Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Perselingkuhan Yang Manis: Chapter 271 - Chapter 280

332 Chapters

Unintended

Dan, sampai pagi datang Nabil sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Air mata Dea begitu mengusiknya, mengganggu ketenangannya. Seharusnya ia bisa menghiraukan. Semestinya ia mampu bersikap tak peduli. Tapi ada suara-suara yang terus mempengaruhinya dan membuatnya harus mendengar."Tolong kasih aku kesempatan satu kali, Bil. Aku akan berubah.""Tuhan saja maha pemaaf, kenapa kamu tidak?""Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua."Suara-suara itu terngiang berulang-ulang dan terdengar sangat jelas membuat Nabil hampir saja kehilangan pertahanan diri.***Ari menekan bel rumah Nabil berulang-ulang. Ia mengiringinya dengan ketukan di pintu begitu tidak ada tanda-tanda Nabil akan keluarMungkin Nabil tidak di rumah, pikir Ari. Ia hampir saja membalikkan badannya, bermaksud untuk pergi, ketika akhirnya daun pintu terbuka. Seraut wajah menyembul dibaliknya."Baru bangun?" Ari bertanya seraya memandangi Nabil dari atas sampai bawah."Iya," jawab Nabil dengan suara serak khas ba
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Tiga Hari Tanpamu

Kayla memasukkan pakaian bersih yang sudah disetrika ke dalam lemari. Sebenarnya tidak semuanya ia setrika. Sebagian dari pakaian itu hanya dilipat rapi. Kayla tidak sanggup menyetrika semua bajunya karena akhir-akhir ini punggungnya sering sakit. Contohnya hari ini, ia kembali mengalaminya. Padahal Kayla hanya menyetrika beberapa pakaian saja.Setelah selesai menyusun semua baju di dalam lemari, Kayla merebahkan tubuhnya di pembaringan. Ia merentangkan kedua tangannya, meregangkan otot-otot yang terasa tegang. Tanpa sengaja pandangannya tertuju pada jam dinding yang berada lurus di depannya. Sudah jam sebelas siang, dan sebentar lagi jam kerjanya akan datang, tapi Radit masih belum pulang. Tadi Radit bilang bahwa ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikannya. Padahal ini hari minggu.Kayla sepertinya melupakan sesuatu. Bahwa Radit adalah seorang pekerja keras.Ingat Radit, Kayla kembali kepikiran tentang hubungannya bersama laki-laki itu. Kayla mencoba menyelami perasaannya. Ia be
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Tosca

Akhirnya paket yang dikirimkan Nabil sampai juga. Paket itu terdiri dari tiga buah box besar seukuran kotak televisi tabung 29". Dea membuka isinya dan mengeluarkan satu persatu. Semua pakaiannya ada di sana. Juga tas, sepatu, sandal, dokumen dan yang lainnya. Tapi Dea tidak menemukan dress tosca kesayangannya. Apa Nabil lupa memasukkannya? Tosca adalah warna kesukaannya. Dalam psikologi, warna tosca melambangkan keseimbangan emosional, ketenangan, dan kesabaran. Dea berharap filosofi positif itu bisa menular padanya. Tapi nyatanya ia masih bermasalah dengan tiga elemen tersebut. Emosinya masih suka meledak-ledak. Dirinya masih suka panik dan jauh dari kata tenang dalam menghadapi masalah. Yang terakhir, kesabarannya begitu mudah tergerus oleh hal-hal kecil sekalipun.Dea memalingkan muka dan tak berminat lagi melihat barang-barang yang sekarang berserakan memenuhi lantai kamarnya. Jelas sudah semuanya kini. Daripada terus meratap dan menyesali diri better ia bangkit dan melanjutkan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Musuh Yang Mengancam

