Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Perselingkuhan Yang Manis: Chapter 171 - Chapter 180

339 Chapters

Should i be worried?

"Jadi kapan operasinya bisa dilakukan, dok?" Radit bertanya untuk memastikan.Dokter melihat catatannya guna memeriksa jadwal. "Nanti jam lima sore," katanya kemudian."Gimana, yang?" Radit meminta persetujuan Kayla."Aku belum siap," jawab Kayla lirih. Rasa takut, cemas, serta khawatir bersatu menguasai perasaannya."Yang, mau nggak mau kita harus hadapi. Semua ini demi kesehatan kamu juga. Jangan ditunda lagi. Aku nggak sanggup ngeliat kamu terus kesakitan. Sumpah, aku tersiksa ngeliat kamu nangis-nangis tapi nggak ada yang bisa aku lakukan.""Tapi aku takut, beb."Radit menggenggam tangan Kayla, lalu memberi pengertian."Yang, kamu dengar aku ya. Kamu harus yakin semua akan baik-baik aja. Jangan takut, tidak ada hal buruk yang akan terjadi.""Iya, Bu Kayla, yang dibilang bapak benar. Ibu termasuk beruntung dan kuat. Buktinya ibu tidak sampai pingsan. Biasanya kalau sudah pecah, sangat jarang ada yang bisa bertahan," tutur dokter menambah keterangan.Akhirnya dengan berat hati Kayl
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Pertemuan Yang Berkesan

Operasi ektopik dan pengangkatan ovarium Kayla berjalan dengan lancar. Dan sekarang Kayla juga sudah sadar.Sebelum operasi tadi, dokter memberi opsi, anestesi spinal atau anestesi umum. Kayla menjatuhkan pilihannya pada opsi kedua. Selesai operasi, Kayla dipindahkan ke ruang pemulihan. Setelah dokter memastikan everything goes well, barulah Kayla dibawa ke kamar perawatan.Perlahan tapi pasti, pengaruh anestesi mulai hilang. Siksaan demi siksaan pasca operasi pun dimulai.Kayla meringis kesakitan saat merasakan bekas jahitan di perutnya berdenyut nyeri. Belum lagi punggung dan kepalanya yang terasa menusuk-nusuk. Tidak cukup sampai disitu, rasa mual juga belum mau pergi."Sabar, yang!" Hanya itu yang bisa dikatakan Radit. Bahkan dia merasa garing dengan kata-katanya sendiri."Kapan kita bisa pulang?" rengek Kayla sambil merintih."Kamu jangan mikirin pulang. Yang penting kamu pulih dulu.""Aduh, nyeri banget bebbb ...... " Radit mengusap-usap kepala Kayla penuh cinta. Sumpah, dia t
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Percakapan Di Tempat Tidur

Sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit hingga sampai ke rumah, Nabil menekuk wajah. Hatinya sungguh sakit oleh kata-kata Radit tadi. Oke, jika memang Kayla tidak mencintai dan terpaksa menikah dengan Nabil. Tapi tidak pernahkah Radit berpikir apa yang akan terjadi jika waktu itu Nabil tidak menikahi Kayla? Mungkin perempuan itu sudah menggembel di jalanan. Coba bayangkan, waktu itu Kayla tidak punya keluarga, tidak punya uang, tidak punya pekerjaan dan tidak punya tempat tinggal. Lalu Nabil hadir sebagai pahlawan. Jika memang Kayla tidak mencintai dan terpaksa menikah seharusnya simpan saja di dalam hati dan tidak perlu diucapkan, karena itu hanya akan membuat Nabil tersakiti."Bil ... " Dea menyentuh punggung Nabil yang berbaring resah membelakanginya.Nabil membalikkan badan hingga mereka saling bertatapan."Iya," jawabnya dengan suara berat."Ada masalah apa? Kenapa kamu diam saja sejak pulang dari rumah sakit tadi?" tanya Dea menggali informasi.Nabil menatap wajah Dea yang
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Menang Banyak

