Home / Romansa / Gairah Terlarang Kakak Ipar / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Gairah Terlarang Kakak Ipar: Chapter 61 - Chapter 70

77 Chapters

Dia Mengurungku

Hubungan Liora dan Zidane menjadi dingin. Beberapa kali Liora membicarakan tentang CCTV dan kebebasannya dalam keluar rumah, tapi Zidane tetap tidak bersedia ditawar.Baginya, Liora telah berkhianat sehingga CCTV dan kebebasannya keluar rumah sendirian adalah hukuman yang pantas untuk Liora.Liora yang tadinya hendak meminta belas kasihan Zidane agar bisa melunakkan hukuman, malah memendam kemarahannya.Dia tidak lagi meminta dan menawar.Liora menjalankan hukuman dari Zidane dengan patuh. Namun, di dasar hatinya, rasa pahit itu menumpuk dan menjadi tebal sehingga mulai mengapung dan mempengaruhi mood nya.“Aku harus berbelanja,” katanya saat menelpon Zidane. Tidak ada lagi panggilan lembut untuk Zidane.“Berikan saja apa yang kau perlukan. Aku akan menyuruh Clint membelinya untukmu, lalu mengantarnya ke rumah.”Rasa pahit dari dasar hatinya seakan mendapatkan tekanan dari bawah untuk bisa menyembur ke atas.“Itu tidak sama, Zid! Mana bisa aku membeli semua keperluanku lewat Clint! Di
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Pilihanmu Memang Tidak Salah ...

“Sial!”Zach memaki dirinya sendiri seraya memukul setir mobil ketika tiba-tiba saja dia sudah mendapati dirinya berada di parkiran basement apartemen Zidane.‘Sial, buat apa juga aku ke sini? Mau Zidane mengurung dia, mau Zidane apakan dia juga seharusnya aku tidak perlu peduli lagi!’Zach menyandarkan punggungnya dengan hentakan cukup keras ke jok mobil. Dia perlu berpikir lagi. Haruskah dia turun dan menuju Liora?Jika iya, apa yang bisa dia lakukan?Dia juga tidak mengetahui nomor pin pintu Zidane.Semua pikiran itu memenuhi benak Zach.Sambil berpikir dia mengeluarkan ponsel dan menekan nomor Zidane.Ketika dijawab, Zach berkata, “Aku sekarang memiliki hewan peliharaan. Tapi sore ini aku harus ke luar negeri. Bisa kutitipkan peliharaanku di rumahmu? Aku sudah siapkan makanannya juga.”Zidane terdiam di sana untuk sesaat. Lalu setelahnya dia berkata, “Boleh.”“Oh, baiklah. Aku sudah hampir sampai apartemenmu. Bisa kau berikan pin-mu? Aku akan meletakkan peliharaanku di dekat rak s
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bantu Aku Pergi Dari Sini

“Apa yang lagi-lagi tidak kumengerti?”Zach menatap Liora dengan frustrasi. Tapi dia melihat air mata Liora dan tangannya spontan terangkat untuk mengusap.Punggung tangan Zach mengelus pelan sudut mata Liora membuat Liora terkesiap. Dia menatap Zach seakan penuh tanya.Detik itu juga Zach seperti dipecut kesadarannya atas apa yang sedang dia lakukan.Tangannya turun seketika itu juga.Lalu suaranya melunak.“Aku ingin memeriksamu. Tadinya aku antara percaya tidak percaya jika Zidane sampai tega menguurungmu. Ini terlalu tidak realistis.”Liora menggeleng pelan. “Dia marah saat mendengar kabar kehamilanku.”“Kapan kau memberitahunya?”“Aku tidak memberitahunya. Dia mengetahui dari dokter.”Liora mengangkat wajah dan melihat Zach terpana penuh tanya, jadi Liora menjelaskan, “Aku diminta cek kesehatan secara menyeluruh untuk melihat adakah aku-”Liora baru menyadari jika dia nyaris membuka rahasia Zidane. Liora mengerem bibirnya, tapi Zach menyela, “Adakah kau kenapa? Kenapa kau diminta
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Penyesalan Selalu Terlambat

