Share

Poisonous Flower

Author: Chani yoh
last update Huling Na-update: 2024-12-30 12:02:52

“Meski begitu, usia Pak Zidane masih bisa panjang, tergantung seberapa ketat dia menjaga kebugaran tubuhnya,” ucap Clint lagi melanjutkan agar Liora tidak langsung patah arang.

Apalagi terlihat bibir Liora yang memucat ketika mendengar jika Zidane tak akan bisa sembuh.

“Kalau begitu, apa penyakitnya, Clint? Beritahu aku!”

Rasa penasaran Liora membludak tinggi tapi Clint di hadapannya tetap menggeleng.

“Maaf, Pak Zidane yang harus menjelaskannya sendiri.”

Dengan berakhirnya percakapan mereka, Liora tersadar itu berarti dia harus segera ke bandara, seperti janjinya pada Clint tadi.

Liora pun berpamitan. “Aku akan pergi. Ehm, maksudku pulang ke rumah. Beritahukan Zidane, aku akan pulang. Dan mohon agar dia masih bersedia menemuiku setelah ini. Kembali ke rumah seperti dulu lagi. Tolong ...”

Liora benar-benar terdengar memohon pada Clint. Pria itu pun akhirnya mengangguk.

Liora pun berbalik untuk pergi. Dia menuju l
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   The Annoying

    “Selamat siang! Bagaimana Pak Zidane hari ini?”Sapaan dokter menggema di ruang rawat Zidane dan Liora yang memutuskan untuk mencuri dengar pun berusaha agar berada di depan pintu sambil menahan daun pintu agar masih ada sedikit celah di terbuka untuk suara apapun terdengar keluar.Liora tak bisa mendengar ucapan balasan dari Zidane. Mungkin suara Zidane terlalu lemah dan pada akhirnya Liora hanya mendengarkan saja suara dokter.“Kita periksa dulu ya. Kalau hasil pemeriksaan darah ya memang ada beberapa penyakit lain yang mulai muncul.Bisul di mulut ini salah satu contohnya. Coba kita lihat dulu mulutnya, Pak Zidane. Mohon buka mulut Anda, Pak.”Liora merasakan perih di hatinya. Tak terbayangkan jika dia menjadi Zidane. Ada bisul di mulut? Pantasan tadi kata-kata Zidane seperti kesusahan. Berarti jika tidak ada bisul itu, suara Zidane mengusirnya tadi bisa lebih kuat lagi.Liora tak bisa membayangkannya.“Beruntung bisul ini hanya kecil-kecil. Kalau lebih besar, kasihan Anda. Kita ol

    Huling Na-update : 2024-12-30
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   A Night With You

    Liora diam ketika tatapan Zidane menyelusuri wajahnya. Entah apa yang dipikirkan pria itu. Tapi Zidane seperti sedang menimbang apakah dia harus membiarkannya atau kembali mengusirnya pulang ke rumah seperti tadi.Liora harus akui Zidane yang seperti ini terlihat sangat berbeda dari Zidane biasanya. Tubuhnya terlihat lebih kurus dan kulitnya terlihat pucat.Bahkan di lengan atas dan leher pria itu terlihat sisik-sisik kulit yang kemerahan. Liora harus menahan dirinya untuk tidak terus- terusan mempertanyakan apa sebenarnya sakitnya Zidane, sama kuatnya dengan dirinya harus menahan diri untuk tidak bergidik melihat diri Zidane yang seperti ini.“Baiklah, kau boleh di sini,” ucap Zidane lemah, menyerah pada kekeraskepalaan Liora setelah pria itu sempat melirik sekilas ke arah jendela yang tidak ditutupi gorden.Mungkin Zidane tak tega harus menyuruh Liora keluar dari rumah sakit di sore yang dingin ini.Dan Liora baru melebarkan senyumnya, hendak bersorak ketika Zidane dengan cepat berka

