Share

Bab 191 Bukti Baru

Author: Aira Tsuraya
last update Huling Na-update: 2025-02-14 12:00:55

“Tepat sekali. Damar yang selalu rutin mentransfer sejumlah uang ke rekening Wulan yang ini,” ucap Robby.

Fakhri terdiam, matanya kembali mengamati nominal angka yang tertera di sana. Jumlahnya selalu sama setiap bulan dan dilakukan rutin selama dua tahun belakangan ini. Alis Fakhri mengernyit mencoba mengingat, apa Wulan melakukan kerja sama dengan Damar?

Setahu dia, Wulan tidak pernah melakukan hal itu. Kalaupun ada kerjasama pasti pembayarannya masuk ke rekening perusahaan. Selain itu, nominal sebesar itu tidak ada di daftar manipulasi data yang dilakukan Wulan. Itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Wulan darinya selama ini.

“Aku tidak pernah tahu tentang hal ini, Rob.”

Robby tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Itulah sebabnya aku ke sini, Fakhri.”

“Tempo hari saat kamu bertanya tentang Damar yang mengantar Wulan mabuk pulang. Sudah aku tanyakan ke anak buahku dan ternyata memang mereka hang out

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 192 Perselisihan Dua Ibu Mertua

    “Apa itu penting, Tika?” sahut Bu Rahma. Wanita paruh baya itu awalnya terkejut dengan pertanyaan Bu Tika. Namun, ekspresi wajah Bu Rahma berubah tenang bahkan bisa berkata sesantai itu. Malah kini tampak asyik menikmati makan siangnya kembali. Bu Tika masih terdiam, bibirnya terkatup dengan wajah tegang menatap Bu Rahma. “Aku tidak mempermasalahkan masa lalu Aina. Aku sudah menyukainya begitu juga Damar. Yang jadi masalah adalah Fakhri.” Sontak Bu Rahma terkejut, meletakkan sendok garpu dan menatap Bu Tika dengan ekspresi bingung. “Fakhri? Memangnya ada apa dengan Fakhri?” Bu Tika berdecak sambil menarik napas panjang. Bu Rahma melihat kekesalan di wajah kerabatnya ini. Bu Rahma tahu akan ke arah mana pembicaraan mereka nantinya, tapi dia hanya diam, pura-pura mengikuti alurnya. “Fakhri meminta Aina rujuk. Apa dia lupa kalau sudah punya Wulan? Lalu apa dia juga lupa apa yang telah dia lakukan pada Aina selama ini?” Bu Tika memang belum tahu jika Fakhri sudah bercerai dengan Wu

    Huling Na-update : 2025-02-14
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 193 Bertemunya Sekutu

    “Masalah? Aku rasa masalahku lebih besar, Damar,” jawab Wulan.Damar terdiam, mendengkus kesal sambil menatap Wulan dengan tajam. Kepalanya menggeleng dengan wajah amarah memandang Wulan.“Ini tidak sesuai dengan perjanjian kita, Wulan.”Wulan mendongak, matanya melebar membalas tatapan Damar yang penuh amarah.“Tidak sesuai apanya? Kamu sebentar lagi akan menikah dengan Aina. Kamu akan hidup bahagia dengannya. Sedangkan aku. Aku harus mendekam di penjara. Harusnya aku yang menuntutmu, Damar.”Damar tidak menjawab pernyataan Wulan. Dia hanya diam sambil melihat wanita cantik di depannya ini.“Aku rasa kamu yang beruntung dan aku yang sial. Aku diceraikan Mas Fakhri, kehilangan harta bendaku dan yang paling penting aku juga kehilangan Alex.”Damar mendengkus sambil menggelengkan kepala.“Jadi kamu selingkuh dengan bocah ingusan itu dan Fakhri mengetahuinya, begitu?”