Hari kedua di Bali.Dari tadi Radit berbaring resah di atas tempat tidur, tapi matanya tak ingin terpejam. Suara debur ombak yang menenangkan tak mampu membuatnya terlelap. Hotel tempat Radit menginap sekaligus training diselenggarakan memang terletak di dekat pantai. Sambil mengerang putus asa, Radit menendang selimut hingga tersingkir dari tubuhnya, kemudian beranjak menjauhi tempat tidur. Sia-sia ia memaksakan diri untuk tidur jika pada dasarnya keinginannya tidak sinkron dengan matanya.Radit mengganti celana pendek yang dipakainya dengan celana jeans dan T-shirt, serta jaket, lalu keluar dari kamar. Radit meninggalkan hotel, ia melintasi kolam renang yang sepi. Kedua kakinya membawa langkahnya ke pantai.Terpaan angin malam membuatnya kedinginan meski ia sudah memakai jaket. Radit melipat kedua tangannya di depan dada, berusaha menghangatkan tubuhnya, walau ia tahu hal itu sia-sia, namun ia tidak mau kembali ke hotel. Ia terus berjalan sampai ke tepi pantai. Air yang pasang membu
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Ketahuan

Seperti yang sudah-sudah, hari ini Kayla kembali disibukkan dengan rutinitasnya sebagai kasir di sebuah hypermarket. Untungnya dalam seminggu ini ia selalu kebagian shift pagi, yang berarti ia tidak akan pulang malam. Masalahnya tidak ada Radit. Jika pulang malam Kayla merasa was-was melewati jalan menuju rumah mereka yang kecil dan sepi.Kayla terlalu serius dengan antrian pembeli yang membludak sehingga ia tidak memperhatikan ada seraut wajah familliar di antara mereka. Pemilik wajah itu memperhatikan gerak-gerik Kayla yang sedang menghitung belanjaannya dengan senyum yang tak lepas menghiasi bibir.Kayla baru sadar siapa konsumennya begitu menerima uang belanjaan.Alan."Pulang jam berapa?" tanya laki-laki itu pada Kayla."Jam enam," Kayla menjawab seraya memberikan kantong belanjaan Alan dan mengembalikan sisa uangnya. "Terima kasih, semoga datang kembali," ujar Kayla sama seperti yang ia lakukan kepada para pembeli lainnya.Alan tersenyum, lalu pergi, menghilang di antara puluhan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Split

Sudah beberapa hari ini Nabil tidak lagi mendengar kabar Dea.Dea tidak pernah lagi menguhubungi sejak Nabil mengirimkan barang-barangnya.Mungkin dia lelah karena usahanya meluluhkan Nabil tidak berhasil. Dan, sejak hidup sendiri Nabil lebih banyak menghabiskan waktu diluar. Ia menghabiskan waktu dengan mengisinya dengan hal-hal positif, seperti ikut komunitas-komunitas yang berkaitan dengan dunia olahraga. Nabil memang pecinta berat olahraga. Selain rutin bermain futsal setiap hari minggu, sekarang Nabil juga mulai mengikuti dan bergabung dalam komunitas olahraga lari yang menjadi primadona dewasa ini.Bukan apa-apa, sendirian berada di rumah membuatnya selalu ingat pada Dea. Mungkin akan lebih baik jika mengalihkan waktu dan pikirannya pada hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.Dan malam ini Nabil baru kembali dari komunitas yang diikutinya.Nabil membuka lemari untuk mengambil baju ganti. Lemari tiga pintu itu kini sudah menyisakan banyak ruang karena tidak ada lagi baju-baju De
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Sentuhan Kedua

Usai maghrib Nabil berangkat ke bandara.Dari jauh Nabil sudah melihat Radit berjalan ke arahnya bersama Putri. Wajah keduanya terlihat lelah. Mungkin akibat penerbangan panjang yang mereka tempuh.Nabil memberi isyarat pada Radit agar duduk di depan bersamanya. Tapi Radit mengabaikan kode itu, dan berpura-pura tidak mengerti. Putri pun kelihatannya juga canggung. Tapi apa boleh buat, Radit sepertinya serius ingin mendekatkannya dengan Nabil.Nabil sendiri merasa canggung. Ia tidak tahu harus mulai percakapan dari mana. "Apa kabar, Put?" Akhirnya itu kalimat pertama yang lolos keluar dari mulutnya."Baik," jawab Putri kaku menanggapi pertanyaan basa-basi itu."Gimana training-nya?" lanjut Nabil."Seru sih. Dapet ilmu, pengalaman, dan juga temen-temen dari berbagai daerah," jawab Putri sambil membayangkan masa-masa yang telah dilewatinya. "Dapet kenanagan juga," sambungnya lagi."Kenangan indah pastinya kan?" timpal Nabil sambil tersenyum."Iya, Bil. indah banget," gumam Putri. Bibirny
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Oleh-Oleh Dan Bonus Khusus

