Tania memainkan ponselnya. Ia bertanya pada mama, apakah papa masih ada di rumah. Ia bilang akan bermalam di rumah karena sedang merindukan mama. Tak lama mama membalas. Mama mengatakan bahwa papa sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari. “Bagus. Aku tidak perlu berdebat dengan papa.” Tania menatap spion dalam, “Pak, tolong lebih cepat.” “Baik, mbak.” Perjalanan dari rumah Adrian menuju rumahnya lumayan jauh. Ia berharap sebelum Adrian menghubungi dan menanyakan sesuatu padanya, taksi sudah berhasil mengantarkannya ke rumah. Ia yakin, satpam pasti mengadu ia pergi, sampai membawa koper segala. “Aduh, ada apa ini?” keluh supir taksi. “Kenapa, pak?” “Itu, mbak, kok ada mobil dan motor yang ngikutin kita, ya?” Tania mengedarkan mata ke sisi kanan-kiri mobil, melihat satu mobil dan tiga motor mengikuti taksi. Mereka semua berpakaian serba hitam. “Ini bahaya.” Tania melongo tak percaya. “Mbak, apa kita terlibat dengan Mafia?” “Bu-bukan, pak, tapi—” “Tolong hentik
Terakhir Diperbarui : 2024-12-09 Baca selengkapnya