หน้าหลัก / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / บทที่ 191 - บทที่ 200

บททั้งหมดของ Maafkan Aku Telah Mendua: บทที่ 191 - บทที่ 200

327

Bab 191 Bukti Baru

“Tepat sekali. Damar yang selalu rutin mentransfer sejumlah uang ke rekening Wulan yang ini,” ucap Robby.Fakhri terdiam, matanya kembali mengamati nominal angka yang tertera di sana. Jumlahnya selalu sama setiap bulan dan dilakukan rutin selama dua tahun belakangan ini. Alis Fakhri mengernyit mencoba mengingat, apa Wulan melakukan kerja sama dengan Damar?Setahu dia, Wulan tidak pernah melakukan hal itu. Kalaupun ada kerjasama pasti pembayarannya masuk ke rekening perusahaan. Selain itu, nominal sebesar itu tidak ada di daftar manipulasi data yang dilakukan Wulan. Itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Wulan darinya selama ini.“Aku tidak pernah tahu tentang hal ini, Rob.”Robby tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Itulah sebabnya aku ke sini, Fakhri.”“Tempo hari saat kamu bertanya tentang Damar yang mengantar Wulan mabuk pulang. Sudah aku tanyakan ke anak buahku dan ternyata memang mereka hang out
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 192 Perselisihan Dua Ibu Mertua

“Apa itu penting, Tika?” sahut Bu Rahma. Wanita paruh baya itu awalnya terkejut dengan pertanyaan Bu Tika. Namun, ekspresi wajah Bu Rahma berubah tenang bahkan bisa berkata sesantai itu. Malah kini tampak asyik menikmati makan siangnya kembali. Bu Tika masih terdiam, bibirnya terkatup dengan wajah tegang menatap Bu Rahma. “Aku tidak mempermasalahkan masa lalu Aina. Aku sudah menyukainya begitu juga Damar. Yang jadi masalah adalah Fakhri.” Sontak Bu Rahma terkejut, meletakkan sendok garpu dan menatap Bu Tika dengan ekspresi bingung. “Fakhri? Memangnya ada apa dengan Fakhri?” Bu Tika berdecak sambil menarik napas panjang. Bu Rahma melihat kekesalan di wajah kerabatnya ini. Bu Rahma tahu akan ke arah mana pembicaraan mereka nantinya, tapi dia hanya diam, pura-pura mengikuti alurnya. “Fakhri meminta Aina rujuk. Apa dia lupa kalau sudah punya Wulan? Lalu apa dia juga lupa apa yang telah dia lakukan pada Aina selama ini?” Bu Tika memang belum tahu jika Fakhri sudah bercerai dengan Wu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 193 Bertemunya Sekutu

“Masalah? Aku rasa masalahku lebih besar, Damar,” jawab Wulan.Damar terdiam, mendengkus kesal sambil menatap Wulan dengan tajam. Kepalanya menggeleng dengan wajah amarah memandang Wulan.“Ini tidak sesuai dengan perjanjian kita, Wulan.”Wulan mendongak, matanya melebar membalas tatapan Damar yang penuh amarah.“Tidak sesuai apanya? Kamu sebentar lagi akan menikah dengan Aina. Kamu akan hidup bahagia dengannya. Sedangkan aku. Aku harus mendekam di penjara. Harusnya aku yang menuntutmu, Damar.”Damar tidak menjawab pernyataan Wulan. Dia hanya diam sambil melihat wanita cantik di depannya ini.“Aku rasa kamu yang beruntung dan aku yang sial. Aku diceraikan Mas Fakhri, kehilangan harta bendaku dan yang paling penting aku juga kehilangan Alex.”Damar mendengkus sambil menggelengkan kepala.“Jadi kamu selingkuh dengan bocah ingusan itu dan Fakhri mengetahuinya, begitu?”
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม

