"Halo, mbak. Aku jemput sekarang ya! Mbak siap- siap, kita gerebek mas Dedi," ujar Agung lalu mengakhiri panggilan telepon. [Oh ya, lupa bilang, bawa surat nikah dan KK kalian. Kata kenalan ku yang pengacara, kalau pihak hotel tidak mau menunjukkan kamar menginap mas Dedi, surat nikah itu akan berguna. Besok, kuantar untuk bertemu dengan pengacara, Mbak.][Oh, ya. Oke, Gung.]Ratna terdiam beberapa saat, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. Perlahan dia duduk di sofa ruang tamu, 'duh, ya Allah, kenapa aku harus mengalami pengkhianatan ini saat hamil muda?' batin Ratna. Ratna lalu mengambil kopernya yang berisi sertifikat rumah dan persetujuan surat kuasa, lalu menata baju- bajunya sampai tidak tersisa satupun di lemarinya. Tak lupa pula dia memasukkan surat nikah dan kartu keluarga sesuai dengan saran pengacara kenalan Agung.Ratna menghela napas panjang saat dia juga memasukkan sisir, bedak tabur, dan lipstik ke dalam tas tentengnya. Memang hanya itu alat kecanti
Terakhir Diperbarui : 2024-11-27 Baca selengkapnya