“Ayo cepat!”Zach merasa dirinya sudah gila tak mampu berpikir lagi. Tapi setiap menyangkut Liora, dia memang tak bisa berpikir jernih.Membantu Liora melarikan diri dari rumahnya, memang tidak sulit. Tapi lalu apa?Apakah ini sama dengan membantu Liora mengakhiri pernikahannya dengan Zidane? Lalu Liora akan berlari ke pelukannya?Tidak! Aku sudah menutup pintu hatiku untuk Liora. Aku hanya menginginkan anakku saja!“Ayo!” sahut Liora setelah menyambar tas bahu yang terlihat seperti tas olahraga. Di dalamnya terdapat dompet serta beberapa lembar baju dan peralatan make up sehari-hari.“Kau mau bersembunyi di mana?” tanya Zach lagi ketika dia menutup pintu apartemen Zidane dan mulai menuju lift.“Aku belum tahu. Tapi aku harus bersembunyi dulu, baru kemudian mendatangi ibuku. Atau, aku datang berkunjung saja ke ibuku, tidak perlu ikut tinggal bersamanya. Zidane pasti tahu jika aku tinggal bersa
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Gairah Berkuasa

“Ini apartemenku.”Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Zach membukakan pintu apartemen sederahanannya.Berbeda dari apartemen mewah yang dia tempati, apartemen ini memang luas tapi tidak banyak barang dan furnitur. Hanya ada furnitur utama saja.“Masih banyak yang kosong, tapi tidak apa-apa yang penting kau bisa tinggal.”Zach memimpin langkah Liora hingga ke kamar. Di sana, hanya ada sebuah ranjang king size dan lemari baju.Di depan ranjang ada televisi. Hanya itu saja.Ketika Liora masuk dan melihat-lihat pada akhirnya tatapannya bertemu dengan mata Zach.Mereka berpandangan dan Liora pun berdeham lirih.“Terima kasih, Zach. Aku berhutang banyak padamu,” ucap Liora lembut. Dia berharap kemarahan Zach padanya bisa sirna lewat kejadian ini.Di hadapannya, Zach mengangguk kecil. Tapi dia berkata, “Tetap saja, kau akan memilih Zidane.”“Kenapa begitu?” tanya Liora mengernyit heran.“Entahlah. Menurutku begitu. Kau akan tinggal beberapa hari di sini, lalu Zidan
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Belum Bercerai!

“Apa yang akan kita lakukan di sini, Zach? Berapa lama aku harus sembunyi di sini?”Liora mengelus lengan Zach yang kini melingkari bahunya dari belakang. Pria itu duduk di belakangnya bersandar pada bathtub.“Entahlah. Aku bisa cuti seminggu jika perlu.”Liora tiba-tiba teringat akan pemecatannya lalu mencubit lengan Zach.“Aw! Kenapa kau ini?”Liora berbalik dan mendelik gemas pada Zach. “Kau memecatku. Keterlaluan! Lewat Celine pula!”Zach berkata dengan cuek, “Kau yang menyebalkan.”Liora kembali menatap depan dan membuat Zach berkata lagi, “Kalau kau tak tahu seberapa menyebalkannya kau waktu itu, biar kubuat kau merasakannya. Besok pagi-pagi sekali, aku pergi dari sini meninggalkanmu saat tidur. Mau?”“Eh? Jangan dong, Zach! Aku tidak mau!”Liora sempat membayangkan hal itu terjadi. JIka Zach berniat membalas dendam padanya, mungkin Zach akan melakukan hal itu.Dan itu sempat membuat Liora ketakutan.Beruntung Zach tidak melakukannya.“Kalau tidak mau, kau harus menebus kesalaha
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Tamu yang Diundang

Entah dari mana tenaga Zidane yang selalu terlihat lemah itu berasal.Tapi Liora tak bisa menahan saat Zidane menariknya dan menyeretnya pergi.Hanya saat Zach meraih tangan Liora satunya barulah Liora tertahan.“Kau tak bisa membawanya pergi!” seru Zach menahan tangan Liora.“Dia istriku, Zach! Lepaskan dia!”“Aku tidak akan melepaskannya! Dia kekasihku sebelum aku pergi ke Maccau.”Akhirnya Zidane mengetahui darimana hubungan Liora dan Zach bermula.Pantasan istrinya tidak tahu malu menjalin hubungan gelap dengan kakaknya sendiri.Tapi ...“Apa maksudmu? Karena dia kekasihmu, lalu sekarang aku yang menjadi orang ke-tiga di antara kalian?”“Aku masih mencintainya. Dan dia pun masih mencintaiku!”“Hah! Kau pikir kau siapa? Kalau memang kau kekasihnya, kenapa tidak membantunya saat dia diteror debt collector?”Kini giliran Liora yang terhenyak dalam rasa bersalah lagi pada Zidane. Dia kembali diingatkan akan utang budi pada pria itu.“Kau lupa dengan semua ketakutanmu dulu? Dan bagaima
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Sisa Kebaikan

