Sudah dua hari ini Dea sakit. Badannya panas, ia sering menggigau memanggil nama Nabil. Seluruh isi rumah mencemaskan keadaan Dea. Apalagi ia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Ibu, Ayah, serta Dion sudah berusaha membujuknya, namun Dea masih keras kepala. Ia menganggap hanya sakit biasa dan tidak perlu penanganan lebih lanjut. Ketiganya memandang Dea dengan sedih apalagi saat Dea terus memanggil nama Nabil dalam tidurnya."Kasihan Dea ya, Yah," ucap ibu dengan raut wajah sedih pada ayah Dea. "Sepertinya Dea cinta banget sama Nabil."Ayah tidak menjawab. Perasaannya gundah luar biasa. Di usianya yang sudah senja ia masih dipaksa berpikir untuk kebahagiaan anak perempuan satu-satunya."Gimana kalo kita suruh Nabil kesini, Yah? ujar ibu meminta persetujuan ayah.Dion yang sedari tadi hanya diam langsung merespon. "Aku nggak setuju, Bu, sebaiknya jangan," tolaknya keras."Tapi kakakmu butuh suaminya," timpal ibu bersikukuh."Masalahnya si Nabil yang nggak jelas itu udah nggak cinta lagi sa
Last Updated : 2024-12-25 Read more