Semua Bab Perselingkuhan Yang Manis: Bab 301 - Bab 310

332 Bab

Natural

Begitu sampai di rumah, Keyzia menemukan muka Putri yang bahagia. Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Biasanya, gurat-gurat kelelahan akibat seharian bekerja membekas jelas di wajahnya. Namun tidak hari ini."Seneng banget kayaknya, baru habis gajian?" tanya Keyzia seraya duduk di sebelah Putri yang sedang menonton tv.Putri tidak menjawab, malah mengembangkan senyum penuh misteri yang membuat Keyzia bertambah penasaran."Kenapa sih, Put?""Guess what!""Ampun, nyerah deh." Saat ini Keyzia tidak bisa menerka apapun karena perasaannya sendiri sulit untuk ia tebak."Mau tau atau mau tau banget?""Mau tau banget.""Hmmm... tadi aku dianterin Radit pulang.""Ooo.""Kok cuma ooo sih?" tanya Putri yang heran karena respon Keyzia biasa-biasa saja."Jadi aku harus bilang wow gitu? Dianter suami orang senangnya udah kayak menang lotre. Ingat, Put, itu namanya kebahagiaan semu.""Aku tau, Key, tapi hanya itu yang bisa bikin aku bahagia. Bisa dekat-dekat dengan dia aja udah bikin bahagia setenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bukan Kamu

Perdebatan kecil pagi ini terjadi antara Keyzia dan Putri. Putri bersikeras mengambil alih mobilnya lagi, walaupun sebenarnya mobil itu milik orang tua mereka. Namun saat Keyzia masih di Sydney, Putri berkuasa penuh atas city car itu. Sesungguhnya ini adalah bentuk pelampiasan kekesalan Putri pada Keyzia. Beberapa hari belakangan Keyzia selalu terlambat menjemput Putri, dan kemarin contohnya, Keyzia tidak muncul-muncul sampai Putri terlantar dan ujung-ujungnya ia diantar Radit.Sebagai seorang kakak akhirnya Keyzia memilih untuk mengalah. Sekalian saja ia tidak ikut dengan Putri pagi ini.Keyzia memilih-milih sepatu yang akan dipakainya hari ini, sambil membuka aplikasi taksi online. Keyzia hampir saja memesan dan menekan tombol konfirmasi ketika ia ingat seseorang.Perempuan berumur 26 tahun itu pun membuka kontak di handphonenya dan mencari nomor seseorang lalu mendialnya.Tidak menunggu lama, panggilan tersambung."Lagi dimana? Aku lagi butuh bantuan kamu nih.""Lagi di jalan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Misteri Yang Terbuka

Kayla terbangun pagi ini dengan desakan yang sama dari dalam perutnya seperti tengah malam tadi. Dan kini gejolak yang bersumber dari bagian tengah tubuhnya itu bercampur dengan rasa mual luar biasa. Kayla merasa ingin muntah. Setengah berlari ia menuju kamar mandi karena takut muntahannya tumpah di tempat tidur.Tapi ternyata kamar mandi tertutup rapat karena Radit ada di dalamnya. Kayla akhirnya muntah di wastafel. Ia mengeluarkan semua isi perutnya sampai akhirnya tidak ada lagi yang bisa dikeluarkannya.Kayla mengangkat muka dan berkaca di cermin yang berada di dinding di atas wastafel, lalu menyibak rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Mukanya pucat seperti tak berdarah. Nafasnya yang tersengal-sengal membuat dadanya ikut sesak."Udah bangun ya, yang?" Radit yang baru keluar dari kamar mandi mendekap Kayla dari belakang dan mencium tengkuknya. Radit ikut berkaca di cermin dan mendapati muka Kayla yag pasi. "Yang, masih sakit ya?" lanjutnya lagi.Kayla mengangguk pelan. "Mual b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Pergi

