Share

Chapter 220

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-25 23:41:45

Xuan Li telah mencoba berkali-kali untuk merasakan esensi elemen air, namun setiap kali ia mencoba mengendalikannya, hasilnya selalu nihil.

Ia mengulurkan tangannya, merasakan energi dingin yang mengalir di sekelilingnya. Dalam pikirannya, air adalah sesuatu yang lembut, fleksibel, namun juga memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Ia kembali mengingat kata-kata gurunya.

"Air tidak bisa dipaksa untuk mengikuti kehendakmu. Kau harus menyelaraskan dirimu dengannya. Biarkan ia mengenalmu, dan baru kemudian kau bisa menuntunnya."

Xuan Li menarik napas dalam-dalam, lalu mencoba sekali lagi. Ia membayangkan energi dalam tubuhnya mengalir seperti sungai, berusaha menyatu dengan aliran air di hadapannya. Dalam sekejap, ia merasakan sedikit resonansi, getaran halus yang seolah-olah menyambutnya.

Namun, begitu ia mencoba mengendalikan aliran itu, semuanya langsung terputus. Air di danau tetap diam, seolah tidak mau tunduk padanya.

Xuan Li mengerutkan alisnya. "Sial... Ada yang salah. Aku bisa m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 221

    ‘Jika aku terus melawan, aku hanya akan kehabisan tenaga.’Xuan Li menutup matanya dan membiarkan tubuhnya mengikuti arus. Untuk pertama kalinya, ia berhenti melawan dan saat itu juga, sesuatu yang aneh terjadi.Tekanan yang tadi begitu menyesakkan perlahan berubah. Bukan karena air melemah, tapi karena ia kini memahaminya. Ia bisa merasakan bagaimana arus sungai berputar, bagaimana tenaga yang sebelumnya ia lawan sebenarnya memiliki irama tersendiri.‘Air tidak melawan. Air mengikuti.’Xuan Li perlahan menggerakkan tangannya, menyesuaikan diri dengan aliran sungai. Ia tidak lagi mencoba berenang ke permukaan, tetapi membiarkan tubuhnya bergerak seiring dengan tarian arus dan kemudian, ia mulai naik.Di tepi sungai, para penjaga yang berjaga tampak kebingungan."Dia… Dia masih hidup?!"Salah satu dari mereka menunjuk ke tengah sungai. Sekarang, alih-alih terseret, Xuan Li muncul di permukaan. Namun yang lebih mengejutkan, ia tidak sekadar mengambang.Ia berdiri di atas air.Langkahnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 222

    Xuan Li berdiri tegak di tepi sungai, matanya menajam menembus kegelapan. Ia bisa merasakan sesuatu yang besar akan datang. Di belakangnya, para penjaga Lembah Gelombang Biru menegang, tangan mereka mencengkeram gagang senjata dengan waspada.Dari tengah pusaran itu, sosok-sosok mulai bermunculan. Mereka melayang di udara, tubuh mereka diselimuti jubah putih keperakan yang berkibar diterpa badai. Aura mereka bagaikan badai yang baru lahir, liar, tidak bisa dikendalikan, dan penuh ancaman.Salah satu dari mereka melangkah ke depan. Seorang pria dengan rambut panjang seputih awan, matanya berwarna biru terang seperti kilat yang menyambar."Siapa yang telah menaklukkan sungai ini?" Suaranya dalam dan menggema, seolah bukan berasal dari satu orang, melainkan dari langit itu sendiri.Xuan Li tidak segera menjawab. Ia bisa merasakan perhatian mereka tertuju kepadanya. Tidak ada gunanya berpura-pura."Aku," jawabnya, suaranya tetap tenang.Mata pria itu menyipit. Bibirnya sedikit melengkung,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 223

    Langit di atas Lembah Gelombang Biru berubah kelam. Awan badai berkumpul, berputar liar seolah menandakan sesuatu yang besar akan terjadi. Angin bertiup kencang, membawa aroma hujan dan listrik yang berdesir di udara.Di bawahnya, dua kekuatan besar saling berhadapan.Para tetua Lembah Gelombang Biru berdiri kokoh di atas gelombang raksasa yang mereka kendalikan, jubah biru mereka berkibar liar dihempas angin. Sementara itu, Lembah Awan Surgawi melayang di udara, tubuh mereka diselimuti aura perak yang berkilauan seperti cahaya bintang.Suara benturan energi spiritual menggema di seluruh lembah. Air dan angin bertabrakan, menciptakan badai yang mengamuk tanpa kendali. Para murid dari kedua pihak bertempur habis-habisan, tanpa kepastian siapa yang akan keluar sebagai pemenang.Namun, di tengah kekacauan itu, Xuan Li tetap berdiri diam di tepi sungai.Matanya menajam, memperhatikan pusaran air yang berkilauan di bawahnya. Di sanalah Kitab Penguasa Air Surgawi tersegel selama ratusan tah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 224