Saat ini Nabil hanya tinggal berdua dengan Putri setelah mengantar Radit ke rumahnya tadi. Putri tidak banyak bicara, begitu pun Nabil.Untung mengusir kekakuan Nabil menyalakan radio mobil dan mencari-cari frekwensi. Tuhan sepertinya hanya membolehkan mereka mendengarkan yang indah-indah malam ini. Karena setiap Nabil berganti saluran, hanya ada lagu-lagu cinta yang mendayu-dayu, membangun suasana melow di antara mereka."Yang ini aja, Bil," kata Putri saat mendengar Mantan Terindah-nya Raisa.Nabil menghela nafas berat. Lagu ini yang tak ingin didengarkannya saat ini tapi terpaka harus ia simak.“Aku suka banget lagu ini,” celetuk Putri tiba-tiba. Ia merasa kesulitan membangun percakapan dengan pria irit bicara di sebelahnya. Dan satu-satunya tema yang bisa memancing mungkin lagu sejuta makna ini.“Aku nggak suka,” balas Nabil. Saat mendengar liriknya ia merasa sedang dihakimi.“Kenapa?” lirik Putri pada Nabil yang sedang menyetir dan memandang lurus ke depan. “Padahal maknanya dale
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Dibelenggu Rindu

Sudah dua hari ini Dea sakit. Badannya panas, ia sering menggigau memanggil nama Nabil. Seluruh isi rumah mencemaskan keadaan Dea. Apalagi ia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Ibu, Ayah, serta Dion sudah berusaha membujuknya, namun Dea masih keras kepala. Ia menganggap hanya sakit biasa dan tidak perlu penanganan lebih lanjut. Ketiganya memandang Dea dengan sedih apalagi saat Dea terus memanggil nama Nabil dalam tidurnya."Kasihan Dea ya, Yah," ucap ibu dengan raut wajah sedih pada ayah Dea. "Sepertinya Dea cinta banget sama Nabil."Ayah tidak menjawab. Perasaannya gundah luar biasa. Di usianya yang sudah senja ia masih dipaksa berpikir untuk kebahagiaan anak perempuan satu-satunya."Gimana kalo kita suruh Nabil kesini, Yah? ujar ibu meminta persetujuan ayah.Dion yang sedari tadi hanya diam langsung merespon. "Aku nggak setuju, Bu, sebaiknya jangan," tolaknya keras."Tapi kakakmu butuh suaminya," timpal ibu bersikukuh."Masalahnya si Nabil yang nggak jelas itu udah nggak cinta lagi sa
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Inilah Akhirnya

"Yang tadi nelfon mertuaku, Dit," kata Nabil memberitahu sebelum Radit bertanya. "Dia bilang Dea lagi sakit, terus dia minta aku datang ke sana.""Terus?""Aku belum bisa pastiin. Menurut kamu gimana, Dit?" Nabil meminta pendapat Radit. Siapa tahu saran positif darinya bisa jadi bahan pertimbangannya."Bukannya kalian udah pisah?""Iya sih.""Tapi?"Ya gitu.""Ya gitu apa? Masih sayang?""Dikit," jawab Nabil dengan suara hampir tak terdengar telinga normal."Kalo gitu coba tanya lagi hatimu maunya gimana.""Aku maunya nggak usah ke sana, Dit. Tapi masalahnya yang minta aku datang ibunya Dea. Kalo yang minta Dea, aku pastiin 100% nggak akan ke sana. Tapi kalau ibunya. Ahh ... berat, Dit.""Beratnya di mana, Bil?""Masalahnya itu adalah permintaan orang tua. Dan aku sangat menghargai yang namanya orang tua. Bagiku ibunya Dea adalah ibuku juga."Dalam hati Radit merasa tersentil oleh ucapan Nabil. Ia ingat kelakuannya pada papa dulu. Bahkan rasanya permohonan maafnya pada papa belum sep
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
34
DMCA.com Protection Status