Bab 194 Bukan Sebuah Kesengajaan

“Fakhri, ada apa?” tanya Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat Fakhri tiba-tiba teriak memanggil nama Zafran. Fakhri tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil menyimpan ponselnya.“Gak tahu, Bu. Aku … aku ke rumah Aina dulu.”Tanpa menunggu jawaban dari Bu Rahma, Fakhri sudah berlalu pergi. Suara deru mobilnya terdengar menjauh dari rumah. Bu Rahma hanya diam memperhatikannya. Padahal baru saja ia hendak meminta Fakhri makan malam lebih dulu.Selang beberapa saat, Fakhri sudah turun dari mobil. Usai memarkir mobilnya dengan rapi, ia berlarian masuk ke dalam rumah Aina. Fakhri langsung terperangah kaget saat melihat Zafran sedang duduk bersimpuh di lantai sambil mencoba membangunkan Bu Hani.“Zafran, Nenek kenapa?” tanya Fakhri.Zafran mendongak, wajahnya tampak lega saat melihat kedatangan Fakhri.“Gak tahu, Yah. Tiba-tiba Nenek pingsan.”Fakhri berlutut, tur
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม

Bab 195 Ayah Pemenangnya

“DAMAR!!!” seru Aina.Dia sontak terbangun dan tentu saja gerak tubuhnya yang tiba-tiba membuat Fakhri terjaga. Perlahan Fakhri mengerjapkan mata dan melihat Aina sudah bangkit berdiri berjalan menghampiri Damar yang mematung di depan pintu.“Damar, kamu jangan salah sangka dulu,” imbuh Aina.Damar tidak menjawab hanya bergeming sambil melirik Fakhri. Kesadaran Fakhri yang belum terkumpul seutuhnya hanya diam. Rasa kantuk masih menyergapnya dan dia belum bisa berpikir dengan benar.Setelah beberapa saat, Fakhri bangkit dan berjalan menghampiri Damar serta Aina yang masih berdiri di depan pintu.“Aku pulang dulu, Aina,” pamit Fakhri.Aina tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. Entah mengapa, Fakhri malah tidak berkata sepatah pun untuk membantu Aina menjelaskan ke Damar. Ia seakan sengaja membuat Damar sibuk dengan isi kepalanya.Sesaat sebelum Fakhri benar-benar pergi, ia melirik Damar dengan se
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม

Bab 196 Kepolosan Zafran

“Jadi Bu Hani masuk rumah sakit lagi, Fakhri?” tanya Bu Rahma.Usai dari rumah sakit, Fakhri langsung pulang. Kemudian disambut banyak pertanyaan oleh Bu Rahma. Tentu saja Fakhri menceritakan apa yang terjadi di sana, termasuk dengan kedatangan Damar tadi pagi.“Iya, Bu. Namun, sudah ditangani dokter, kok.”Bu Rahma manggut-manggut memperhatikan putranya yang tampak lahap menikmati makan pagi. Gara-gara semalam tidak makan, Fakhri kelaparan dan memilih makan dulu sebelum mandi.“Lalu bagaimana dengan Damar? Apa dia marah padamu?”Fakhri menghentikan kunyahannya, menoleh ke Bu Rahma dengan senyum penuh kemenangan di wajahnya.“Biar saja dia marah. Bukan aku yang minta bertemu dengan Aina dan Zafran.”Bu Rahma menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Ibu yakin Tante Tika pasti akan ke sini lagi nanti.”Sontak Fakhri terkejut dengan ucapan ibunya. Alisn
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
อ่านเพิ่มเติม

Bab 197 Dua Kubu yang Berjuang

“Rob, kamu di mana?” tanya Fakhri.Dia baru saja tiba di rumah dan langsung mencoba menghubungi Robby. Bu Rahma langsung menyambut Zafran dan membawa bocah itu masuk ke dalam.“Aku masih di kantor. Ada apa?” ucap Robby di seberang sana.Fakhri terdiam sejenak, menghela napas dengan mata yang memperhatikan sekitar. Dia tidak mau pembicaraannya kali ini didengar Bu Rahma apalagi Zafran.“Aku rasa Damar baru saja melakukan test DNA dengan Zafran.” Fakhri sengaja bersuara lirih.“Baguslah kalau begitu. Dia mungkin juga ingin memastikan status Zafran.”Fakhri terdiam. Mereka memang sempat membahas tentang hal ini sebelumnya. Namun, entah mengapa satu sisi di hati Fakhri seakan tidak rela jika pada akhirnya hasil test itu menunjukkan kalau Zafran anak kandung Damar.Dia sudah jatuh cinta pada Zafran sejak pertama kali melihatnya. Ia yang mengikuti tumbuh kembang bocah itu. Kasih sayang dan cin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
อ่านเพิ่มเติม