"Beb, diluar tadi ngomong apa aja sama Nabil?" Kayla menodong dengan pertanyaan begitu Radit masuk."Ngomong biasa aja, yank," jawab Radit sambil duduk di pinggir tempat tidur."Tapi kayaknya Nabil tersinggung sama kata-kata kamu.""Tersinggung kenapa?""Aku nggak tahu, makanya tanya sama kamu.""Aku juga nggak tahu," jawab Radit sambil mengangkat bahu."Kamu jangan bohong, beb, aku tahu persis karakter Nabil seperti apa. Tadi aku ngeliat wajahnya berubah, terus dia buru-buru pulang.""Sayang, aku beneran nggak tahu. Serius. Eh, kaki kamu masih pegal-pegal nggak? Mau aku pijitin lagi?" ujar Radit mengalihkan pembicaraan."Nggak usah, rasanya udah agak mendingan," tolak Kayla."Yang, geser sana dong.""Ini tempat tidurnya cuma muat untuk satu orang, beb. Kamu tidur disana aja," Kayla menunjuk sebuah sofa yang berada di sudut ruangan."Ah, nggak mau. Aku maunya tidur sama kamu," Radit langsung merebahkan badan disamping Kayla.Kayla menggeser posisinya. Ada rasa hangat mengalir saat mer
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Olahraga Malam

"Bil, kok saya pengen banget ya makan buah matoa?"Nabil yang sedang memasang tali sepatu, mengerutkan dahi. Ia pernah mendengar nama itu, tapi belum pernah melihatnya di daerah sini."Emangnya ada yang jual disini?" "Saya tidak tahu, tapi saya pengen banget," jawab Dea sambil mengusap-usap perutnya.Nabil menatap Dea dengan heran. Aneh. Tidak biasanya Dea seperti itu. Bahkan selama mereka menikah, Dea tidak pernah meminta apa pun padanya. Yaaaa, kecuali yang itu."Kamu ngidam ya?" tanya Nabil curiga."Saya tidak tahu, Bil. Tapi rasanya pengen banget."Nabil tersenyum. Dari tanda-tandanya, sepertinya Dea memang ngidam, layaknya wanita hamil pada umumnya."Iya, nanti pulang kerja saya beliin ya," janji Nabil."Harus ada ya, Bil," ucap Dea penuh penekanan."Iya, nanti saya usahain," jawab Nabil ragu. Ia merasa sedikit terbebani oleh kata-kata "harus ada" yang diucapkan Dea.Aduh ... Mau dicari dimana buah matoa yang diminta Dea?Nabil belum pernah melihat wujudnya secara langsung. Ia
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Demi Kamu

Keinginan Dea untuk makan buah matoa masih berlanjut. Dan pagi itu ia kembali meminta Nabil untuk mencarikannya.Berhubung hari ini tanggal merah, Nabil punya lebih banyak waktu untuk "membolang". Tapi ia bingung harus mencarinya mulai darimana."Mendingan kamu ikut sekalian ya," ajak Nabil pada Dea. Jadi nanti Dea bisa membuktikan sendiri betapa sulit perjuangannya mendapatkan buah itu.Dea tidak menolak ajakan Nabil. Ia pun bersiap-siap, mandi, lalu berdandan senatural mungkin."Kita kemana dulu?" tanya Nabil meminta pendapat setelah mereka berada di dalam mobil."Terserah kamu aja," jawab Dea pasrah.Nabil memutar otak. Rasanya hampir semua toko, swalayan, pasar, bahkan penjual buah pinggir jalan sudah ia datangi. Dan hari ini ia memutuskan untuk mendatangi kembali tempat-tempat yang sudah pernah ia kunjungi sebelumnya. Semua semata-mata agar Dea percaya dan bisa melihat dengan matanya sendiri."Ini mas-mas yang kemarin kan?" kata seorang SPG saat Nabil mengunjungi sebuah swalayan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Terjebak Dalam Kenangan

