All Chapters of Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!: Chapter 71 - Chapter 80

94 Chapters

Bab 71. Hanzero Panik

Kesedihan di hatinya seperti tidak bisa diungkapkan. Saat dia menarik pintu mobil penglihatannya menjadi kabur. Saat ini dia tidak ingin menjelaskan apapun dan hanya ingin segera pergi saja.Tapi saat satu kakinya turun dari mobil, Hanzero meraih tangannya dan menariknya kembali. Hanzero memeluknya dan menggenggam tangannya dengan erat."Lepaskan, aku!" Ellena segera meronta. Dia meninju dada Hanzero yang kokoh dengan tangannya yang kecil dan berteriak dengan marah, "Hanzero! Lepaskan aku. Biarkan aku keluar!”Terdengar tangisan Ellena karena amarahnya. Hanzero terkejut. Dia mengangkat dagu Ellena dan memaksa gadis itu mengangkat wajahnya.Hanzero tercengang saat melihat Ellena benar-benar sedang menangis.Dia menangis? Hanzero sungguh terkejut.Karena dia baru saja melihat mantan pacar Ellena, hatinya menjadi sedikit tidak nyaman, sampai dia bertanya seperti itu.Padahal jika Ellena menjawab, jika semua itu memang hanyalah kebetulan saja, dia pasti akan mempercayainya dan tidak akan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 72. Aku Mencintaimu

"Kamu bajingan."Hanzero terdiam sekarang. Dia merasa, meskipun wanita kecil dalam pelukannya ini masih marah padanya, tapi sepertinya sudah jauh mereda. Dia pun akhirnya menghela nafas lega.Hanzero mengangkat dagu Ellena dan menundukkan kepalanya lalu mencium bibirnya, "Sayang, kamu sudah tenang ya? Kalau belum tenang, kamu boleh terus memarahiku, boleh memukulku sampai puas. Aku akan menerimanya."Ellena awalnya benar-benar sangat marah. Dalam benaknya, dia sempat berpikir untuk tidak akan memperdulikan Hanzero lagi nanti. Tetapi... Pria ini, seseorang yang begitu terhormat, memiliki sikap yang baik dalam mau mengakui kesalahan.Hanzero bukan hanya tuan muda yang berharga dari keluarga terkemuka, tetapi juga seorang raja di puncak kerajaan Dişnis. Sebenarnya dia tidak perlu melakukan hal seperti ini hanya untuk dirinya.Meskipun Ellena masih marah, dia sudah tidak semarah tadi. Setelah dia merasa tenang, dia terlihat bingung. Kenapa dia bisa marah sampai seperti itu dan bahkan samp
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 73. Dihukum

"Kamu memang tidak menyebutkan sepatah nama kami. Tapi, menurutmu kami tidak bisa mendengarnya?" Ami menggertakkan gigi dan berkata, "Kamu hanya seperti seekor anjing, yang menjilat. Apa yang membuatmu pantas berbicara tentang kami? Tidak peduli bagaimanapun keadaan kami, itu masih lebih 100 kali lipat lebih baik daripada kau yang hanya seorang anjing penjilat!”"Selalu berteriak pacar Ellena yang sangat tampan? Menurutmu, orang lain akan lebih melihatmu dan bangga padamu, begitu?” Sela mulai menambahkan, "Kalau bicara soal niat buruk, aku lihat, sebenarnya kamu yang benar-benar berniat buruk. Sebelumnya, kamu selalu suka bersikeras di depan Reno. Suka cari perhatian. Setelah kamu melihat kalau Reno tidak tertarik padamu, sekarang kamu mengubah target barumu? Mau mencari perhatian dari pacar barunya Ellena? Begitu, kan?”"Hehe..." Sela memandang Yunita dari atas sampai ke bawah dan tertawa dengan nada menghina, "Aku hanya ingin menasehatimu. Lebih baik kamu jangan menyia-nyiakan ide-i
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 74. Apa Kamu Marah?

