Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 91 - Chapter 100

183 Chapters

Bab 91 Merasa Tersakiti

“Fakhri!! Kenapa kamu mencegahnya? Biar Mama hajar perempuan munafik ini!” seru Bu Vita.Fakhri hanya diam sambil berdiri menghalangi Bu Vita menyentuh Aina. Fakhri baru saja kembali membeli makanan. Ia sangat terkejut saat mendengar adu mulut antara Aina dan ibu mertuanya. Untung saja Fakhri segera masuk sehingga ia bisa mencegah Bu Vita menampar Aina.Aina terdiam menunduk sambil berdiri berlindung di belakang Fakhri. Ia sangat ketakutan tadi dan bersyukur Fakhri segera datang.“FAKHRI!!!” Bu Vita meninggikan suaranya dan terlihat kesal menatap menantunya.“Dia juga istri saya, Ma. Saya berhak melindunginya. Dalam hal ini, saya yang paling bersalah. Jadi kalau Mama mau mukul. Pukul saja saya!!”Ucapan Fakhri membuat Bu Vita terdiam. Perlahan ia menurunkan tangannya dan berjalan menjauh dari Aina dan Fakhri. Fakhri menghela napas panjang kemudian membalikkan badan. Ia tersenyum sambil menatap Aina.&ldquo
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 92 Ketahuan

“Aku naik taxi online saja, Damar. Tidak perlu diantar,” pinta Aina.Mereka baru saja usai menghadiri acara yang diselenggarakan Pak Ramli. Kali ini Aina menolak keinginan Damar mengantarnya pulang. Ia trauma berinteraksi dengan pria itu. Selalu ada saja masalah usai interaksinya dengan Damar dan Aina tidak mau menambah beban pikirannya lagi.Damar berdecak sambil melipat tangan dan menatap Aina tajam.“Aina, ini sudah larut, hampir tengah malam. Kalau terjadi sesuatu padamu di tengah jalan, gimana? Bisa-bisa Fakhri marah ke aku dan ujung-ujungnya minta kamu berhenti kerja.”Aina terdiam, menelan ludah sambil menundukkan kepala. Hingga kini Damar belum tahu kalau Aina berencana resign besok senin. Ia memang sengaja tidak memberitahu dulu. Aina takut, Damar akan mencegahnya.“Sudah jangan menolakku. Aku janji, tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh. Kalau perlu kamu duduk di bangku belakang saja.”Aina men
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 93 Amarah Dua Pria

“Tidak ada yang perlu dijelaskan, karena tidak ada apa-apa di antara kami,” jawab Damar.Aina hanya diam tapi kepalanya sudah mengangguk mengiyakan jawaban Damar. Namun, sepertinya Fakhri tidak percaya dengan ucapan Damar. Ia berjalan mendekat kemudian berdiri tak berjarak di depan Damar.“Sudah kuduga kalau dari dulu kamu paling pintar buat alasan, Damar!!!”Damar terdiam, tapi jakunnya naik turun menelan saliva dengan mata yang menatap tajam.“Kalian pikir aku bodoh dan percaya begitu saja? Apa kalian lupa kalau aku memasang CCTV di rumah ini dan kejadian di foto itu aku sinkronkan dengan rekaman CCTV.”Seketika wajah Aina terlihat tegang. Inilah yang paling ia takutkan sedari kemarin. Ia benci Damar dan terlebih benci pada dirinya. Harusnya dia menghindar sejauh mungkin dari pria itu tidak sebaliknya. Berlindung padanya bahkan mencari sesuap nasi di perusahaannya.Andai saja Fakhri tidak memberinya huku
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 94 Malam Penuh Luka

