Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Perselingkuhan Yang Manis: Chapter 21 - Chapter 30

327 Chapters

Dia Bukan Tipe Saya

Tiga hari berlalu, kondisi Papa sudah berangsur membaik, meski belum diperbolehkan pulang dari rumah sakit."Gimana keadaan mertuamu?" tanya Radit pagi itu saat Kayla kembali masuk ke kantor setelah beberapa hari ini izin."Sudah agak baikan," jawab Kayla singkat sembari menghenyakkan tubuh di kursi kerjanya. "Kay, kamu kelihatan pucat," ujar Radit mendekat ke arah Kayla.Kayla memegang kedua pipinya seolah dengan begitu dia bisa merasakan kebenaran perkataan Radit. Selama Papa di rumah sakit dia dan Nabil bergantian menjaganya, dan itu membuat energinya sedikit terkuras."Aku kangen," Radit menyentuh tangan Kayla lalu menggenggamnya hangat. Kayla tidak mampu menolak. Pesona Radit membuatnya tergila-gila dan kini semakin memperdayanya."Aku juga," Kayla menggumam. Dia memejamkan mata, mencoba menepis gejolak di dalam dada. Berkali-kali ia mengingatkan diri kalau ia telah menjadi milik Nabil dan mencoba menghadirkan bayangan suaminya, tapi hanya wajah Radit yang melintas, semakin lam
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Main Api

Pagi-pagi sekali Kayla sudah bangun. Meski badannya terasa pegal dan mata masih mengantuk, tapi dia memaksakan diri untuk bangkit. Mertuanya ada di rumah. Itu berarti dia harus menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkannya. Paling tidak dia harus menyiapkan sarapan pagi. Tentang makan siang, biarlah Nabil yang mengurusnya nanti. Nabil cuti selama beberapa hari."Ayo tambah lagi nasinya, Pa," ujar Kayla dan mengambil sesendok nasi dan bermaksud meletakkan di piring mertuanya."Nggak usah, Kay, Papa sudah kenyang," tolak mertuanya.Kayla pun mengurungkan niatnya. Dan buru-buru menyelesaikan sarapan. Dia harus segera berangkat dan sampai di kantor sebelum macet menjebaknya."Kayla, kata Nabil temanmu yang donorin darah buat Papa.""Iya, Pa, benar," jawab Kayla sambil melirik Nabil, tapi suaminya pura-pura tidak mendengar dan tetap melanjutkan makan."Bisa kamu bawa dia kesini? Papa mau mengucapkan terima kasih."Sekali lagi, Kayla memandang Nabil, meminta persetujuan, tapi laki-laki
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Dan Terjadi Lagi

Hujan turun semakin deras ketika mereka menembus malam. Petir dan kilat saling bersahutan, berlomba menunjukkan siapa yang paling kuat. "Dit, sebaiknya aku pulang aja," ujar Kayla saat mereka memasuki jalan Sumatera, kawasan tempat tinggal Radit. Gadis itu mulai diselimuti keraguan. Sepertinya dia mulai berubah pikiran. "Dari sini ke rumahmu itu nggak dekat, Kay, lagian ini udah larut malam. Aku takut ada begal atau perampok."Kayla terdiam, disingkirkannya berbagai pikiran buruk yang mendadak muncul. "Jangan cemas. Aku nggak akan apa-apain kamu. Kecuali kamu yang minta," kata Radit meyakinkan dan mencoba bercanda. Kayla tak menanggapi. Ia masih sibuk menenangkan pikirannya yang kalut. "Sudah sampai, ayo turun!"Aroma kopi dengan wanginya yang khas langsung menyeruak begitu Radit membuka pintu rumah. Aroma itu berasal dari pengharum ruangan yang tiap sepuluh menit menyemprotkan cairan. "Ayo!" Radit menggamit tangan Kayla yang masih berdiri mematung. Kayla mengikuti Radit
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Sebuah Rahasia

