Home / Romansa / Gairah Terlarang Kakak Ipar / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gairah Terlarang Kakak Ipar: Chapter 31 - Chapter 40

65 Chapters

Your Hubby Didn't Tell You?

Liora tidak naik kendaraan.Apotek terdekat bisa ditempuh dengan jalan kaki.Hari juga belum terlalu malam. Dia berjalan cepat dengan memegang erat mantelnya.Meskipun bulan Desember musim dingin sudah mendominasi di California, tapi Liora masih bersyukur kali ini saljut turun lebih jarang.Dan malam ini, meskipun angin dingin, tapi salju tidak turun.Liora mengeratkan mantelnya dan mempercepat langkah kakinya.Apotek sudah berada sepuluh meter lagi di depannya tapi seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya.“Hah!” Liora terkejut dan menoleh.Tampak Celine menatapnya heran.“Hei, Lio ... aku hanya ingin menyapa saja. Aku melihatmu dari sana. Kau sendirian saja?”“Ah? Iy- iya. Aku sendirian.”“Oh, ke mana suamimu?” tanya Celine lagi dengan wajahnya yang tetap tersenyum. Wanita itu pun sendirian dengan mantel panjang.“Err, dia sedang ... sakit.”
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Take Me To Your Bed

Terdengar suara Clint di ujung sana bicara pada Zidane.“Aku ke depan sebentar. Adikku menelpon.”Tidak terdengar jawaban dari Zidane dan tak beberapa lama, Clint menyahut lagi, “Ada apa?”Liora menanyakan semua yang ingin diketahuinya pada Clint, terutama mengenai penyakit Zidane.Sayangnya, pria itu begitu patuh pada Zidane.“Maaf, aku tidak bisa memberitahumu itu. Itu tidak etis bagiku. Lebih baik Anda tanyakan sendiri pada dia.”Emosi Liora sedikit meningkat karena jawaban Clint ini.“Kenapa kalian ini seperti takut sekali memberitahukan penyakit Zidane padaku? Aku istrinya!” Liora nyaris berteriak.“Justru itu. Kalau dia ingin kau mengetahuinya dia sudah memberitahumu dari dulu. Tapi dia tidak melakukannya. Berarti dia tidak ingin kau tahu.”Liora kembali terperangah hingga dia terdiam cukup lama.Di saat itu, Clint kembali berkata, “Dia bahkan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

I'm Yours

Zach rasanya sulit mempercayai kata-kata Liora. Benarkah Liora memberikan dirinya kali ini? Liora tidak sedang mempermainkannya, bukan?Jangan sampai, saat sudah di tengah-tengah aktivitas mereka, Liora mendorong tubuhnya lagi.Memikirkan itu, jujur saja Zach takut kecewa.Tapi saat dia memandangi wajah cantik Liora, wanita itu membalas tatapannya dengan keyakinan pasti, meskipun kedua matanya terlihat sendu.Zach ingin bertanya, tapi hasrat mereka lebih mendominasi saat ini.Di kecupnya lembut bibir Liora sambil bertanya, “Kau yakin?”“Yakin sekali. Aku menginginkanmu, Zach,” ujar Liora setengah memohon seraya jari lentiknya merayap di dada Zach, di sela kancing kemeja yang terbuka.Liora mengusap di sana membuat gairah Zach semakin meninggi.Dia pun tak menunggu lebih lama lagi. Zach melepaskan mantel tebal Liora dan langsung meraih lutut Liora dan menggendongnya untuk dibawa ke kamar.Kemarahan
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Dinner Then Bath Together?

