Semua Bab ASI Untuk Putra Sang CEO: Bab 11 - Bab 20

41 Bab

Pulang Ke Rumah

Heri menggebrak meja ketika ia kalah lagi dalam berjudi. Semua temannya tergelak tertawa melihat wajah kusut dari pria yang masih berstatus suami dari Alana itu. Selain bermain judi online, pria itu juga gemar bermain judi secara langsung bersama teman-temannya. "Lagi engga nih?" Seorang temannya makin tertawa lebar melihat wajah frustasi dari Heri. "Uang gue udah abis!" Heri mengacak rambutnya frustasi. "Ya udah sono pulang dulu dan minta uang ke istri lu!" Perintah bandar judi yang wajahnya terlihat garang. "Ngutang dulu deh kaya biasa. Kalau menang langsung gue bayar!" Heri menatap dengan penuh permohonan. "Engga ada. Hutang lu udah banyak banget! Bentar lagi juga jatuh tempo!! Awas aja kalau lu engga bisa bayar!!" Bandar judi mengultimatum. "Iya, iya," Heri lebih memilih mengalah. Ia pergi dari tempat itu dengan berjalan gontai. Sedangkan yang lain tertawa melihat pria itu. Merasa puas karena mereka semua ternyata memperdayai Heri agar kalah. "Gimana nih bos? Uang dia udah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Oleh-oleh

Elzaino yang baru pulang bertemu clien di Swiss membawa oleh-oleh yang cukup banyak untuk keluarganya. Pria itu memang tak pernah lupa dengan keluarga. Ke mana pun ia pergi selalu membawa buah tangan untuk keluarga yang amat ia cintai itu. "Kak El bawa apa?" Tanya Mireya saat sang kakak baru mendudukan dirinya di atas sofa empuk yang ada di ruang keluarga. "Bawa oleh-oleh buat kalian. Kamu buka aja!" Elzaino menghela nafas sebentar dan menghembuskan dengan berat. Pria tampan itu terlihat sangat kelelahan, mungkin karena penerbangan yang menghabiskan waktu lama. Mireya tersenyum girang kemudian ia segera membuka kantong belanja yang berserakan di atas sofa yang lain. "Wah cantiknya!" Mireya menatap dress yang begitu cocok dengan ukurannya. Memang El begitu hapal dengan ukuran dan selera adiknya. "Tuan, ini ada undangan makan malam dari rekan bisnis kita. Pak William berulang tahun," Ziyyan menyerahkan secarcik undangan mewah pada Elzaino. Elzaino menilik dan membaca undangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Persiapan Pesta

Arga dinyatakan bisa dibawa bepergian oleh dokter spesialis anak karena acara itu hanya makan malam saja. Tak ada musik kencang di sana. Bermodal itu, Elzaino memutuskan untuk datang membawa Arga. Elzaino sendiri memberitahukan tema ulang tahun rekan bisnisnya. Sebenarnya Elzaino melalui Ziyan sudah membelikan Alana sebuah dress pesta. Hanya saja Alana tidak memakainya karena gaun itu tidak friendly dipakai busui seperti dirinya. Jadi, Alana terpaksa tidak menggunakan gaun pemberian dari majikannya. Sepertinya Ziyan sendiri tidak terlalu peka dengan dress yang Alana butuhkan. Alana membuka lemari miliknya, ia menghela nafas karena tak ada gaun yang sesuai dengan tema pesta. Pesta yang diusung William, partner bisnis El adalah gaun berwarna Baby Pink sebagai dress codenya. Alana bingung, haruskah ia membeli gaun dengan uang gajinya? Alana pun tak kuasa menyampaikan keluhannya terkait dress yang Elzaino berikan. Akhirnya Alana membuka ponselnya, ia melihat M-Banking di menu ponsel i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Melihat Sebuah Ketulusan

