Home / Romansa / Gairah Terlarang Kakak Ipar / Is It 'That' Disease?

Share

Is It 'That' Disease?

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-01-04 15:38:39

Zach merasa dunianya terbolak balik.

Dia menatap tajam pada Merlyn yang terus menangis di hadapannya.

“Demi Tuhan, Merlyn, kecilkan suaramu! Kau ingin staffku mendengar tentang ini?”

“Memang itulah kenyataannya. Untuk apa ditutupi dari orang lain?” tantang Merlyn dalam pertanyaannya.

Zach sampai melotot lebar padanya.

“Kau gila kalau berpikir aku akan baik-baik saja jika rumor ini tersebar di kantor. Lagipula, aku tidak yakin apa yang kau katakan itu benar. Aku tidak mengingat sama sekali pernah menyentuhmu. Kau jangan menipuku, Merlyn!”

“Apa kau bilang? Aku menipumu? Menipu untuk apa?”

“Aku tahu obsesimu padaku dari sejak kau di bangku sekolah. Kau sudah menyukaiku, maka dari itu kau berbuat seperti ini saat ada kesempatan.

Lagipula, jika kuingat-ingat, kau begitu semangat menambahkan whiskey-ku. Belum sempat aku memesan yang baru, kau sudah meminta bartender memberiku segelas lagi, lalu segelas lagi, dan lagi.”

Merlyn terpukul dengan analisis Zach. Meskipun itu semua benar. Tapi dia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Zidane's Heart & Minds

    -Zidane Callaghan-“Maafkan aku, Bos. Aku sudah melewati batasku. Aku minta izin ke kafetaria sebentar, Bos, untuk membeli minuman dingin.”Suara Clint bergema membuat amarah yang tadinya melilitku hingga nyari remuk seluruh tulang belulangku, kini seperti mengambang di udara, menunggu untuk meremukkan tulangku lagi atau menguap di udara bebas.Saat itu, aku tak bisa menahan diri untuk tidak melayangkan tatapan sinis nan dingin padanya. Dia memang sudah melampaui batasnya.“Iya, silakan.” Akhirnya aku berkata seperti itu agar dia lekas keluar dan aku bisa sendirian di ruangan ini. Terlebih Danny juga sedang keluar mencari sarapan.Ketika Clint akhirnya keluar, aku masih merasakan hatiku dipenuhi kemarahan yang bagai mengembang seperti uap panas yang siap melelehkan tulang dagingku dari dalam.Bagaimana mungkin asisten sepertinya merasa berhak memberikan pendapatnya pada persoalanku yang paling pribadi?

    Last Updated : 2025-01-04
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Love Beyond Reason

    Saat itulah aku tahu, tidak ada cinta di hati Liora untukku.Itu adalah kenyataan yang teramat pahit. Bahkan teramat menyakitkan. Dinding hatiku seakan tertusuk ribuan jarum.Di saat seperti itu, Clint dengan lancangnya menyinggung tentang kemungkinan Liora tertular virus dari tubuhku.Dia bilang apa? Pengaman bocor?Hah! Tahu apa dia?!Tak seorang pun yang tahu betapa perih hatiku saat aku akhirnya mendapatkan gadis idamanku sebagai istri, tapi di saat bersamaan aku tidak bisa menyentuhnya sama sekali!Tidak! Bukan tidak bisa!Aku bisa! Hanya saja aku terlalu mencintainya sehingga aku lebih memilih memendam hasratku daripada membiarkannya mengidap virus yang sama denganku!Aku nyaris meminta hakku padanya, saat kulihat dia semakin jauh melenceng dari statusnya sebagai istriku. Meskipun saat itu aku belum mempunyai bukti, aku sudah mempunyai firasat ada yang tidak beres pada Liora.Hatinya sudah bercabang, tidak lagi lur

    Last Updated : 2025-01-05
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Do You Love Me?

    Liora terlihat shock dan horor melihat Zidane yang berada di atas brankar.Pria itu tampak sudah mencabut infusnya asal-asalan. Ada jejak darah di punggung tangannya. Juga, Liora menangkap kepingan ponsel yang berserakan di dekat tembok. Ponsel itu tampak retak. Casing dan baterai sudah terpisah. Tidak mungkin bisa terpakai lagi.“Kau kenapa, Zid? Jangan begini ...” tangis Liora semakin menjadi melihat Zidane yang sedang menumbruk-numbrukkan kepalanya di tembok.“Zid, Zidane!” Liora mendekat lalu memeluk Zidane dari belakang berusaha menenangkan pria itu. “Jangan begini. Ada apa denganmu?”Karena efek apa yang baru Liora ketahui tadi, Liora jadi menangis lebih tersedu lagi.Dan itu cukup membuat Zidane terkejut.Belum lagi, Liora ternyata memeluknya dari belakang. Zidane bagai tersengat.Dirinya membeku di tempat.“Zid, jangan melukai dirimu lagi. Maafkan aku, maafkan aku yang tidak bis

    Last Updated : 2025-01-05
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Wrong Congratulations!

