Home / Romansa / Gairah Terlarang Kakak Ipar / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gairah Terlarang Kakak Ipar: Chapter 11 - Chapter 20

65 Chapters

The Sweet and Sour

Liora menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Celine.Selama dia bekerja, tidak pernah dia menginginkan suatu posisi hanya karena atasan yang tampan. Jadi Liora tidak mengerti dengan harapan Celine.Oh, mungkin Celine ingin mendapatkan pria tampan, mapan, dan berjabatan tinggi sebagai suaminya.Ya, kalau itu sih, tidak mengherankan jika Celine begitu berharap bisa menjadi sekretaris pribadi CEO yang baru. Gadis itu mungkin berharap bisa menjerat hati sang CEO tampan agar bisa menjadi suaminya.Liora tidak mau memikirkan itu lagi karena kehidupan pernikahannya sendiri pun begitu pelik.Saat ini dia hanya ingin fokus bekerja agar bisa melupakan Zach. Dia harus melupakan Zach karena Zidane telah banyak berkorban untuknya.Di saat itu pun, Celine seakan tahu apa yang Liora pikirkan sehingga dia menyeletuk, “Ya kau kan sudah sold out makanya sudah tidak perlu tebar pesona ke sana kemari. Berbeda denganku yang masih single ini, hehehe.”Liora hanya tersenyum saja kemudian dengan cepat terh
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Miss You Like Crazy

“Kenapa kau bisa di sini?” seru Liora lirih dengan mata membelalak.“Aku datang untuk menemuimu.”“Menemuiku?”“Iya.”“Untuk apa?” tanya Liora lagi saat alarm di benaknya mulai bekerja.Bukankah Zach yang memutuskan untuk pergi dari liburan sebelum liburan usai. Lalu untuk apa sekarang malah ingin mencarinya.“Ada yang ingin kubicarakan.” Zach berkata dengan pelan dengan maniknya melirik ke jari jemari Liora. Saat dia tak menemukan cincin yang dia berikan untuk Liora di salah satu jari itu, sedikit kekecewaan merayapi hatinya.“Ayo kita bicara,” katanya lagi penuh kelembutan seraya memegangi pergelangan tangan Liora hendak mengajaknya pergi dari sana.“Kit- kita mau ke mana?” tanya Liora bingung.“Ke apartemenku.”“Apartemenmu?” Liora semakin bingung. Bukankah Zach tinggal di Maccau? Ah, mungkin Zach datang ke sini dan menyewa apartemen untuk tinggal sementara.“Tidak jauh, Liora. Ayo ikut aku.”“Tap -tapi ...” Liora ragu-ragu namun Zach terus menarik tangannya untuk mengikuti arah l
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Leave It All To Me

Liora mengerjap kaget, tapi aroma harum mulut Zach yang dulu sempat begitu merasuk di dirinya kini tercium lagi.Aroma itu merasuki diri Liora dan menyentil kerinduan yang mengendap di dasar hatinya.Tanpa sadar, Liora membalas pagutan dan cecapan Zach. Saat lidah pria itu menyapa lidahnya, Liora membelit dengan penuh kerinduan.Desir jantungnya tak tertahankan.Darahnya bergejolak seakan ini adalah ciuman pertamanya dengan Zach.Hatinya pasrah seketika itu juga.Merasakan tidak ada penolakan dari Liora, Zach menuntun tubuh Liora menuju sofa tanpa melepas pagutan mereka.Direbahkannya Liora dengan perlahan, dengan tubuhnya di atas tubuh Liora.Deru napas mereka saling berlomba dan jari jemari Zach sukses membelai kulit pipi Liora, turun ke leher.Tangan Zach terus merayap turun pada baju kemeja Liora dan mulai melepaskan satu demi satu kancing yang mengatup di sana.Setelah semua kancing terlepas, Zach menyelinapk
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

How Can I Melt Your Heart?

