Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Perselingkuhan Yang Manis: Chapter 31 - Chapter 40

327 Chapters

Kenapa Begitu Berat Untuk Meninggalkan Dia?

Radit menoleh lalu berkata, "Hebat ya, kamu sampai tahu hal sedetil itu.""Dia kan suamiku, jadi wajar kalau aku tahu."Upss! Keceplosan lagi. Sontak Kayla menutup mulut. Ini entah kebodohan ke berapa kali yang dilakukannya. Radit berbalik, memutar badannya menghadap Kayla. Sekarang mereka berhadapan, dengan bola mata saling menatap satu sama lain."Aku mau tau lebih banyak lagi tentang dia.""Siapa?""Laki-laki yang kamu sebut suami."Pandangan tajam Radit membuat Kayla membuang muka. Dia tidak tahan ditatap seperti itu. Hanya beberapa detik, kemudian mata mereka kembali beradu. Radit masih menatapnya dengan ekspresi yang sama.Kayla mengambil napas. Lalu mulai bercerita."Dia orang yang sangat baik. Lembut, penuh perhatian, romantis, mandiri, juga pintar masak. Dulu dia tidak pernah marah padaku, satu kali pun. Nggak kayak sekarang. Moodnya sangat cepat berubah. Hal-hal sepele bisa jadi masalah. Tapi itu cuma sebentar. Besoknya dia akan kembali bersikap baik. Lalu saat ada sesuatu
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Permintaan Nabil

Radit tahu, dia sudah menyakiti Kayla. Tapi egonya terlalu tinggi untuk meminta maaf. Hatinya pun saat ini tengah terluka. Ingin rasanya dia memeluk Kayla yang menangis sesenggukan, lalu menenangkannya dan memeluk seperti biasa. Tapi sungguh sulit rasanya setelah pengakuan yang didengarnya tadi.Radit memasang kembali bajunya yang telah kusut oleh remukan tangan."Aku antar kamu pulang ke tempat orang yang kamu sayang."Kalimat Radit menusuk dalam hati Kayla. Sepanjang perjalanan pulang, Kayla terus menangis tanpa suara. Hanya air matanya yang terus meleleh."Hapus air matamu. Aku nggak mau dituduh berbuat yang bukan-bukan pada istri orang." Radit mengambil tisu di dashboard dan memberikannya pada Kayla tanpa menoleh.Radit menghentikan mobil tepat di depan sebuah mesjid. Lalu menyuruh Kayla turun."Disana ada toilet. Cuci muka, lalu pakai bedak, jangan lupa blush on dan lipstick seperti biasa."Kayla menuruti perintah Radit. Dia tidak mau menimbulkan masalah baru jika Nabil melihatn
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Membuat Radit Cemburu

Sejak Kayla sampai di kantor tadi pagi, sekali pun Radit tidak menegurnya. Mereka seperti orang asing yang tdak saling mengenal satu sama lain dan disatukan dalam satu tempat.Mereka sibuk sendiri-sendiri, tanpa peduli pada hati yang ingin berbagi.Saat jam makan siang datang, Radit pergi meninggalkannya tanpa berkata apa-apa.Kayla mengintip ke bawah dari kaca jendela. Darahnya mendidih saat menyaksikan Radit membukakan pintu mobil bagian depan untuk seorang perempuan.Dia adalah Tiara. Satu-satunya manusia bergender sama dengannya yang dicemburuinya di kantor.Kayla meremas-remas kertas kosong yang sedari tadi digenggamnya, hingga remuk dan tak berbentuk.Oke, kalau Radit bisa pergi dengan cewek lain, kenapa dia tidak?Kayla bergegas menuju ruangan HRD. Terdengar suara bariton Ryo yang menyuruhnya masuk begitu dia mengetuk pintu."Udah jam istirahat, masih sibuk aja," sapanya pada Ryo yang berkutat dengan tumpukan kertas-kertas.Ryo mengangkat wajah, senyumnya mengembang. Manis."Ma
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Aku Tim Nabil