Sikap Fadlan yang selalu mengelak membuat Radit bertambah curiga. Kalau tidak ada apa-apa, tidak semestinya Fadlan bertingkah demikian."Oke, Dit, oke. Saya akan kasih tau tapi tolong lepaskan tangan saya dulu!" sergah Fadlan ketika tidak mampu lagi bertahan.Radit akhirnya melepaskan cekalannya dari tangan Fadlan. Radit tahu sikapnya tidak sopan. Tapi tindakannya itu dipicu oleh rasa penasarannya. Tadi ia memang melihat sekilas tulisan di tangan Fadlan, ketika laki-laki itu baru keluar dari toilet. Namun tidak terlalu jelas, dan Radit ingin meyakinkan hatinya kalau yang dilihatnya itu salah.Fadlan menyingsingkan kembali lengan kemejanya sampai siku, lalu menunjukkan pergelangan tangan kirinya pada Radit. Fadlan sudah pasrah atas apapun yang terjadi. Kendati belum siap, namun ia akan menghadapi apapun resiko dan respon Radit padanya nanti.Perlahan, Radit mengarahkan pandangannya pada rajah di pergelangan tangan Fadlan. Ia mengeja di dalam hati huruf demi huruf yang ditangkap kornean
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Wonder Woman

Semua tiba-tiba menjadi fast forward dan blur di mata Kayla. Radit yang mengambil baju-baju di lemari, lalu memasukkannya ke dalam tas. Kemudian, dengan gerakan cepat dia pergi. Kayla memanggilnya dan mencegah agar jangan pergi dan tidak meninggalkannya, namun Radit hanya menatapnya sekilas. Mukanya menyiratkan kekecewaan yang mendalam.Kayla terpaku sambil mengingat kembali perdebatan dengan Radit tadi. Kayla merenungi sikapnya dan tindakan Radit. Apakah yang dilakukannya sudah tepat atau malah sebaliknya.Kayla menggigit bibirnya kuat-kuat. Sakit. Sesakit perasaannya saat ini.Kayla memang belum bisa mencintai Radit, namun ada rasa kehilangan di hatinya saat Radit pergi meninggalkannya.Kayla mengambil ponsel, dan menghubungi Radit, namun laki-laki yang bersatus sebagai suaminya itu tidak menjawab telepon darinya, meski Kayla mendial sampai berkali-kali.Kayla mendesah pelan, kemudian mencoba memahami. Mungkin saat ini Radit butuh waktu untuk sendiri dan menenangkan diri. Kayla me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Diluar Dugaan

Nabil sedang berada di jalan bersama Keyzia ketika telepon selulernya berdering.Dahinya berkerut saat melihat nama si penelepon yang tertera di layar.Kayla."Lagi dimana, Bil?" Terdengar suara Kayla begitu Nabil selesai mengucapkan salam."Lagi di jalan, Kay, kenapa?""Lagi nyetir ya?""Iya.""Kalo gitu nanti aku telfon lagi kalo kamu udah sampai di rumah ya."Nabil belum sempat menjawab tapi panggilan sudah terputus. Nabil mengira-ngira di dalam hati, pasti ada sesuatu yang penting sehingga Kayla menghubunginya.Nabil menoleh pada Keyzia yang berada di sebelahnya dan mengarahkan pandangannya keluar. "Key, kita nggak kemana-mana lagi kan?""Iya, Bil, langsung pulang aja, aku capek banget." Bekerja dari pagi sampai sore sebenarnya adalah hal yang biasa, dan sudah menjadi rutinitas Keyzia. Tapi hari ini energinya terforsir habis untuk beberapa meeting diluar pada tempat yang berbeda-beda.Sebenarnya Nabil juga sangat lelah. Pulang dari kantor tadi, ia langsung menjemput Keyzia. Dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Sayonara

Kayla menyandarkan tubuhnya ke sandaran tempat tidur sambil memandangi layar ponsel pintarnya. Belum ada jawaban dari Radit hingga saat ini. Bahkan status pesan yang dikirimnya masih pending.Ini sudah hari ketiga Radit pergi dan tidak ada kabar. Apakah Radit memang semarah itu padanya? Bahkan untuk memberi kabar pun enggan.Kayla turun dari tempat tidur dan berjalan pelan menuju lemari. Kayla membukanya. Diantara jejeran pakaian yang terlipat rapi masih banyak baju-baju Radit disana.Itu artinya Radit tidak pergi selamanya. Dia pasti pulang. Sama seperti yang dikatakan Nabil. Dan Kayla mempercayai serta memegang teguh keyakinan itu.Kayla kembali ke tempat tidur. Ia memejamkan mata sambil mengusap-usap perutnya. Kayla membayangkan wajah Radit.Radit pasti akan sangat bahagia jika mengetahui Kayla hamil. Mereka akan menjadi pasangan paling berbahagia di dunia. Dan kebahagiaan itu tak kan terganti dengan apapun juga.***Radit menekuri laptop di hadapannya. Ia mencari-cari email lama
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Pengakuan