Bab 198 Bantuan yang Diminta

“Membebaskan Wulan?” ulang Damar.Ia memang sudah berjanji akan membantu Wulan bebas dari tuntutan hukum, tapi tidak sekarang. Damar akan melakukannya setelah semua urusannya selesai. Gara-gara, ulah Wulan, Fakhri menceraikannya dan fatalnya lagi menemukan penggelapan dana perusahaan.Akibatnya Fakhri kini malah sibuk mengejar Aina kembali dan tentu saja itu membuat Damar kebat-kebit. Ia tidak mau kecolongan lagi. Ia tahu jika Aina belum sepenuhnya mencintai dia. Itu juga yang membuat Damar ragu untuk ikut campur urusan Wulan.“Iya, Damar. Wulan bilang, kamu akan membantunya,” ujar Bu Vita menambahkan.Damar menghela napas panjang sambil berdecak kesal. Padahal semua yang menimpa Wulan karena kesalahannya sendiri. Harusnya Wulan beruntung Damar tidak marah padanya.“Untuk soal itu, saya harus mempelajarinya, Tante. Saya tidak tahu tentang kasus penggelapan yang dilakukan Wulan.”Dengan diplomatis, Damar me
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
อ่านเพิ่มเติม

Bab 199 Rendy yang Penasaran

“Masa sih namanya sama kayak pasienmu?” celetuk Fakhri.Rendy hanya diam sambil menganggukkan kepala. Fakhri memperhatikannya dengan saksama. Entah mengapa saat Aina bilang Damar keluar negeri untuk mengurusi bisnis, dia tidak percaya sama sekali.Belakangan ini, Fakhri mengikuti perkembangan usaha Damar. Hampir seluruh usahanya berpusat di tanah air. Memang sebelumnya sempat membuka cabang di luar negeri, hanya saja tanpa sebab jelas mengalami kemerosotan.Fakhri tahu karena sampai saat ini, dia masih melakukan kerja sama bisnis dengan Damar. Apa mungkin selama ini Damar bohong ke Aina? Dia tidak keluar negeri melainkan sedang sakit, tapi sakit apa?“Iya, mirip. Namun, nama orang sama kan hal yang biasa juga.”Fakhri manggut-manggut sambil menikmati makanannya. Fakhri masih penasaran. Ia yakin dengan penglihatannya saat di apotik tempo hari. Dia melihat Damar duduk di kursi roda didorong seorang perawat.Perlahan Fak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17
อ่านเพิ่มเติม

Bab 200 Sebuah Keinginan

“Hei, aku balik dulu, ya!!” ucap Rendy.Dia sudah keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Fakhri serta Robby. Dua pria itu tampak terkejut kemudian menganggukkan kepala bersamaan.“Iya, Ren. Hati-hati, ya!!” pesan Fakhri.Rendy menganggu kemudian berlalu lebih dulu menyisakan Fakhri dan Robby yang masih menikmati makanannya.“Bukannya Rendy yang membantumu untuk program hamil dengan Wulan dulu?” Robby membuka obrolan mereka.Fakhri mengangguk sambil tersenyum. Gara-gara info dari Rendy juga dia tahu jika Wulan sudah berulang kali melakukan aborsi.“Iya dan asal kamu tahu sepertinya dia juga akan membantuku lagi kali ini.”Robby menghentikan kunyahannya. Alisnya terangkat satu sambil menatap Fakhri penuh selidik. Fakhri tersenyum kemenangan kemudian mulai bercerita tentang pertemuannya dengan Damar tempo hari di rumah sakit. Lalu kesamaan nama dan wajah Damar dengan pasien Ren
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1819202122
...
33
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status