    Huling Na-update : 2025-02-15
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 194 Bukan Sebuah Kesengajaan

    “Fakhri, ada apa?” tanya Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat Fakhri tiba-tiba teriak memanggil nama Zafran. Fakhri tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil menyimpan ponselnya.“Gak tahu, Bu. Aku … aku ke rumah Aina dulu.”Tanpa menunggu jawaban dari Bu Rahma, Fakhri sudah berlalu pergi. Suara deru mobilnya terdengar menjauh dari rumah. Bu Rahma hanya diam memperhatikannya. Padahal baru saja ia hendak meminta Fakhri makan malam lebih dulu.Selang beberapa saat, Fakhri sudah turun dari mobil. Usai memarkir mobilnya dengan rapi, ia berlarian masuk ke dalam rumah Aina. Fakhri langsung terperangah kaget saat melihat Zafran sedang duduk bersimpuh di lantai sambil mencoba membangunkan Bu Hani.“Zafran, Nenek kenapa?” tanya Fakhri.Zafran mendongak, wajahnya tampak lega saat melihat kedatangan Fakhri.“Gak tahu, Yah. Tiba-tiba Nenek pingsan.”Fakhri berlutut, tur

    Huling Na-update : 2025-02-15
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 195 Ayah Pemenangnya

    “DAMAR!!!” seru Aina.Dia sontak terbangun dan tentu saja gerak tubuhnya yang tiba-tiba membuat Fakhri terjaga. Perlahan Fakhri mengerjapkan mata dan melihat Aina sudah bangkit berdiri berjalan menghampiri Damar yang mematung di depan pintu.“Damar, kamu jangan salah sangka dulu,” imbuh Aina.Damar tidak menjawab hanya bergeming sambil melirik Fakhri. Kesadaran Fakhri yang belum terkumpul seutuhnya hanya diam. Rasa kantuk masih menyergapnya dan dia belum bisa berpikir dengan benar.Setelah beberapa saat, Fakhri bangkit dan berjalan menghampiri Damar serta Aina yang masih berdiri di depan pintu.“Aku pulang dulu, Aina,” pamit Fakhri.Aina tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. Entah mengapa, Fakhri malah tidak berkata sepatah pun untuk membantu Aina menjelaskan ke Damar. Ia seakan sengaja membuat Damar sibuk dengan isi kepalanya.Sesaat sebelum Fakhri benar-benar pergi, ia melirik Damar dengan se

    Huling Na-update : 2025-02-15
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 196 Kepolosan Zafran

    “Jadi Bu Hani masuk rumah sakit lagi, Fakhri?” tanya Bu Rahma.Usai dari rumah sakit, Fakhri langsung pulang. Kemudian disambut banyak pertanyaan oleh Bu Rahma. Tentu saja Fakhri menceritakan apa yang terjadi di sana, termasuk dengan kedatangan Damar tadi pagi.“Iya, Bu. Namun, sudah ditangani dokter, kok.”Bu Rahma manggut-manggut memperhatikan putranya yang tampak lahap menikmati makan pagi. Gara-gara semalam tidak makan, Fakhri kelaparan dan memilih makan dulu sebelum mandi.“Lalu bagaimana dengan Damar? Apa dia marah padamu?”Fakhri menghentikan kunyahannya, menoleh ke Bu Rahma dengan senyum penuh kemenangan di wajahnya.“Biar saja dia marah. Bukan aku yang minta bertemu dengan Aina dan Zafran.”Bu Rahma menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Ibu yakin Tante Tika pasti akan ke sini lagi nanti.”Sontak Fakhri terkejut dengan ucapan ibunya. Alisn

    Huling Na-update : 2025-02-16
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 197 Dua Kubu yang Berjuang

    “Rob, kamu di mana?” tanya Fakhri.Dia baru saja tiba di rumah dan langsung mencoba menghubungi Robby. Bu Rahma langsung menyambut Zafran dan membawa bocah itu masuk ke dalam.“Aku masih di kantor. Ada apa?” ucap Robby di seberang sana.Fakhri terdiam sejenak, menghela napas dengan mata yang memperhatikan sekitar. Dia tidak mau pembicaraannya kali ini didengar Bu Rahma apalagi Zafran.“Aku rasa Damar baru saja melakukan test DNA dengan Zafran.” Fakhri sengaja bersuara lirih.“Baguslah kalau begitu. Dia mungkin juga ingin memastikan status Zafran.”Fakhri terdiam. Mereka memang sempat membahas tentang hal ini sebelumnya. Namun, entah mengapa satu sisi di hati Fakhri seakan tidak rela jika pada akhirnya hasil test itu menunjukkan kalau Zafran anak kandung Damar.Dia sudah jatuh cinta pada Zafran sejak pertama kali melihatnya. Ia yang mengikuti tumbuh kembang bocah itu. Kasih sayang dan cin

    Huling Na-update : 2025-02-16
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 198 Bantuan yang Diminta

