Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Perselingkuhan Yang Manis: Chapter 181 - Chapter 190

339 Chapters

Fogiven Not Forgotten

Nabil menatap layar monitor komputer di depannya dengan pandangan kosong.Sejak Radit meneleponnya tadi, konsentrasinya mendadak sirna. Padahal begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya.Entah apa maksud Radit secara tiba-tiba ingin bertemu dengannya. Apakah ini ada hubungannya dengan Kayla? Rasanya tidak ada yang lain. Karena yang selalu membuat mereka terhubung adalah Kayla.Tapi kenapa? Ada masalah apa lagi? Bukankah urusan diantara mereka sudah selesai?Semua itu mengganggu pikiran Nabil hingga jam kerja berakhir dan ia tidak menyelesaikan apa pun.Dua ratus meter sebelum sampai di rumah, Dea menelepon, meminta Nabil untuk membelikannya king mango thai, minuman kesukaannya.Sebenarnya Nabil sangat lelah, tapi demi istrinya itu, ia pun berputar arah, kembali ke belakang. Ini saatnya jam pulang kerja, dan tentu saja jalanan sangat ramai, sehingga membuatnya tidak leluasa mengendara dan ikut merayap seperti pengguna jalan lainnya.Nabil bertambah pusing saat melihat kabut a
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

PDKT

Nabil masih duduk di ruang tamu begitu Radit sudah pergi. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Untuk apa Radit meminta maaf dan mengajaknya berteman? Kenapa begitu tiba-tiba? Kenapa baru sekarang dan bukan dari dulu? "Nabil ... " Suara Dea yang memanggil namanya mengejutkan Nabil."Iya, duduk disini, yuk!""Tamunya udah pulang?""Udah.""Ooo.""Kamu mau tahu kenapa dia datang kesini?""Kenapa?""Katanya mau minta maaf tapi nggak mau mengakui kesalahan, lucu kan?"Sontak Dea tertawa mendengar kata-kata Nabil. Mendengar tawa Dea yang renyah Nabil pun ikut ketawa."Life is full of jokes," ujar Dea kemudian."Agree with you," timpal Nabil."Mmm ... boleh saya tahu apa masalahnya?"Nabil terdiam sejenak. Dea memang harus tahu semuanya. Dan Nabil tidak ingin menyembunyikan apa pun itu. Karena dalam rumah tangga, kejujuran dan keterbukaan itu penting."Sayang, ini tentang masa lalu.""Tentang kamu, Radit, dan Kayla?""Iya.""Jadi dia minta maaf karena udah selingkuh, gitu?" tebak
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Keguguran

Sudah dua hari berturut-turut Radit selalu pulang malam.Mungkin karena sudah mendekati akhir bulan, begitu pikiran Kayla.Seperti kebanyakan perusahaan lainnya, setiap akhir bulan akan disibukkan dengan laporan ini itu."Capek banget ya, beb?" Kayla bertanya saat melihat Radit langsung merebahkan badannya di tempat tidur tanpa mengganti baju, bahkan juga lupa untuk membuka sepatu.Tanpa disuruh, Kayla langsung membuka sepatu Radit beserta kaos kakinya."Makasih ya, yang," ucap Radit pada Kayla yang pengertian.Kayla melebarkan bibir membentuk sebuah senyuman. "Mau aku bikinkan kopi?" tanyanya."Nggak usah, yang. Tadi aku udah ngopi.""Sama vendor lagi?" Kayla beralih dan duduk di pinggir tempat tidur, lalu membuka satu demi satu kancing kemeja Radit."Bukan, tapi sama Nabil.""Nabil? Kok bisa?" Kayla tidak bisa menyembunyikan rasa herannya. Sudah dua hari berturut-turut. Kemarin Radit ke rumah Nabil, ngobrol-ngobrol katanya. Dan sekarang ngopi bareng. Eh, tapi kan Nabil tidak suka k
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Mantan Ketemu Mantan