    Di depan Xuan Li, para tetua dari dua lembah besar berdiri berjajar, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan, marah, tidak percaya, dan penuh perhitungan.Xuan Li tidak terkejut. Sejak awal, ia sudah memperkirakan ini akan terjadi. Ia menatap orang-orang di hadapannya dengan tenang.Tatapan dinginnya membuat beberapa murid menelan ludah, meskipun mereka berusaha menyembunyikannya."Jadi kalian ingin mengambil kitab ini dariku?" Suaranya terdengar datar, tetapi mengandung tekanan.Salah satu pemimpin dari dua lembah itu melangkah maju. Aura spiritualnya yang kuat bergetar, menandakan level kultivasinya yang tidak bisa diremehkan."Kitab itu adalah peninggalan leluhur kami," ujarnya tegas. "Itu bukan milikmu, bocah!"Xuan Li tetap diam, tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Tetua dari lembah lainnya ikut maju, matanya berkilat penuh kewaspadaan. "Kau mungkin kuat, tetapi kau bukan bagian dari kami. Jika kau menolak menyerahkan kitab itu, kau akan menghadapi kami semua."Ancaman y

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 225

    Meski pertempuran telah usai, atmosfer ketegangan masih menggantung di udara.Para tetua dari kedua lembah itu berdiri dalam diam, masing-masing tenggelam dalam pikirannya sendiri. Luka-luka yang mereka derita bukan hanya fisik, tetapi juga luka batin yang sulit disembuhkan, terutama karena kitab warisan mereka kini berada di tangan orang luar.“Kita seharusnya tidak membiarkannya pergi begitu saja,” gumam salah satu tetua, suaranya dipenuhi penyesalan.Namun, pemimpin tertua Lembah Gelombang Biru menggeleng pelan. “Bukan kita yang memilihnya. Kitab itu telah menentukan tuannya sendiri.”Tak ada lagi yang bisa mereka katakan. Dengan berat hati, mereka kembali ke tempat masing-masing, membawa luka dan kebimbangan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.Di sisi lain, Xuan Li melangkah menyusuri jalan berbatu menuju hutan pegunungan. Ia telah pergi tanpa menoleh ke belakang, meninggalkan dua lembah yang masih diliputi ketidakpastian.Namun, pikirannya tak bisa lepas dari kitab yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 226

    Xuan Li membuka matanya. Seketika, ia menyadari bahwa dunia di sekelilingnya telah berubah.Ia tidak lagi berada di tempat sebelumnya. Sebaliknya, lautan luas terbentang tanpa batas di bawah kakinya, sementara langit di atas bukanlah langit biasa, melainkan kubah transparan yang berkilauan dengan cahaya biru lembut. Seperti berada di dalam tetesan air raksasa, melayang di antara realitas dan ilusi.Udara di sini terasa berbeda, lebih padat, seolah dipenuhi energi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, meski tampak seperti berada di dalam air, ia masih bisa bernapas seperti biasa.“Jadi… ini dunia di dalam Kitab Penguasa Air Surgawi?” pikirnya.Tiba-tiba, suara berat bergema dari kejauhan. Suara itu dalam dan berwibawa, seperti aliran air yang jatuh dari tebing tinggi."Pewaris yang telah dipilih, akhirnya kau datang."Xuan Li menoleh. Dari balik kabut air yang bergerak perlahan, sesosok pria tinggi muncul.Ia bukan manusia biasa. Tubuhnya tampak seperti terbuat dari air murni