    “Membebaskan Wulan?” ulang Damar.Ia memang sudah berjanji akan membantu Wulan bebas dari tuntutan hukum, tapi tidak sekarang. Damar akan melakukannya setelah semua urusannya selesai. Gara-gara, ulah Wulan, Fakhri menceraikannya dan fatalnya lagi menemukan penggelapan dana perusahaan.Akibatnya Fakhri kini malah sibuk mengejar Aina kembali dan tentu saja itu membuat Damar kebat-kebit. Ia tidak mau kecolongan lagi. Ia tahu jika Aina belum sepenuhnya mencintai dia. Itu juga yang membuat Damar ragu untuk ikut campur urusan Wulan.“Iya, Damar. Wulan bilang, kamu akan membantunya,” ujar Bu Vita menambahkan.Damar menghela napas panjang sambil berdecak kesal. Padahal semua yang menimpa Wulan karena kesalahannya sendiri. Harusnya Wulan beruntung Damar tidak marah padanya.“Untuk soal itu, saya harus mempelajarinya, Tante. Saya tidak tahu tentang kasus penggelapan yang dilakukan Wulan.”Dengan diplomatis, Damar me

    Huling Na-update : 2025-02-16
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 199 Rendy yang Penasaran

    “Masa sih namanya sama kayak pasienmu?” celetuk Fakhri.Rendy hanya diam sambil menganggukkan kepala. Fakhri memperhatikannya dengan saksama. Entah mengapa saat Aina bilang Damar keluar negeri untuk mengurusi bisnis, dia tidak percaya sama sekali.Belakangan ini, Fakhri mengikuti perkembangan usaha Damar. Hampir seluruh usahanya berpusat di tanah air. Memang sebelumnya sempat membuka cabang di luar negeri, hanya saja tanpa sebab jelas mengalami kemerosotan.Fakhri tahu karena sampai saat ini, dia masih melakukan kerja sama bisnis dengan Damar. Apa mungkin selama ini Damar bohong ke Aina? Dia tidak keluar negeri melainkan sedang sakit, tapi sakit apa?“Iya, mirip. Namun, nama orang sama kan hal yang biasa juga.”Fakhri manggut-manggut sambil menikmati makanannya. Fakhri masih penasaran. Ia yakin dengan penglihatannya saat di apotik tempo hari. Dia melihat Damar duduk di kursi roda didorong seorang perawat.Perlahan Fak

    Huling Na-update : 2025-02-17

Pinakabagong kabanata

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 273 Ada Apa dengan Wulan?

    “Syukurlah, kalian segera datang. Tadinya aku hendak ke tempat kalian,” ujar Robby.Ia langsung menyambut Fakhri dan Aina yang baru datang dengan kalimat seperti itu. Fakhri dan Aina hanya mengangguk kemudian langsung masuk ke ruangan Robby.“Kami mau mendengar penjelasanmu mengenai kemarin. Apa benar yang kamu katakan jika putraku sudah meninggal?” tanya Fakhri.Robby terdiam sesaat sambil melirik Aina yang duduk di sebelah Fakhri. Wanita itu terlihat lebih tenang dari semalam. Bisa jadi Fakhri sudah memberi banyak penjelasan ke Aina.“Iya, berdasar rekam medis yang ditemukan seperti itu. Hanya saja ---”Robby menjeda kalimatnya. Fakhri dan Aina terdiam memperhatikan dengan saksama.“Kresna menemukan kejanggalan dan masih menyelidikinya. Semoga saja ia segera menemukan titik terang tentang putra kalian.”Aina terdiam menghela napas sambil menganggukkan kepala. Mungkin untuk sementara wa

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 272 Pencuri Kecupan

    “Kok Zafran ngomong gitu? Siapa yang ngajarin?” sahut Aina.Aina dan Fakhri sangat terkejut saat Zafran berkata seperti itu. Selama ini tidak ada yang memberitahu mengenai status Zafran sebenarnya. Bahkan mereka sengaja menyembunyikannya. Mengapa juga Zafran tiba-tiba tahu? Apa ia mendengar pembicaraan Aina dan Fakhri?Zafran tidak menjawab malah semakin menundukkan kepala. Fakhri menyentuh bahu Zafran dan mengelusnya perlahan. Kemudian duduk jongkok di depannya.“Zafran, siapa bilang Zafran bukan anak Ayah dan Bunda. Kamu itu selalu menjadi anak Ayah dan Bunda. Selamanya dan tidak pernah berubah.”Zafran termenung sambil menatap Fakhri yang sedang memandang ke arahnya. Fakhri tersenyum membalas tatapannya.“Bukannya semalam Ayah sudah bilang kalau kita akan kembali bersama seperti dulu lagi. Kenapa Zafran malah pergi pagi ini?”Zafran menganggukkan kepala. “Maafkan Zafran, Ayah, Bunda.”