    “Kau hanya apa?” tantang Zidane menatapnya garang.“Ak- aku hanya kaget, Zid. Aku- aku belum siap.” Gugup membuat Liora menjawab seperti itu dan malah membuat Zidane menatapnya dengan sepasang mata yang memicing sinis.“Kau belum siap?” ulangnya yang kemudian tertawa membahana lantang tapi terdengar begitu sinis, “Yang benar saja, Lio! Memangnya kau bersedia memberikan hakku padahal selama ini kau menjaga jarak dariku?”Liora lagi-lagi menggeleng. “Aku bukan menjaga jarak, Zid, aku hanya- aku hanya mengira kau yang tidak mau padaku,” kata Liora dengan tergagap.Detik berikutnya dia merutuki lidahnya kenapa bicara seperti itu. Meskipun itu benar adanya, tapi itu dulu, sebelum dia bertemu Zach kembali dan yang terpenting sebelum dia mengetahui tentang penyakit Zidane.Saat ini, dengan virus ‘itu’ di tubuh Zidane, Liora takkan mungkin bersedia memberikan hak Zidane apapun taruhannya. Dia takkan sanggup membiarkan bayinya tertular virus itu!Namun ucapannya itu sudah didengar Zidane dan pr

    Last Updated : 2025-01-06
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Forgiveness Once Again

    Kepulangan mereka kali ini dilalui dalam diam setelah sebelumnya Liora berkali-kali meminta maaf pada Zidane. Dia akhirnya mengakui ada hubungan gelap yang terjadi di belakang Zidane, tapi Liora tidak menyebutkan nama Zach sama sekali.“Maafkan aku, Zid, maafkan aku. Aku tidak bermaksud, tapi aku mabuk waktu itu, Zid. Aku tidak bermaksud mengkhianatimu, Zid.”Zidane tetap diam dan membuang pandangannya dari Liora membuat Liora semakin tertekan.Liora hanya bisa terisak dalam tangisnya mengetahui betapa dia telah mengecewakan dan menyakiti Zidane.Meski begitu, ada kelegaan dalam hatinya. Biar bagaimana pun kondisi kehamilannya ini tidak mungkin bisa disembunyikan selamanya. Ada saat di mana perutnya akan semakin membesar dan tak memungkinkan lagi untuk disembunyikan.Ketika tiba di apartemen, Zidane membuka pintu dan langsung masuk tanpa menunggu Liora lagi.Dia merendam tubuhnya di air hangat dan menghukum Liora dalam diamnya. Hatinya teramat sakit.Pantasan Liora tidak pernah merasa

    Last Updated : 2025-01-06
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   You Won't See Me Break

    Hal pertama yang dilakukan Zach ketika dia sudah di dalam apartemennya adalah melonggarkan simpul dasi di kerah bajunya.Rasanya dia seperti dicekik dasi ini, atau lebih tepatnya dicekik dengan teror dari Merlyn. Wanita itu ... astagaaaa!Selain mengirimnya pesan setiap hari dan meminta diajak makan malam bersama, Merlyn juga merengek diajak ke butik untuk membeli gaun dan perhiasan demi menghadiri acara yang dilangsungkan Kakek Hank.Zach risih dan nyaris membentaknya saat tadi Merlyn mendatanginya di kantor.“Aku tidak pergi ke acara itu! Kau pergi saja sendiri.”“Kau tidak pergi? Apa kau gila? Kakek Hank sudah mengirim ultimatum bahwa selain karena terjebak sendirian di gurun sahara atau sedang menghadapi beruang kelaparan yang menghadangmu di depan mata, maka tidak ada alasan yang bisa diterimanya untuk tidak hadir.”“Bagi kakekku, aku masih di Maccau. Aku sedang berada di benua yang lain. Aku memiliki alasan kuat.”“Apa? Kakek Hank tidak tahu kau sudah di sini?” Merlyn membelalak

    Last Updated : 2025-01-07
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Unwanted Hello

