Semua Bab Perselingkuhan Yang Manis: Bab 41 - Bab 50

327 Bab

Teruslah Berbohong

Radit menoleh, "Kamu kelilipan ya?""Bukan, aku nggak bisa ngeliat apa pun!" pekik Kayla histeris."Jangan main-main Kayla, nggak lucu," timpal Radit yang mulai panik."Aku nggak main-main, aku serius!" seru Kayla keras sambil terus menggosok matanya.Radit menepikan mobil dan parkir di pinggir jalan. Rasa khawatir mulai menjalari hatinya."Coba cuci mata kamu dulu." Radit mengambil sebotol air mineral dari dalam ranselnya. Dia membantu Kayla membasuh muka dan fokus di bagian mata.Kayla mengerjap berkali-kali dan mengucek matanya pelan-pelan."Dit, aku bisa lihat kamu sekarang."Tanpa sadar Kayla merangkul Radit.Awalnya Radit ragu, tapi akhirnya ia membalas dan mendekap lebih erat.Hingga beberapa menit kemudian, Kayla melepaskannya."Sorry!" ucapnya begitu sadar.Radit tersenyum tipis. Lalu kembali menyetir, melanjutkan perjalanan pulang.Hening. Mereka saling diam dan lebih memilih berbicara dengan hati masing-masing. Hingga sampai di rumah Radit."Kok malah ngelamun?" tegur Radi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Kasmaran

Semua mengalir begitu saja. Tanpa ada kata maaf atas semua yang pernah terjadi. Cinta memang membuat luka dan terkadang mengalahkan logika. Dan semua itu akan menjadi masalah bila hati tidak rela menerima."Yang... Aku mau ajak kamu jalan," ujar Radit sore itu, beberapa saat sebelum senja menjelang."Beb, sorry, bukannya nggak mau, tapi aku udah ada janji," tolak Kayla halus."Janji sama siapa?""Sama Nabil."Radit menatap Kayla lekat-lekat dengan ekspresi memohon dan meminta."Tidak bisakah aku menjadi yang pertama?"Kayla menunduk, memandang ujung sepatunya. Selalu akan ada situasi seperti ini, selama dia masih belum bisa memilih.Radit memalingkan muka, menyembunyikan rasa kecewa. Lalu menyeret langkah lelah, menjauh."Beb, tunggu!" tahan Kayla sebelum Radit semakin jauh.Radit berhenti di tempatnya. Ia mulai menghitung dalam hati. Satu, dua, tiga..."Iya, aku mau." Terdengar suara Kayla di belakangnya.Radit membalikkan badan, menatap pemilik wajah manis itu, lalu menebar senyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Poliandri

Reni mengajak Kayla bergabung dengan ibu-ibu DW lainnya. Sedangkan Nabil dan Ari pergi. Entah ke mana. Mungkin melanjutkan pekerjaan masing-masing. Terserah merekalah. Ini kan acara perempuan. Namanya juga dharma wanita."Tumben Kayla bisa datang," kata Ari setelah mereka kembali ke ruangan."Kebetulan dia lagi nggak sibuk," jawab Nabil sekenanya. "Oh. Ngomong-ngomong kalian baik-baik aja kan?" tanya Ari agak ragu dan hati-hati."Iya, emang kenapa?""Nggak apa-apa."Nabil merasa ada yang aneh dengan Ari. Entah kenapa mukanya terlihat tegang dan kata-katanya terdengar serius. Padahal biasanya itu orang suka becanda. Ah, sudahlah. Nabil menepis kecurigaannya yang tidak beralasan.*Akhirnya selesai juga acara yang menurut Kayla sangat membosankan. Dan sekarang, ia tengah menunggu Nabil di tempat parkir.Tadi Reni tidak menyinggung apa pun tentang pertemuan mereka kemarin. Tinggal tunggu reaksi Nabil nanti seperti apa. Ia berharap Ari tidak membocorkannya.Dari jauh Kayla melihat Nabil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Kecelakaan