Liora tidak langsung menjawab. Dia diam dan masuk dalam pelukan Zach lebih lekat lagi.Tubuhnya menempel ke tubuh Zach dengan kondisi mereka yang masih menyatu, meskipun hasrat itu sudah surut.“Maumu bagaimana, Zach?” tanya Liora sembari menatap kedua mata Zach.“Kalau mauku, kau di sini setiap hari, tidak lagi kembali ke apartemen Zidane.”Seiring kata-kata Zach selesai, binar manja di mata Liora pun meredup. Zach melihatnya dan merasa jantungnya bagai jatuh ke dasar laut. Why, Liora? Apa yang kau pikirkan?Tapi Liora sudah mengalihkan tatapannya ke hidung mancung Zach. Dengan jarinya dia menelusur lalu menuju bibir. Dikecupnya lembut bibir itu sebelum dia menelusur lagi ke rahang Zach yang kini ada bekas sisa cukuran.Zach menangkap tangan Liora yang kini hendak turun menyusuri kulit lehernya. Saat itu, tatapan Liora terpaku pada punggung tangannya dan dia membelalak.“Kenapa ini?” tanyanya sambi
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Great Make Love On Jacuzzi

Aku sudah tak sabar menikmati hidangan penutupku,” bisik Zach dengan suara parau yang terdengar seksi dan girang, ketika dia tiba-tiba menggendong Liora ala bridal style.“Aaargh!” seru Liora dengan kebahagiaan meluap di dadanya. Dia terkejut dan memekik spontan.Langsung dia lingkarkan lengannya di leher Zach.“Permintaanmu terlalu menggoda, Love. Aku akan menikmati ini dengan sangat baik,” ucap Zach lagi seraya menurunkan Liora perlahan di samping kolam jacuzzi-nya.Saat itu, kolam sudah dalam keadaan menyala dan mengisi air.Zach mengecek suhu air dan ketika merasa sudah pas, dia hendak menggendong Liora lagi untuk diceburkannya ke kolam.Tapi Liora menghindar sambil tertawa. “Aku bisa sendiri. Kau jangan membuat bajuku basah.”“Tidak masalah, kau bisa memakai bajuku.”Liora menggeleng meski masih dengan tawa di wajahnya. “Tidak ... bajumu kebesaran.”S
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Zidane and His Heart

Kegelisahan kembali menguasai Liora. Dalam gelap kamar Zach, sesak itu menjalari hatinya yang lalu merambat dan menyusuri pembuluh darahnya dengan perlahan. Tangannya bergetar ketika dia menyadari apa yang harus dia lakukan. Liora mendekati pinggiran ranjang tempatnya tertidur tadi. Posisi Zach masih sama, tidur miring ke arahnya. Rasanya Liora ingin sekali mengelus rambut Zach yang tergerai di keningnya. Tapi jika dia melakukan itu, Liora takut Zach terbangun. Dia pun menahan diri dan berjongkok di sana masih sambil memandangi wajah Zach. “Maafkan aku, Zach. Percayalah, aku mencintaimu,” bisik Liora dari tempatnya, nyaris tak terdengar. Tak ada respon dari Zach. Liora tahu Zach sedang tertidur nyenyak. Menghapus butiran bening yang sudah menggenangi pelupuk matanya, Liora pun melepaskan cincin berlian pink yang diberikan Zach lalu meletakkannya di atas nakas, di samping lampu tidur. “Maafkan aku. Padahal kau mengajakku ke dokter kandungan,” bisiknya lagi dengan hati yang penu
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

This Is For Me, Not For You!

“Makan siang datang!”Seruan penuh semangat seorang suster rumah sakit terdengar ketika wanita itu memasuki kamar rawat Zidane.Wanita yang diperkirakan seumuran dengan Zidane itu tampak tersenyum lebar.Dia mengantarkan makanan dan meletakkannya di samping brankar Zidane.“Mau makan sekarang? Biar kubantu menaikkan tegakan ranjangnya,” katanya lagi dengan senyum lembut menawan.Berhubung Clint sedang mengurus administrasi rumah sakit, Zidane pun setuju dibantu Suter Tilly.Ketika Suster Tilly sedang menuntunnya agar bisa duduk tegak, Zidane merasakan sesuatu di mulutnya terasa sakit.Rintihan pun terdengar. “Kau tak apa-apa?” tanya Suster Tilly penuh perhatian sambil memandangi wajah Zidane dengan seksama.“Tidak apa,” sahut Zidane dengan suara yang terdengar tidak jelas pengucapannya.“Hmm. Apakah muncul bisul-bisul di mulutmu?” tanya Suster Tilly lagi.Zidane ingin mengangguk tapi dia begitu malu. Entah mengapa, baru kali ini dia malu mendapati kondisi dirinya diketahui sedemikian
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Tell Me, Tell Me, Tell Me Please ...

