Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 211 - Chapter 220

327 Chapters

Bab 211 Jujurlah Pada Hatimu

“Apa maksudmu, Mas? Kamu jangan mengada-ada!” ujar Aina.Fakhri terdiam sesaat sambil menatap Aina dengan saksama. Ia sudah menduga Aina akan bersikap seperti ini. Namun, ini saatnya Fakhri memberi tahu tentang siapa Damar sebenarnya.“Aina … aku hanya ingin kamu tidak menyesal. Selama ini kenapa kamu tidak mencari tahu lebih dalam dulu soal Damar.”Fakhri kembali bersuara dan tentu saja setiap tutur katanya membuat Aina kebingungan.“Yang kamu tahu Damar saudara sepupuku dan kakak tingkatmu. Itu saja, kan? Kamu tidak tahu bagaimana pergaulannya di luar sana. Dia berteman dengan siapa? Apa kesibukannya? Hobby-nya, bahkan seharusnya kamu juga tahu mengenai kesehatannya,”Aina tidak berkomentar hanya menatap Fakhri dengan mata penuh selidik.“Bisa jadi saat kamu mabuk dan tak sadarkan diri dulu, ada yang menjebakmu. Kenapa kamu tidak mencari tahu tentang itu juga?”Aina terdiam, men
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 212 Penemuan Tak Terduga

Tanpa menunggu jawaban dari Fakhri, Aina langsung masuk mobil dan melaju pergi begitu saja. Tidak ia pedulikan tatapan penuh penyesalan Fakhri. Malam ini, Aina benar-benar kacau. Rasanya ia telah salah mengambil keputusan untuk membatalkan makan malam dengan keluarga Damar hari ini.“Bunda … Bunda kenapa?”Panggilan Zafran dari bangku belakang membuyarkan lamunan Aina. Zafran lebih dulu masuk ke dalam mobil dan terlelap untuk beberapa saat di sana. Baru saat Aina masuk ke dalam mobil, ia terjaga hingga bertanya seperti sekarang.Aina tersenyum sambil melirik Zafran melalui kaca spion.“Gak papa, Sayang. Sudah, Zafran tidur lagi saja.”Zafran mengangguk sambil tersenyum, kemudian kembali berbaring di kursi belakang. Aina sedikit lega saat tahu Zafran tidak melihat perselisihannya dengan Fakhri tadi. Mungkin setelah ini, Aina akan membatasi pertemuan Zafran dengan Fakhri. Ia tidak akan mengizinkan mantan suaminya itu datang kembali.Sementara Fakhri berjalan dengan gontai menuju mobilnya
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 213 Izin Mertua

“Hei, kamu mau ke mana?” tanya Robby.Pasalnya Fakhri tiba-tiba bangkit dan bersiap pergi meninggalkan Robby. Fakhri menghela napas panjang sambil menoleh ke Robby.“Aku mau masuk ke sana dan melihat apa yang dilakukan Damar.”“Lalu kalau kamu ketahuan, gimana?”Fakhri sontak terdiam. Wajahnya menunjukkan sedang berpikir. Selama ini, dia jarang masuk ke pub. Dulu saat masih kuliah, Fakhri masih sering hang out di sana. Namun, setelah menikah dan sibuk dengan pekerjaannya. Ia seakan tidak punya waktu untuk ke sana. Fakhri lebih suka menghabiskan waktu luangnya dengan Aina di rumah.Pastinya Damar akan terkejut jika tiba-tiba melihatnya di dalam sana. Lalu, tepat seperti dugaan Robby. Damar akan curiga dan dia batal mengetahui apa yang dilakukan sepupunya itu.“Sudah, kamu tenang saja. Aku akan minta temanku mengawasinya.”Fakhri tidak menjawab hanya melihat Robby dengan mata mengerucut. D
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 214 Ancaman Fakhri