    Huling Na-update : 2024-12-31
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Restless Night With You

    Liora duduk manis di samping brankar Zidane.Makan malam datang dan dia siap menyuapi Zidane.“Tidak perlu, aku masih sanggup makan sendiri,” protes Zidane. “Aku bukan pasien patah tangan.”“Oh, oke.”Liora tidak mendebatnya dan memberikan nampan meja ke arah Zidane. Dia biarkan Zidane makan sendiri.Dirinya sendiri sudah makan malam dan kini hanya perlu menunggui Zidane.Sesekali Liora ke kamar kecil dan kali ini dia juga membasuh wajahnya agar tampak lebih segar.Zidane meliriknya kesal sambil makan. Baru kali ini dia melihat Zidane berlaku seperti ini.Melihatnya seperti itu, Liora tak sanggup menahan dirinya. “Sebenarnya, kau sakit apa, Zid? Kenapa tidak mau memberitahuku?”Zidane mendiamkan sembari terus menyuap makanannya meskipun dia mengunyahnya dengan perlahan.“Ziddd ...”Lirikan Zidane pun terarah padanya. “Sebenarnya ...” katanya berlambat-lambat sembari mengumpulkan aura kepemimpinannya, “siapa yang memberitahumu tentang kondisiku dan di mana aku berada?”Liora mendesah k

    Huling Na-update : 2025-01-01
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   What Happen to You?

    Liora memilih diam dan menuruti Zidane. Dia tidak ingin Zidane kehilangan kedamaian sebagai pasien gara-gara kedatangannya.Dan ketika malam tiba, Liora akhirnya bisa tertidur di sofa panjang yang diperuntukkan bagi pendamping pasien.Biarlah perihal rasa penasarannya ditunda dulu. JIka Zidane dan Clint tidak mau memberitahunya, dia masih bisa menanyakan masalah ini ke dokter, atau mencaritahu sendiri lewat ... ya, pokoknya Liora bertekad mencari jalannya sendiri.Untuk malam ini tubuhnya butuh beristirahat setelah semalam bercinta dengan Zach, lalu sebelum langit terang benderang Liora sudah keluar untuk pulang dan menyiapkan diri untuk menaiki bis ke sini.Tubuhnya sangat lelah dan dia masih harus mendengar kabar dipecatnya dirinya.Haruskah dia membuka blokir nomor Zach dan meminta agar dia jangan dipecat?Atau ... biarkan saja dan mencari pekerjaan lain nanti?Dua pikiran itu akhirnya mengambang-ngambang tak jelas da

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   What Has Happened?

    “Zid! Kau kenapa? Zid!” Liora kebingungan dan akhirnya Liora kembali berlari keluar.“Aku panggil suster, Zid!”Liora kembali dengan beberapa perawat yang langsung melakukan berbagai tindakan.Zidane dipegang tubuhnya oleh dua perawat, sedangkan yang satu lagi mempersiapkan jarum suntik. Lengan Zidane kemudian disuntik cepat dan setelah itu perawat mulai memasangkan masker oksigen di sekitar hidung dan mulut Zidane.Setelahnya lagi, salah satu perawat juga mulai menekan-nekan tengah dada Zidane agar paru-paru Zidane bisa segera terisi oksigen.Dalam hitungan detik, Zidane mulai bisa menarik napasnya dengan normal. Dada Zidane yang tadinya kembang kempis berusaha memompa oksigen, kini mulai tenang dan bernapas seperti biasa.Liora pun terduduk lemas di sofa setelah semua ketegangan tadi.Dia lega setelah nyaris ketakutan. Kedua matanya sampai dibayangi butiran bening.Tubuhnya bahkan terlihat gemetar.