"Aku nggak tahu namanya apa, tapi orang-orang nyebutnya gitu.""Kayla, ini gila. Kita tinggal di Indonesia, bukan Himalaya!"Kayla diam saja, membiarkan Radit bicara sendiri."Di negara kita, itu tidak lazim. Masih sangat tabu. Aku pernah lihat di TV, ada yang dipenjara karena ngelakuin itu. Bahkan aku nggak tahu, di agama kita dibolehkan atau tidak.""Tapi paling nggak, kita udah terhindar dari dosa," cetus Kayla menangggapi. "Lagian, aku ngelakuin cuma sama kamu. Itu kan inti sebenarnya?"Radit memegang kedua pundak Kayla, hingga wajah mereka berhadapan dan sejajar."Sayang, coba kamu dengar aku. Pernikahan itu bukan mainan. Aku nggak mau kalau cuma sekedar status. Lagian apa susahnya ninggalin dia? Kalau memang kamu nggak bahagia, seharusnya gampang aja kan? Nggak perlu ada beban apa pun.""Bukan itu masalahnya, Dit.""Jadi apa masalahnya? Rasa sayang kamu ke dia? Jadi hanya berapa persen kadar cinta kamu ke aku?""Seratus persen, semuanya untuk kamu.""Lalu untuk dia?""Mungkin ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Jangan Kasih Kendor

Braaaaak!!!Nabil buru-buru menginjak rem begitu merasakan benturan keras di bagian depan mobilnya.Betul-betul sial!Tadi ia hampir saja menabrak pengendara motor yang berhenti mendadak di perempatan lampu merah. Untung polisi lalu lintas yang sedang bertugas tengah sibuk mengatur jalan di bagian lain.Dan sekarang, ia tidak tahu benda apa yang dihantamnya.Nabil segera turun untuk melihatnya. Ternyata ia menabrak sebuah pot bunga besar. Untung saja tidak sampai hancur atau pun pecah.Nabil segera meninggalkan tempat itu dan menuju kamar tempat Kayla dirawat yang diberitahu Radit padanya.Ya, Radit.Pria itu yang mengiriminya pesan pendek tadi. Nabil tidak tahu darimana dia mendapatkan nomor ponselnya.Mungkin dari kontak di handphone Kayla. Tapi ponsel Kayla kan dikunci. Bagaimana bisa dia membukanya?Ah, sudahlah. Itu tidak penting. Yang penting sekarang, dia harus tahu kondisi Kayla.Nabil memacu langkah agar segera tiba di tempat yang dituju. Menyusuri bangunan besar bercat puti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Rindu

Pernahkah kamu merasa dijajah?Bukan. Bukan dijajah oleh orang lain. Tapi oleh pikiranmu sendiri. Yang terus membuatmu fokus pada kepingan ingatan tentang seseorang. Dan membuat blur akan hal-hal lain yang ada di duniamu.Cinta itu masalah hati. Cinta itu tentang perasaan. Oke. Jika ada yang bilang waktu akan menyembuhkan luka, itu salah. Atau bila ada yang berkata, kamu akan bisa melupakan dirinya bila sudah menemukan pengganti, itu tidak sepenuhnya benar.Tidak pernah ada alasan pasti kenapa harus mencinta. Sekali lagi, karena cinta adalah masalah hati, dan tentang perasaan.So, let it flow.*Hari ketiga tanpa cinta, tanpa wanita, tanpa Kayla. Radit mengetuk-ngetukkan pena yang terselip di antara ibu jari dan telunjuk kirinya ke atas meja. Sebuah bahasa tubuh yang menyiratkan kebingungan serta kegalauan.Beberapa hari dipeluk kesendirian membuatnya merasa dunia ini sunyi meski berjuta manusia menghuninya.Dia telah berusaha menghalau rindu yang datang tanpa permisi. Tapi hanya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Kekasih Bayangan

"Dit, sorry, aku nggak bisa," ujar Kayla dengan rasa bersalah."Kenapa nggak bisa?" tanya Radit tidak dapat menyembunyikan rasa kecewa."Tadi aku udah bilang sama Nabil kalau hari ini nggak akan pulang malam. Mungkin sekarang dia udah nunggu di bawah."Kayla berjalan ke arah jendela kaca. Lalu mengarahkan pandangan ke jalanan di bawah sana. Benar saja. Mobil Nabil sudah terparkir di sana. Tak lama kemudian sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dari Nabil. Yang memberitahu kalau dia sudah menunggu."Aku harus pulang sekarang," kata Kayla pada Radit.Radit menatapnya dengan ekspresi sedih bercampur kecewa."Yang... Aku butuh kamu malam ini. Please stay here with me!"Kayla menggeleng pelan. Rasa bersalah menggayutinya. Namun ia harus bersikap tegas. "Sekali ini saja, tolong mengalah dan mengerti posisiku."Radit mematung di tempatnya. Membiarkan pujaannya berlalu begitu saja. Tanpa bisa ia cegah.Dia menelan rasa kecewa, bersama air ludah yang terasa pahit di kerongkongan.Selalu menjadi n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bertemu Bertiga