“Saya tahu, Tante,” jawab Fakhri.Fakhri tidak menduga jika akan bertemu Bu Tika dan Damar di rumah Aina sepagi ini. Padahal kedatangannya hanya untuk bertemu Bu Hani saja tanpa ingin bertemu yang lain.Bu Tika mendengkus, berjalan dengan angkuh menghampiri Fakhri. Bu Hani tampak terkejut dengan kehadirannya. Ada Damar mengekor langkah ibunya di belakang dan tampak menatap Fakhri dengan dingin.“Kalau sudah tahu, kenapa masih disini? Kamu masih berharap Aina akan kembali padamu, begitu?” Kembali Bu Tika bersuara dengan ketus.Fakhri menghela napas panjang sambil melirik Bu Hani sekilas. Ia melihat wajah wanita paruh baya itu sedikit tegang. Terlihat kecemasan di sana dan Fakhri jadi iba dibuatnya.“Saya hanya ingin melihat keadaan Bu Hani. Itu saja. Apa salah saya bersilahturahmi ke sini?”Damar berdecak sambil menggelengkan kepala. Kini dia yang menghampiri Fakhri dan berdiri di depannya.“Ak
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 215 Satu Persatu Terungkap

“Baiklah, saya permisi pulang. Besok akan segera saya kabari kapan dan di mana test DNA dilakukan,” ucap Fakhri.Ia bangkit menatap Bu Tika dan Damar secara bergantian. Kemudian terakhir melihat Aina yang masih duduk terdiam di kursinya. Tanpa berkata apa-apa lagi, Fakhri sudah berlalu pergi.Tinggal Damar, Bu Tika dan Aina. Suasana hening seketika. Entah mengapa terasa menegangkan kali ini. Perlahan Bu Tika menarik napas kemudian bangkit dari duduknya.“Tante mau bicara dengan ibumu, Aina,” ujar Bu Tika.Aina hanya mengangguk kemudian menyilakan wanita paruh baya itu masuk ke bagian dalam rumah menemui Bu Hani. Damar yang tadinya duduk berjauhan segera bangkit dan pindah posisi duduk di sebelah Aina.“Benar kamu tidak sengaja bertemu dengan Fakhri semalam?”Sepertinya Damar masih meneruskan interogasinya mengenai kebersamaan Aina dengan Fakhri semalam. Aina menarik napas panjang, mengangkat kepala sambil
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 216 Musuh Tersembunyi

“Permisi, Pak. Ada Pak Seno ingin bertemu,” ucap Susi.Belum selesai Robby melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba pintu ruangan Fakhri terbuka dan tampak Susi masuk ke dalam. Perhatian Fakhri sedikit teralihkan. Ia melirik sebal ke Susi sambil menganggukkan kepala.Bagaimanapun tugas utama Fakhri harus terselesaikan hari ini. Robby tersenyum saat melihat reaksi Fakhri. Ia bangkit kemudian menepuk bahu Fakhri.“Lanjutkan dulu kerjaanmu, nanti kita bicara lagi,” kata Robby.Fakhri berdecak, matanya menatap Robby seakan tidak rela sahabatnya berlalu begitu saja.“Apa kamu tidak mau melanjutkan kalimatmu yang tadi? Aku penasaran, Rob.”Robby tersenyum, ia urung berlalu malah membalikkan badan dan menatap Fakhri dengan sendu.“Wanita itu adalah Tiwi, adik kelas kita saat SMA.”Seketika mata Fakhri membola mendengar penjelasan Robby.“Tiwi yang pernah nembak aku dulu?”
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 217 Aina Harus Tahu

“Eng … enggak. Dia … dia dokternya Oma,” jawab Damar.Wajah pria manis itu tiba-tiba berubah gugup dan terlihat panik. Aina hanya diam memperhatikan. Beberapa kali Damar tampak menghela napas dengan gerakan jakunnya yang naik turun dengan cepat.“Tadi dia menanyakan keadaan Oma. Bukankah sebelumnya Oma pernah sakit, Aina.” Damar kembali menambahkan kalimatnya dan terlihat lebih tenang dari tadi.Aina menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala. Mungkin jawaban Damar benar kali ini. Apalagi Aina tempo hari masih ingat jika Bu Maya baru saja pulih dari sakitnya. Namun, setahu Aina, Bu Maya menjalani perawatan di luar negeri bukan di sini. Apa mungkin dokter tersebut juga praktek di luar negeri dan kebetulan sedang berkunjung di sini?“Kita makan dulu, yuk!!”Suara Damar membuyarkan lamunan Aina. Pesanan mereka sudah datang. Bahkan Zafran juga sudah menyimpan peralatan gambarnya dan bersiap maka
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 218 Dokter Rendy Sang Penyelamat