    “Apa? Kehamilanku? Ka- kau tidak bercanda, kan?”Liora sungguh terkejut. Bagaimana mungkin Zidane memiliki pemikiran seperti itu?“Aku tidak bercanda. Orang tuaku tidak mengetahui penyakitku. Jadi, anggap saja janinmu ini benihku, Lio. Kita bisa mengumumkannya seperti itu pada orang tuaku. Mereka pasti bahagia.”Liora menatap kedua mata Zidane. Rasanya tak percaya mendengar penerimaan Zidane yang begitu besar pada kondisinya.Sungguh tulus hati Zidane. Liora sampai tak bisa berkata-kata lagi.Entah dia harus senang, atau sedih. Di seharusnya senang, tentu saja, jika dia ingin pernikahan ini terus berlanjut.Tapi ... kondisi penyakit Zidane, haruskah dia menerimanya dengan lapang hati?Dia ingin bisa.Dia harus.Tapi hati kecilnya tak tentram.“Ak- aku rasa, jangan dulu, Zid. Beri aku waktu memikirkan efek ke depannya nanti.”Binar di mata Zidane meredup dan itu membuat Liora takut.“Err, mak- maksudku, aku- aku takut bagaimana jika nanti anak ini tidak ada kemiripan sama sekali dengan

    Last Updated : 2025-01-07
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   I Should Be The One In Your Eyes

    ‘Sial! Kenapa aku tak ingat jika Zach pun sudah pasti akan datang ke acara ini!’Liora berkali-kali mengingat jalan pikirannya sendiri. Kenapa dia bisa melupakan fakta bahwa Zach pun sudah pasti akan diundang dan akan hadir ke acara Kakek Hank ini.Andai dia mengingatnya di hari-hari sebelumnya, Liora pasti akan memberikan 1001 alasan pada Zidane untuk tidak hadir.Sekarang semua telah terjadi. Dia tak bisa berlari lagi dari tatapan Zach yang seakan menyimpan sejuta dendam padanya.Glek!Liora hanya sanggup menelan salivanya saja.Lalu pandangannya tanpa sengaja kembali kepada Merlyn yang memeluk lengan Zach. Hatinya berdenyut perih. Seharusnya dia yang berada di sana. ***Tring tring tring ...Denting gelas tiba-tiba terdengar dan sontak saja perhatian para tamu langsung tertuju pada Granpa Hank yang berdiri di depan microphone.“Selamat malam kesayangan Grandpa semuanya!” sapa Grandpa Hank yang di usianya yang ke 85 ini masih terlihat segar.“Selamat malam, Grandpa!”

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Tamu yang Diundang

    Entah dari mana tenaga Zidane yang selalu terlihat lemah itu berasal.Tapi Liora tak bisa menahan saat Zidane menariknya dan menyeretnya pergi.Hanya saat Zach meraih tangan Liora satunya barulah Liora tertahan.“Kau tak bisa membawanya pergi!” seru Zach menahan tangan Liora.“Dia istriku, Zach! Lepaskan dia!”“Aku tidak akan melepaskannya! Dia kekasihku sebelum aku pergi ke Maccau.”Akhirnya Zidane mengetahui darimana hubungan Liora dan Zach bermula.Pantasan istrinya tidak tahu malu menjalin hubungan gelap dengan kakaknya sendiri.Tapi ...“Apa maksudmu? Karena dia kekasihmu, lalu sekarang aku yang menjadi orang ke-tiga di antara kalian?”“Aku masih mencintainya. Dan dia pun masih mencintaiku!”“Hah! Kau pikir kau siapa? Kalau memang kau kekasihnya, kenapa tidak membantunya saat dia diteror debt collector?”Kini giliran Liora yang terhenyak dalam rasa bersalah lagi pada Zidane. Dia kembali diingatkan akan utang budi pada pria itu.“Kau lupa dengan semua ketakutanmu dulu? Dan bagaima

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Belum Bercerai!

    “Apa yang akan kita lakukan di sini, Zach? Berapa lama aku harus sembunyi di sini?”Liora mengelus lengan Zach yang kini melingkari bahunya dari belakang. Pria itu duduk di belakangnya bersandar pada bathtub.“Entahlah. Aku bisa cuti seminggu jika perlu.”Liora tiba-tiba teringat akan pemecatannya lalu mencubit lengan Zach.“Aw! Kenapa kau ini?”Liora berbalik dan mendelik gemas pada Zach. “Kau memecatku. Keterlaluan! Lewat Celine pula!”Zach berkata dengan cuek, “Kau yang menyebalkan.”Liora kembali menatap depan dan membuat Zach berkata lagi, “Kalau kau tak tahu seberapa menyebalkannya kau waktu itu, biar kubuat kau merasakannya. Besok pagi-pagi sekali, aku pergi dari sini meninggalkanmu saat tidur. Mau?”“Eh? Jangan dong, Zach! Aku tidak mau!”Liora sempat membayangkan hal itu terjadi. JIka Zach berniat membalas dendam padanya, mungkin Zach akan melakukan hal itu.Dan itu sempat membuat Liora ketakutan.Beruntung Zach tidak melakukannya.“Kalau tidak mau, kau harus menebus kesalaha