    Huling Na-update : 2025-01-02
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   It's Super Confidential

    “Kalau memang kau dipecat, baiklah aku akan menerimamu merawatku. Tapi ada satu syarat, Lio.”Liora yang baru saja selesai mencuci wajahnya sehingga dia tampak segar, menoleh pada Zidane.“Syarat apa? Aku pasti menyetujuinya.”“Jangan pernah menanyakan lagi apa penyakitku. Tidak padaku, tidak pada Clint.”Liora mendelik kesal pada Zidane, tapi akhirnya dia setuju.“Baiklah, baiklah.”“Bagus. Tapi aku akan menggajimu sebagai ganti gajimu yang hilang akibat kau dipecat.”“Eh? Mana bisa begitu, Zid. Itu sungguh tidak perlu.”“Tidak apa-apa. Aku tahu kau masih harus mengirim uang ke ibumu.”Liora mengangguk dalam hatinya membenarkan kata-kata Zidane. Dia memang masih harus mengirim uang setiap bulan pada ibunya. Dan karena itu juga Liora merasa tertekan saat Zach tiba-tiba memecatnya.Untuk meminta dari Zidane begitu saja, oohh ... sungguh tak tahu malu rasanya jika dia melakukan itu.Di mana lagi harga dirinya? Apalagi kini kesetiaan dan kesuciannya sudah lenyap. Dan Liora berada di sisi

    Huling Na-update : 2025-01-03
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   What A Chaos

    Zach melangkah memasuki kantor diiringi bisik-bisik dan tatapan para staff di sana.Mereka bergosip, sikap dingin Zach sedang menghadapi masalah super berat. Tak jarang ada yang menyimpulkan sendiri bahwa Zach sedang bertengkar dengan tunangannya yang entah siapa, atau sedang patah hati diputus sang tunangan yang entah siapa.Di tengah rumor yang menjadi percakapan hangat mereka itu, cerita pemecatan Liora pun menjadi sesuatu yang dibahas sedemikian seriusnya.Mereka menilai pemecatan Liora terlalu berlebihan sampai-sampai muncul sedikit pemikiran, mungkinkah sikap dingin Zach ada hubungannya dengan izin cuti Liora dan pemecatannya?“Rasanya tidak mungkin. Liora sudah bersuami. Dia juga tidak pernah terlihat mencuri perhatian Pak Zach,” ujar salah satu dari mereka memperkirakan.“Iya, kau benar. Tidak mungkin Liora ada hubungannya dengan Pak Zach. Mungkin Pak Zach hanya kesal Liora cuti di tengah-tengah project yang sedang sibuk-sibuknya.”“Ya, kalau itu lebih masuk akal. Sssttt ... i

    Huling Na-update : 2025-01-03
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Is It 'That' Disease?

    Zach merasa dunianya terbolak balik.Dia menatap tajam pada Merlyn yang terus menangis di hadapannya.“Demi Tuhan, Merlyn, kecilkan suaramu! Kau ingin staffku mendengar tentang ini?”“Memang itulah kenyataannya. Untuk apa ditutupi dari orang lain?” tantang Merlyn dalam pertanyaannya.Zach sampai melotot lebar padanya.“Kau gila kalau berpikir aku akan baik-baik saja jika rumor ini tersebar di kantor. Lagipula, aku tidak yakin apa yang kau katakan itu benar. Aku tidak mengingat sama sekali pernah menyentuhmu. Kau jangan menipuku, Merlyn!”“Apa kau bilang? Aku menipumu? Menipu untuk apa?”“Aku tahu obsesimu padaku dari sejak kau di bangku sekolah. Kau sudah menyukaiku, maka dari itu kau berbuat seperti ini saat ada kesempatan.Lagipula, jika kuingat-ingat, kau begitu semangat menambahkan whiskey-ku. Belum sempat aku memesan yang baru, kau sudah meminta bartender memberiku segelas lagi, lalu segelas lagi, dan lagi.”Merlyn terpukul dengan analisis Zach. Meskipun itu semua benar. Tapi dia