Setelah berjam-jam lamanya, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena pesawat akan segera take off. Tidak pernah Keyzia membayangkan diberi kesempatan berduaan dengan Radit, bahkan di dalam khayalannya sekalipun ia tidak berani. Putri pasti panas dingin andai mengetahui hal ini.Keyzia merasakan kesedihan yang begitu kentara di wajah Radit. Keyzia sebenarnya bukanlah tipe manusia yang suka mencampuri urusan orang lain. Tapi entah kenapa ia merasa tergelitik untuk mengetahuinya."Dit, lagi ada masalah ya?" tanya Keyzia hati-hati.Radit mengembangkan senyum. Memberi isyarat dengan gerakan bibir bahwa semua baik-baik saja.Begitu tahu kalau Radit tidak ingin menceritakannya, Keyzia tidak bertanya lagi. Tapi ia ingin tahu soal yang lain, apa tujuan Radit datang ke Jakarta."Dit, kamu ke Jakarta ngapain? Urusan kerja juga?"Radit tidak tahu apakah Keyzia bisa dipercaya atau tidak. Namun melihat Keyzia yang sepertinya lebih dewasa dari Putri, Radit memilih untuk jujur."Key, kamu bisa dipe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Way Back Into Love

Setelah pesawat landing, Radit dan Keyzia bepisah di bandara menuju tempat tujuan masing-masing. "Hati-hati ya, Dit," pesan Keyzia sebelum pergi mengembangkan senyum sedih."Kamu juga," balas Radit membalas senyum Keyzia.Menurut anggapan Keyzia, Radit sudah tinggal berangkat. Padahal masih banyak yang harus diurus Radit sebelum pergi. Ia harus ke CVAC untuk mengurus perpanjangan visa serta beberapa dokumen lain. Tidak semudah yang dipikirkan orang-orang. Bepergian ke negara lain, khususnya yang membutuhkan visa apalagi untuk tujuan bekerja, proses izinnya lebih ketat dibanding izin untuk kunjungan sebagai wisatawan. Namun, karena sebelumnya sudah pernah bekerja pada negara yang sama, mungkin prosesnya akan menjadi lebih cepat.Radit memilih hotel di dekat bandara.Ia sudah mengajukan janji temu biometrik pada pihak terkait dan tinggal menunggu panggilan. Seharusnya hari ini atau maksimal besok Radit sudah mendapat panggilan. Radit berharap agar semua prosesnya berjalan lancar dan ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Khilaf Anti Mainstream

Tanpa pikir panjang lagi, Radit segera memesan tiket pesawat untuk penerbangan nanti sore. Ia tersenyum senang setelah menyatakan mengkonfirmasi.Rasanya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan sang istri tercinta. Setelah bertemu nanti Radit ingin meminta maaf pada Kayla. Sudah berkali-kali melakukan kesalahan, dan sudah berulang-ulang pula ia meminta maaf. Semoga saja ini adalah kali terakhir kali ia melakukan kesalahan.Radit sudah membayangkan tubuh mungil Kayla ada dalam dekapannya. Lalu ia akan menciuminya berulang-ulang dan tidak ingin lagi melepasnya.Masih ada waktu tiga jam lagi sebelum jadwal penerbangannya. Namun Radit tidak ingin berlama-lama. Ia langsung mengemasi barang-barangnya, dan check out dari hotel kemudian berangkat ke bandara.Tidak semua keinginan serta merta bisa terwujud. Niat Radit untuk segera bertemu Kayla terpaksa pending. Kondisi udara yang buruk serta jauh dari kata sehat akibat kabut asap membuat banyak penerbangan tertunda bahkan ada yang batal. Muka-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status