Share

Sebuah Kejadian

Penulis: Zinnia Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 10:07:48

Elzaino yang telah menyelesaikan meeting segera pulang ke rumahnya. Ziyan sendiri yang menjemput majikannya itu. Sesekali El menatap arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia tak mau sampai terlambat datang ke acara besar Tuan William. Elzaino memang tak suka menunggu dan tak suka membuat orang lain menunggu.

"Apa gaun yang aku belikan sudah kau berikan pada Alana?" Tanya El, ia melirik Ziyyan yang ada di depannya. Asistennya itu sedang fokus mengemudi.

"Sudah, sepertinya anda terlihat perhatian Sekali! Jangan-jangan!" Goda Ziyyan, sesekali ia melirik spion di atasnya untuk melihat ekspresi sang tuan.

"Jangan-jangan apa?" Elzaino menendang kursi Ziyyan dari belakang, membuat sekretarisnya itu terkekeh.

"Jangan-jangan anda berpikir akan menjadikan Alana ibu sambung Arga selamanya!" Ziyyan cengengesan meneruskan godaannya.

"Aku tidak berpikir ke arah sana. Aku hanya sedang berusaha kuat untuk membesarkan Arga dengan baik," Elzaino tiba-tiba saja berubah melow. Ia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Memutuskan Pulang

    "Kamu gak apa-apa kan, Alana?" Tanya El lembut. Spontan Alana menatap manik mata cokelat itu. Kini mereka menjadi perhatian semua orang di sana. "Tidak apa-apa," Alana memaksakan senyumnya. Viona membulatkan matanya saat melihat El membantu Alana. Ada hubungan apa antara El dan Alana? Tiba-tiba saja wajah Viona pucat pasi, mengingat butik yang ia tempati adalah bangunan yang ia sewa milik Elzaino. "Nona, jika anda berjalan lihat-lihat jalan! Jangan jalan pakai mata kaki," ketus El, ia sangat tahu Viona adalah owner butik ternama yang menyewa gedung miliknya. "Tidak apa-apa, tuan. Viona ini tidak sengaja. Iya kan, Viona?" Alana tersenyum penuh maksud, seolah tahu jika Viona melakukannya secara sengaja. "Apa katanya? Tuan?" Batin Viona saat melihat kedekatan El dan Alana. "I.iya aku tak sengaja, maaf Alana," Viona meremas gaun miliknya.Tba-tiba saja owner butik itu menjadi gugup. Namun ia merasakan kebencian yang luar biasa saat melihat senyuman Alana yang seolah mengejeknya. Ama

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Maksud Kedatangan

    Alana sedang menggendong Arga di halaman belakang ketika Bi Narti memanggilnya. Asisten rumah tangga senior itu terlihat memperlihatkan mimik wajah yang serius. "Alana, ada tamu buat kamu!" Ucap Bi Narti masih dengan raut wajahnya yang serius. "Siapa, Bi?" Dahi Alana mengernyit. Baru pertama kali ada yang mencarinya kala ia tengah bekerja. "Ibu dan bapak mertua kamu," ucap Bi Narti setengah berbisik. Bi Narti memang mengetahui kedua mertua Alana karena Heri cukup lama bekerja di rumah Elzaino sebagai tukang kebun. Otomatis ia juga tahu orang tua Heri karena mereka kerap datang dengan alasan mempunyai urusan dengan Heri. "Mau apa mereka ya, Bi?" Tanya Alana heran. Pasalnya sejak bayinya meninggal dunia, tak ada satu pun keluarga Heri yang datang untuk sekedar berbela sungkawa. "Mungkin mereka baru tahu anakmu sudah meninggal, Alana," Bi Narti menyatakan asumsinya walaupun dirinya sebenarnya juga tak yakin. "Gimana ya, Bi?" Alana terlihat bimbang. "Den Arga kan sudah t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Perjanjian Membawa Alana