    Huling Na-update : 2025-01-04

Pinakabagong kabanata

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   The End

    Wajahnya muram penuh dengan kesedihan.Zach yang melihatnya memintanya datang.“Clint. Terima kasih sudah hadir. Terima kasih juga sudah menemani Zidane selama pengobatannya.” Zach memeluknya, berusaha keras menahan lidahnya untuk tidak mengatakan pikirannya bahwa Clint seharusnya memberitahu keluarga besar mereka tentang penyakit Zidane sebelum semuanya terlambat.Tapi Zach juga tahu, tidak ada gunanya lagi mengatakan itu semua. Zidane telah pergi dan hanya Clint yang berjasa menemani setiap langkah Zidane sampai akhir hayatnya.“Maafkan aku, Zach. Aku seharusnya tidak menutupi kondisinya. Aku menyesal. Tapi ... Zidane patah arang.”Clint menatap Liora, merasa tak enak untuk menceritakannya.Saat itulah, ibu Zach datang dan meminta Clint menceritakan lebih lanjut.“Boss Zidane ... saat perceraian dia masih bisa tegar. Tapi beberapa bulan kemudian, dia kembali terinfeksi virus yang sama. Kondisinya ini membuat keadaan tubuhnya semakin memburuk.Saat itulah dia putus asa.”“Bagaimana b

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Zidane's Last Wish (1)

    “Untukmu, Love.”Penuh rasa ingin tahu, mereka membukanya dan ternyata ...Itu adalah surat cerai baru yang sudah ditandatangani Zidane.Di balik sana ada selembar kertas kecil.Zidane menulis:[Kamu mengirim surat pembatalan menikah, aku sudah merobeknya. Tapi ini aku mengirimkan surat perceraian. Aku tidak rela jika pernikahan kita dianggap kesalahan. Pernikahan kita pernah terjadi dan itu atas kemauan ku dan kamu bersama-sama.Jadi, ini adalah perceraian yang kamu mau.Aku sudah merenung dan aku sadar tidak ada gunanya menjadi suamimu jika pada akhirnya tidak akan pernah mendapatkanmu seutuhnya.Jalani hidupmu sebahagia yang kamu bisa.Untuk Zach, aku titipkan cinta yang pernah bersemi dalam hatiku.Aku tidak marah lagi pada kalian, aku hanya marah pada takdir.Jika memang takdir hidupku seperti ini, kenapa takdir membiarkan cinta yang begitu besar tumbuh di hatiku ini teruntuk dirimu, Liora?Andai aku tidak mencintaimu, aku akan lebih mudah menjalani hidup dan sakitku ini.Selamat

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   For Liora ...

    “Apa? Kau dan Liora?” Ibunya Zach berteriak histeris ketika mendengar penjelasan Zach.“Apa-apaan ini?”Wanita itu bangun dan menatap garang pada Liora. Tangannya terangkat dan tanpa diduga ...Plak!“Kau keterlaluan! Tidak tahu diri!”“Mom! Jangan menamparnya!” Zach merangkul Liora dan menjauhkannya dari sang ibu. “Dia tidak salah!”“Apa yang tidak salah! Kalian sudah melakukan hal gila! Zidane itu adikmu, Zach! Bagaimana bisa kamu begitu tega padanya?”“Mom! Aku dan Liora sudah berpacaran dari sebelum dia menikah dengan Zidane. Hanya saja waktu itu ada situasi yang membuat Liora terpaksa menikahi Zidane-”“Terpaksa kau bilang?” Kedua mata ibunya semakin melotot. Ayah dan kakeknya pun ikut memelototinya.“Terpaksa atau hanya memanfaatkan Zidane? Kau memang sialan!” ujarnya marah sambil menunjuk ke arah Liora.Lalu dia menatap marah pada Zach. “Aku tidak akan pernah merestui kalian!”Ibunya langsung keluar sedangkan ayahnya tiba-tiba memegangi Grandpa Hank yang lagi-lagi terkena sera

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Sooner or Later, It Will Happen

