Share

Mantan Ketemu Mantan

last update Last Updated: 2024-12-08 22:39:20

Nabil segera mengambil tindakan dan menyingkirkan rasa paniknya jauh-jauh.

Ia mengambil pembalut yang ada di box tiga tingkat yang berada di sudut kamar, lalu membantu Dea mengganti baju dan pakaian dalam.

Nabil kemudian bersiap-siap dan mengeluarkan mobil dari garasi.

"Yang, kamu masih sanggup jalan?" tanyanya pada Dea.

Dea mengangguk lemah, tapi Nabil tidak tega dan akhirnya membopong Dea ke mobil.

Sekarang masih jam tiga dini hari.

Tidak ada rumah sakit di sekitar tempat tinggal mereka.

Dan saat melihat sebuah klinik bersalin, Nabil memutuskan untuk berhenti disana.

Klinik itu kecil, sepi, dan terlihat tidak meyakinkan, tapi Nabil berpikir Dea harus mendapatkan pertolongan pertama.

Seorang perawat yang terkantuk-kantuk langsung siaga saat melihat Nabil datang. Dia langsung mengambil kursi roda untuk membawa Dea.

Setelah Nabil menceritakan apa yang terjadi, sang dokter, perempuan yang berusia sekitar lima puluh tahunan, langsung memeriksa Dea.

Wajahnya nampak tenang dan datar.

Dokte
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perselingkuhan Yang Manis   Finally

    Radit menginjak kaki Kayla saat melihat Dea tengah memperhatikan mereka.Kayla langsung mengerti dan tidak lagi berbisik seperti tadi."Assalamualaikum," tiba-tiba terdengar suara seseorang mengucapkan salam.""Waalaikumsalam." Pandangan ketiganya terfokus pada satu objek, pintu. Muka Radit menegang begitu melihat siapa yang berdiri disana dan kemudian masuk."Papa, apa kabar?" Kayla segera menyapa."Kayla, kenapa bisa ada disini?" tanya papa keheranan. Ia lalu memandang Kayla dan Nabil bergantian dengan penuh tanda tanya."Pa, Kayla datang kesini bersama suaminya," Nabil segera memberi penjelasan sebelum papa bertambah bingung."Iya, Pa," timpal Kayla. "Kenalin ini suamiku, Pa. Namanya Radit." Kayla memberi isyarat pada Radit agar berdiri dan bersalaman.Sambil menahan gejolak di dadanya, Radit pun berdiri dan menjabat tangan papa.Papa menatap Radit sangat lama. Matanya menyipit sambil mengingat-ingat. Ia merasa pernah bertemu sebelumnya.Papa merasa tangan Radit begitu dingin saat

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Sibling

    "Bil, kamu jangan main-main. Kamu jangan bikin papa sport jantung," ucap Papa. Raut wajahnya yang tadi sedih berganti sudah."Aku nggak main-main, Pa. Aku serius. Walau ini baru dugaan, tapi 99% aku yakin.""Siapa orangnya? Bagaimana kamu bisa yakin? Buktinya apa?""Ceritanya panjang, Pa. Yang penting kita ketemu dia dulu. Tunggu ya, Pa, aku siap-siap."Nabil masuk ke kamar dan melihat Dea sudah tidur.Sebenarnya ia tidak tega membangunkannya, tapi Nabil takut kalau nanti Dea bangun dan tidak menemukannya, istrinya itu akan cemas."Sayang," panggil Nabil sambil mengusap-usap pipi Dea.Ternyata tidak susah untuk membangunkannya. Dea langsung membuka mata."Aku mau pergi sebentar, kamu tunggu di rumah ya.""Pergi kemana?""Ke rumah Radit.""Ke rumah Radit?" ulang Dea."Iya, nanti aku ceritain ya. Sekarang aku pergi dulu. Kamu hati-hati di rumah. Pintu aku kunci dari luar.""Jangan lama-lama ya, Bil," rengek Dea manja."Iya, sayang," Nabil mengecup kening Dea sebelum pergi.Nabil akan me

