"Pa, apa tidak sebaiknya besok saja?" Dea yang dari tadi hanya diam mendengarkan akhirnya sumbang suara."Masih jam sembilan, Papa rasa belum terlalu malam," jawab papa bersikukuh."Tunggu sebentar ya, Pa, aku ganti baju dulu," ucap Nabil.Dea mengikuti Nabil ke kamar, lalu duduk di sisi tempat tidur dan memperhatikan suaminya itu berganti pakaian."Aku nggak yakin kalau sambutan Radit akan baik," kata Nabil pesimis."Kalau gitu gimana kalau dibatalin aja, Bil?" timpal Dea."Kamu sudah dengar sendiri gimana kata-kata papa tadi kan? Aku juga nggak tega kalau nanti Radit kembali menolak papa seperti dulu, tapi mau gimana lagi, papanya juga nggak mau dilarang.""Aku ngerti perasaan papa gimana," ucap Dea dengan muka sedih. "Kita sama-sama berdoa aja semoga tuhan membukakan hari Radit," katanya kemudian."Iya, semoga," Nabil mengaminkan. "Oh iya, kamu ikut sekalian ya. Takutnya nanti aku pulangnya tengah malam, trus mati lampu, kamu jadi ketakutan lagi kayak kemarin.Dea tertawa kecil. "I
Last Updated : 2024-12-10 Read more