Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 21 - Chapter 30

76 Chapters

Bab 21 Tiga Jadi Dua

“Kamu sudah siuman?” tanya Damar.Aina mengerjapkan mata sambil mengedarkan sekeliling. Ia sudah terbaring di atas brankar bersebelahan dengan Zafran. Ada Damar yang duduk di sampingnya menatap penuh gelisah.Aina tersenyum sambil menganggukkan kepala. Perlahan Aina menggerakkan tubuhnya seakan hendak bangun dari tempat tidurnya.“Kamu mau ke mana?” Kembali Damar bertanya.Ia sudah berdiri dan mencegah Aina bangun dari tidurnya.“Aku baik-baik saja, Damar. Aku … aku ingin turun. Aku tidak suka berbaring seperti ini.”Damar menarik napas panjang sambil menggelengkan kepala. Kemudian berjalan ke ujung ranjang dan memutar pengait pengatur posisi ranjang di sana.“Sudah lebih baik?”Aina urung turun dari brankar dan hanya mengangguk usai posisi ranjangnya diubah Damar.“Kamu sedang hamil, Aina?” Kembali Damar mengajukan pertanyaan.Aina terdiam, menata
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 22 Damar Baru Tahu

“Iya, benar, Pak. Bapak sedang honeymoon bersama Bu Wulan,” ujar Susi.Damar semakin tercengang kaget mendengar penjelasan sekretaris Fakhri itu.“Wulan? Wulan mantan pacar Fakhri saat SMA?”Susi hanya diam sambil mengendikkan bahu. “Saya tidak tahu, Pak. Yang pasti Bapak memang baru saja menikah lagi awal bulan ini dengan Bu Wulan dan tadi malam mereka berangkat honeymoon. Kemungkinan mereka akan di sana tiga minggu.”Damar hanya diam, rahangnya menegang, matanya menyalang marah dan tangannya sudah mengepal seakan sedang menahan amarah.“Kenapa tidak ada yang memberitahu saya jika Fakhri menikah lagi?” geram Damar.Susi hanya diam sambil menatap Damar dengan bingung.“Eh … sebenarnya pernikahan kedua Bapak dilangsungkan dengan mewah, Pak. Bahkan hampir mengundang semua kolega dan semua karyawan di sini tahu.”“APA!!!” Kembali Damar terkejut mendenga
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 23 Dua Pria Satu cinta

“Kamu mengizinkannya? Kamu mengizinkan Fakhri poligami?” tanya Damar.“IYA!! Iya, aku mengizinkannya.”Aina bersuara sangat keras dengan beberapa buliran air mata yang mengalir membasahi pipinya. Damar tertegun menatapnya, dia mengatupkan bibir dan tak bisa berkata-kata lagi. Sementara Aina sudah menunduk sambil menyeka air mata dengan punggung tangannya.“Kamu tidak perlu tanya alasannya apa, yang pasti aku dan Mas Fakhri sudah memikirkan dalam-dalam tentang ini,” imbuh Aina.Damar masih membisu hanya sesekali ia melirik Aina. Ia tidak habis pikir pernikahan sepupunya yang adem anyem, penuh rasa cinta dan saling menyayangi satu sama lain harus berubah dengan kedatangan orang ketiga. Damar yakin ada alasan yang sangat kuat dan sayangnya Aina menyembunyikan semua itu darinya.“Aku baik-baik saja kalau kamu mau bertanya tentang keadaanku. Hubunganku dengan Mas Fakhri juga baik. Mungkin kami hanya butuh penyes
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 24 Perlahan Melepasmu