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kadang Hidup Selucu Ini

    "Radit, tolong maafkan papa atas kesalahan papa selama ini," kata papa angkat bicara."Pak, mungkin anda salah orang. Saya bukan anak anda," sahut Radit dengan nada dingin."Beb, kamu ngomong apa sih?" tegur Kayla marah. "Kamu nggak boleh gitu sama papa," sambungnya lagi."Apa aku salah, yang, jika bersikap seperti ini? Setelah semua yang terjadi dan penderitaan demi penderitaan yang sudah aku alami, sekarang dengan mudahnya bapak ini minta maaf. Sepotong kata maaf tidak akan bisa menghapus semuanya. Ahh, kadang hidup selucu ini," ujar Radit meluapkan emosinya lalu tersenyum sinis."Dit, orang yang kamu sebut bapak ini adalah papa kamu, orang tua kandung kamu sendiri," kata Nabil menjelaskan dan mencoba memberi pengertian dengan suara lembut."Maaf, Bil, mungkin kita memang seibu, tapi aku nggak yakin kalau kita juga seayah."Kayla menyentuh tangan Radit, memberi kekuatan lewat sentuhannya. "Beb, kamu ingat nggak kalo dulu pernah donorin darah buat papa?" tanya Kayla mengingatkan."Iy

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Mabar

    "Ih, kamu kok jadi kasar gitu?" balas Kayla tidak suka."Bukannya kasar, tapi kamu ngomong terus bikin aku tambah pusing," bantah Radit. Suaranya terdengar kecil karena bicara dari balik bantal."Ya udah, kalo nggak suka, aku nggak bakalan ngomong lagi," balas Kayla dengan wajah merengut.Walaupun tidak melihat wajahnya, tapi Radit tau, pasti Kayla sekarang lagi ngambek.Ah, biarinlah. Namanya juga perempuan. Dikit-dikit ngambek, dikit-dikit tersinggung. Lama-lama Radit bosan juga.Tiga puluh menit kemudian, Radit bangkit dari posisinya berbaring. Berada di rumah dan mendengar omelan Kayla membuatnya semakin sakit kepala. Lebih baik ia ke kantor, walaupun sudah terlambat namun banyak yang bisa dilakukannya disana.Radit tidak melihat Kayla saat melintasi ruang tengah. Begitu juga saat sudah sampai di depan dan diluar. Mungkin istrinya itu ada di belakang atau mungkin di kamar mandi. Entahlah.Ketika Radit baru saja masuk ke mobil, handphonenya berbunyi.Ia melihat nama Andrea di la

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Damn, This is Trap

    Pasti Nabil menelepon untuk membicarakan masalah itu lagi, pikir Radit.Daripada membuat hatinya yang kesal semakin panas, Radit pun memutuskan untuk mereject panggilan telepon dari Nabil.Ternyata Nabil belum menyerah. Begitu Radit sudah berada di mobil, Nabil kembali meneleponnya."Kenapa nggak diangkat, Pak?" tanya Andrea. "Nggak usah sungkan sama saya. Saya nggak bakalan nguping.""Bukan itu," sangkal Radit. Lalu ia pun memutuskan untuk menerima telepon dari Nabil."Lagi dimana, Dit?" tanya Nabil begitu mendengar suara Radit."Lagi diluar. Kamu mau bahas masalah itu lagi?" tembak Radit langsung."Ah, nggak kok. Aku cuma mau ajak kamu makan siang di rumah.""Sorry, Bil, aku baru selesai makan," tolak Radit secara halus."Kamu makan siang di rumah ya? Sama Kayla?""Bukan, tapi makan diluar sama sekretarisku. Lagian Kayla juga jarang masak.""Kalo gitu ntar malam kesini ya, makan disini aja.""Hmmm ... boleh. Lagian udah lama banget nggak makan masakan rumahan," keluh Radit sekalian