Nabil segera mengambil tindakan dan menyingkirkan rasa paniknya jauh-jauh.Ia mengambil pembalut yang ada di box tiga tingkat yang berada di sudut kamar, lalu membantu Dea mengganti baju dan pakaian dalam.Nabil kemudian bersiap-siap dan mengeluarkan mobil dari garasi."Yang, kamu masih sanggup jalan?" tanyanya pada Dea.Dea mengangguk lemah, tapi Nabil tidak tega dan akhirnya membopong Dea ke mobil.Sekarang masih jam tiga dini hari.Tidak ada rumah sakit di sekitar tempat tinggal mereka.Dan saat melihat sebuah klinik bersalin, Nabil memutuskan untuk berhenti disana.Klinik itu kecil, sepi, dan terlihat tidak meyakinkan, tapi Nabil berpikir Dea harus mendapatkan pertolongan pertama.Seorang perawat yang terkantuk-kantuk langsung siaga saat melihat Nabil datang. Dia langsung mengambil kursi roda untuk membawa Dea.Setelah Nabil menceritakan apa yang terjadi, sang dokter, perempuan yang berusia sekitar lima puluh tahunan, langsung memeriksa Dea.Wajahnya nampak tenang dan datar.Dokte
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Finally

Radit menginjak kaki Kayla saat melihat Dea tengah memperhatikan mereka.Kayla langsung mengerti dan tidak lagi berbisik seperti tadi."Assalamualaikum," tiba-tiba terdengar suara seseorang mengucapkan salam.""Waalaikumsalam." Pandangan ketiganya terfokus pada satu objek, pintu. Muka Radit menegang begitu melihat siapa yang berdiri disana dan kemudian masuk."Papa, apa kabar?" Kayla segera menyapa."Kayla, kenapa bisa ada disini?" tanya papa keheranan. Ia lalu memandang Kayla dan Nabil bergantian dengan penuh tanda tanya."Pa, Kayla datang kesini bersama suaminya," Nabil segera memberi penjelasan sebelum papa bertambah bingung."Iya, Pa," timpal Kayla. "Kenalin ini suamiku, Pa. Namanya Radit." Kayla memberi isyarat pada Radit agar berdiri dan bersalaman.Sambil menahan gejolak di dadanya, Radit pun berdiri dan menjabat tangan papa.Papa menatap Radit sangat lama. Matanya menyipit sambil mengingat-ingat. Ia merasa pernah bertemu sebelumnya.Papa merasa tangan Radit begitu dingin saat
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Sibling

"Bil, kamu jangan main-main. Kamu jangan bikin papa sport jantung," ucap Papa. Raut wajahnya yang tadi sedih berganti sudah."Aku nggak main-main, Pa. Aku serius. Walau ini baru dugaan, tapi 99% aku yakin.""Siapa orangnya? Bagaimana kamu bisa yakin? Buktinya apa?""Ceritanya panjang, Pa. Yang penting kita ketemu dia dulu. Tunggu ya, Pa, aku siap-siap."Nabil masuk ke kamar dan melihat Dea sudah tidur.Sebenarnya ia tidak tega membangunkannya, tapi Nabil takut kalau nanti Dea bangun dan tidak menemukannya, istrinya itu akan cemas."Sayang," panggil Nabil sambil mengusap-usap pipi Dea.Ternyata tidak susah untuk membangunkannya. Dea langsung membuka mata."Aku mau pergi sebentar, kamu tunggu di rumah ya.""Pergi kemana?""Ke rumah Radit.""Ke rumah Radit?" ulang Dea."Iya, nanti aku ceritain ya. Sekarang aku pergi dulu. Kamu hati-hati di rumah. Pintu aku kunci dari luar.""Jangan lama-lama ya, Bil," rengek Dea manja."Iya, sayang," Nabil mengecup kening Dea sebelum pergi.Nabil akan me
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Kadang Hidup Selucu Ini

"Radit, tolong maafkan papa atas kesalahan papa selama ini," kata papa angkat bicara."Pak, mungkin anda salah orang. Saya bukan anak anda," sahut Radit dengan nada dingin."Beb, kamu ngomong apa sih?" tegur Kayla marah. "Kamu nggak boleh gitu sama papa," sambungnya lagi."Apa aku salah, yang, jika bersikap seperti ini? Setelah semua yang terjadi dan penderitaan demi penderitaan yang sudah aku alami, sekarang dengan mudahnya bapak ini minta maaf. Sepotong kata maaf tidak akan bisa menghapus semuanya. Ahh, kadang hidup selucu ini," ujar Radit meluapkan emosinya lalu tersenyum sinis."Dit, orang yang kamu sebut bapak ini adalah papa kamu, orang tua kandung kamu sendiri," kata Nabil menjelaskan dan mencoba memberi pengertian dengan suara lembut."Maaf, Bil, mungkin kita memang seibu, tapi aku nggak yakin kalau kita juga seayah."Kayla menyentuh tangan Radit, memberi kekuatan lewat sentuhannya. "Beb, kamu ingat nggak kalo dulu pernah donorin darah buat papa?" tanya Kayla mengingatkan."Iy
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Mabar