    Mata Heri memicing saat kilau lampu mengenai retina matanya. Ia kini sedang duduk terikat di sebuah ruangan yang pengap. Kepalanya terasa pusing, wajahnya sudah babak belur, dan tubuhnya sakit di beberapa titik. Heri baru ingat jika tadi ia pingsan setelah di pukuli oleh bandar judi dan beberapa preman yang merupakan kaki tangan orang yang sering ia hutangi itu. Heri pikir akan dilepaskan oleh bandar judi kala ia pingsan tadi. Akan tetapi, ternyata pikirannya salah. Ia malah dibawa ke sebuah gudang dan disekap. "Sakit sekali!" Ringis Heri ketika ia mencoba menggerakan tangannya. "Sudah bangun dia?" Suara seseorang yang begitu ia kenal terdengar dari luar. "Sudah, Bos," jawab suara seorang pria yang sepertinya tengah menjaga ruangan Heri. Pintu terbuka. Yang Heri lihat adalah Arman, si bandar judi berjalan ke arahnya dengan memakai topi koboi kesukaannya. Pria yang sudah beristri dan beranak itu tersenyum sinis melihat keadaan Heri yang sudah babak belur. Kemudian ia terduduk d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Ponsel Yang Retak

    Amanda baru saja membuka ponsel miliknya. Rasanya begitu sepi saat semua keluarganya berhenti menghubungi dirinya. Surat persidangan dari pengadilan di Indonesia pun sudah memanggilnya untuk mengikuti mediasi, namun Amanda menolak. Ia menyerahkan semua perceraiannya kepada sang pengacara yang sudah ia tunjuk. Amanda memang sudah bulat untuk bercerai dari Elzaino. Pria itu pun sama, bahkan El mendahului Amanda untuk mendaftarkan gugatan cerai ke pengadilan agama. Amanda tak menyangka jika El akan mengabulkan gugatannya. Ada rasa kecewa dalam hatinya, namun buru buru ia tepis. Amanda tak boleh goyah, ia sudah hidup bersama Dareen. Pria yang sangat dicintainya dari dulu. "Aku sudah sangat sejauh ini bertindak, aku tak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku. Aku tak akan pernah kehilangan Dareen lagi," batin Amanda penuh tekad. Bell apartemen berbunyi. Amanda segera membuka pintu saat melihat wajah Dareen di monitor pintu. Hatinya berbunga sekali saat melihat pria yang ia ci

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Arga Demam

    Hati Elzaino masih terganggu dengan foto yang dikirimkan oleh Dareen. Walau dipaksakan untuk fokus, tetap saja pikiran El terasa berkecamuk hingga ia memutuskan untuk meliburkan diri di rumah. Elzaino ingin mendinginkan dan menenangkan pikirannya. ia tidak bisa memaksakan diri untuk bekerja.Malam hari, tubuh Arga mendadak demam dan menggigil. Alana mengambil termometer untuk mengecek suhu tubuh Arga. Seketika mata Alana terbelalak saat melihat suhu yang hampir tiga puluh sembilan derajat. "Sayang, kamu kenapa? Tadi kamu gak apa-apa," Alana tampak sangat khawatir. Ia membuka semua baju yang melekat di tubuh Arga, dan segera menggantinya dengan baju yang memiliki bahan yang tipis. Arga tampak tak rewel, mata bayi itu terpejam. Arga tertidur begitu lelap. Namun suhu tubuhnya terus naik, membuat Alana panik dan khawatir. El yang mendengar keresahan Alana saat melewati kamar putranya pun masuk ke dalam kamar itu. Ia terkejut saat melihat Alana yang tampak sibuk membawa baskom yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Mencari Alasan

    Heri yang sudah sangat lelah memutuskan untuk pulang ke kediaman orang tuanya. Ia juga bingung harus pulang ke mana lagi selain ke rumah kedua orang tuanya. Dendam Heri semakin kesumat ketika ia mengetahui jika rumah Alana sudah terjual. Heri bertekad harus mengambil uang itu dari Alana karena ia merasa berhak atas uang itu. "Selama ini aku yang mencari nafkah. Rumah itu harusnya menjadi milikku," gumam Heri kala ia sampai di kediaman orang tuanya. "Kenapa kamu, Ri?" Pekik Darmi, sang ibu yang melihat wajah putranya babak belur. "Namanya laki, Bu," jawab Heri sembari melepaskan sepatunya dan berjalan masuk ke dalam rumah orang tuanya. Pria yang gemar bermain judi itu langsung merebahkan tubuhnya di sofa. "Siapa yang mukulin kamu, Hah?" Tanya Darmi yang kini sudah membawa baskom kecil beserta dengan handuk kecil yang ia bawa untuk mengompres luka sang putra. Darmi menyimpan alat-alat untuk mengompres itu dan kemudian berjalan kembali ke arah nakas. Ia mengambil obat merah di san