"Baiklah. Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi. Sekarang, segerå pergilah ke lapangan dan lari tiga putaran. Setelah selesai tulis 1000 kata ulasan dan berikan padaku," kata pembimbing konselor pada Yunita. Lalu, dia melihat ke arah tiga siswi lainnya dan mendengus dingin, "Sedangkan untuk kalian... Dia salah tapi kalian juga salah. Setelah kalian kembali, pikirkan lagi dengan baik-baik perbuatan kalian. Kumpulkan ulasan kalian padaku besok bersama-sama. Baiklah, semuanya bisa keluar sekarang."Yunita langsung protes, "Pembimbing, kenapa Sela dan Ami tidak perlu lari di lapangan?"Pembimbing konselor menatap Yunita dengan tatapan kosong dan menjawab, "Kamu pelaku utama dan mereka adalah kaki tangan. Kalau kamu merasa tidak adil, aku tambah dua putaran lagi."Yunita kehilangan kata-kata, ".....”Sedangkan Sela dan Ami, sama-sama menunjukkan senyum bahagia. Lapangan kampus begitu besar dan pasti sangat melelahkan untuk berlari satu putaran. Jika harus berlari tiga putaran, b
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 75. Aku Tidak Bisa Melindungimu Dengan Baik

Jika Hanzero benar-benar sedang marah padanya, dia bisa mengerti. Dia memikirkan hal lain lagi, jika Hanzero menikahi seorang istri yang membuat masalah di mana-mana, dia mungkin juga akan merasa sangat jengkel.Kemudian, terdengar suara dingin pria itu, "Kita baru saja berpisah belum lama, tapi terjadi masalah seperti ini. Apa menurutmu aku seharusnya tidak marah?”Ellena meremas ponselnya dengan erat. Benar saja, Hanzero pasti berpikir jika dia terlalu merepotkan. "Maafkan aku." Ellena meminta maaf dengan suara lemah, "Aku tidak sengaja membuat masalah. Aku tahu..."Sebelum dia selesai berbicara, Hanzero sudah menyelanya, "Sayang, aku tidak menyalahkanmu. Aku marah karena kita baru saja berpisah belum lama dan ternyata kamu diganggu orang lagi. Aku tidak ada di sisimu setiap kali kamu diganggu orang. Padahal aku pernah mengatakan kalau aku akan melindungimu dengan baik dan tidak akan membiarkanmu menderita apalagi merasa sakit. Tapi, ternyata aku tidak dapat melakukannya."Ellena te
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 76. Pembimbing Tiba-tiba Berubah

Saat ini pembimbing masih terlihat gengsi seperti sebelumnya, tetapi wajahnya tampak gelisah. Dia terlihat gugup. Kedua tangannya terkepal erat, seolah-olah dia bukan sedang menghadapi dua orang siswa biasa, melainkan seorang pemimpin superior.Ellena dan Yunita saling memandang. Keduanya tertegun. Apa yang terjadi? Kenapa pembimbing tiba-tiba berubah menjadi aneh? Jika mereka tidak salah mendengar, pembimbing menggunakan sebutan 'Anda' dengan hormat pada mereka?Sebelum mereka berdua mengetahui apa yang sedang terjadi, pembimbing tiba-tiba mundur selangkah dan membungkuk kepada mereka. "Nona Ellena, Nona Yunita, sebelumnya itu adalah kesalahan saya. Saya tidak seharusnya tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah, apalagi melimpahkan kesalahan orang lain pada kalian. Setelah introspeksi diri, saya telah menyadari kesalahan saya. Kelak, saya tidak akan pernah membuat kesalahan yang sama lagi. Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya. Maafkan saya sekali ini saja."Setela
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 77. Aku Terlalu Untuk Disukai Orang Kaya

"Aku tidak mau!" Sela menggertakkan gigi dan berkata, "Aku tidak takut. Jika dia mampu, datang saja sendiri untuk mengancamku!""Aku juga tidak mau. Kalau kami tidak meminta maaf, apa yang bisa dia lakukan pada kami?" Ami berkata dengan dingin."Kalau dia memiliki kemampuan, biarkan kampus yang mengeluarkan kami. Bagaimanapun, dia belum pernah melakukan hal semacam ini." Ami justru berkata demikian. Dia tidak pernah tahu kalau kata-katanya ini akan menjadi bumerang dalam hidupnya.“Kalian…”“Pembimbing!”Ellena mendengar semuanya sampai di sini, lalu dia berjalan perlahan ke dalam kamar. Begitu dia masuk, Ami dan Sela langsung menatapnya dengan kesal. Tatapan mata keduanya menunjukkan rasa tidak puas dan marah. Saat Ellena bertemu dengan tatapan mata mereka, dia hanya menghela napas dalam hati.Awalnya mereka telah tinggal bersama di satu kamar asrama selama tiga tahun. Selama itu, hubungan mereka baik-baik saja, tanpa masalah sedikit pun. Tampaknya, bahkan teman biasa pun tidak bisa
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 78. Dia Ditakdirkan Untuk Mendapatkan Semuanya