“Bi Isa!! Mang Samin!!!” seru Aina. Ia sudah berlarian ke belakang rumah untuk mencari asisten rumah tangganya, tapi sepertinya baik Bi Isa maupun Mang Samin tidak menampakkan batang hidungnya. Tanpa sepengetahuan Aina, Fakhri memang sudah menyuruh dua asisten rumah tangganya itu pulang kampung. Fakhri sengaja menunggu Aina untuk mendapatkan penjelasan. Tidak disangka dia malah melihat istrinya sedang digendong Damar. “Fakhri, kamu gila!! CUKUP!!!” ujar Damar. Ia tampak terengah dengan tampang berantakan dan beberapa luka di wajah serta tubuhnya. Hal yang sama juga ditunjukkan Fakhri. Pria tampan itu sama kacaunya dengan keadaan Damar. Bahkan matanya sedang menunjukkan luka. “Jadi kamu sudah menyerah?” Damar tersenyum menyeringai sambil menyeka keringat di dahinya. “Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Aina. Silakan, ceraikan dia malam ini supaya aku bisa menikah dengannya besok.” Tentu saja Fakhri semakin geram mendengar ucapan Damar. Tangannya kembali mengepal lalu dengan
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 95 Berakhir Sudah

“Keluarga Bu Aina!” seru seorang perawat.Damar celinggukan mencari Fakhri, tapi pria itu sudah menghilang. Padahal sesaat tadi, Damar melihatnya sedang asyik menerima telepon. Damar yakin Fakhri terpaksa pulang karena panggilan Wulan. Lagi-lagi Fakhri mengecewakan Aina.Damar menghela napas kemudian bangkit dari duduknya menghampiri perawat tersebut.“Saya, Sus!!” jawab Damar.“Baik, mari ikut saya, Pak!!”Damar mengangguk kemudian sudah mengekor langkah perawat tersebut. Ia sudah masuk ke ruangan dokter. Ada wanita paruh baya sedang duduk menunggunya.“Bapak suaminya?” tanya dokter tersebut.Damar tampak ragu menjawab, tapi kalau dia tidak mengaku. Damar takut terjadi sesuatu pada Aina.“Eng … saya kakaknya, Dok. Suaminya sedang keluar.”Akhirnya Damar memilih aman saja. Biasanya hubungan kerabat sama pentingnya dengan hubungan pernikahan dalam memutusk
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 96 Aku Ingin Sendiri

Lima hari Aina dirawat di rumah sakit dan hari ini adalah hari kepulangannya. Sama seperti sebelumnya hanya Damar yang menemaninya. Zafran memang belum pulang dari liburannya sementara Bi Isa dan Mang Samin masih berada di desa belum kembali.“Kamu gak papa sendirian di rumah?” tanya Damar.Mereka sudah tiba di rumah. Damar baru saja membimbing Aina masuk hingga ke ruang tamu. Aina hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Gak papa. Aku sudah lebih baik, kok.”Damar menghela napas sambil menatap Aina dengan lembut. Entah apa rasa hatinya, tapi dia sangat sayang pada wanita cantik di depannya. Rasanya tak rela jika melihat wajahnya terus muram.“Apa Fakhri sudah bisa kamu hubungi?” Kembali Damar bertanya.Aina tersenyum kemudian menggeleng.“Tidak, Damar. Aku tidak mau menghubunginya.”Damar tampak terkejut, alisnya mengernyit menatap Aina penuh tanya.“Kenapa? Dia
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 97 Melepas atau Mempertahankan

“DAMAR!!! Kamu sembunyikan Aina dimana?” seru Fakhri.Pria tampan berambut gondrong itu langsung menerobos masuk ruangan Damar sambil berseru keras. Untung tamu Damar baru saja pulang sehingga hanya tinggal dia seorang di sana. Damar terkejut melihat kedatangan Fakhri.“Apa maksudmu, Fakhri?” Damar malah balik bertanya.“Udah, jangan pura-pura. Cepat katakan padaku!! Kamu sembunyikan Aina di mana?”Damar terdiam menatap Fakhri dengan bingung. Ia menghela napas panjang kemudian menggelengkan kepala.“Aku tidak tahu. Dia juga sudah resign mulai bulan ini.”“APA!!!”Mata Fakhri membola menatap Damar penuh curiga. Damar mendengkus sambil melipat tangannya di depan dada. Ia duduk bersandar di kursi sembari menatap Fakhri dengan datar.“Terserah kamu mau percaya atau tidak, tapi aku memang tidak tahu dia di mana.”“Udah jangan banyak alasan. Katakan
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 98 Beri Aku Kesempatan