Hari sudah gelap. Radit mulai mengemasi peralatan kerjanya. Kayla sudah pulang dari tadi, meninggalkannya sendiri dalam sunyi."Pak Radit belum pulang?" Tiara muncul tiba-tiba di ruangannya. "Ini baru mau pulang.""Hmm... Bapak langsung pulang ke rumah?""Iya, kenapa?""Kayaknya Bapak lagi suntuk. Itu mukanya nggak bisa bohong." Tiara menunjuk muka Radit yang kusut."Jadi?""Jalan-jalan dulu, yuk!"Radit diam dan berpikir sejenak. Tak ada salahnya ia menerima tawaran Tiara. Lagian, buat apa dia segera pulang ke rumah. Yang menyambutnya hanya sepi. "Oke, kita ke mana?" tanya Radit kemudian."Terserah Bapak," jawab Tiara pasrah, lalu mengikuti langkah kecil Radit."Baru pulang, Pak?" sapa security kantor saat melihat mereka datang."Iya," jawab Radit singkat.Wah, enak benar ya jadi orang ganteng, bisa ganti cewek suka-suka, batin sang penjaga keamanan.Tiara duduk dengan tenang di samping Radit yang menyetir pelan. Jalan yang mereka lewati tak pernah sepi. Meskipun sudah malam, tapi
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Hampir Ketahuan

Sudah lebih dari satu minggu Kayla dan Radit saling diam. Hanya saja untuk urusan pekerjaan, komunikasi mereka sudah agak lebih baik, kalau tidak mau dibilang buruk. Tapi tetap saja semua keadaan itu tidak nyaman. Bisa dibayangin kan, selama sembilan jam dan terkadang lebih, berdua dalam satu ruangan namun tidak saling bicara dan tidak peduli satu sama lain.Kayla jadi ingat kata-kata Tiara dulu. Tentang keinginannya yang ingin tukar posisi. Kayla merasa mungkin sekarang adalah saat yang paling tepat.Kayla melirik Radit diam-diam. Laki-laki itu tampak selalu sibuk di matanya. Tenggelam bersama kertas-kertas, atau terpaku pada benda hitam berlayar 13 inchi di hadapannya."Pak Radit..." Kayla mulai terbiasa memanggil dengan sebutan itu setelah lebih dari seminggu ini.Radit mengalihkan pandangannya pada Kayla. Lalu menunggu kelanjutan kalimatnya."Saya ingin rolling dengan Tiara."Radit diam sesaat. Mencoba mencerna kata-kata Kayla. "Maksud kamu Tiara jadi sekretaris saya?""Iya, Pak
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Semakin Jauh

Hari ini Kayla mulai bekerja di divisi finance. Raisa dan Chicco menyambutnya dengan hangat. Seperti seseorang yang kembali berjumpa dengan sahabat lama.Awalnya Kayla merasa canggung. Tapi lama-lama ia mulai terbiasa dengan pekerjaannya yang dulu. Tidak sulit. Ini memang bidangnya."Kayla, dipanggil Pak Ryo ke ruangannya." Raisa yang baru datang dari luar memberitahu.Kayla mengangguk, lalu memastikan pakaiannya rapi dan segera keluar.Tepat di depan ruangan HRD, dia berpapasan dengan Radit. Jantungnya berdegup kencang. Sungguh, hatinya merindu. Ingin rasanya ia mendekap pemilik dada bidang itu.Radit melihatnya sepintas, lalu membuang muka. Dan segera berlalu tanpa berkata apa-apa.Rasa perih mengiris hatinya. Kenapa Radit memperlakukannya seperti musuh? Apakah kesalahannya terlalu fatal hingga tidak pantas untuk dimaafkan?Sedangkan kesalahan Radit telah ia maafkan. Meski tak mampu ia lupakan.Kayla merasa pandangannya mulai buram. Ia segera mengusap matanya sebelum air bening itu
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Sakit

Pukul 20.15 wib.Ryo mencegat Radit yang baru turun dari lantai dua."Aku mau bicara," ujarnya."Ada yang penting? Aku lagi buru-buru.""Iya, sangat penting. Sambil ngopi aja yuk, di pantry."Radit mengikuti Ryo ke bagian belakang kantor mereka. Ia menghempaskan tubuh di kursi plastik yang ada disana, lalu memperhatikan Ryo yang membuatkan kopi untuk mereka berdua."Jadi kamu mau bilang apa?" tanya Radit tidak sabar setelah Ryo selesai menghidangkan dua cangkir kopi hangat."Ini tentang Kayla," jawab Ryo setelah meniup kopinya lalu menyesapnya perlahan."Oh." Hanya itu respon Radit."Tadi siang kamu udah kelewatan memarahinya.""Wajar, dia udah ngelakuin kesalahan.""Tapi nggak sampai gitu juga kali. Nggak liat apa, dia sampai nangis sedih kayak tadi."Radit terdiam untuk beberapa saat. Ia merenungkan perbuatannya tadi. Keterlaluan memang. Dia telah meluapkan emosinya yang terpendam pada gadis itu. Tapi mau gimana lagi, namanya juga emosi."Jangan dibesar-besarin, itu biasa, namanya j
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Benci Tapi Cinta