Alana menaiki angkutan umum untuk kembali ke rumah. Tak ia pikirkan ucapan Viona yang lumayan menyentil hatinya tadi. Walaupun Alana harus membawa kekecewaan karena tak berhasil mendapatkan gaun untuk nanti malam. Alana teringat lagi akan Viona, Alana heran, apa salahnya pada teman SMA nya itu? Alana mencoba menfokuskan pikirannya dan melupakan Viona. Ia segera turun dari angkutan umum setelah perumahan El terlihat. Wanita itu berjalan sedikit untuk sampai di rumah majikannya. Setelah sampai, Alana segera berbicara pada security yang berjaga. Alana memasuki istana mewah milik El setelah diizinkan masuk oleh tim keamanan. "Kemana aja sih tadi kamu? Lama banget! Lihat nih Arga dari tadi rewel! Sampai bingung saya nenanginnya," Sewot Meri yang melihat Alana baru saja berganti baju dan membersihkan diri. "Maaf, Nyonya!" Hanya itulah kata yang Alana ucapkan. Ia tak ingin memperpanjang masalah dengan ibunda El yang terkenal galak itu. "Maaf, ya anak ganteng! Ibu ninggalin kamu terlalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Sebuah Kejadian

Elzaino yang telah menyelesaikan meeting segera pulang ke rumahnya. Ziyan sendiri yang menjemput majikannya itu. Sesekali El menatap arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia tak mau sampai terlambat datang ke acara besar Tuan William. Elzaino memang tak suka menunggu dan tak suka membuat orang lain menunggu."Apa gaun yang aku belikan sudah kau berikan pada Alana?" Tanya El, ia melirik Ziyyan yang ada di depannya. Asistennya itu sedang fokus mengemudi. "Sudah, sepertinya anda terlihat perhatian Sekali! Jangan-jangan!" Goda Ziyyan, sesekali ia melirik spion di atasnya untuk melihat ekspresi sang tuan. "Jangan-jangan apa?" Elzaino menendang kursi Ziyyan dari belakang, membuat sekretarisnya itu terkekeh. "Jangan-jangan anda berpikir akan menjadikan Alana ibu sambung Arga selamanya!" Ziyyan cengengesan meneruskan godaannya. "Aku tidak berpikir ke arah sana. Aku hanya sedang berusaha kuat untuk membesarkan Arga dengan baik," Elzaino tiba-tiba saja berubah melow. Ia me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Memutuskan Pulang

"Kamu gak apa-apa kan, Alana?" Tanya El lembut. Spontan Alana menatap manik mata cokelat itu. Kini mereka menjadi perhatian semua orang di sana. "Tidak apa-apa," Alana memaksakan senyumnya. Viona membulatkan matanya saat melihat El membantu Alana. Ada hubungan apa antara El dan Alana? Tiba-tiba saja wajah Viona pucat pasi, mengingat butik yang ia tempati adalah bangunan yang ia sewa milik Elzaino. "Nona, jika anda berjalan lihat-lihat jalan! Jangan jalan pakai mata kaki," ketus El, ia sangat tahu Viona adalah owner butik ternama yang menyewa gedung miliknya. "Tidak apa-apa, tuan. Viona ini tidak sengaja. Iya kan, Viona?" Alana tersenyum penuh maksud, seolah tahu jika Viona melakukannya secara sengaja. "Apa katanya? Tuan?" Batin Viona saat melihat kedekatan El dan Alana. "I.iya aku tak sengaja, maaf Alana," Viona meremas gaun miliknya.Tba-tiba saja owner butik itu menjadi gugup. Namun ia merasakan kebencian yang luar biasa saat melihat senyuman Alana yang seolah mengejeknya. Ama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Maksud Kedatangan

Alana sedang menggendong Arga di halaman belakang ketika Bi Narti memanggilnya. Asisten rumah tangga senior itu terlihat memperlihatkan mimik wajah yang serius. "Alana, ada tamu buat kamu!" Ucap Bi Narti masih dengan raut wajahnya yang serius. "Siapa, Bi?" Dahi Alana mengernyit. Baru pertama kali ada yang mencarinya kala ia tengah bekerja. "Ibu dan bapak mertua kamu," ucap Bi Narti setengah berbisik. Bi Narti memang mengetahui kedua mertua Alana karena Heri cukup lama bekerja di rumah Elzaino sebagai tukang kebun. Otomatis ia juga tahu orang tua Heri karena mereka kerap datang dengan alasan mempunyai urusan dengan Heri. "Mau apa mereka ya, Bi?" Tanya Alana heran. Pasalnya sejak bayinya meninggal dunia, tak ada satu pun keluarga Heri yang datang untuk sekedar berbela sungkawa. "Mungkin mereka baru tahu anakmu sudah meninggal, Alana," Bi Narti menyatakan asumsinya walaupun dirinya sebenarnya juga tak yakin. "Gimana ya, Bi?" Alana terlihat bimbang. "Den Arga kan sudah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Perjanjian Membawa Alana