Liora terperangah dengan kemarahan Zidane dan betapa kuat Zidane mengusirnya.Sepanjang perjalanannya di bis, Liora sudah mereka-reka adegan seperti apa yang akan terjadi di sini.Dia sudah mewanti dirinya sendiri untuk tidak meluapkan kekesalan pada Zidane. Zidane sakit jadi dia haruslah lebih sabar lagi menghadapi Zidane.Liora sudah memilih kata-kata dengan cermat, menekankan pada penyesalannya dan keinginannya untuk merawat Zidane.Setidaknya begitulah Liora ingin membalas budi dan menebus ketidaksetiaannya terhadap Zidane. Tapi dia tak menyangka jika Zidane akan semarah ini dan akan menolaknya sekasar ini!Hatinya teriris pilu. Dia juga tak tahu harus berbuat apa.Rasanya tidak mungkin jika dia langsung pergi lagi padahal butuh perjuangan agar dirinya bisa tiba di tempat ini.“Tempat ini memang untukmu, Zid. Tapi aku istrimu. Setidaknya biarka
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Poisonous Flower

“Meski begitu, usia Pak Zidane masih bisa panjang, tergantung seberapa ketat dia menjaga kebugaran tubuhnya,” ucap Clint lagi melanjutkan agar Liora tidak langsung patah arang.Apalagi terlihat bibir Liora yang memucat ketika mendengar jika Zidane tak akan bisa sembuh.“Kalau begitu, apa penyakitnya, Clint? Beritahu aku!”Rasa penasaran Liora membludak tinggi tapi Clint di hadapannya tetap menggeleng.“Maaf, Pak Zidane yang harus menjelaskannya sendiri.”Dengan berakhirnya percakapan mereka, Liora tersadar itu berarti dia harus segera ke bandara, seperti janjinya pada Clint tadi.Liora pun berpamitan. “Aku akan pergi. Ehm, maksudku pulang ke rumah. Beritahukan Zidane, aku akan pulang. Dan mohon agar dia masih bersedia menemuiku setelah ini. Kembali ke rumah seperti dulu lagi. Tolong ...”Liora benar-benar terdengar memohon pada Clint. Pria itu pun akhirnya mengangguk.Liora pun berbalik untuk pergi. Dia menuju l
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

The Annoying

“Selamat siang! Bagaimana Pak Zidane hari ini?”Sapaan dokter menggema di ruang rawat Zidane dan Liora yang memutuskan untuk mencuri dengar pun berusaha agar berada di depan pintu sambil menahan daun pintu agar masih ada sedikit celah di terbuka untuk suara apapun terdengar keluar.Liora tak bisa mendengar ucapan balasan dari Zidane. Mungkin suara Zidane terlalu lemah dan pada akhirnya Liora hanya mendengarkan saja suara dokter.“Kita periksa dulu ya. Kalau hasil pemeriksaan darah ya memang ada beberapa penyakit lain yang mulai muncul.Bisul di mulut ini salah satu contohnya. Coba kita lihat dulu mulutnya, Pak Zidane. Mohon buka mulut Anda, Pak.”Liora merasakan perih di hatinya. Tak terbayangkan jika dia menjadi Zidane. Ada bisul di mulut? Pantasan tadi kata-kata Zidane seperti kesusahan. Berarti jika tidak ada bisul itu, suara Zidane mengusirnya tadi bisa lebih kuat lagi.Liora tak bisa membayangkannya.“Beruntung bisul ini hanya kecil-kecil. Kalau lebih besar, kasihan Anda. Kita ol
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status