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Gairah Berkuasa

    “Ini apartemenku.”Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Zach membukakan pintu apartemen sederahanannya.Berbeda dari apartemen mewah yang dia tempati, apartemen ini memang luas tapi tidak banyak barang dan furnitur. Hanya ada furnitur utama saja.“Masih banyak yang kosong, tapi tidak apa-apa yang penting kau bisa tinggal.”Zach memimpin langkah Liora hingga ke kamar. Di sana, hanya ada sebuah ranjang king size dan lemari baju.Di depan ranjang ada televisi. Hanya itu saja.Ketika Liora masuk dan melihat-lihat pada akhirnya tatapannya bertemu dengan mata Zach.Mereka berpandangan dan Liora pun berdeham lirih.“Terima kasih, Zach. Aku berhutang banyak padamu,” ucap Liora lembut. Dia berharap kemarahan Zach padanya bisa sirna lewat kejadian ini.Di hadapannya, Zach mengangguk kecil. Tapi dia berkata, “Tetap saja, kau akan memilih Zidane.”“Kenapa begitu?” tanya Liora mengernyit heran.“Entahlah. Menurutku begitu. Kau akan tinggal beberapa hari di sini, lalu Zidan

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Penyesalan Selalu Terlambat

    “Ayo cepat!”Zach merasa dirinya sudah gila tak mampu berpikir lagi. Tapi setiap menyangkut Liora, dia memang tak bisa berpikir jernih.Membantu Liora melarikan diri dari rumahnya, memang tidak sulit. Tapi lalu apa?Apakah ini sama dengan membantu Liora mengakhiri pernikahannya dengan Zidane? Lalu Liora akan berlari ke pelukannya?Tidak! Aku sudah menutup pintu hatiku untuk Liora. Aku hanya menginginkan anakku saja!“Ayo!” sahut Liora setelah menyambar tas bahu yang terlihat seperti tas olahraga. Di dalamnya terdapat dompet serta beberapa lembar baju dan peralatan make up sehari-hari.“Kau mau bersembunyi di mana?” tanya Zach lagi ketika dia menutup pintu apartemen Zidane dan mulai menuju lift.“Aku belum tahu. Tapi aku harus bersembunyi dulu, baru kemudian mendatangi ibuku. Atau, aku datang berkunjung saja ke ibuku, tidak perlu ikut tinggal bersamanya. Zidane pasti tahu jika aku tinggal bersa

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Bantu Aku Pergi Dari Sini

    “Apa yang lagi-lagi tidak kumengerti?”Zach menatap Liora dengan frustrasi. Tapi dia melihat air mata Liora dan tangannya spontan terangkat untuk mengusap.Punggung tangan Zach mengelus pelan sudut mata Liora membuat Liora terkesiap. Dia menatap Zach seakan penuh tanya.Detik itu juga Zach seperti dipecut kesadarannya atas apa yang sedang dia lakukan.Tangannya turun seketika itu juga.Lalu suaranya melunak.“Aku ingin memeriksamu. Tadinya aku antara percaya tidak percaya jika Zidane sampai tega menguurungmu. Ini terlalu tidak realistis.”Liora menggeleng pelan. “Dia marah saat mendengar kabar kehamilanku.”“Kapan kau memberitahunya?”“Aku tidak memberitahunya. Dia mengetahui dari dokter.”Liora mengangkat wajah dan melihat Zach terpana penuh tanya, jadi Liora menjelaskan, “Aku diminta cek kesehatan secara menyeluruh untuk melihat adakah aku-”Liora baru menyadari jika dia nyaris membuka rahasia Zidane. Liora mengerem bibirnya, tapi Zach menyela, “Adakah kau kenapa? Kenapa kau diminta

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Pilihanmu Memang Tidak Salah ...

