Semua mengalir begitu saja. Tanpa ada kata maaf atas semua yang pernah terjadi. Cinta memang membuat luka dan terkadang mengalahkan logika. Dan semua itu akan menjadi masalah bila hati tidak rela menerima."Yang... Aku mau ajak kamu jalan," ujar Radit sore itu, beberapa saat sebelum senja menjelang."Beb, sorry, bukannya nggak mau, tapi aku udah ada janji," tolak Kayla halus."Janji sama siapa?""Sama Nabil."Radit menatap Kayla lekat-lekat dengan ekspresi memohon dan meminta."Tidak bisakah aku menjadi yang pertama?"Kayla menunduk, memandang ujung sepatunya. Selalu akan ada situasi seperti ini, selama dia masih belum bisa memilih.Radit memalingkan muka, menyembunyikan rasa kecewa. Lalu menyeret langkah lelah, menjauh."Beb, tunggu!" tahan Kayla sebelum Radit semakin jauh.Radit berhenti di tempatnya. Ia mulai menghitung dalam hati. Satu, dua, tiga..."Iya, aku mau." Terdengar suara Kayla di belakangnya.Radit membalikkan badan, menatap pemilik wajah manis itu, lalu menebar senyum
Terakhir Diperbarui : 2024-11-13 Baca selengkapnya