“Ada sedikit. Tapi tidak apa-apa. Tidak penting juga.”Liora tidak lagi marah tentang itu. Kini justru kesedihan yang menguasai hatinya.Zach pun menyatukan keningnya dengan kening Liora.Andai mereka bisa bersatu seperti ini di kehidupan nyata ...“Maafkan aku. Aku sungguh frustrasi waktu itu. Dan aku menyesal sudah berlaku kasar padamu. Aku tak bisa melupakan perbuatanku di pantai. Juga di resort. Tidak seharusnya aku terbawa emosi juga nafsuku. Maafkan aku, Liora. Sungguh maafkan aku.”Zach mencium lembut bibir Liora lagi dan mendapat balasan yang sama lembutnya.Kali ini Zach tidak memperdalam ciumannya. Dia mengurai dan menatap kedua mata Liora lagi sembari merapikan rambut panjang Liora yang sedikit bergelombang dengan jari jemarinya.“Kau cantik sekali, Liora. Dan aku sudah jatuh cinta padamu. Tidak mungkin aku menyerah begitu saja. Tunggu aku, Liora. Aku akan mengubah takdir agar berpihak pada kita, Liora.”  
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

What A Surprise!

Liora mengambil ponselnya dan menelpon Zidane. Panggilan masuk tapi tidak diangkat.Dia mengulanginya lagi tapi masih tidak diangkat.Liora masih menunggu kepulangan Zidane sampai tengah malam sebelum akhirnya dia membuang makan malam yang dimasaknya karena sudah mencapai 6 jam lebih disajikan.Ketika akhirnya Liora terbangun esok paginya, ada pesan dari Zidane.[Maaf, Liora, aku lupa mengabari. Aku belum bisa pulang. Mungkin besok atau lusa baru aku pulang. Kau tidak apa-apa kan sendirian di rumah lebih lama lagi?]Liora menatap pesan itu. Entah apa yang harus dia rasakan. Sejujurnya Liora tidak merasakan apa-apa.Dia pun membalas. [Tidak apa-apa, Zidane. Jaga dirimu ya di sana. Semoga sukses pekerjaanmu.]Setelah semua utangnya dilunasi Zidane, apa lagi yang bisa Liora berikan pada Zidane kecuali doa agar pekerjaannya sukses. Dengan begitu apa yang telah dia keluarkan untuk Liora bisa terbayarkan.Liora menghela napasnya, lalu gegas bersiap untuk ke kantor.Selesai mandi, Liora memb
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

I Always Want You

“Sudah begini saja, Pak?”Eve, rekan Liora dalam sekretariat CEO mencatat semua detil yang berhubungan dengan kebiasaan Zach selaku CEO yang baru.Zach mendengarkan satu demi satu yang dibacakan Eve, lalu mengangguk.“Iya, itu saja. Oh ya, tolong panggilkan Bu Liora. Saya ingin melihat sejauh apa perkembangan perusahaan kita dengan pihak eksternal.”“Sekarang, Pak?” tanya Eve ragu-ragu. Pasalnya, Mr. Ben tidak pernah mengadakan pembahasan berat di jam mendekati jam pulang. Pria itu selalu pulang satu jam sebelum jam kerja karyawan lain selesai.Jadi, mereka semua sudah terbiasa pulang on time.Tapi berhubung sekarang Zach yang menjadi pimpinan baru mereka, sepertinya akan ada perubahan cukup besar dalam ritme kerja mereka. CEO muda dengan CEO tua tentu saja berbeda, bukan?“Iya sekarang. Masih ada waktu 15 menit sebelum jam pulang. Itu cukup untuk menambah gambaran saya tentang kondisi perusahaan ini. Tolong, ya, Eve.”“Baik, Pak.”Zach melihat Eve mengangguk lalu keluar. Dia tahu Eve
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

What Prayer Should I Pray For?

“Zach, bukankah kau sedang-”Kata-kata Liora tertelan seiring dengan lumatan Zach yang bertambah ganas.Pria itu mencium dan menjelajah isi rongga mulut Liora seakan kerinduan dan kekesalannya atas kata-kata Liora minggu lalu dibalaskannya saat ini.Seiring sapuan lidahnya di lidah Liora, juga di langit mulut Liora, Zach seolah ingin membersihkannya dari satu nama, yaitu Zidane. Juga membersihkan panggilan Liora untuk Zidane, yaitu ‘suamiku.’Rasanya sungguh menusuk telinga ketika dua kata itu terucap dari bibir Liora.Dan ketika teringat hal ini, Zach mulai menghisap kuat bibir itu.“Cu- kup, Zach!” Liora menghentikannya dengan menggigit bibir Zach sehingga pria itu mengaduh kesakitan dan pagutan mereka pun terputus.Napas Liora terengah dan dia langsung bangun dari pangkuan Zach.Liora merapikan baju dan roknya dengan gugup serta pandangan terarah pada pintu ruangan Zach.Beraninya Zach melakukan ini di kantor, bahkan di ruang CEO! Jika sampai ada yang datang dan melihat mereka tadi
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