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 227

    Begitu Xuan Li melewati gerbang kristal biru, hawa dingin langsung menyusup ke dalam tulangnya.Udara di dalam ruang itu bergetar dengan energi yang begitu padat, seolah-olah memiliki kesadaran sendiri. Bukan sekadar udara dingin, melainkan kekuatan yang menusuk hingga ke sumsum tulang.Xuan Li tetap melangkah dengan tenang tanpa terpengaruh sedikitpun.Pilar-pilar raksasa dari air berdiri megah di sekelilingnya, membentuk formasi yang mengurung sesuatu di tengah ruangan. Air dalam pilar itu terus mengalir, tetapi tidak pernah tumpah, seakan mengikuti hukum yang berbeda dari dunia biasa.Langit di atasnya bukanlah langit yang ia kenal. Tidak ada matahari, hanya gelap pekat dengan bintang-bintang kecil berkilauan, seakan menjadi saksi dari rahasia yang tersembunyi di tempat ini.Di tengah ruangan, sebuah altar biru transparan berdiri kokoh.Di atasnya, tiga pusaka melayang, masing-masing memancarkan aura kuat yang berbeda.Xuan Li tidak langsung bereaksi. Matanya menyapu sekeliling rua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 228

    Xuan Li berdiri di atas lautan tanpa batas, tubuhnya dikelilingi pusaran arus yang mengikuti setiap hembusan napasnya. Mata birunya yang semula tenang kini berkilauan dengan pantulan ombak yang beriak di sekelilingnya.Laut ini bukan sekadar air, melainkan manifestasi dari kehendaknya sendiri. Namun, meski telah menyatu dengan arus, ujian belum berakhir.Suara berat yang bergema di benaknya kembali terdengar, kali ini lebih menantang."Kau telah diterima oleh lautan, tapi bisakah kau mengendalikannya?"Seolah menjawab tantangan itu, lautan yang tadinya tenang mulai bergejolak. Ombak setinggi gunung bangkit dari kedalaman, berputar dalam pusaran yang mendekat dengan kecepatan luar biasa.Xuan Li merasakan tekanan dahsyat dari ombak itu, seakan mencoba menelannya kembali ke dalam kehampaan.Namun, ia tidak mundur.Ia menutup matanya sejenak, merasakan arus di sekelilingnya.Air tidak bertarung dengan kekerasan. Air mengalir, menyesuaikan, dan menguasai.Saat ia membuka matanya lagi, tub

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 304

    Suasana di Ruang Utama Istana Api Abadi tetap tegang setelah pertemuan para tetua berakhir. Feng Ru duduk di singgasananya, jemarinya mengetuk-ngetuk sandaran kursi dengan ritme pelan namun terukur. Matanya yang tajam menatap kosong ke depan, pikirannya terus berputar mencari jalan keluar.Keberadaan Bai Xian adalah berkah sekaligus ancaman. Ia adalah pewaris sah Klan Phoenix, namun noda yang melekat pada dirinya membuat posisinya rapuh. Jika kabar ini menyebar ke dunia luar, banyak yang akan mempertanyakan kelayakannya sebagai penerus.Dan lebih dari itu, ia belum bisa memastikan darah siapa yang mengalir dalam diri Bai Xian.Feng Ru tidak bisa mengambil risiko.Karena itu, hanya ada satu cara untuk mengamankan status Bai Xian sekaligus mengontrol situasi, yaitu pernikahan.Feng Ru menarik napas panjang, lalu memberi isyarat kepada salah satu pelayan istana. “Panggil Bai Xian dan Xuan Li ke aula utama.”Pelayan itu segera bergegas pergi.Di sudut ruangan, salah satu Tetua mengamati

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 303

    Suasana di Ruang Utama Istana Api Abadi terasa tegang. Ratu Feng Ru duduk di singgasananya dengan punggung tegak, tetapi ekspresi wajahnya suram. Matanya yang biasanya berkilau kini redup, menyimpan kemarahan dan kekecewaan yang tak terucap.Di hadapannya, para tetua Klan Phoenix berdiri dengan kepala tertunduk, tak seorang pun berani membuka suara. Keheningan mencekam, hanya sesekali dipecahkan oleh suara bara api yang berderak di tungku raksasa di sudut ruangan.Feng Ru menarik napas dalam-dalam, mencoba menekan gejolak emosi di dadanya. “Aku tidak ingin membahas masa lalu Bai Xian di sini,” suaranya tenang tetapi sarat dengan ketegasan. “Ini bukan sesuatu yang perlu didengar oleh semua orang.”Tetua pertama, Feng Rui, yang berdiri di samping, mengangguk dengan hormat. “Kami memahami, Yang Mulia.”Namun, meski tidak diucapkan, semua orang di ruangan itu tahu apa yang ada di benak mereka masing-masing. Bai Xian, pewaris yang hilang selama dua puluh tahun, akhirnya ditemukan. Tapi da

