Home / Romansa / Gairah Terlarang Kakak Ipar / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Gairah Terlarang Kakak Ipar: Chapter 51 - Chapter 60

77 Chapters

Wrong Congratulations!

“Kau hanya apa?” tantang Zidane menatapnya garang.“Ak- aku hanya kaget, Zid. Aku- aku belum siap.” Gugup membuat Liora menjawab seperti itu dan malah membuat Zidane menatapnya dengan sepasang mata yang memicing sinis.“Kau belum siap?” ulangnya yang kemudian tertawa membahana lantang tapi terdengar begitu sinis, “Yang benar saja, Lio! Memangnya kau bersedia memberikan hakku padahal selama ini kau menjaga jarak dariku?”Liora lagi-lagi menggeleng. “Aku bukan menjaga jarak, Zid, aku hanya- aku hanya mengira kau yang tidak mau padaku,” kata Liora dengan tergagap.Detik berikutnya dia merutuki lidahnya kenapa bicara seperti itu. Meskipun itu benar adanya, tapi itu dulu, sebelum dia bertemu Zach kembali dan yang terpenting sebelum dia mengetahui tentang penyakit Zidane.Saat ini, dengan virus ‘itu’ di tubuh Zidane, Liora takkan mungkin bersedia memberikan hak Zidane apapun taruhannya. Dia takkan sanggup membiarkan bayinya tertular virus itu!Namun ucapannya itu sudah didengar Zidane dan pr
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Forgiveness Once Again

Kepulangan mereka kali ini dilalui dalam diam setelah sebelumnya Liora berkali-kali meminta maaf pada Zidane. Dia akhirnya mengakui ada hubungan gelap yang terjadi di belakang Zidane, tapi Liora tidak menyebutkan nama Zach sama sekali.“Maafkan aku, Zid, maafkan aku. Aku tidak bermaksud, tapi aku mabuk waktu itu, Zid. Aku tidak bermaksud mengkhianatimu, Zid.”Zidane tetap diam dan membuang pandangannya dari Liora membuat Liora semakin tertekan.Liora hanya bisa terisak dalam tangisnya mengetahui betapa dia telah mengecewakan dan menyakiti Zidane.Meski begitu, ada kelegaan dalam hatinya. Biar bagaimana pun kondisi kehamilannya ini tidak mungkin bisa disembunyikan selamanya. Ada saat di mana perutnya akan semakin membesar dan tak memungkinkan lagi untuk disembunyikan.Ketika tiba di apartemen, Zidane membuka pintu dan langsung masuk tanpa menunggu Liora lagi.Dia merendam tubuhnya di air hangat dan menghukum Liora dalam diamnya. Hatinya teramat sakit.Pantasan Liora tidak pernah merasa
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

You Won't See Me Break

Hal pertama yang dilakukan Zach ketika dia sudah di dalam apartemennya adalah melonggarkan simpul dasi di kerah bajunya.Rasanya dia seperti dicekik dasi ini, atau lebih tepatnya dicekik dengan teror dari Merlyn. Wanita itu ... astagaaaa!Selain mengirimnya pesan setiap hari dan meminta diajak makan malam bersama, Merlyn juga merengek diajak ke butik untuk membeli gaun dan perhiasan demi menghadiri acara yang dilangsungkan Kakek Hank.Zach risih dan nyaris membentaknya saat tadi Merlyn mendatanginya di kantor.“Aku tidak pergi ke acara itu! Kau pergi saja sendiri.”“Kau tidak pergi? Apa kau gila? Kakek Hank sudah mengirim ultimatum bahwa selain karena terjebak sendirian di gurun sahara atau sedang menghadapi beruang kelaparan yang menghadangmu di depan mata, maka tidak ada alasan yang bisa diterimanya untuk tidak hadir.”“Bagi kakekku, aku masih di Maccau. Aku sedang berada di benua yang lain. Aku memiliki alasan kuat.”“Apa? Kakek Hank tidak tahu kau sudah di sini?” Merlyn membelalak
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Unwanted Hello