Nadin tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat siang itu Kayla dan Radit datang menemuinya ke rumah. Bola matanya bergantian menatap pasangan itu dengan penuh tanda tanya."Jadi kalian sudah bertemu?" tanyanya merasa masih belum percaya.Radit menatap lurus pada Nadin yang duduk di seberangnya. "Sudah aku bilang, aku pasti akan menemukan Kayla sekuat apa pun kamu menyembunyikannya." "Aku nggak menyembunyikannya, aku hanya nggak ingin kalian bertemu," tangkis Nadin tidak suka."Kalian ngomongin apa sih?" timpal Kayla. Dia sama sekali tidak mengerti yang tengah terjadi."Tanya aja tuh sama sahabat kesayanganmu," sahut Radit sinis.Kayla mengalihkan pandangan pada Nadin dengan ekspresi meminta jawaban.Nadin tidak bersuara. Dia tidak tahu harus mulai dari mana. Selama ini dia menyimpan rapat-rapat sebuah rahasia dari Kayla. Dan sekarang, dia harus membongkarnya."Kita bicara di dalam aja," ujar Nadin dan menarik tangan Kayla menuju kamarnya."Sebenarnya ada apa sih, Nad?" Kayla mul
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bebek

Setelah Nadin pergi, Nabil merasa perlu berbicara dengan Kayla. Banyak hal yang ingin disampaikannya. Selama beberapa hari Papa di rumah, ia merasa kurang leluasa. Tadi pagi Papa mendesak Nabil untuk mengantar pulang ke rumahnya. Nabil tidak bisa menolak dan tidak perlu waswas lagi karena kondisi kesehatan Papa yang sudah membaik.Sekarang hanya tinggal mereka berdua. Dia dan Kayla. Tapi istrinya itu terlihat sangat asyik dengan gawainya. Nabil tidak ingin mengganggu dan membiarkan saja. Dia lebih memilih untuk tidur. Mata dan kepalanya sangat berat akibat berjaga semalaman.Kayla semakin tenggelam dengan gawainya. Dia asyik chatting dengan Radit, lelaki yang membuatnya lupa diri."Aku udah di rumah sekarang, Dit.""Nadin?""Dia juga sudah pulang. Aku kira akan terjadi perang besar, tapi syukurlah semua aman dan terkendali.""Kamu jangan marah sama Nadin lagi ya, Yang... Dia sudah banyak membantu kita.""Oke, Dit. I'll try...""Kayla, bisakah kamu panggil aku dengan panggilan yang le
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Keceplosan

Ada karyawan baru di kantor. Namanya Tiara. Wajahnya manis, tinggi, dan berisi pada bagian-bagian tertentu. Body goals kalau netizen bilang. Dia menggantikan posisi Kayla dulu di divisi keuangan.Yang membuat Kayla sebal, dia mulai suka menggoda Radit. Kayla jadi uring-uringan sendiri dibuatnya.Seperti hari ini saat Radit minta laporan keuangan, dia sengaja berlama-lama dan menanyakan hal-hal yang tidak penting."Pak Radit, sebentar lagi ada meeting dengan owner Ben Supermarket," sela Kayla mengingatkan Radit yang masih berbicara dengan Tiara."Iya, Kayla, saya masih ada urusan dengan Tiara," jawab Radit melirik Kayla sekilas."Tapi Pak, ini sudah hampir jam dua belas, nanti Bapak kena macet. Sekarang hari senin lho, Pak.""Iya, saya tahu," sahut Radit tanpa melihat Kayla."Setelah itu Bapak harus cek email, ada komplain dari Segitiga Swalayan, katanya barang-barang yang kita suplai hampir kadaluwarsa dan tidak layak jual."Radit masih terus berbicara dengan Tiara tanpa memedulikan
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Rumor

Sepanjang perjalanan pulang, Nabil hanya diam. Sedikit pun dia tidak menyinggung kejadian di mall tadi.Kayla menjadi serba salah. Entah apa yang harus dilakukannya.Sampai di rumah, Nabil tetap tak bersuara, membuat Kayla menjadi salah tingkah."Kayla, apa yang aku dengar di mall tadi benar?" Akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari mulut Nabil."Bil, se... semua nggak seperti yang kamu pikirkan," jawab Kayla gugup. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain."Aku hanya butuh pengakuan jujur kamu, jangan berbelit-belit," tegas Nabil.Kayla melirik takut-takut pada Nabil yang memandangnya tanpa kedip. Kayla tahu, Nabil pasti sedang menahan emosi tingkat tinggi."Cewek tadi karyawan baru di kantor, namanya Tiara. Mulutnya ember dan ceplas-ceplos. Sotoynya kebangetan plus biang gosip.""Kayla, tolong jangan mutar-mutar, aku mau kamu jujur, itu aja!" Sepertinya Nabil mulai terpancing emosi. Rahangnya mengeras."Nggak, Bil, semua yang kamu dengar nggak benar. Nggak mungkin aku ngelakui
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Dua Lelaki