Mereka belum menjawab.Yunita yang ada di belakangnya juga terdiam tapi membatin, Ellena, untuk apa mengatakan itu? Seharusnya kamu pukul lagi saja mereka!"Tidak ada gunanya bagi kalian untuk cemburu. Penampilanmu diberikan oleh Tuhanmu saat kamu dilahirkan. Bahkan, mengandalkan penampilan wajah juga termasuk sebuah kemampuan. Tidak semua orang memiliki keberuntungan dan kemampuan seperti itu. Lagi pula, orang yang disayangi Tuhan seperti itu hanya sedikit.""Orang seperti aku ditakdirkan untuk menikah dengan orang kaya, menjadi kaya, dan menjadi istri kaya raya. Pernahkah kalian melihat berapa banyak istri orang kaya yang masih harus bekerja keras sendiri? Masalah bekerja keras di luar menghasilkan uang diserahkan kepada laki-laki, dan aku perlu bertanggung jawab atas penampilan dan kecantikanku.""Setiap orang memiliki kehidupannya sendiri. Kalau kalian tidak yakin, tidak ada gunanya. Kalau kalian benar-benar cemburu, sebenarnya ada cara untuk mengubah takdir kalian," kata Ellena.
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 79. Aku Akan Menginap Disini

"Kalau kalian iri pada Ellena, kalian hanya bisa mengakuinya. Nasib memperlakukan semua orang mungkin dengan tidak adil."Wajah Sela seketika berubah menjadi suram. Apa dia mendengar perkataan Ellena barusan itu? Kalau dia mendengar, kenapa dia tidak marah dan malah membela Ellena?"Tuan, apa penampilan seorang wanita begitu penting bagi kalian para pria?" tanya Sela dengan sedikit menggebu, "Asalkan memiliki wajah yang cantik, bisa mendapatkan segalanya? Awalnya aku pikir kamu berbeda dari pria lain, tapi tanpa diduga, kamu ternyata juga memiliki pemikiran yang dangkal!"Dangkal?Hanzero menyipitkan matanya dan sebuah seringai muncul di sudut bibirnya. "Memangnya kamu siapa? Seberapa banyak yang kamu tahu tentang aku sampai membuatmu bisa mengira aku berbeda dari pria lain? Menurutmu, apa pendapatmu sangat penting?” Hanzero melihat tatapan Sela dan menunjukkan rasa jijiknya yang tidak bisa disembunyikan. "Penampilan seorang wanita memang bukanlah hal yang paling penting. Tapi, kamu a
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 80. Kalau Orang Asing Itu Aku, Pastí Diizinkan

Punggung Ellena menempel dengan dada Hanzero yang panas. Rasanya seperti menempel pada bola api. Suhu panas ini membuat Ellena bingung."Sayang..." Hanzero menundukkan kepalanya. Nafas panasnya berhembus di sekitar telinga Ellena. Lalu dia berkata, "Aku tidak akan pulang malam ini. Aku akan tinggal di sini untuk satu malam, oke?"Asrama tempat Ellena tinggal sebelumnya adalah kamar untuk enam orang. Banyak hal yang pasti merepotkan. Karena sekarang dia sudah pindah ke asrama ganda dengan kamar tidur terpisah, Hanzero jelas tidak akan meninggalkan istrinya yang cantik dan kembali tidur sendirian.Jantung Ellena berdetak kencang seperti drum, dan wajahnya terus saja memanas. "Tidak, tidak. Kampus kami tidak mengizinkan orang asing untuk menginap."Ellena sangat gugup ketika Hanzero mengatakan jika dia ingin menginap malam ini di sini. Meskipun keduanya pernah tidur seranjang semalaman sebelumnya, malam itu Ellena tertidur dan tidak tahu apa-apa. Bedanya, sekarang dia sangat sadar dengan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status