“SIALAN!!! BERENGSEK!! Apa maksudnya dia kirim pesan seperti ini?” maki Fakhri.Ia sangat kesal dan langsung menonaktifkan ponselnya lagi. Fakhri mendengkus sambil meraup wajahnya. Wajahnya yang putih langsung merah padam usai membaca pesan Damar tadi.“Jangan-jangan Aina yang cerita. Bukankah mereka ada hubungan kerja sekarang?”Fakhri geram, tangannya mengepal sambil sesekali memukul pahanya sendiri.“Dasar tukang selingkuh, pengadu. Mau cari dukungan, kalau yang dia lakukan itu benar dan aku yang salah. Dasar sialan!!!”“Mas!! Kamu ngapain? Kok ngomel-ngomel gak jelas gitu, sih.” Tiba-tiba Wulan menghampiri Fakhri dengan tatapan penuh tanya.Fakhri langsung terdiam sambil sibuk mengatur napasnya. Wulan tersenyum kemudian duduk di depan Fakhri.“Ada apa? Apa urusan kerjaan lagi? Dari tadi aku ngelihat kamu sewot mulu.”Fakhri tidak menjawab hanya menunduk sambil meli
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 25 Kedatangan Sang Mertua

“Ibu … ,” desis Aina lirih.Ia sangat terkejut saat melihat Bu Rahma, mertuanya tiba-tiba datang ke rumah sakit. Wanita paruh baya yang terlihat masih cantik itu hanya tersenyum datar sembari menatap Aina. Bu Rahma kini mengalihkan pandangannya ke Damar yang berdiri di sebelah Aina.“Kamu di sini juga, Damar? Sejak kapan kamu pulang dari luar negeri?” Alih-alih menjawab sapa Aina, Bu Rahma malah sibuk bertanya ke Damar.“Sudah hampir sebulan. Apa kabar, Tante?”Damar mengulurkan tangan dan menjabat tangan Bu Rahma kemudian mencium punggung tangannya. Bu Rahma hanya tersenyum sekilas sambil menganggukkan kepala kemudian kembali memperhatikan Aina.Damar seakan tahu jika ada yang hendak dibicarakan oleh dua wanita beda generasi ini. Ia bergegas pamit dan bersama Zafran pergi ke kantin. Sementara Aina dan Bu Rahma memilih duduk di taman. Untung saja cuaca hari ini tidak terlalu terik sehingga cukup nyaman dud
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 26 Sang Pelipur Lara

“Kamu baik-baik saja?” tanya Damar.Damar dan Zafran sudah menghampiri Aina di taman saat melihat Bu Rahma berlalu pergi tadi. Aina tersenyum menganggukkan kepala sambil mengelus kepala Zafran. Zafran tersenyum meringis memperlihatkan gigi susunya.“Bunda, Om Damar janji akhir pekan ini mau ajak Zafran ke kebun binatang. Boleh ya, Bunda?”Aina hanya diam, menatap Zafran kemudian melihat ke arah Damar. Damar tersenyum manis sambil menganggukkan kepala.“Kebetulan akhir pekan ini aku senggang, Aina. Kalau kamu tidak keberatan boleh gabung juga dengan kami. Iya kan, Zafran?”Zafran mengangguk dan kembali memperlihatkan senyum gigi susunya.“Lalu … aku terus menunda menggarap program untukmu begitu?”Damar tersenyum datar. Ia sudah menduga kalau Aina akan menolaknya.“Ya … apa salahnya menunda satu hari saja.”Aina tersenyum dan menggelengkan kepala.
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 27 Antara Gosip dan Sakit

“Tidak!! Tidak mungkin!!” geram Fakhri.Ia sudah meletakkan ponsel Wulan kembali ke tempatnya dan memilih berjalan menuju balkon. Fakhri duduk diam sambil mengamati lalu lalang orang di luar sana. Sementara benaknya sibuk melayang ke mana-mana.“Apa yang dilakukan Aina dan Damar? Apa benar mereka sedang terlibat hubungan kerja? Atau jangan-jangan Damar tahu tentang pernikahan poligamiku lalu mencoba mencari kesempatan mendekati Aina? Tidak, tidak. Damar tidak akan seperti itu.” Fakhri sibuk bermonolog dalam hati.Wulan yang baru saja keluar dari kamar mandi tampak terkejut melihat Fakhri sedang melamun di balkon.“Mas ... jadi perginya?” tanya Wulan.Fakhri menoleh, mendengkus sambil menganggukkan kepala.“Iya, kamu sudah siap?”Wulan mengangguk, tersenyum lebar sambil memutar tubuhnya di depan Fakhri. Fakhri hanya diam mengamati penampilan istrinya. Kali ini Wulan mengenakan dress hitam
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 28 Tak Bisa Terganti

