuti pelayan itu memasuki istana.Begitu melewati gerbang utama, pemandangan kemegahan istana menyambutnya. Lorong-lorong panjang dengan lantai marmer berkilau, ukiran naga emas yang terukir di setiap dinding, serta aura para k
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Chapter 220

Xuan Li telah mencoba berkali-kali untuk merasakan esensi elemen air, namun setiap kali ia mencoba mengendalikannya, hasilnya selalu nihil.Ia mengulurkan tangannya, merasakan energi dingin yang mengalir di sekelilingnya. Dalam pikirannya, air adalah sesuatu yang lembut, fleksibel, namun juga memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Ia kembali mengingat kata-kata gurunya."Air tidak bisa dipaksa untuk mengikuti kehendakmu. Kau harus menyelaraskan dirimu dengannya. Biarkan ia mengenalmu, dan baru kemudian kau bisa menuntunnya."Xuan Li menarik napas dalam-dalam, lalu mencoba sekali lagi. Ia membayangkan energi dalam tubuhnya mengalir seperti sungai, berusaha menyatu dengan aliran air di hadapannya. Dalam sekejap, ia merasakan sedikit resonansi, getaran halus yang seolah-olah menyambutnya.Namun, begitu ia mencoba mengendalikan aliran itu, semuanya langsung terputus. Air di danau tetap diam, seolah tidak mau tunduk padanya.Xuan Li mengerutkan alisnya. "Sial... Ada yang salah. Aku bisa m
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status