    “Sial!”Zach memaki dirinya sendiri seraya memukul setir mobil ketika tiba-tiba saja dia sudah mendapati dirinya berada di parkiran basement apartemen Zidane.‘Sial, buat apa juga aku ke sini? Mau Zidane mengurung dia, mau Zidane apakan dia juga seharusnya aku tidak perlu peduli lagi!’Zach menyandarkan punggungnya dengan hentakan cukup keras ke jok mobil. Dia perlu berpikir lagi. Haruskah dia turun dan menuju Liora?Jika iya, apa yang bisa dia lakukan?Dia juga tidak mengetahui nomor pin pintu Zidane.Semua pikiran itu memenuhi benak Zach.Sambil berpikir dia mengeluarkan ponsel dan menekan nomor Zidane.Ketika dijawab, Zach berkata, “Aku sekarang memiliki hewan peliharaan. Tapi sore ini aku harus ke luar negeri. Bisa kutitipkan peliharaanku di rumahmu? Aku sudah siapkan makanannya juga.”Zidane terdiam di sana untuk sesaat. Lalu setelahnya dia berkata, “Boleh.”“Oh, baiklah. Aku sudah hampir sampai apartemenmu. Bisa kau berikan pin-mu? Aku akan meletakkan peliharaanku di dekat rak s

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Dia Mengurungku

    Hubungan Liora dan Zidane menjadi dingin. Beberapa kali Liora membicarakan tentang CCTV dan kebebasannya dalam keluar rumah, tapi Zidane tetap tidak bersedia ditawar.Baginya, Liora telah berkhianat sehingga CCTV dan kebebasannya keluar rumah sendirian adalah hukuman yang pantas untuk Liora.Liora yang tadinya hendak meminta belas kasihan Zidane agar bisa melunakkan hukuman, malah memendam kemarahannya.Dia tidak lagi meminta dan menawar.Liora menjalankan hukuman dari Zidane dengan patuh. Namun, di dasar hatinya, rasa pahit itu menumpuk dan menjadi tebal sehingga mulai mengapung dan mempengaruhi mood nya.“Aku harus berbelanja,” katanya saat menelpon Zidane. Tidak ada lagi panggilan lembut untuk Zidane.“Berikan saja apa yang kau perlukan. Aku akan menyuruh Clint membelinya untukmu, lalu mengantarnya ke rumah.”Rasa pahit dari dasar hatinya seakan mendapatkan tekanan dari bawah untuk bisa menyembur ke atas.“Itu tidak sama, Zid! Mana bisa aku membeli semua keperluanku lewat Clint! Di

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Let's Prove It!

    Zach menatap kehadiran Merlyn di hadapannya. Wanita ini! Walaupun dikatakan berulang kali untuk tidak mendatanginya di kantor, Merlyn terus muncul di kantornya tanpa perjanjian terlebih dahulu.Rasanya Zach ingin memasang palang di depan kantornya, bertuliskan Merlyn dilarang masuk!Tapi itu tidak mungkin, bukan?“Ada apa lagi kali ini muncul?” tanyanya sinis.Dia masih teringat akan kejadian di kediaman Grandpa Hank bagaimana Merlyn membuat drama di keluarga besarnya dengan mengatakan bahwa dia sudah mengandung anak Zach.“Apa-apaan, Merlyn?” hardik Zach marah, tapi Merlyn malah menjawab, “Kejadian malam itu memang membuahkan hasil di rahimku, Zach!”“Itu tidak mungkin! Kita tidak melakukan apa-apa! Aku tidak merasa pernah tidur denganmu!”“Itu kan karena kau tak ingat kejadiannya karena kau terlalu mabuk. Dia minum tujuh shot whiskey dalam waktu setengah jam!”&ldquo

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   You Reap What You Sow

    “Tap- tapi, Zid, kau tidak mengenal orangnya, untuk apa kau mengetahui namanya?”Zidane semakin pahit hatinya. Dipandanginya Liora dengan berjuta kekecewaan yang kini mulai dilapisi dengan kemarahan yang luar biasa.“Bagaimana denganmu? Apa kau mengenalnya dengan baik?”Tatapan Zidane semakin tajam dan kedua tangannya kini terlipat di depan dada.Liora pun kembali berkilah, “Aku juga tidak terlalu baik mengenalnya. Ehm ... bisakah kita membahas yang lain saja? Kenapa kita malah membahas ini?”“Kenapa memangnya kalau membahas ini?”“Kej- kejadian itu sangat membuatku tidak nyaman, Zid. Mengingatnya masih membuatku merasa sakit hati. Bisakah kita membahas yang lain?”Masalahnya, Zidane tak mau melepaskan Liora kali ini. Dia menatap semakin dalam dan bertanya lagi, “Bukankah katamu kau sedang mabuk waktu itu? Jika iya, seharusnya kau tidak mengingat apa-apa. Saat mabuk sampai bisa melakukan hal seperti itu, berarti kau benar-benar sudah kehilangan pikiranmu!”Liora tersudutkan. “Maafkan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status