I Know What's Wrong With Your Body

Aroma BLACK PEPPER TOFU CHICKEN sudah menyebar sampai ke kamarnya ketika Zach selesai mandi.Dengan memakai kaos rumahan yang santai Zach menuju dapur dan melihat Liora mengangkat sepiring masakannya ke meja.“Kau mau mandi dulu? Kalau mau kau bisa pakai bajuku. Kita makan setelah kau mandi.”Zach merasa bersalah setelah dia tadi pergi begitu saja tanpa mendengarkan keseluruhan kata-kata Liora. Rasa itu semakin kuat ketika dia melihat mata sayu Liora saat mengangkat menu ke meja makan.“Tidak perlu, Zach. Aku rasa aku akan pulang sekarang. Tugasku di sini sudah selesai.”Liora sembari membuka apron di tubuhnya dan melipatnya kembali untuk diletakkan di atas meja dapur.Saat itu, Zach terperangah. Setelah Liora menceritakan jika Zidane baru akan pulang besok, seharusnya tidak ada hal yang membuat Liora tidak bersedia makan bersamanya malam ini.“Kau tidak ikut makan?”“Tidak perlu, Zach. Aku makan di rumah saja,” kata Liora lagi seraya menghindari tatapan mata Zach.“Tapi aku ingin maka
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

This Is (Not) A Disaster

“Tung- tunggu dulu!” Zach tiba-tiba merasa gugup.Mendadak dia takut jika hasil analisa baru Peter malah akan membuat mentalnya jatuh. Bagaimana jika penyakitnya bukan sekadar asam lambung?Bagaimana jika ternyata dia menderita penyakit serius?Zach melirik Liora yang seakan ikut menunggu meskipun wanita itu tidak ikut mendengarkan.Zach pun memberi tanda telunjuk pada Liora agar dia bisa bicara dengan Peter di tempat lain.Liora memberinya senyum kaku pertanda dia setuju meski terpaksa.Akhirnya Zach bangkit dan menuju ruang sebelah. Di sana, dia bertanya pada Peter, “Oke, aku sudah siap. Beritahu aku apa penyakitku!”Di ujung sana, ada jeda dua detik sebelum tawa Peter pecah menggelegak.“Kau takut, huh?” ejeknya pada Zach.“Sudah, cepat katakan!”“Oh ... baiklah. Harap persiapkan hatimu karena ini penyakit amat langka. Bisa dikatakan 1: 1 juta.”Mendengar Peter berkata seperti itu, Zach semakin cemas. Penyakit langka? Sesak menjalari dadanya seketika itu juga.“Apakah bisa sembuh?”
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

I Want Both of You

Liora menutup wajahnya dan menangis tersedu-sedu.Di hadapannya Zach terdiam saat mendengar penuturan Liora. Lagi-lagi wanita yang paling dia cintai itu terlihat panik, cemas, dan sedih karena memikirkan nasib pernikahannya dengan Zidane.Apakah Liora benar-benar mencintai Zidane? Kenapa dia begitu takut pernikahannya dengan Zidane kandas?Rasanya sungguh tidak masuk akal. Andaikata Zidane bersikap seperti suami pada umumnya, Zach masih bisa memahami kenapa Liora hendak mempertahankan pernikahannya.Tapi ini? Zidane saja selalu meninggalkannya setiap weekend. Zidane tak pernah menyentuh Liora selayaknya suami menyentuh istri. Lalu, bagaimana bisa dia berpikiran positif terhadap Zidane?“Apanya yang disaster? Ini anak kita. Buah cinta kita. Kita tinggal mengakuinya di depan Zidane, biar dia menceraikanmu, lalu kita menikah. Masalah orang tuaku, itu mudah. Mereka tidak pernah memaksakan kehendak mereka padaku. Aku yakin aku bisa menjelaskan dengan baik pada mereka.”Zach mencoba memberi
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status