"Kamu nggak over time?" tanya Nabil melihat Kayla yang pulang lebih awal dari biasanya.Kayla menggeleng dan tersenyum hambar. "Kepalaku agak sakit," katanya kemudian.Kayla langsung menuju kamar dan berbaring tanpa mengganti pakaian kerja.Nabil datang menyusul dan duduk di sisi tempat tidur, disamping Kayla. Dirabanya kening istrinya itu. Tidak panas. Suhu tubuhnya normal."Aku bikinkan teh hangat ya," kata Nabil.Kayla tidak menolak dan tidak mengiyakan.Beberapa menit kemudian, Nabil datang dengan segelas teh di tangannya."Kamu minum dulu, biar agak baikan."Kayla bangkit dari tidurnya dan duduk sambil menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Setelah menyesap beberapa teguk teh, dia kembali berbaring."Makan dulu dikit," ujar Nabil yang mulai khawatir melihat Kayla yang tidak seperti biasa. Kayla memang jarang sakit. Daya tahan tubuhnya tergolong kuat. Tapi sekuat apa pun, dia tetap seorang manusia biasa."Aku nggak lapar, Bil," tolak Kayla dengan suara lemah."Sedikit aj
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Test Pack

"Bil, Pak Radit mengantarku pulang karena kepalaku agak pusing. Aku takut bawa motor sendiri." Kayla membuka suara.Nabil tidak menjawab. Ekspresinya masih sama. Kaku dan dingin."Ayo masuk dulu, Pak!" kata Kayla saat mereka masih berdiri di luar.Radit tidak menolak. Dia melangkah masuk dan duduk di kursi tamu rumah itu. Nabil duduk di seberangnya. Radit merasakan Nabil tidak menyukainya. Dan itu terlihat jelas dari matanya."Bapak mau minum apa?" tanya Kayla berbasa-basi."Nggak usah repot-repot, Kayla.""Nggak repot kok. Kan jarang-jarang Bapak mampir di sini.""Kalau gitu, air putih aja."Kayla hendak beranjak, tapi Nabil mencegahnya."Sayang, biar aku aja, kamu temani tamu kita."Kayla menatap Nabil sekilas, tapi suaminya itu keburu berlalu.Kayla dan Radit saling diam saat mereka tinggal berdua. Radit menyapukan pandangannya pada dinding rumah. Beberapa pigura menghiasi dengan potret bahagia Kayla dan Nabil.Mata Radit tertuju pada potret seorang anak kecil dengan ekspresi lucu
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Tahi Lalat

Kayla memegang sebuah strip penguji kehamilan dengan tangan gemetar. Keringat dinginnya sudah bercucuran dari tadi.Saat ini dia berada di dalam toilet kantor. Meskipun waktu yang paling efektif untuk uji kehamilan adalah pada urin pertama saat bangun tidur, tapi dia tidak tahan untuk menundanya hingga besok pagi.Kayla memejamkan mata saat menyelupkan alat itu pada sebuah plastik yang berisi sampel urinnya.Dia menahan napas dan berdoa dalam hati, semoga dipstick tidak berubah warna. Semoga tidak ada hormon HCG yang terdeteksi disana.Kayla menunggu selama lima belas detik, sebelum akhirnya membuka mata. Dia membelalak kaget saat menyaksikan jumlah garis yang muncul di sana.Sementara di ruangannya, Radit tak dapat menutupi kegelisahannya. Betapa bodohnya dia selama ini. Jika Kayla sampai hamil, itu artinya mereka akan memiliki anak.Ya. Anak!Radit tidak sanggup membayangkan. Memiliki anak dari hasil hubungan terlarang. Ya, dia seorang pendosa. Dia dan Kayla sama saja, sepasang man
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more
PREV
123456
...
33
DMCA.com Protection Status