Mata Heri memicing saat kilau lampu mengenai retina matanya. Ia kini sedang duduk terikat di sebuah ruangan yang pengap. Kepalanya terasa pusing, wajahnya sudah babak belur, dan tubuhnya sakit di beberapa titik. Heri baru ingat jika tadi ia pingsan setelah di pukuli oleh bandar judi dan beberapa preman yang merupakan kaki tangan orang yang sering ia hutangi itu. Heri pikir akan dilepaskan oleh bandar judi kala ia pingsan tadi. Akan tetapi, ternyata pikirannya salah. Ia malah dibawa ke sebuah gudang dan disekap. "Sakit sekali!" Ringis Heri ketika ia mencoba menggerakan tangannya. "Sudah bangun dia?" Suara seseorang yang begitu ia kenal terdengar dari luar. "Sudah, Bos," jawab suara seorang pria yang sepertinya tengah menjaga ruangan Heri. Pintu terbuka. Yang Heri lihat adalah Arman, si bandar judi berjalan ke arahnya dengan memakai topi koboi kesukaannya. Pria yang sudah beristri dan beranak itu tersenyum sinis melihat keadaan Heri yang sudah babak belur. Kemudian ia terduduk d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Ponsel Yang Retak

Amanda baru saja membuka ponsel miliknya. Rasanya begitu sepi saat semua keluarganya berhenti menghubungi dirinya. Surat persidangan dari pengadilan di Indonesia pun sudah memanggilnya untuk mengikuti mediasi, namun Amanda menolak. Ia menyerahkan semua perceraiannya kepada sang pengacara yang sudah ia tunjuk. Amanda memang sudah bulat untuk bercerai dari Elzaino. Pria itu pun sama, bahkan El mendahului Amanda untuk mendaftarkan gugatan cerai ke pengadilan agama. Amanda tak menyangka jika El akan mengabulkan gugatannya. Ada rasa kecewa dalam hatinya, namun buru buru ia tepis. Amanda tak boleh goyah, ia sudah hidup bersama Dareen. Pria yang sangat dicintainya dari dulu. "Aku sudah sangat sejauh ini bertindak, aku tak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku. Aku tak akan pernah kehilangan Dareen lagi," batin Amanda penuh tekad. Bell apartemen berbunyi. Amanda segera membuka pintu saat melihat wajah Dareen di monitor pintu. Hatinya berbunga sekali saat melihat pria yang ia ci
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Arga Demam

Hati Elzaino masih terganggu dengan foto yang dikirimkan oleh Dareen. Walau dipaksakan untuk fokus, tetap saja pikiran El terasa berkecamuk hingga ia memutuskan untuk meliburkan diri di rumah. Elzaino ingin mendinginkan dan menenangkan pikirannya. ia tidak bisa memaksakan diri untuk bekerja.Malam hari, tubuh Arga mendadak demam dan menggigil. Alana mengambil termometer untuk mengecek suhu tubuh Arga. Seketika mata Alana terbelalak saat melihat suhu yang hampir tiga puluh sembilan derajat. "Sayang, kamu kenapa? Tadi kamu gak apa-apa," Alana tampak sangat khawatir. Ia membuka semua baju yang melekat di tubuh Arga, dan segera menggantinya dengan baju yang memiliki bahan yang tipis. Arga tampak tak rewel, mata bayi itu terpejam. Arga tertidur begitu lelap. Namun suhu tubuhnya terus naik, membuat Alana panik dan khawatir. El yang mendengar keresahan Alana saat melewati kamar putranya pun masuk ke dalam kamar itu. Ia terkejut saat melihat Alana yang tampak sibuk membawa baskom yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status