Kayla mematut dirinya di depan cermin, guna memastikan penampilannya sudah sempurna.Rambutnya yang hitam panjang sudah dipotong, berganti dengan rambut pendek sebahu yang membuatnya terlihat segar dan jauh lebih muda."Cantik!" bisik Nabil di telinganya sambil memeluknya erat dari belakang, lalu menopangkan dagunya di bahu Kayla. Mereka menatap pantulan diri masing-masing melalui cermin, lalu saling melempar senyum melalui media yang sama."Ayo, nanti telat, aku ada apel pagi ini," Nabil menggamit tangan Kayla agar mengikutinya.Hari ini pertama kalinya Kayla kembali bekerja setelah sakit hampir seminggu.Radit, orang pertama yang ditemukannya.Ya Tuhan, sungguh ia ingin membenci tapi satu bagian dari hatinya memberontak. Kayla melarikan pandangannya ke tembok, ke lantai atau apa saja asal jangan pada sepasang mata teduh itu."Kamu sudah sehat?"Kayla seakan tak percaya pada pendengarannya sendiri. Dia menginjak satu bagian kakinya dengan kaki yang lain, mencoba meyakinkan kalau di
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Teringat Masa Lalu

Akhir-akhir ini Nabil memperhatikan ada yang aneh pada Kayla. Sikapnya tidak seperti biasa. Dia berubah menjadi seorang yang sangat pemurung. Meski Kayla mempunyai sifat pendiam dan tidak banyak bicara, tetap saja Nabil bisa merasakan perbedaannya.Nabil mendekati Kayla dan duduk di sisi tempat tidur. Wanita yang dinikahinya itu sudah terlelap. Sangat pulas. Irama nafasnya halus dan teratur. Dengan gerakan pelan, Nabil menempelkan bibirnya di kening Kayla. Lalu membelai lembut tiap helai rambutnya yang hitam dan legam.Dia menatap dalam pemilik wajah ayu itu. Tidak banyak cerita yang tercipta diantara mereka. Tanpa sadar ia mulai menembus masa lalu.Flashback...Gadis itu bernama Mikayla. Sudah beberapa waktu ini dia tinggal di rumah Nabil, setelah satu-satunya tempat dia berteduh hangus terbakar dan tak lama harus kehilangan orang tua laki-lakinya.Dia kini sebatang kara dan tidak memiliki apa pun selain pakaian yang melekat di badan.Kasihan. Itu kata pertama yang tercetus di bena
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Tarik Ulur

Kayla sedang membersihkan rumah saat sudut matanya menangkap sesuatu. Sebuah plastik cetik berwarna biru, khas rumah sakit, yang terjatuh di kaki meja.Kayla mengambilnya, lalu membaca tulisan yang tertera pada label. Plastik itu berisi obat-obatan yang diresepkan oleh dr. Beny, Sp.KJ.Spesialis kejiwaan? Obat apa lagi ini? Nabil pergi ke spesialis kejiwaan, itu artinya?Dia harus segera mendapatkan jawabannya, langsung dari mulut Nabil. Ia tak ingin berasumsi yang macam-macam, yang hanya akan membuat kepalanya sakit.Nabil belum pulang. Tadi pagi katanya cuma mau pergi main futsal, tapi hingga matahari naik, belum ada tanda-tanda dia akan kembali.Selang beberapa menit kemudian, Nabil datang. Kayla langsung menyongsongnya."Bil, ini obat apa?" tanyanya tidak sabar.Nabil memperhatikan pastik kecil berisi obat yang ditunjukkan Kayla padanya."Aku baru pulang, kamu nggak nawarin minum dulu?" tanyanya."Bukannya tadi kamu bawa air minum?" Kayla balik bertanya."Ya ampun, Kay, air cuma
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more
PREV
123456
...
33
DMCA.com Protection Status