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 271 Bukan Anak Ayah Bunda

    “Apa katamu? Pergi?” tanya Fakhri.Fakhri langsung berdiri menghampiri Aina dan menghentikan makan paginya. Aina mengangguk, matanya tampak berair sambil menyodorkan secarik kertas ke Fakhri. Fakhri terdiam, membaca surat kecil dari Zafran dan terdiam cukup lama.“Jangan-jangan dia dengar pembicaraan kita semalam,” gumam Fakhri.Aina tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil sesekali menyeka air matanya. Rini yang baru saja keluar dari kamar tampak terkejut melihat kehebohan pagi ini.“Bukannya tadi dia masih di kamar, Mbak,” sahut Rini.“Iya, Rin. Aku pikir juga gitu, tapi nyatanya dia gak ada. Dia ke mana sekarang?”Aina tampak sedih, matanya kembali berair. Entah mengapa mulai semalam, air matanya terus terkuras.“Aku yakin dia tidak mendengar pembicaraan kalian. Aku yang menemaninya saat kalian berdebat semalam dan dia baik-baik saja.”Rini kembali menambahk

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 270 Zafran Pergi

    CKIT!! BRAK!!Suara mobil Fakhri menabrak pohon di tepi jalan. Sontak Fakhri membuka mata dan terkejut saat dirinya sudah keluar dari jalan. Helaan napas panjang lolos keluar dari bibir Fakhri. Untung saja dia mengenakan seat belt sehingga tidak menyebabkan cidera apa pun pada tubuhnya. Hanya saja kali ini mobil bagian depan ringsek.“Ya Tuhan … untung saja aku selamat,” gumam Fakhri sambil mengurut dada.Ia membuka seat belt, lalu keluar dari mobil sambil melihat kerusakan mobilnya. Beruntung jalanan sedang sepi sehingga saat Fakhri mengemudi dengan mata terpejam tadi, tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Ditambah kecepatan mobil yang pelan membuat Fakhri terhindar dari kecelakaan.Kini Fakhri tampak sedang melakukan sebuah panggilan. Ia sedang menelepon salah satu asisten rumah tangganya agar menjemput di tkp. Fakhri juga menelepon bengkel langganan untuk menarik mobilnya.Selang beberapa saat dia sudah tiba di rumah. Ket

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 269 Belum Selesai

    “Aina!!” seru Fakhri.Fakhri sangat terkejut saat Aina tiba-tiba keluar dan langsung menyambar ponselnya. Tidak hanya itu malah Aina kini sudah mendengar apa yang seharusnya tidak dia dengar.“MAS!!! Bener apa yang dikatakan Robby? Bener kalau anak kita sudah meninggal? Bener, Mas?” tanya Aina.Wanita cantik itu kini bertanya dengan mata berair ke Fakhri. Fakhri hanya diam, ia tidak menjawab malah menyambar ponselnya dari tangan Aina.“Rob, nanti saja kita bicara lagi.” Fakhri mengakhiri panggilannya.Di seberang sana Robby tampak linglung. Ia serba salah dan bingung harus bagaimana, padahal dia hanya ingin memberi informasi ke Fakhri. Namun, malah runyam seperti ini.“Mas … kenapa diam saja? Kenapa gak dijawab pertanyaanku?” Aina kembali bertanya bahkan kini sudah menarik lengan Fakhri.Fakhri menghela napas panjang. Ia belum bisa menjawab apalagi ada Zafran yang sudah mengintip perdebatan mereka dari jendela. Rini bergegas keluar, m

