Share

Musuh Yang Mengancam

last update Last Updated: 2024-12-25 21:05:14

Hari kedua di Bali.

Dari tadi Radit berbaring resah di atas tempat tidur, tapi matanya tak ingin terpejam. Suara debur ombak yang menenangkan tak mampu membuatnya terlelap. Hotel tempat Radit menginap sekaligus training diselenggarakan memang terletak di dekat pantai. Sambil mengerang putus asa, Radit menendang selimut hingga tersingkir dari tubuhnya, kemudian beranjak menjauhi tempat tidur. Sia-sia ia memaksakan diri untuk tidur jika pada dasarnya keinginannya tidak sinkron dengan matanya.

Radit mengganti celana pendek yang dipakainya dengan celana jeans dan T-shirt, serta jaket, lalu keluar dari kamar. Radit meninggalkan hotel, ia melintasi kolam renang yang sepi. Kedua kakinya membawa langkahnya ke pantai.

Terpaan angin malam membuatnya kedinginan meski ia sudah memakai jaket. Radit melipat kedua tangannya di depan dada, berusaha menghangatkan tubuhnya, walau ia tahu hal itu sia-sia, namun ia tidak mau kembali ke hotel. Ia terus berjalan sampai ke tepi pantai. Air yang pasang membu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ketahuan

    Seperti yang sudah-sudah, hari ini Kayla kembali disibukkan dengan rutinitasnya sebagai kasir di sebuah hypermarket. Untungnya dalam seminggu ini ia selalu kebagian shift pagi, yang berarti ia tidak akan pulang malam. Masalahnya tidak ada Radit. Jika pulang malam Kayla merasa was-was melewati jalan menuju rumah mereka yang kecil dan sepi.Kayla terlalu serius dengan antrian pembeli yang membludak sehingga ia tidak memperhatikan ada seraut wajah familliar di antara mereka. Pemilik wajah itu memperhatikan gerak-gerik Kayla yang sedang menghitung belanjaannya dengan senyum yang tak lepas menghiasi bibir.Kayla baru sadar siapa konsumennya begitu menerima uang belanjaan.Alan."Pulang jam berapa?" tanya laki-laki itu pada Kayla."Jam enam," Kayla menjawab seraya memberikan kantong belanjaan Alan dan mengembalikan sisa uangnya. "Terima kasih, semoga datang kembali," ujar Kayla sama seperti yang ia lakukan kepada para pembeli lainnya.Alan tersenyum, lalu pergi, menghilang di antara puluhan

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Split

    Sudah beberapa hari ini Nabil tidak lagi mendengar kabar Dea.Dea tidak pernah lagi menguhubungi sejak Nabil mengirimkan barang-barangnya.Mungkin dia lelah karena usahanya meluluhkan Nabil tidak berhasil. Dan, sejak hidup sendiri Nabil lebih banyak menghabiskan waktu diluar. Ia menghabiskan waktu dengan mengisinya dengan hal-hal positif, seperti ikut komunitas-komunitas yang berkaitan dengan dunia olahraga. Nabil memang pecinta berat olahraga. Selain rutin bermain futsal setiap hari minggu, sekarang Nabil juga mulai mengikuti dan bergabung dalam komunitas olahraga lari yang menjadi primadona dewasa ini.Bukan apa-apa, sendirian berada di rumah membuatnya selalu ingat pada Dea. Mungkin akan lebih baik jika mengalihkan waktu dan pikirannya pada hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.Dan malam ini Nabil baru kembali dari komunitas yang diikutinya.Nabil membuka lemari untuk mengambil baju ganti. Lemari tiga pintu itu kini sudah menyisakan banyak ruang karena tidak ada lagi baju-baju De

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Sentuhan Kedua

    Usai maghrib Nabil berangkat ke bandara.Dari jauh Nabil sudah melihat Radit berjalan ke arahnya bersama Putri. Wajah keduanya terlihat lelah. Mungkin akibat penerbangan panjang yang mereka tempuh.Nabil memberi isyarat pada Radit agar duduk di depan bersamanya. Tapi Radit mengabaikan kode itu, dan berpura-pura tidak mengerti. Putri pun kelihatannya juga canggung. Tapi apa boleh buat, Radit sepertinya serius ingin mendekatkannya dengan Nabil.Nabil sendiri merasa canggung. Ia tidak tahu harus mulai percakapan dari mana. "Apa kabar, Put?" Akhirnya itu kalimat pertama yang lolos keluar dari mulutnya."Baik," jawab Putri kaku menanggapi pertanyaan basa-basi itu."Gimana training-nya?" lanjut Nabil."Seru sih. Dapet ilmu, pengalaman, dan juga temen-temen dari berbagai daerah," jawab Putri sambil membayangkan masa-masa yang telah dilewatinya. "Dapet kenanagan juga," sambungnya lagi."Kenangan indah pastinya kan?" timpal Nabil sambil tersenyum."Iya, Bil. indah banget," gumam Putri. Bibirny

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Oleh-Oleh Dan Bonus Khusus

    Saat ini Nabil hanya tinggal berdua dengan Putri setelah mengantar Radit ke rumahnya tadi. Putri tidak banyak bicara, begitu pun Nabil.Untung mengusir kekakuan Nabil menyalakan radio mobil dan mencari-cari frekwensi. Tuhan sepertinya hanya membolehkan mereka mendengarkan yang indah-indah malam ini. Karena setiap Nabil berganti saluran, hanya ada lagu-lagu cinta yang mendayu-dayu, membangun suasana melow di antara mereka."Yang ini aja, Bil," kata Putri saat mendengar Mantan Terindah-nya Raisa.Nabil menghela nafas berat. Lagu ini yang tak ingin didengarkannya saat ini tapi terpaka harus ia simak.“Aku suka banget lagu ini,” celetuk Putri tiba-tiba. Ia merasa kesulitan membangun percakapan dengan pria irit bicara di sebelahnya. Dan satu-satunya tema yang bisa memancing mungkin lagu sejuta makna ini.“Aku nggak suka,” balas Nabil. Saat mendengar liriknya ia merasa sedang dihakimi.“Kenapa?” lirik Putri pada Nabil yang sedang menyetir dan memandang lurus ke depan. “Padahal maknanya dale