    “Aku sudah melihat semuanya. Lagipula kau masih istriku, Lio!”Zidane tertawa mengejek melihat tingkah Liora yang buru-buru memakai dalamannya. Bahkan di saat seperti itu Liora masih teramat manis.Wajah Zidane berubah masam mengejek dirinya sendiri.‘Cintamu tidak memiliki harga diri lagi, Zid!’Begitu yang dia pikirkan dalam benaknya.“Kau menaruh sesuatu di minumanku!” tuduh Liora setelah dia berusaha mengingat hal terakhir yang dia lakukan tadi. Tangannya spontan mengelus perutnya.“Kau tahu aku mengandung, tapi kau memberiku bius? Zid, kau bisa mencelakai janinku. Bayiku ini juga keponakanmu, Zid!”Zidane hanya tertawa. “Justru itu! Kalian keterlaluan! Apa yang aku lakukan ini hanya untuk membalas sedikit rasa sakit hatiku!”Seketika Liora jadi teringat alasan kenapa dia berada di sana.“Maafkan aku, Zid. Aku tahu aku sudah menyakiti hatimu. Tapi ... jika kita meneruskan ini, aku akan semakin melukaimu, Zid. Aku ... kau adalah temanku. Aku ...”Liora kehilangan kata-katanya. Dia

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Aku Mencintainya Dengan Caraku!

    Di dalam kamar, Zidane menatap tubuh Liora dengan pandangan tergiur.Sungguh tubuh istrinya ini sangatlah menggiurkan.Walau tidak sebahenol Janet, tapi Liora memiliki tubuh idealnya sendiri. Tubuh yang seharusnya menjadi miliknya.Zidane mulai mengelus bagian-bagian yang menggiurkan. Dia memulainya dari pinggul.Sungguh halus dan mulus pinggul Liora. Berbeda dengan kulit Janet yang kasar dengan sedikit bersisik.Di benaknya dia berpikir bahwa Liora masih sah istrinya. Dia bisa dan berhak atas tubuh Liora.Zidane semakin menggila dan mulai mengendus leher Liora.Dia mengecup lembut seraya merayapkan bibirnya menuruni leher hingga ke bahu terbuka Liora.Aroma Liora sangat menggiurkan baginya.Tangannya pun tak tinggal diam, meremas dada Liora dan mulai berusaha melepaskan tali bra.Klik!Kaitan bra terlepas, kini saatnya mulai melepas bra dan menikmati hidangan utama tubuh Liora.Tepat saat itu,Teriakan Zach membahana dari balik pintu yang telah dikunci Zidane.Dia memang membiarkan k

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Lioraaa!

    “Duduk dulu, Honey,” kata Zidane dengan suara lembut yang di telinga Liora seperti dibuat-buat.Sedikit bingung Liora mendengarnya. Setelah lama Zidane memanggilnya dengan nama, kenapa sekarang tiba-tiba Zidane memanggilnya honey lagi.Liora pun duduk sementara Zidane ke dapur dan membuatkannya minum.Mendengar bunyi gelas dan air, Liora pun gegas menyusul. “Tidak perlu, Zid. Tidak perlu repot-repot padaku.”“Tidak apa-apa.”Zidane selesai membuatkan minum untuk Liora segelas teh chamomile kesukaan Liora.“Diminum,” kata Zidane lagi saat melihat Liora hanya memegangi gelas itu.Tak enak pada Zidane, Liora pun meminumnya dua teguk. Lalu meletakkan di meja dapur.“Enak?”“Enak. Terima kasih, Zid.”“Kau mau sekalian mengambil baju-bajumu? Masih banyak bajumu di sini.”Berpikir ada Zach di tempat parkir yang menungguinya, Liora pun setuju. Setidaknya dia bisa mengambil setengah pakaiannya saja sudah sangat bagus.“Silakan,” kata Zidane seraya mengulurkan tangannya ke arah kamar.Liora mel

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Mau Maaf Dariku?