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 302

    Di dalam Istana Api Abadi, kediaman para pemimpin Klan Phoenix, suasana terasa hening meski udara dipenuhi kehangatan dari bara yang tak pernah padam. Aroma belerang tipis menguar di udara, bercampur dengan jejak mistis api Phoenix yang mengalir di seluruh tempat ini.Di dalam kamar yang diterangi cahaya merah keemasan, Xuan Li terbaring di ranjang batu giok api. Napasnya stabil, tetapi tubuhnya masih menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Bai Xian duduk di sisi ranjang, wajahnya menyiratkan kelegaan sekaligus kecemasan.Di luar kamar, Qing Peng berdiri dengan tangan terlipat di dada, matanya waspada terhadap setiap gerakan di lorong istana.Pemimpin Klan Phoenix, Feng Ru, yang juga nenek Bai Xian, telah memberikan tempat peristirahatan bagi Xuan Li. Sebagai pemimpin yang bijaksana dan penuh wibawa, ia memahami pentingnya memberi waktu bagi mereka untuk pulih sebelum membicarakan masa depan.Beberapa tetua klan sebelumnya telah menawarkan pengobatan khusus untuk Xuan Li. Mereka mengusulka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 301

    Langit di atas Bukit Obat dihiasi warna merah keemasan, memancarkan aura mistis yang membakar. Suhu di sekeliling semakin meningkat seiring riak energi yang mengguncang udara. Di pusat area itu, Xuan Li berdiri dengan tubuh berlumuran darah, napasnya berat, tetapi matanya tetap tajam.Di hadapannya, Bai Xian menatapnya dengan mata lebar. Ia tahu betapa berbahayanya ini bagi Xuan Li."Wu Yu, hentikan! Kau akan terluka!" serunya panik.Tetapi Xuan Li tidak mendengarkan. Tangannya bergetar saat energi dalam tubuhnya bergejolak hebat. Keringat dingin membasahi pelipisnya, tetapi ia tetap bertahan.Akhirnya, cairan emas bercahaya merembes keluar dari pori-porinya, melayang di udara. Itu adalah Darah Leluhur Phoenix.Para tetua Phoenix menatapnya dengan takjub, tetapi ekspresi mereka segera berubah menjadi khawatir saat Xuan Li terhuyung ke belakang, nyaris jatuh."Wu Yu!" Bai Xian buru-buru menangkapnya, tetapi Xuan Li hanya tersenyum samar.Dengan napas terengah, ia mendorong darah leluhu

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 300

    Tetua berjubah merah menyipitkan mata. "Kau ingin bernegosiasi?" suaranya mengandung ejekan, seakan tak percaya bahwa seorang manusia berani berbicara sejajar dengan Klan Phoenix.Xuan Li mengangguk, tatapan matanya tetap tajam. "Ya. Aku akan menyerahkan darah leluhur Phoenix yang ada dalam tubuhku, tetapi dengan satu syarat, Bai Xian harus bebas untuk pergi bersamaku."Kata-kata itu membuat atmosfer semakin tegang. Bai Xian membelalakkan mata, sementara para tetua menatap Xuan Li dengan penuh kecurigaan."Berani sekali kau menyebutkan syarat seperti itu," geram tetua lain, seorang pria tua dengan janggut api yang berkilauan. "Putri kami adalah pewaris klan. Kau pikir kami akan begitu saja menyerahkannya kepadamu?"Tetua wanita berambut perak menatap Xuan Li dalam diam. Tidak seperti yang lain, sorot matanya lebih tajam, seakan menimbang sesuatu."Aku tidak meminta kalian menyerahkannya sepenuhnya," lanjut Xuan Li, suaranya tetap tenang. "Aku tahu betapa berharganya darah leluhur in