“Menarilah di sana!” perintah Zidane setelah dia memasang lagu ringan yang bertempo sedang lalu duduk di sofa tepat di depan wanita bernama Janet.Janet pun mengerti dengan keinginan Zidane.Dia sudah paham kesukaan dan favoritnya Zidane.Menari erotis sebelum berhubungan hampir merupakan keharusan bagi Zidane.Dengan meliukkan pinggulnya perlahan, Janet mulai menari erotis.Pinggulnya, bahunya, bokongnya, semua meliuk-liuk demi menonjolkan bagian tubuhnya itu agar terlihat seksi.Janet juga menambahkan sentuhan-sentuhan pada dirinya sendiri bahkan mulai memuaskan dirinya sendiri.Tapi itu hanya untuk memanasi Zidane saja. Dia tidak melakukannya sampai selesai. Di tengah tariannya Janet menghampiri Zidane yang sudah tak bisa berpaling darinya lagi.Pria itu mulai menatap wajah Janet. Lalu pandangannya turun ke dada penuh Janet, lalu ke pinggul Janet. Begitu jaraknya memungkinkan, Zidane langsung menarik pinggan Janet dan mendudukkannya di pangkuan.Bibirnya meraup bibir Janet tanpa ca
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Let's Make Nice Ending

Malam itu, selepas makan malam bersama menjadi malam yang terasa hangat bagi dua insan.Zach akhirnya mendapatkan Liora kembali dalam pelukannya.Hati yang tadinya mendendam dan ingin membalas, tiba-tiba saja surut. Yang tersisa hanyalah keinginan untuk melepas rindu.Lalu setelah semua keributan yang terjadi dengan Zidane, kebersamaan mereka disusupi perih yang menusuk hati.Liora terus memeluk Zach, memantapkan dirinya untuk bersama pria yang ada di hatinya.Pikiran Zach pun bercabang, antara memikirkan masa depan mereka harus bagaimana, juga bagaimana nasib Zidane.Biar bagaimana pun Zidane adalah adiknya. Dia harus berbuat sesuatu untuk Zidane.Ting tong!Pintu berbunyi di saat mereka hanya diam dan saling berkelana dalam pikiran masing-masing.“Biar aku buka,” kata Zach yang merasa heran, kenapa bisa ada tamu di apartemennya ini.Padahal tidak pernah dia tempati sebelumnya.Lagipula, terlalu aneh, baru tiba satu hari langsung ada tamu.Zach mengintip dari lubang intip di pintu.T
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Itu Hadiahku Untukmu

“Kenapa kau malah menangis?” tanya Zach kesal melihat tingkah Merlyn yang penuh drama.“Aku memang mengandung,” katanya di sela isak tangis.Orang tuanya, orang tua Zach, serta Liora pun terkesiap lagi. Entah Merlyn memang mengandung atau karena dia tetap tak ingin melepaskan Zach.Tapi pengakuannya membuat Liora was-was.Bagaimana jika memang Zach dan Merlyn pernah berbagi satu malam?“Kau jangan mengada-ngada, Merlyn! Ini merupakan bukti, malam itu kau pulang dan kita tidak melakukan apa pun.”Merlyn tetap sesegukan dengan menyembunyikan wajahnya.“Bagaimana, Merlyn? Katakan yang sejujurnya.”Ayahnya mulai angkat bicara dan Merlyn makin menangis. Dia memang tak bisa menghindar lagi.“Aku memang mengandung, tapi bukan anak Zach. Malam itu memang tidak terjadi apa-apa. Pacarku menelpon dan aku pergi ke tempatnya. Di sana lah semua terjadi.”Merlyn berkata pelan berusaha tetap menyembunyikan sebagian dari ceritanya. Dari ceritanya saat ini Merlyn seakan-akan baru pertama kali berbagi r
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status