"Ih, kamu kok jadi kasar gitu?" balas Kayla tidak suka."Bukannya kasar, tapi kamu ngomong terus bikin aku tambah pusing," bantah Radit. Suaranya terdengar kecil karena bicara dari balik bantal."Ya udah, kalo nggak suka, aku nggak bakalan ngomong lagi," balas Kayla dengan wajah merengut.Walaupun tidak melihat wajahnya, tapi Radit tau, pasti Kayla sekarang lagi ngambek.Ah, biarinlah. Namanya juga perempuan. Dikit-dikit ngambek, dikit-dikit tersinggung. Lama-lama Radit bosan juga.Tiga puluh menit kemudian, Radit bangkit dari posisinya berbaring. Berada di rumah dan mendengar omelan Kayla membuatnya semakin sakit kepala. Lebih baik ia ke kantor, walaupun sudah terlambat namun banyak yang bisa dilakukannya disana.Radit tidak melihat Kayla saat melintasi ruang tengah. Begitu juga saat sudah sampai di depan dan diluar. Mungkin istrinya itu ada di belakang atau mungkin di kamar mandi. Entahlah.Ketika Radit baru saja masuk ke mobil, handphonenya berbunyi.Ia melihat nama Andrea di la
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Damn, This is Trap

Pasti Nabil menelepon untuk membicarakan masalah itu lagi, pikir Radit.Daripada membuat hatinya yang kesal semakin panas, Radit pun memutuskan untuk mereject panggilan telepon dari Nabil.Ternyata Nabil belum menyerah. Begitu Radit sudah berada di mobil, Nabil kembali meneleponnya."Kenapa nggak diangkat, Pak?" tanya Andrea. "Nggak usah sungkan sama saya. Saya nggak bakalan nguping.""Bukan itu," sangkal Radit. Lalu ia pun memutuskan untuk menerima telepon dari Nabil."Lagi dimana, Dit?" tanya Nabil begitu mendengar suara Radit."Lagi diluar. Kamu mau bahas masalah itu lagi?" tembak Radit langsung."Ah, nggak kok. Aku cuma mau ajak kamu makan siang di rumah.""Sorry, Bil, aku baru selesai makan," tolak Radit secara halus."Kamu makan siang di rumah ya? Sama Kayla?""Bukan, tapi makan diluar sama sekretarisku. Lagian Kayla juga jarang masak.""Kalo gitu ntar malam kesini ya, makan disini aja.""Hmmm ... boleh. Lagian udah lama banget nggak makan masakan rumahan," keluh Radit sekalian
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Masih Di Zona Nyaman

"Beb, bangun, udah sore," Kayla menggoyang-goyangkan tubuh Radit berkali-kali."Radit menggeliat malas, lalu perlahan membuka mata."Udah jam berapa?" tanyanya dengan suara khas bangun tidur."Udah jam lima," jawab Kayla."Kamu baru habis mandi ya? Kamu nggak sakit lagi?" Radit bertanya saat melihat rambut Kayla yang basah."Iya, aku udah sehat," Kayla tersenyum sumringah."Sini dulu, yang!" Radit menarik pelan tangan Kayla dan menunjuk pipinya minta dicium.Kayla mendekatkan wajahnya ke muka Radit, lalu mengecupnya."Ih, bau," katanya kemudian dan pura-pura menutup hidung.Radit tertawa kecil. Sejak pulang kemarin malam ia memang belum mandi sama sekali.Radit segera duduk begitu teringat sesuatu.Tadi pagi Andrea meneleponnya, meminta persetujuan untuk pencairan dana. Karena ngantuk dan tidak bisa berpikir jernih, ia malah menyuruh sekretarisnya itu meniru tanda tangannya.Radit masih ingat, tadi Andrea bilang jumlah uang yang dibutuhkan adalah 2,5. Tapi 2,5 apa? 2,5 juta?Radit men
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
34
DMCA.com Protection Status