“Apa? Kehamilanku? Ka- kau tidak bercanda, kan?”Liora sungguh terkejut. Bagaimana mungkin Zidane memiliki pemikiran seperti itu?“Aku tidak bercanda. Orang tuaku tidak mengetahui penyakitku. Jadi, anggap saja janinmu ini benihku, Lio. Kita bisa mengumumkannya seperti itu pada orang tuaku. Mereka pasti bahagia.”Liora menatap kedua mata Zidane. Rasanya tak percaya mendengar penerimaan Zidane yang begitu besar pada kondisinya.Sungguh tulus hati Zidane. Liora sampai tak bisa berkata-kata lagi.Entah dia harus senang, atau sedih. Di seharusnya senang, tentu saja, jika dia ingin pernikahan ini terus berlanjut.Tapi ... kondisi penyakit Zidane, haruskah dia menerimanya dengan lapang hati?Dia ingin bisa.Dia harus.Tapi hati kecilnya tak tentram.“Ak- aku rasa, jangan dulu, Zid. Beri aku waktu memikirkan efek ke depannya nanti.”Binar di mata Zidane meredup dan itu membuat Liora takut.“Err, mak- maksudku, aku- aku takut bagaimana jika nanti anak ini tidak ada kemiripan sama sekali dengan
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

I Should Be The One In Your Eyes

‘Sial! Kenapa aku tak ingat jika Zach pun sudah pasti akan datang ke acara ini!’Liora berkali-kali mengingat jalan pikirannya sendiri. Kenapa dia bisa melupakan fakta bahwa Zach pun sudah pasti akan diundang dan akan hadir ke acara Kakek Hank ini.Andai dia mengingatnya di hari-hari sebelumnya, Liora pasti akan memberikan 1001 alasan pada Zidane untuk tidak hadir.Sekarang semua telah terjadi. Dia tak bisa berlari lagi dari tatapan Zach yang seakan menyimpan sejuta dendam padanya.Glek!Liora hanya sanggup menelan salivanya saja.Lalu pandangannya tanpa sengaja kembali kepada Merlyn yang memeluk lengan Zach. Hatinya berdenyut perih. Seharusnya dia yang berada di sana. ***Tring tring tring ...Denting gelas tiba-tiba terdengar dan sontak saja perhatian para tamu langsung tertuju pada Granpa Hank yang berdiri di depan microphone.“Selamat malam kesayangan Grandpa semuanya!” sapa Grandpa Hank yang di usianya yang ke 85 ini masih terlihat segar.“Selamat malam, Grandpa!”
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

I Still Can't Forget

“Kau tidak fokus,” kata Zidane lagi ketika dilihatnya Liora tak mampu menjawab pertanyaannya. Dia begitu kesal dan perih hatinya melihat Liora yamg seakan tubuhnya saja yang berada di tempat ini, tapi hati dan pikirannya entah di mana.“Maaf, Zid. Aku tidak bermaksud membuatmu kesal. Tapi aku pun tak bisa menahan pikiranku ini.”Zidane diam setelah permintaan maaf Liora yang berkali-kali. Semua terasa hambar bagi Zidane. Seperti kata-kata random yang tak berarti.Dan tak ingin terus didesak Liora agar memaafkannya, Zidane pun memilih pergi.“Aku harus ke toilet,” kata Zidane sambil melepaskan pelukannya di pinggang Liora.Tangan Liora pun ikut turun dari leher Zidane.Sekejap kemudian, Zidane sudah tak terlihat di hadapan Liora.Masih memandangi ke arah perginya Zidane, Liora pun akhirnya mundur dan menuju meja bar di sana.Dia tidak minum karena sedang hamil. Jadi, Liora hanya duduk saja.Alunan piano masih berdenting lembut dan perlahan membuat Liora memandangi kembali lantai dansa.
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

This Drives Me Insane!

“Lepaskan ...!” Dengan susah payah, Liora mendorong dada kokoh Zach dan akhirnya Zach melepaskannya dengan kemarahan yang masih sangat kental di wajahnya.“Kenapa? Beritahukan aku, kenapa?”“Apanya yang kenapa?” Liora mengatur deru napasnya sambil mengeringkan bibirnya yang basah terkena ciuman Zach.“Kenapa kau memilih dia? Apanya yang dari dia membutuhkanmu?”Liora baru hendak menjawab, tapi Zach saking marahnya sudah melanjutkan lagi.“Atau kau yang membutuhkan dia? Kau sudah tidur dengannya, hah? Lalu kau memutuskan bersamanya?”Sungguh, Liora tak pernah melihat kemarahan Zach yang seperti ini.Wajah itu seperti mengerahkan segenap tenaga agar kemarahannya bisa muncul di permukaan berupa wajah yang merah menghitam lalu urat-urat biru bermunculan seakan urat-urat itu bisa menjulur ke arahnya.Liora sampai ketakutan melihat Zach yang seperti ini.“Aku tidak tidur dengannya,” sahut Liora menatap Zach dengan tajam.“Oh yeah?” ejek Zach menampakkan wajah yang jelas-jelas tak percaya de
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