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Masih Di Zona Nyaman

    "Beb, bangun, udah sore," Kayla menggoyang-goyangkan tubuh Radit berkali-kali."Radit menggeliat malas, lalu perlahan membuka mata."Udah jam berapa?" tanyanya dengan suara khas bangun tidur."Udah jam lima," jawab Kayla."Kamu baru habis mandi ya? Kamu nggak sakit lagi?" Radit bertanya saat melihat rambut Kayla yang basah."Iya, aku udah sehat," Kayla tersenyum sumringah."Sini dulu, yang!" Radit menarik pelan tangan Kayla dan menunjuk pipinya minta dicium.Kayla mendekatkan wajahnya ke muka Radit, lalu mengecupnya."Ih, bau," katanya kemudian dan pura-pura menutup hidung.Radit tertawa kecil. Sejak pulang kemarin malam ia memang belum mandi sama sekali.Radit segera duduk begitu teringat sesuatu.Tadi pagi Andrea meneleponnya, meminta persetujuan untuk pencairan dana. Karena ngantuk dan tidak bisa berpikir jernih, ia malah menyuruh sekretarisnya itu meniru tanda tangannya.Radit masih ingat, tadi Andrea bilang jumlah uang yang dibutuhkan adalah 2,5. Tapi 2,5 apa? 2,5 juta?Radit men

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Dilanda Badai

    DILANDA BADAI.Empat hari berlalu dari tanggal dua puluh enam."Pak, gaji Bapak udah masuk belum?" tanya Andrea pagi itu."Kayaknya belum. Belum ada SMS banking.""Saya juga, Pak. Kok aneh ya? Biasanya paling telat tanggal dua puluh delapan. Nggak pernah sampai akhir bulan kayak gini," kata Andrea merasa heran."Sabar aja, mungkin lagi diposting. Palingan nanti sore udah masuk. Lagian uang segitu nggak ada apa-apanya kan buat kamu?""Hehe iya sih, Pak. Tapi yang lainnya pada nggak sabar. Tagihan udah numpuk mesti dibayar, Pak.""Iya, saya ngerti. Kita tunggu aja ya," tandas Radit.Andrea tidak lagi menyahut karena mendengar bunyi telepon.Ia segera mengangkat gagang telepon dan berbicara. Andrea tampak berdebat dan sedikit bersitegang dengan si penelepon, membuat Radit ikut memfokuskan perhatiannya."Pak, yang telepon barusan vendor, katanya tagihan kita belum dibayar," lapor Andrea begitu selesai menelepon."Belum dibayar gimana? Jadi apa namanya yang kamu tandatangani kemarin?""Iy

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Awal Kehancuran

    "Biar saya saja yang nyetir, Pak," kata Andrea waktu mereka sampai di tempat parkir."Nggak usah, biar saya," tolak Radit.Andrea mengambil tempat di sebelah Radit, sedangkan Raisa duduk sendiri di belakang.Andrea tahu, saat ini Radit sedang panik dan ia takut kalau atasannya itu tidak konsentrasi menyetir, makanya ia menawarkan diri.Dan benar saja, Radit mengendara secara serampangan.Ia mengklakson keras pengendara motor yang berjalan lambat di depannya.Bahkan sesekali ia menyalip dari kiri pengemudi lain."Pak, jangan kencang-kencang, ntar kita bisa tabrakan," kata Andrea mengingatkan.Awalnya Radit tidak mempedulikan kata-kata Andrea. Tapi begitu melihat muka Raisa yang pucat melalui spion, Radit pun mengurangi laju kendaraan.Begitu sampai di bank, mereka pun langsung dilayani dengan ramah oleh customer service. Beruntung, hari ini nasabah tidak terlalu ramai, jadi mereka tidak perlu lama antri.Radit menyuruh Raisa menceritakan kronologi kejadian pada customer service berlesu

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status