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 299

    Langit di atas Bukit Obat masih bergejolak setelah kemunculan energi Phoenix yang membelah malam. Suasana yang seharusnya tenang kini dipenuhi tekanan mengerikan, membuat para penghuni bukit merasa gelisah tanpa alasan yang jelas.Di dalam kediaman megah yang baru saja terbentuk, Bai Xian duduk di tepi ranjang, menatap Xuan Li yang tengah duduk bersila.Hawa panas dan dingin terus berputar di sekelilingnya, menandakan konflik energi di dalam tubuhnya.Xuan Li tidak stabil.Setelah menyerap sebagian energi Bai Xian, darah Phoenix yang seharusnya menjadi takdir Bai Xian malah mengalir dalam tubuhnya, bertabrakan dengan tubuh gioknya yang murni.Dua kekuatan besar itu tidak selaras, menciptakan ketidakseimbangan berbahaya.Bai Xian bisa merasakan bagaimana aura Xuan Li melonjak naik, tetapi pada saat yang sama, wajahnya sedikit pucat, menunjukkan bahwa tubuhnya sedang berada di ambang batas.“Wu Yu… kau baik-baik saja?” tanyanya pelan, suaranya penuh kekhawatiran.Xuan Li membuka matanya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 298

    Langit malam Bukit Obat seharusnya sunyi seperti biasa. Namun, malam ini ada sesuatu yang berbeda.Udara mendadak berubah. Suhu meningkat, seakan api tak kasatmata menyebar di seluruh penjuru langit. Angin tidak lagi berembus lembut, melainkan berputar liar seperti tarian roh-roh kuno yang baru terbangun dari tidurnya.Kemudian, semuanya terjadi dalam sekejap.Cahaya merah keemasan membelah kegelapan, melesat ke langit seperti tombak yang ditempa oleh api surgawi. Dari dalam cahaya itu, sesosok makhluk agung muncul, seorang penguasa langit yang telah lama terlupakan. Sayapnya yang menyala menebar percikan api suci ke segala arah, sementara jeritan nyaringnya menggema hingga ke sudut dunia.Di tempat yang jauh, di kedalaman wilayah tersembunyi Klan Phoenix, para tetua yang sedang bermeditasi serempak membuka mata."Ini… darah leluhur kita telah bangkit!" seru seorang tetua, suaranya bergetar antara keterkejutan dan harapan.Di sudut ruangan, seorang wanita tua dengan rambut perak yang

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 297

    Angin bertiup lembut saat Xuan Li mengeluarkan artefak terbang, sebuah perahu roh dengan pola ukiran kuno yang memancarkan cahaya samar. Tanpa banyak bicara, ia melangkah ke atasnya, diikuti oleh Bai Xian dan Qing Peng.“Bersiaplah, kita berangkat,” ujar Xuan Li dengan nada datar sebelum mengaktifkan artefak itu.Wuusshh!Dalam sekejap, perahu roh melesat ke langit, meninggalkan Lembah Angin yang kini berada dalam kehancuran. Bai Xian menoleh sekali ke belakang, melihat tempat yang selama ini menjadi rumahnya, sebelum akhirnya menghela napas panjang.Qing Peng, yang masih terluka, berusaha duduk dengan stabil. “Ke mana kita akan pergi?”“Ke tempat yang aman,” jawab Xuan Li singkat.Mereka melintasi pegunungan dan hutan yang luas, hingga akhirnya memasuki wilayah utara Kekaisaran Bulan Perak. Tempat ini masih alami, dikelilingi oleh lembah hijau, aliran sungai yang jernih, serta bukit yang dipenuhi tanaman obat.Xuan Li memperlambat laju perahu roh dan akhirnya mendarat di salah satu b

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 296

    Langit di atas Lembah Angin bergetar saat formasi pelindung runtuh, meninggalkan lembah itu dalam keadaan tanpa perlindungan. Para tetua yang baru saja merebut kekuasaan terperangah, menyaksikan kehancuran yang terjadi di depan mata mereka.Tetua Zhao, yang sebelumnya penuh kemenangan, kini menatap Xuan Li dengan mata membelalak penuh amarah. “Wu Yu! Kau benar-benar berani…”Namun, sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, udara di sekitar mereka berubah drastis.Wuusshh!Sebuah aura membunuh yang dingin dan mengerikan menyelimuti seluruh aula. Rasanya seperti ribuan pedang tak kasat mata menggantung di atas kepala mereka, siap menebas dalam sekejap. Para tetua yang hendak melancarkan serangan langsung membeku di tempat.Braaak!Satu per satu, mereka jatuh berlutut, tubuh mereka gemetar hebat. Beberapa di antara mereka bahkan sulit bernapas, wajah mereka memucat seolah hidup mereka sedang berada di ujung tanduk.Mata emas Xuan Li menatap mereka tanpa emosi. “Kalian ingin menyerangku

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status