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Tingkah Elzaino Yang Aneh

    Elzaino belum bisa memejamkam matanya. Pria itu mencari posisi yang nyaman agar ia bisa segera tertidur. El memandang langit-langit kamar, pikirannya melayang memikirkan pernikahannya dengan Amanda yang akan segera berakhir. Perasaannya kepada Amanda sudah ia buang jauh-jauh. Tak ada lagi alasan untuknya mengharapkan Amanda kembali. Bahkan El sudah tidak mempermasalahkan Arga yang tak mengenal sosok ibunya. Semoga saja ia dapat memberikan pengertian yang baik kepada putranya jika Arga sudah mengerti kelak. Elzaino yang tak bisa tidur itu segera bangkit dari tidurannya. Ia ingin melihat Arga di kamarnya. El berjalan mengendap-endap menuju kamar Arga dan Alana, tak ingin membangunkan orang rumah karena waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Elzaino menatap isi rumah yang gelap gulita. Dengan pelan tapi pasti ia sudah sampai di depan kamar Alana dan Arga. Elzaino membuka pintu kamar Arga dan Alana dengan pelan. Ia melihat Alana tengah menggendong Arga dengan penuh kasih sayang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Sebuah Ide

    Dareen membanting majalah forbes yang ada di tangannya. Majalah itu memperlihatkan jika Elzaino masih masuk ke dalam salah satu orang terkaya dan berpengaruh di negara berkode +62 itu. Dareen menjambak rambutnya frustasi. Ia bingung karena dirinya merasa sudah menghancurkan setengah hidup pria itu. Ia sudah mengambil Amanda kembali dan membuat Elzaino menjadi ayah sekaligus ibu bagi putranya. Dareen berpikir perusahaan Elzaino akan terguncang hebat. Namun faktanya perusahaan Elzaino masih tetap berdiri dan berjaya hingga kini. Foto panas yang ia kirimkan pada Elzaino pun hanya dilihat oleh pria itu. Tak ada balasan atau panggilan sama sekali. Padahal Dareen sudah berharap Elzaino murka dan segera memberikan perhitungan padanya. Dengan begitu, fokus ayah dari Arga itu akan terpecah dari perusahaan. "Si*alan!!" Dareen membanting vas bunga yang ada di ruangan kerjanya hingga pecahan vas bunga itu tercecer di lantai. Asisten pribadinya yang bernama Erlan segera masuk ketika mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Perencanaan Peresmian

    Amanda dan Dareen sedang makan malam di balkon. Mereka terlihat begitu mesra. Namun, tidak dengan hati Dareen. Hatinya merasa kosong meskipun ada Amanda di sisinya. Dareen sangat mengerti dengan dirinya sendiri, rasa cinta untuk Amanda sudah pupus tak tersisa. Dareen ingin segera melancarkan aksi balas dendamnya, ia tak ingin terlalu lama hidup bersama Amanda. Setelah misi balas dendamnya berakhir, Dareen akan kembali ke Amerika untuk mengurus induk perusahaan. Ia akan pergi jauh meninggalkan Amanda. Ia tak ingin wanita itu mencarinya nanti. "Sayang, beberapa hari lagi peresmian anak perusahaanku. Tolong, kamu urus semua dekorasi untuk acaranya!" Dareen tersenyum, mereka baru saja selesai dengan makan malam mereka. "Tentu saja, sayang! Aku akan mengurus semuanya. Aku harap acara perusahaanmu itu berjalan dengan sangat sukses," timpal Amanda, ia mengambil air di gelas kaca dan meminumnya. "Acara pestanya di Aula perusahaan, banyak para pengusaha yang akan aku undang. Nanti, aku ak

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Sadar Diri

    Alana membersihkan luka di punggung Elzaino dengan berhati-hati. Sesekali ayah dari Arga itu terdengar memekik kesakitan. Ziyyan yang melewati kamar Arga segera masuk begitu mendengar suara pekikan tuannya. Ia awalnya cukup terkejut melihat Elzaino tengah berdua dengan Alana tanpa Arga di dalamnya. Akan tetapi, akalnya segera mencerna bahwa Elzaino sedang tertimpa masalah. Pasalnya El bukanlah pria yang suka berduaan dengan lawan jenis terkecuali dengan Amanda. Dengan relasi bisnisnya sekali pun Elzaino selalu menjaga jarak. "Apa yang terjadi denganmu, Tuan?" Ziyyan masuk dan memperhatikan luka di tubuh Elzaino. "Hanya luka kecil saja, Ziyyan," jawab Elzaino sembari menoleh ke arah orang kepercayaan sekaligus sepupunya itu. "Maaf Tuan saya lancang," Alana tak enak hati saat tatapan Ziyyan menyelidik padanya. "Nanti aku ceritakan," ucap Elzaino agar Ziyyan tak bertanya apapun pada Alana. Ziyan segera menelfon dokter keluarga El. Dokter itu akan datang dengan cepat, tak mungkin luk