"Aduh, capek banget," keluh Dea sambil merebahkan tubuh di kasur begitu mereka sampai di rumah.Nabil ikut berbaring disamping Dea. Jika dibandingkan dengan Dea, ia lebih lelah sebenarnya."Sekarang kamu istirahat ya.""Kamu mau kemana?" Dea bertanya saat melihat Nabil hendak beranjak."Saya mau mandi, gerah," jawab Nabil sambil membuka baju."Nanti aja ya, bareng saya," larang Dea menarik tangan Nabil.Nabil kembali berbaring di sebelah Dea. "Kenapa kamu suka sekali menggoda saya?" ujarnya kemudian."Sama suami sendiri apa salahnya? Daripada suami orang."Nabil tersenyum tipis, lalu memejamkan mata, berusaha untuk tidur."Bil, saya masih mau matoa." Suara Dea yang terdengar jelas di telinganya membuat Nabil kembali membuka mata. "Sayang, kita harus cari kemana lagi?""Saya juga nggak tahu, Bil, tapi saya pengen banget." "Nggak bisa diganti yang lain ya? Mangga atau rambutan misalnya.""Nggak bisa, saya maunya matoa." Suara Dea yang terdengar seperti rengekan membuat Nabil jadi fru
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Menggantung harapan.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sekarang Kayla sudah kembali berada di rumah. Kondisinya berangsur pulih walau belum 100%.Sesekali ia meringis apabila merasa nyeri di bekas jahitan di bagian perutnya. Dan yang paling menyiksa adalah ketika ia batuk atau pun bersin."Yang, besok aku udah harus kerja. Aku udah lama nggak masuk kantor," kata Radit malam itu sambil menggenggam tangan Kayla."Santai ajalah, beb, kamu kan bossnya," timpal Kayla melihat wajah Radit yang gusar."Iya, sih. Tapi aku kan punya tugas dan tanggung jawab juga.""Ya udah, besok kamu bisa kerja. Aku akan baik-baik aja kok," ujar Kayla seolah mengerti kekhawatiran Radit.Walaupun Kayla sudah meyakinkannya, tapi Radit tetap merasa khawatir. Gimana nanti kalau Kayla butuh sesuatu dan ia tidak bisa sendiri? Atau gimana kalau tiba-tiba saja rasa sakit itu kembali menyerangnya?"Beb, kayaknya ada tamu deh," ujar Kayla pada Radit saat mendengar bunyi bel.Radit segera beranjak, keluar dari kamar menuju ruang depan.
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Kayla & Nabil Balikan

Keesokan harinya, Nadin datang ke rumah Kayla. "Kejutan .... " seru Nadin saat Kayla baru saja membuka pintu."Haiii, tumben kesini, ayo masuk!"Nadin mengikuti langkah kecil Kayla masuk ke dalam rumah."Gimana, masih nyeri?" tanya Nadin setelah mereka duduk di sofa ruang tengah."Kadang-kadang emang masih terasa. Tapi udah agak lumayan.""Lama-lama juga bakalan hilang kok. Sabar ya, Kay."Nadin kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong yang dibawanya."Aku bawa ini nih, avocado cappuccino kesukaan kamu.""Wahhhh, makasih, Nad," ujar Kayla riang, tidak menyangka Nadin masih mengingat kesukaannya.Nadin mengangguk sambil menyeruput minumannya."Eh, kamu baru pulang kerja ya?" tanya Kayla.Nadin tersenyum tipis. "Iya, tadi aku langsung dari kantor. Ryo udah kasih tau kan kalo kita bakalan sekantor lagi?'"Udah, kemarin dia kesini. Nggak kebayang deh, kita bakalan bisa ngerumpi kayak dulu, gosipin cogan, trus hang out bareng. Aku kangen banget semua kebiasaan yang kita lakukan du
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Mengungkap Kebenaran

“Beb …. Radit …. Sayang … “ Kayla memanggil Radit yang menelungkupkan mukanya.Melihat Radit yang bergeming Kayla menjadi khawatir. Ia menggoyang-goyangkan tubuh suaminya itu.“Beb, kamu kenapa?” Kayla mulai panik melihat Radit yang tak meresponnya. Matanya berkaca-kaca.Radit mengangkat muka, lalu menatap Kayla yang mencemaskannya.“Yang, kemungkinan besar Nabil itu kakakku. Dan, orang tuanya juga orang tuaku,”ujar Radit dengan suara bergetar.“Jadi dugaan aku tadi benar?” “Mungkin,” Radit menjawab dengan nada lemah.Detik itu juga wajah Kayla tidak kalah pucat dari muka Radit yang pasi."Beb, apa semua bukti itu sudah kuat?""Aku nggak tau, yang. Tapi seandainya memang benar, kenapa dia pake tanggal lahir aku sebagai pin ATM-nya dia? Bukankah dia nggak pernah sayang sama aku?""Beb, mungkin kamu hanya salah paham. Nggak ada orang tua yang nggak sayang sama anaknya. Jika memang benar papa Nabil adalah papa kamu, berarti dia sangat sayang sama kamu. Buktinya dia sampai jadiin tangga
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
34
DMCA.com Protection Status