Mungkin buat sebagian besar pekerja kantoran, hari senin adalah hari yang tidak diinginkan dan tidak pernah dinanti, kecuali kalau hari itu bertepatan dengan tanggal gajian. Entah kenapa, mungkin karena ke-hectic-annya. Sehingga senin juga terkenal dengan slogan i dont like monday.Tapi tidak bagi Kayla. Hari senin adalah hari favoritnya.Baginya, menunggu dari sabtu ke senin itu bagaikan berabad lamanya. Mungkin terdengar agak lebay, tapi emang itu faktanya. Hanya orang-orang yang pernah jatuh cinta yang akan mengerti.Kebiasaan masyarakat urban pada saat weekend biasanya adalah mengunjungi pusat perbelanjaanBegitu juga dengan Kayla dan Nabil. Bukan apa-apa, di kota tempat mereka tinggal tidak ada pantai apalagi gunung. Satu-satunya tempat favorit yang layak dikunjungi yaitu si mall tadi.Apalagi di kota tempat mereka bermukim, pusat perbelanjaan hampir ada di setiap sudut jalan utama.Seperti hari ini. Pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi begitu ramai dengan pengunjung yang te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Tamparan Untuk Kayla

Ternyata Nabil mempermasalahkan kejadian di mall itu hingga besok dan besoknya lagi. Kayla tidak mengerti kenapa hal-hal kecil bisa menjadi masalah besar bagi Nabil."Hari Minggu besok ada acara family gathering. Kamu harus ikut," kata Nabil pagi itu sebelum berangkat kerja."Ya," jawab Kayla singkat."Kamu harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan teman-teman aku.""Ya.""Kamu tau nggak, teman-teman aku bilang kalau kamu sombong, nggak pernah gabung sama mereka.""Ya.""Kamu kok cuma iya-iya?" gerutu Nabil. Kesal karena respon Kayla yang santai."Jadi aku harus jawab apa? Aku kan selalu salah di mata kamu."Kayla meneguk segelas kecil air putih, lalu berjalan pelan meninggalkan Nabil yang termangu di meja makan."Kay... Aku pinjam laptop kamu ya!" seru Nabil.Kayla menoleh, "Ambil aja di kamar," sahutnya."Tolong kamu ambilin!"Kayla berbalik, menuruti perintah Nabil. Di dalam hati dia merasa sedikit kesal. Seharusnya Nabil bisa mengambilnya sendiri tanpa menyuruhnya.Sepanjang perja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Mencari Kayla

Siang telah datang. Menggantikan malam yang telah tenggelam. Tapi matahari sebagai sang raja seolah enggan menunaikan tugasnya, dan memilih bersembunyi di balik awan yang bermuram durja.Hujan yang turun dari semalam menyisakan genangan air di mana-mana. Tak sedikit, beberapa area berdataran rendah kecipratan banjir skala kecil yang menimbulkan kemacetan dan berujung pada umpatan dan makian para pengguna jalan.Nabil menyandarkan kepalanya pada sandaran jok. Sebelah tangannya memegang kening seraya memijit-mijit kecil. Pandangannya lurus ke depan, memerhatikan polisi lalu lintas yang mengatur jalan yang dilanda kemacetan akibat traffic light yang tidak menyala.Pikirannya kosong. Dia masih tidak percaya pada apa yang telah dilakukannya kemarin. Dia seperti dipengaruhi alam bawah sadar sehingga kehilangan kontrol diri.Sejak pergi menembus hujan, Kayla belum kembali hingga saat ini. Nabil tidak tahu harus mencari ke mana. Terlebih, nomor telepon seluler istrinya itu tidak bisa dihubun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
33
DMCA.com Protection Status