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Berusaha Mengobati

    Elzaino tak mengejar anak buah Arman yang pontang panting menyelamatkan diri. Baginya tak penting, CEO tampan itu segera berlari ke arah dalam basecamp, yang ia pikirkan adalah keselamatan Alana. Di sana terlihat pria berompi yang sedang berjaga di kursi yang diduduki Alana. Saat El akan mengambil ancang-ancang menyerang, pria berompi itu segera menjauh dan berlari lewat pintu belakang. Ia melihat lewat jendela, bagaimana El menumbangkan bosnya Arman, dan rekan-rekannya. "Alana!" Pekik El, pria tampan itu segera mendekati kursi yang diduduki Alana. Di sana tangan dan kaki Alana diikat. Elzaino membuka lakban hitam yang menutup bibir Alana, El membukanya dengan perlahan. Hatinya merasa tak terima melihat Alana di perlakukan sedemikian rupa. Ada rasa sakit yang tak bisa dijelaskan, entah apa. El pun tak tahu. "Alana, maafkan saya yang terlambat!" Ucap El penuh sesal, saat semua ikatan di tubuh Alana terlepas. Tubuh Alana bergetar, ia masih sangat ketakutan dengan kejadian bar

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Keputusan Handoko

    Amanda mengobati wajah Dareen yang lebam karena pukulan dari Handoko, ayahnya. Sesekali Dareen terlihat meringis saat Amanda menempelkan handuk kecil yang telah dibasahi air hangat pada wajahnya."Tahan ya, setelah ini aku akan meneteskan obat merah," ucap Amanda seraya mengambil obat merah yang ada di atas meja dan meneteskannya sedikit di sudut bibir Dareen."Aw, sakit sekali!" Rintih Dareen yang merasakan perih dan sakit sekaligus di area luka yang diteteskan obat merah oleh Amanda."Tuan, apa perlu saya suruh dokter keluarga untuk datang memeriksamu?" Tanya Erlan, asisten kepercayaan Dareen."Tidak perlu, Erlan. Ini hanya luka kecil," tolak Dareen. Erlan mengangguk, kemudian ia meninggalkan kembali tuannya itu berdua dengan Amanda di ruang tengah."Maafkan Papaku ya?" Amanda berkata dengan sendu."Tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf karena aku mengambilmu dari keluargamu," timpal Dareen dengan wajah yang dibuat sedih.Sejujurnya hatinya sudah sangat muak dengan Amanda. Rasa il

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Perkelahian

    Elzaino yang mempunyai firasat tidak baik segera pergi ke garasi miliknya. Ia mengeluarkan sebuah motor yang biasa ia pakai untuk pergi ke gunung. El memilih memakai motor agar ia lebih cepat mengejar motor Heri yang membawa Alana. "Semoga feelingku salah. Semoga pria itu tak berbuat macam-macam terhadap Alana," harap El dalam hatinya."Tuan, ada apa?" Tanya pengawal Elzaino yang selalu siap siaga ada di sekitar Elzaino."Tidak apa. Hanya masalah kecil," jawab Elzaino sembari memakai jaket miliknya."Kami siap mendampingi Tuan," salah seorang bodyguard berambut panjang berjalan menghampiri Elzaino."Tidak usah. Hanya gangguan lalat kecil saja," jawab Elzaino kemudian."Tolong kabari kami jika terjadi sesuatu, Tuan," ucap bodyguard berwajah sangar itu. "Iya," Elzaino memakai helm miliknya, kemudian mulai melajukan motornya. Ia kemudian melihat taksi online yang ditumpangi oleh Heri dan Alana. Elzaino mengambil jarak yang lumayan jauh agar keberadaannya tidak dicurigai oleh Heri. "Ma