“Apa maksud Ibu?” tanya Aina.Ia benar-benar terkejut saat Bu Wati tiba-tiba bertanya tidak sopan seperti itu. Bu Wati hanya tersenyum menyeringai menatap Aina dengan sinis. Sementara Aina balas menatapnya tak kalah sengit. Selama ini tidak ada tetangganya yang mau tahu urusan rumah tangganya, hanya satu orang ini saja yang selalu sibuk mencari tahu.“Alah … pakai menyangkal segala. Udah ngaku aja, Mbak kalau itu ayahnya Zafran.”Dengan seenaknya Bu Wati kembali berkomentar. Aina berdecak menggelengkan kepala sambil menatap penuh amarah ke wanita paruh baya di depannya ini.“Dengar ya, Bu!! Jangan asal bicara!! Saya bisa menuntut Ibu balik dan melaporkan sebagai pencemaran nama baik.”Seketika terlihat kepanikan di wajah Bu Wati. Ia tidak menduga Aina yang dikenal lemah lembut dan penuh sopan santun akan bicara seperti itu.“Apa maksudnya? Saya … saya kan cuman ngomong aja. Kenapa harus
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 29 Aku Bisa Tanpamu

“Iya, ada apa, Mas?” sapa Aina.Ia tersenyum saat menyapa lebih dulu di ponsel. Meski perlakuan Fakhri sebelumnya membuat Aina sakit hati, tapi dia tidak mau menunjukkan kebenciannya di depan Zafran.“Mas … .” Suara Aina kembali memanggil karena tidak ada sahutan di seberang sana.Zafran yang duduk di sampingnya mendongak dengan mata penuh selidik. Aina tersenyum, mengurai pelukannya kemudian bangkit berdiri. Bisa jadi sinyal ponselnya kurang baik sehingga membuat komunikasinya tersendat, ditambah saat ini suaminya sedang berada di belahan bumi yang jauh.Aina memilih keluar dari kamar Zafran dan kembali ke kamarnya. Siapa tahu dengan begitu, sinyal di ponselnya lebih baik.“Mas … .” Sekali lagi Aina memanggil dan berharap ada balasan suara Fakhri di seberang sana.Namun, alih-alih suara Fakhri malah terdengar suara cempreng wanita yang sangat dikenal Aina.“Hmm … jadi kam
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 30 Rencana Bu Rahma

“Beneran kamu sudah menyelesaikan semuanya, Aina?” tanya Damar.Hampir tiga minggu berselang dan senin pagi ini, Aina sengaja datang ke kantor Damar. Ia sudah menyelesaikan tugas yang diminta Damar.Aina tersenyum sambil menganggukkan kepala. Wajahnya tampak berseri dengan mata berbinar penuh percaya diri.“Iya, bukannya aku sudah bilang kalau tidak sampai satu bulan akan menyelesaikannya.”Damar langsung tersenyum lebar mendengarnya. Kepalanya terus mengangguk dengan mata yang tak lepas dari Aina.“Syukurlah, aku memang sedang membutuhkannya saat ini. Jadi kamu akan menginstal langsung hari ini?”Aina mengangguk.“Iya, aku akan mencobanya. Siapa tahu ada miss-nya.”Damar tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Aku yakin itu tidak akan ada. Aku percaya padamu, Aina.”Aina tersenyum sambil menundukkan kepala. “Namun, tetap saja aku harus mengujinya. Kamu ti
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status