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 268 Terlalu Cepat

    “Kamu yakin dengan penemuanmu ini, Kres?” tanya Robby.Dia ingin sekali lagi menyakinkan informasi yang baru diterima ini. Robby tidak mau informasi yang ia berikan ke Fakhri mentah dan tidak akurat.Terdengar decakan suara Kresna di seberang sana, mungkin jika mereka bertemu muka pasti akan terlihat jelas kekesalan Kresna saat ini.“Kamu pikir aku ngarang cerita, gitu?”Robby langsung tersenyum mendengarnya. Ia tahu kredibilitas Kresna dan kinerjanya selama ini. Dia akan benar-benar mencari informasi yang diminta dengan akurat.“Ya sudah kalau memang informasinya sudah akurat. Memangnya kamu dapat dari mana informasi itu?”Kresna tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala.“Aku berhasil bertemu dengan petugas pemberkasan di rumah sakit itu. Meski sedikit alot, akhirnya dia bersedia menunjukkan rekam medis pasien tersebut.”Robby terdiam sesaat sambil menganggukkan kepala berulan

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 267 Kita Nikah, Yuk!!

    “Zafran,” batin Aina.Ia buru-buru membuka mata, mengurai pagutan mereka dan sangat terkejut saat melihat Fakhri sudah berada di atas tubuhnya dengan pakaian tidak lengkap. Tidak hanya itu, Aina juga tersentak kaget saat tangan Fakhri sudah masuk ke balik bajunya bahkan tengah bermain dengan gunung kembarnya.Fakhri terdiam. Dengan gugup, ia bangkit dari tubuh Aina sambil merapikan baju. Sama halnya dengan Fakhri, Aina tampak kikuk. Ia bangkit sambil mengancingkan bagian atas gaunnya yang sudah dibuka Fakhri. Tak dia hiraukan rambutnya yang tampak berantakan kali ini.Aina berjalan menuju pintu dan membukanya.“Eng … Ayah sedang mandi, Zafran. Sebentar lagi selesai.” Aina terpaksa berbohong.Zafran tersenyum, menganggukkan kepala sambil berlalu pergi. Aina kembali menutup pintu dan berjalan menuju kasur. Ia melihat Fakhri sudah terlihat rapi dan duduk terdiam di tepi kasur.“Maaf, Aina. Aku ---”Fakhri tidak meneruskan kalimatnya, tapi malah mendongak menatap Aina. Mata mereka bertemu

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 266 Hampir Saja

    “Reza? Ada hubungan apa dia dengan Wulan?” tanya Fakhri.Baru tadi pagi Fakhri bertemu Reza dan sekarang dia sudah mendapat kabar jika Reza membantu memindahkan Wulan ke rumah sakit pusat kota.Robby tidak menjawab hanya mengendikkan bahu sambil mengaduk es jeruknya.“Entahlah …, tapi katanya mereka sempat pacaran usai kamu putus dengan Wulan. Bisa jadi Reza sengaja datang untuk menolongnya. Bagaimanapun dia masih mencintai Wulan.”Fakhri tersenyum hambar sambil menggelengkan kepala. Melihat reaksi Fakhri, membuat Robby penasaran.“Kenapa reaksimu seperti itu? Kamu tidak terlihat terkejut dengan kehadiran Reza.”Fakhri berdecak. “Aku baru saja bertemu dengannya tadi pagi, bahkan dia menawarkan sebuah kerja sama denganku. Kelihatannya kerja samanya menguntungkan dan aku putuskan untuk bergabung dengannya.”Robby terperangah kaget mendengar penjelasan Fakhri.“Gila!! Di

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 265 Info Dari Robby

    “Semua baik-baik saja kan, Mas?” tanya Aina.Fakhri melihat Aina sedang mendongak menatapnya. Mereka sudah berdiri di depan lift yang masih tertutup saat ini. Kemudian sebuah senyuman terukir dengan indah di raut tampan Fakhri.“Iya, baik-baik saja, kok.”Aina tersenyum lega kemudian sudah melenggang masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka. Fakhri mengikuti dan sama seperti tadi, pria tampan itu terus merangkul bahu Aina. Tak lama mereka sudah berjalan keluar kantor menuju mobil Fakhri. Sepanjang perjalanan senyum lebar terus terlihat di wajah keduanya.Tanpa sadar ada yang sedang memperhatikan gerak gerik mereka dari dalam mobil. Seorang pria berwajah manis berkulit sawo matang menatap penuh cemburu dari balik kacamata hitamnya.“Siapa sebenarnya wanita itu?” gumam pria itu yang tak lain Reza, “apa dia mantan istrinya Fakhri?”Reza terdiam dengan jari yang mengetuk dagu. Matanya masih menatap jauh ke depan memperhatikan mobil Fakhri yang mulai berjalan meninggalkan gedung perkantor

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status