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Penjemputan

    Handoko baru saja pulang dari kantornya. Pria itu tak lantas pulang ke rumahnya. Ia langsung menyuruh supir pribadinya tancap gas ke kediaman Dareen yang baru. Tentu Handoko tahu di mana Dareen dan Amanda tinggal karena ia sudah memerintahkan orang-orang suruhannya untuk mencari tahu di mana keberadaan putrinya. Tak lupa juga mobil yang dikendarai Handoko dikawal oleh beberapa mobil yang berisi bodyguarnya. Walau hatinya sangat kecewa, akan tetapi Handoko tetaplah seorang ayah. Ia tak bisa diam saja melihat kehancuran yang akan hinggap dalam hidup putrinya. Handoko menatap jalanan dari kaca mobil yang ia tumpangi. Ingatannya kembali ke masa lalu di mana Amanda menikah dengan Elzaino. Handoko tak menyangka jika sang putri malah mengkhianati orang yang sudah menyelamatkan harga dirinya saat itu. "Amanda, ada apa denganmu? Apa yang salah dengan didikan Papa?" Handoko membenarkan letak kaca mata yang bertengger di matanya. Handoko adalah pria yang begitu setia. Ia benci pada sebuah

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Terjebak

    Heri membawa Alana ke arah basecamp Arman dengan menaiki taksi onine yang ia pesan Kebetulan di sana Arman dan anak buahnya sudah menunggu. Heri berbohong pada Alana tentang makam keluarganya yang terletak di desa sebelah. Wanita itu percaya saja mengingat jika memang keluarga Darmi memiliki kerabat di desa yang bersebelahan dengan desa mertuanya itu.Awalnya Alana sedikit ragu, namun ia tepis pikiran buruk itu demi buah hatinya. Baginya ia harus menyaksikan sendiri jasad anaknya dikebumikan untuk yang kedua kali. "Cepat, Mas! Keburu anakku dikebumikan lagi. Aku ingin melihatnya sekali lagi," Alana berbicara dengan suara parau, sejak dari tadi ia sudah resah memikirkan almarhum putrinya itu. "Sabar, Alana! Ibu juga tidak akan menguburkan putri kita tanpa kehadiran kamu," Heri tersenyum simpul, matanya masih fokus pada jalanan. Ia sudah tak sabar mendapatkan uang yang banyak dari Arman karena sudah berhasil membawa Alana. "Katanya tadi kita harus cepat sebelum ibu mengebumikan an

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Masuk Perangkap

    Hati Alana seakan dir3mas oleh sesuatu yang tak kasat mata saat melihat pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya sedang duduk di sofa. Mata Alana mengembun, hatinya sangat sakit jika mengingat perlakuan Heri padanya selama mereka menjalin rumah tangga. Heri menatap Alana yang berjalan ke arahnya. Pria itu tersenyum, berpura-pura baik agar nanti Alana mau ikut bersamanya. "Alana?" Heri berdiri dari duduknya. Ini adalah pertemuan pertama Alana dengan Heri setelah insiden kekerasan yang menyebabkan Alana harus kehilangan darah dagingnya. Setelah itu Heri melarikan diri dan Alana baru melihat wajah pria itu lagi sekarang. "Ada apa kamu ke mari? Belum puas kamu mengambil sesuatu yang sangat berharga dariku, Mas?" Alana bercucuran air mata. Tatapannya penuh benci pada pria yang tak pernah mengayomi dirinya itu selama menjalin biduk rumah tangga. "Aku minta maaf untuk anak kita, Alana. Aku tidak menyangka akan seperti itu kejadiannya," Heri menundukan wajahnya, berpura-p

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Kepulangan Amanda

    Dareen dan Amanda baru saja sampai di bandara internasional, Tangerang. Mereka tampak sangat mesra seperti sepasang pengantin baru. Mereka tak segan memperlihatkan kemesraan mereka di khalayak ramai. Outfit mereka sebagai jutawan pun sangat mencolok. Beberapa orang di bandara memerhatikan mereka yang bak couple artis Hollywood. Koper keduanya di bawa oleh beberapa ajudan Dareen. Dareen tak membiarkan Amanda membawa satu tas pun, pria itu begitu meratukan Amanda. Ia ingin Amanda semakin betah di dekatnya. Dareen membukakan pintu mobil untuk Amanda. Tentulah hati Amanda semakin meleleh dengan sikap manis Dareen. Sang asisten segera melajukan mobil sang majikan ke arah perumahan elite yang ada di pusat kota. Dareen memang membeli rumah mewah itu khusus untuk dirinya dan Amanda. "Honey, apa kamu suka rumahnya?" Tanya Dareen saat mereka sampai di rumah mewah yang bergerbang tinggi menjulang itu. Dareen memeluk Amanda, ia pun menciumi Amanda agar Amanda semakin bertekuk lutut pad

DMCA.com Protection Status