“Fakhri, kamu masih di sana, kan?” seru Robby.Fakhri tidak menjawab hanya menganggukkan kepala saja. Tentu saja reaksinya tidak akan terlihat oleh Robby. Entah apa rasa hati Fakhri kali ini, yang pasti dia benar-benar menyesal dan tak tahu harus berbuat apa.“Fakhri!!!” Kembali Robby berseru, pasalnya Fakhri tidak juga menjawab panggilannya.“Ya. Aku masih di sini.”“Syukurlah, aku meneleponmu hanya untuk memberitahu itu saja.” Robby hendak mengakhiri panggilannya, tapi Fakhri sudah mencegahnya.“Rob, ada satu lagi yang hendak aku minta tolong padamu.”Robby mengernyitkan alis dan menunggu dengan telinga terbuka. Ia yakin sahabatnya akan meminta melakukan sesuatu yang dadakan.“Tolong urus perceraianku dengan Aina.”“Aina!! Kamu akan menceraikan Aina?” sergah Robby.Fakhri menghela napas panjang dan menggeleng. Sayangnya semua gestur tubuhnya tidak dapat dilihat jelas oleh Robby.“Tidak. Dia yang menggugat cerai.
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 99 Keputusan Aina

“Aku janji akan berubah. Aku akan bersikap adil dan kalau bisa secepatnya menyudahi pernikahan poligami ini. Hanya kita bertiga saja. Kamu, aku dan Zafran,” urai Fakhri.Matanya menatap sendu dengan wajah penuh cinta dan senyum yang terus terukir di raut tampannya. Aina hanya diam membisu sambil melhat pria di depannya. Suaranya sangat merdu, melantunkan kata rayuan yang menggugah hati.Tatapan dan gestur tubuhnya sungguh menyakinkan, sama seperti saat itu. Namun, pada akhirnya dia tidak bisa berkutik jika Wulan yang meminta. Bahkan Fakhri meninggalkannya saat Aina merenggang nyawa di meja operasi.Emosinya pun sangat labil. Naik turun sesuka hati. Kadang begitu mesra, kadang juga begitu kejam. Meski ini bukan Fakhri yang ia kenal dulu, tapi Aina akhirnya sadar kalau dia sudah berharap pada pria yang salah.Perlahan Aina menarik tangannya dari genggaman Fakhri. Fakhri tampak terkejut, matanya terluka menatap sedih ke arah Aina. Aina buru-buru
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 100 Yang Tersembunyi

“Apa karena malam itu, Aina?” imbuh Damar.Aina terdiam, matanya melebar dan terlihat ekspresi terkejut di wajahnya. Ia menghela napas dan buru-buru memalingkan wajah, menjauh dari Damar. Tentu saja gestur tubuh Aina membuat Damar semakin penasaran.“Enggak. Kamu … kamu salah dengar. Mas Fakhri sedang emosi dan bicara sembarangan saat itu.”Damar tertegun mendengar jawaban Aina. Namun, semua gestur tubuh wanita cantik ini membuat Damar semakin penasaran. Damar yakin Aina menyembunyikan sesuatu darinya.“Zafran, ayo cepat makannya, Sayang!! Kita akan check in.”Alih-alih menjelaskan ke Damar, Aina malah berseru memanggil Zafran kali ini. Bahkan ia sudah membalikkan badan bersiap meninggalkan Damar. Namun, tangan Damar lebih dulu mencekal lengan Aina membuat wanita cantik itu urung berlalu.“AINA!!”Lagi-lagi tidak ada jawaban di bibir Aina, matanya terkunci menatap Damar berharap p
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status