“Kita mau ke mana?” tanya Aina.Ia sudah berada di dalam mobil bersama Fakhri. Aina terpaksa meminta Rini mengantar Zafran ke sekolah gara-gara ulah dadakan Fakhri kali ini.Fakhri mendengkus sambil melirik ke Aina yang duduk di sampingnya.“Bukannya kamu mau bukti tentang kebohongan Damar. Dan sekarang kita menuju ke sana.”Aina terdiam, menelan saliva beberapa kali sambil sesekali melihat Fakhri. Pria tampan itu tampak fokus menatap lalu lintas di depannya. Pagi ini jalanan tampak semrawut. Suara klakson terdengar di mana-mana seolah tak sabar ingin melintas.Aina memperhatikan jalan dan dia tahu akan ke mana mereka kali ini. Aina menoleh ke Fakhri secara bersamaan Fakhri melirik ke arahnya.“Apa? Mau tanya apa lagi?” Suara Fakhri terdengar masih ketus. Bisa jadi dia masih marah dengan ucapan Aina tadi.Aina tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela.
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 219 Penjelasan Rendy

“HAH!!! Apa katamu?” tanya Fakhri.Aina menghela napas panjang sambil menatap Fakhri dengan jengah. Ia terlihat semakin kesal kali ini. Sudah menunggu lama, malah kini Aina harus bertemu dengan Dokter Rendy yang dipikir dokternya Oma Maya.“Aku sudah pernah bertemu dengannya kemarin dan dia adalah dokter yang menangani Oma Maya.”Kini Fakhri tampak terbelalak kaget melihat ucapan Aina.“Memangnya siapa yang berkata seperti itu?”“Damar yang mengatakannya.”Sontak decakan kesal terdengar jelas keluar dari bibir Fakhri. Aina hanya diam sambil mengawasi pria tampan di sampingnya. Fakhri menggelengkan kepala sambil menepuk keningnya beberapa kali.“Kamu sudah dibohonginya, Aina. Ayo, ikut aku!!”Tanpa menunggu jawaban Aina, Fakhri langsung menarik tangan Aina. Mereka berjalan menghampiri Rendy. Tentu saja Rendy terkejut saat melihat Fakhri mendekatinya.“Fakhr
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 220 Amarah Sang Tunangan

“Apa maksudmu, Damar?” tanya Aina.Tentu saja mendengar nama Damar disebut membuat Fakhri menoleh ke arah Aina. Pria tampan itu sudah menduga jika yang melakukan panggilan kali ini adalah Damar.“Gak usah banyak alasan. Buruan Turun!! Aku di belakangmu!!”Aina sontak terdiam, mematikan ponselnya dan segera melihat melalui kaca spion. Ia membisu saat melihat mobil Damar tepat berada di belakangnya. Fakhri mengawasinya dengan saksama.“Mobil Damar di belakang. Apa dia memintamu turun?” tebak Fakhri.Aina menghela napas sambil menganggukkan kepala. Fakhri tampak kesal, tapi dia berusaha menutupinya. Tak lama, Fakhri menepikan mobilnya di depan sebuah minimarket. Mobil Damar di belakang ikut menepi.Setelahnya Damar keluar dari mobil. Wajahnya tampak merah, matanya menyalang menatap penuh amarah. Baru kali ini Fakhri melihat reaksi sepupunya semarah ini. Ia takut terjadi sesuatu pada Aina.Fakhri bergeg
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status