You Leave Me Breathless

“Memangnya kau mau mengumumkan apa, Merlyn?” tanya ibunya Zach dan Zidane yang merasa antusias dan sangat penasaran.Merlyn yang berdiri di hadapannya tersenyum lebar. Dia segera menarik tangan Zach dan memeluknya lagi membuat orang tua Zach jadi terheran-heran.Grandpa Hank pun ikut terheran.“Ada apa ini?” tanya pria tua itu.“Aku mau mengumumkan hubunganku dengan Zach. Kami berkencan, hehehe.”Semua orang terperangah termasuk Zach yang sudah beberapa kali mendengar kalimat ini dari Merlyn tapi tetap tak menyangka wanita ini bisa bertindak sejauh ini, mengumumkannya pada keluarga besar.“Jangan asal bicara, Merlyn!” desis Zach dengan gigi terkatup.Tapi Merlyn begitu tebal muka. Dia mendelik Zach dengan senyum yang tetap lebar.“Apa maksudmu, Merlyn? Kau dan Zach berkencan?” Grandpa Hank jadi tak tahan untuk menanyakannya.“Iya, Grandpa. Kami berpacaran.”“Haa? Tapi- kalian sepupu!”Merlyn tersenyum lembut. “Benar. Tapi kan jarak kami sudah jauh. Dan marga kami pun sudah berbeda, Gr
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

You Reap What You Sow

“Tap- tapi, Zid, kau tidak mengenal orangnya, untuk apa kau mengetahui namanya?”Zidane semakin pahit hatinya. Dipandanginya Liora dengan berjuta kekecewaan yang kini mulai dilapisi dengan kemarahan yang luar biasa.“Bagaimana denganmu? Apa kau mengenalnya dengan baik?”Tatapan Zidane semakin tajam dan kedua tangannya kini terlipat di depan dada.Liora pun kembali berkilah, “Aku juga tidak terlalu baik mengenalnya. Ehm ... bisakah kita membahas yang lain saja? Kenapa kita malah membahas ini?”“Kenapa memangnya kalau membahas ini?”“Kej- kejadian itu sangat membuatku tidak nyaman, Zid. Mengingatnya masih membuatku merasa sakit hati. Bisakah kita membahas yang lain?”Masalahnya, Zidane tak mau melepaskan Liora kali ini. Dia menatap semakin dalam dan bertanya lagi, “Bukankah katamu kau sedang mabuk waktu itu? Jika iya, seharusnya kau tidak mengingat apa-apa. Saat mabuk sampai bisa melakukan hal seperti itu, berarti kau benar-benar sudah kehilangan pikiranmu!”Liora tersudutkan. “Maafkan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Let's Prove It!

Zach menatap kehadiran Merlyn di hadapannya. Wanita ini! Walaupun dikatakan berulang kali untuk tidak mendatanginya di kantor, Merlyn terus muncul di kantornya tanpa perjanjian terlebih dahulu.Rasanya Zach ingin memasang palang di depan kantornya, bertuliskan Merlyn dilarang masuk!Tapi itu tidak mungkin, bukan?“Ada apa lagi kali ini muncul?” tanyanya sinis.Dia masih teringat akan kejadian di kediaman Grandpa Hank bagaimana Merlyn membuat drama di keluarga besarnya dengan mengatakan bahwa dia sudah mengandung anak Zach.“Apa-apaan, Merlyn?” hardik Zach marah, tapi Merlyn malah menjawab, “Kejadian malam itu memang membuahkan hasil di rahimku, Zach!”“Itu tidak mungkin! Kita tidak melakukan apa-apa! Aku tidak merasa pernah tidur denganmu!”“Itu kan karena kau tak ingat kejadiannya karena kau terlalu mabuk. Dia minum tujuh shot whiskey dalam waktu setengah jam!”&ldquo
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status