“Apa? Kehamilanku? Ka- kau tidak bercanda, kan?”Liora sungguh terkejut. Bagaimana mungkin Zidane memiliki pemikiran seperti itu?“Aku tidak bercanda. Orang tuaku tidak mengetahui penyakitku. Jadi, anggap saja janinmu ini benihku, Lio. Kita bisa mengumumkannya seperti itu pada orang tuaku. Mereka pasti bahagia.”Liora menatap kedua mata Zidane. Rasanya tak percaya mendengar penerimaan Zidane yang begitu besar pada kondisinya.Sungguh tulus hati Zidane. Liora sampai tak bisa berkata-kata lagi.Entah dia harus senang, atau sedih. Di seharusnya senang, tentu saja, jika dia ingin pernikahan ini terus berlanjut.Tapi ... kondisi penyakit Zidane, haruskah dia menerimanya dengan lapang hati?Dia ingin bisa.Dia harus.Tapi hati kecilnya tak tentram.“Ak- aku rasa, jangan dulu, Zid. Beri aku waktu memikirkan efek ke depannya nanti.”Binar di mata Zidane meredup dan itu membuat Liora takut.“Err, mak- maksudku, aku- aku takut bagaimana jika nanti anak ini tidak ada kemiripan sama sekali dengan
Last Updated : 2025-01-07 Read more