    Zidane sedang berkutat di kantornya.Saat ini dia sudah seperti robot tak bernyawa.Dia hanya bekerja lalu pulang untuk berisirahat.Kalaupun kejenuhan dan kehampaan menyergapnya, Zidane akan ke bar, lalu minum beberapa teguk.Akhir pekan dia akan mendatangi Janet.Terkadang malah di tengah pekan, Zidane akan mendatangi Janet dengan naik pesawat, lalu esok paginya dia kembali lagi ke California.Bagi Zidane, hasratnya sekarang menyala lagi dan dia melampiaskannya tanpa menahan lagi. Dan Janetlah partnernya selalu.Tok tok tokPintu ruangannya diketuk dan Zidane mengangkat wajah.“Masuk!”“Siang, Pak. Ada yang perlu kulaporkan, Pak.”“Masuklah.”Zidane mempersilakan Clint untuk masuk dan duduk.Begitu duduk, Clint mengeluarkan tanda bukti pembayaran.Dia menyerahkan pada Zidane yang menatapnya dengan kernyitan yang makin lama makin terlihat jelas.“Apa ini? Dari Liora?”“Iya, Bos. Pesannya berhubungan dengan pengiriman ini adalah-”“Aku bisa baca sendiri!” sergah Zidane penuh kemarahan

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Itu Hadiahku Untukmu

    “Kenapa kau malah menangis?” tanya Zach kesal melihat tingkah Merlyn yang penuh drama.“Aku memang mengandung,” katanya di sela isak tangis.Orang tuanya, orang tua Zach, serta Liora pun terkesiap lagi. Entah Merlyn memang mengandung atau karena dia tetap tak ingin melepaskan Zach.Tapi pengakuannya membuat Liora was-was.Bagaimana jika memang Zach dan Merlyn pernah berbagi satu malam?“Kau jangan mengada-ngada, Merlyn! Ini merupakan bukti, malam itu kau pulang dan kita tidak melakukan apa pun.”Merlyn tetap sesegukan dengan menyembunyikan wajahnya.“Bagaimana, Merlyn? Katakan yang sejujurnya.”Ayahnya mulai angkat bicara dan Merlyn makin menangis. Dia memang tak bisa menghindar lagi.“Aku memang mengandung, tapi bukan anak Zach. Malam itu memang tidak terjadi apa-apa. Pacarku menelpon dan aku pergi ke tempatnya. Di sana lah semua terjadi.”Merlyn berkata pelan berusaha tetap menyembunyikan sebagian dari ceritanya. Dari ceritanya saat ini Merlyn seakan-akan baru pertama kali berbagi r

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Let's Make Nice Ending

    Malam itu, selepas makan malam bersama menjadi malam yang terasa hangat bagi dua insan.Zach akhirnya mendapatkan Liora kembali dalam pelukannya.Hati yang tadinya mendendam dan ingin membalas, tiba-tiba saja surut. Yang tersisa hanyalah keinginan untuk melepas rindu.Lalu setelah semua keributan yang terjadi dengan Zidane, kebersamaan mereka disusupi perih yang menusuk hati.Liora terus memeluk Zach, memantapkan dirinya untuk bersama pria yang ada di hatinya.Pikiran Zach pun bercabang, antara memikirkan masa depan mereka harus bagaimana, juga bagaimana nasib Zidane.Biar bagaimana pun Zidane adalah adiknya. Dia harus berbuat sesuatu untuk Zidane.Ting tong!Pintu berbunyi di saat mereka hanya diam dan saling berkelana dalam pikiran masing-masing.“Biar aku buka,” kata Zach yang merasa heran, kenapa bisa ada tamu di apartemennya ini.Padahal tidak pernah dia tempati sebelumnya.Lagipula, terlalu aneh, baru tiba satu hari langsung ada tamu.Zach mengintip dari lubang intip di pintu.T

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status