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Dibelenggu Rindu

    Sudah dua hari ini Dea sakit. Badannya panas, ia sering menggigau memanggil nama Nabil. Seluruh isi rumah mencemaskan keadaan Dea. Apalagi ia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Ibu, Ayah, serta Dion sudah berusaha membujuknya, namun Dea masih keras kepala. Ia menganggap hanya sakit biasa dan tidak perlu penanganan lebih lanjut. Ketiganya memandang Dea dengan sedih apalagi saat Dea terus memanggil nama Nabil dalam tidurnya."Kasihan Dea ya, Yah," ucap ibu dengan raut wajah sedih pada ayah Dea. "Sepertinya Dea cinta banget sama Nabil."Ayah tidak menjawab. Perasaannya gundah luar biasa. Di usianya yang sudah senja ia masih dipaksa berpikir untuk kebahagiaan anak perempuan satu-satunya."Gimana kalo kita suruh Nabil kesini, Yah? ujar ibu meminta persetujuan ayah.Dion yang sedari tadi hanya diam langsung merespon. "Aku nggak setuju, Bu, sebaiknya jangan," tolaknya keras."Tapi kakakmu butuh suaminya," timpal ibu bersikukuh."Masalahnya si Nabil yang nggak jelas itu udah nggak cinta lagi sa

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Inilah Akhirnya

    "Yang tadi nelfon mertuaku, Dit," kata Nabil memberitahu sebelum Radit bertanya. "Dia bilang Dea lagi sakit, terus dia minta aku datang ke sana.""Terus?""Aku belum bisa pastiin. Menurut kamu gimana, Dit?" Nabil meminta pendapat Radit. Siapa tahu saran positif darinya bisa jadi bahan pertimbangannya."Bukannya kalian udah pisah?""Iya sih.""Tapi?"Ya gitu.""Ya gitu apa? Masih sayang?""Dikit," jawab Nabil dengan suara hampir tak terdengar telinga normal."Kalo gitu coba tanya lagi hatimu maunya gimana.""Aku maunya nggak usah ke sana, Dit. Tapi masalahnya yang minta aku datang ibunya Dea. Kalo yang minta Dea, aku pastiin 100% nggak akan ke sana. Tapi kalau ibunya. Ahh ... berat, Dit.""Beratnya di mana, Bil?""Masalahnya itu adalah permintaan orang tua. Dan aku sangat menghargai yang namanya orang tua. Bagiku ibunya Dea adalah ibuku juga."Dalam hati Radit merasa tersentil oleh ucapan Nabil. Ia ingat kelakuannya pada papa dulu. Bahkan rasanya permohonan maafnya pada papa belum sep

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Moving Forward

    Minggu pagi menjelang siang.Nabil sudah kembali berada di rumah. Ia sekarang sudah merasa lebih ringan karena semuanya sudah jelas dan tuntas. Walau demikian beragam perasaan bercampur baur mengaduk hatinya. Nabil bertanya pada dirinya sendiri, apa iya dirinya setega itu? Melihat Dea yang kemarin menangis-nangis rasanya Nabil tidak tega. Tapi ia harus tegas. Ia harus memegang teguh perkataannya. Mungkin ada yang mengira kalau ini hanya sekedar salah paham biasa. Tapi seperti yang dikatakannya sebelumnya, hubungannya dan Dea memang sudah tidak bisa dipaksakan karena sudah tidak ada lagi kecocokan satu sama lain. Jadi untuk apa gunanya dipertahankan?Sekarang adalah saatnya menata hati dan menatap lurus ke depan. Nabil tidak peduli apapun anggapan dan penilaian orang atas dua kali kegagalannya. Walau bagaimanapun ia tetap manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan.Orang pertama yang diberitahu Nabil adalah Radit. Nabil tidak ingin menyembunyikannya. Ia akan jujur dan memberitahu

    Last Updated : 2024-12-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Sang Penyelamat

    Pulang dari mengantar Kayla, Radit tidak langsung ke rumah. Ia mampir di kantor untuk mengambil flashdisk yang ketinggalan. Ada beberapa data yang dibutuhkannya dalam flashdisk tersebut.Saat sampai di kantor Radit melihat mobil Putri ada di tempat parkir. Radit tidak tahu sedang apa Putri di kantor mereka hari minggu ini."Lembur ya, Put?" tanya Radit begitu masuk ke ruangan kerjanya dan menemukan Putri ada disana."Iya, Dit, nih masih banyak," jawab Putri sambil menunjuk berkas-berkas yang menggunung di atas mejanya. Hari jumat kemarin Alan memang memberinya setumpuk pekerjaan untuk diselesaikan secepat mungkin. Berhubung deadline-nya senin pagi besok, maka dengan terpaksa Putri mengorbankan me time-nya minggu ini untuk over time."Mau dibantuin?" Iseng-iseng Radit menawarkan diri, setelah mengambil flashdisknya di dalam laci.Siapa sangka Putri mengangguk menanggapi keisengannya itu.Radit menarik kursi dan menyalakan komputer. Ia memindahkan sebagian berkas yang ada di meja Putri

    Last Updated : 2024-12-29

Latest chapter

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status