หน้าหลัก / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Getting Married Was Not My Best Decision

แชร์

Getting Married Was Not My Best Decision

ผู้เขียน: Zizara Geoveldy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-12-10 21:58:23

Tanpa terasa usia kehamilan Dea sudah memasuki dua puluh satu minggu.

Walaupun dokter memvonis kandungannya lemah, tapi hingga saat ini semua berjalan dengan baik.

Untuk aktivitas-aktivitas ringan, Dea melakukannya sendiri. Sedangkan untuk hal-hal yang membutuhkan tenaga ekstra, Nabil melarangnya.

"Bil, kayaknya anak kita udah bisa gerak-gerak, coba deh kamu pegang," kata Dea pada Nabil.

Nabil mendekat, lalu menempelkan tangannya di perut Dea.

"Oh iya," katanya kemudian. Bibirnya menyunggingkan senyum.

"Aku jadi penasaran, kira-kira anak kita laki-laki atau perempuan ya?" tanya Dea dengan pandangan menerawang.

"Aku juga penasaran," timpal Nabil.

"Bil, aku pengennya anak perempuan. Kalau kamu gimana?"

"Kalau aku terserah aja, yang penting normal dan sehat," jawab Nabil sambil merangkul Dea dan mengusap-usap punggungnya penuh cinta.

"Ntar sore kita kontrol ke dokter ya," ajak Dea tidak sabar

Nabil diam tidak menanggapi. Seribu pikiran berkecamuk di benaknya.

Di rahim istrinya kini telah
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Perselingkuhan Yang Manis   What a Crazy Life

    Kayla menyampaikan hasil percakapannya dengan Nadin di kantor pada Radit."Beb, ada teman Nadin mau bikin web, tapi budgetnya cuma 500k, gimana menurut kamu, bisa nggak?" Kayla bertanya saat mereka sama-sama merebahkan diri di kasur."Nggak bisa, yang. Uang segitu cuma bisa untuk biaya domain. Terus aku dapat apa?""Susah juga ya nyari uang," gumam Kayla tanpa sadar."Iya, emang susah," timpal Radit putus asa.Keduanya kemudian sama-sama memandangi langit-langit kamar dengan tatapan kosong."Yang, menurut kamu gimana kalau aku jadi driver ojol?" tanya Radit tiba-tiba.Sontak Kayla menoleh pada Radit dengan cepat. Ia ingin meyakinkan kalau memang seorang Radit yang berkata seperti itu."Udah deh, jangan becanda."Radit balas menatap ke arah Kayla."Aku nggak becanda, yang," ia membantah."Kenapa kamu bisa mikir kek gitu?" tanya Kayla serius melihat wajah Radit yang tidak main-main."Rasanya aku udah jenuh. Kamu lihat sendiri kan gimana hasilnya?"Kayla mengganti posisinya dari yang aw

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Menebus Dosa

    Nabil dan Dea baru saja selesai makan malam ketika bel pintu berbunyi.Mereka saling berpandangan penuh tanda tanya.Siapa yang bertamu malam-malam begini?"Biar aku yang buka." ujar Nabil berinisiatif sebelum Dea melakukannya.Dea mengangguk lalu membereskan meja makan dari piring-piring dan gelas kotor. Ia membawa ke wastafel dan mencucinya."Papa!" sapa Nabil kaget begitu membuka pintu dan menyaksikan siapa yang datang.Papa melangkah masuk tanpa disuruh."Tumben malam-malam kesini, Pa," kata Nabil mengungkapkan keheranannya."Ada yang mau papa tanyakan sama kamu," ucap papa tanpa berbasa-basi."Tentang apa?" Dahi Nabil sedikit berkerut. Sepertinya ada hal yang begitu penting ingin ditanyakan papa."Tentang adek kamu.""Maksud papa, Radit?""Iya, adek kamu kan cuma satu.""Ada apa dengan Radit, Pa?""Apa betul selain kerja kantoran, dia juga nyambi kerja sebagai driver ojek online?"Radit bekerja sebagai driver ojek online?Rasanya itu mustahi.Nabil tidak percaya itu.Ia tahu sia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Menebus Dosa (2)

    "Pa, apa tidak sebaiknya besok saja?" Dea yang dari tadi hanya diam mendengarkan akhirnya sumbang suara."Masih jam sembilan, Papa rasa belum terlalu malam," jawab papa bersikukuh."Tunggu sebentar ya, Pa, aku ganti baju dulu," ucap Nabil.Dea mengikuti Nabil ke kamar, lalu duduk di sisi tempat tidur dan memperhatikan suaminya itu berganti pakaian."Aku nggak yakin kalau sambutan Radit akan baik," kata Nabil pesimis."Kalau gitu gimana kalau dibatalin aja, Bil?" timpal Dea."Kamu sudah dengar sendiri gimana kata-kata papa tadi kan? Aku juga nggak tega kalau nanti Radit kembali menolak papa seperti dulu, tapi mau gimana lagi, papanya juga nggak mau dilarang.""Aku ngerti perasaan papa gimana," ucap Dea dengan muka sedih. "Kita sama-sama berdoa aja semoga tuhan membukakan hari Radit," katanya kemudian."Iya, semoga," Nabil mengaminkan. "Oh iya, kamu ikut sekalian ya. Takutnya nanti aku pulangnya tengah malam, trus mati lampu, kamu jadi ketakutan lagi kayak kemarin.Dea tertawa kecil. "I

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Menebus Dosa (3)

    "Ayolah, cuma sebentar aja kok. Kasihan mereka udah jauh-jauh kesini," bujuk Kayla agar Radit segera bangun dan mau menemui tamu mereka.Radit tidak merespon, dan akan kembali melanjutkan tidurnya. Saat ini matanya benar-benar tidak bisa diajak berkompromi. Badannya juga seakan mau rontok.Sebenarnya pekerjaan yang ia tekuni sekarang tidaklah berat dan tergolong flexible, hanya saja ia masih belum terbiasa dan perlu beradaptasi."Kamu pernah bilang kita harus belajar menghargai orang kan?"Perkataan Kayla itu membuat Radit merasa terusik.Iya, dia memang pernah mengatakan hal itu pada Kayla.Dan kini ia terjebak dengan kata-katanya sendiri.Radit membuka mata dan menahan dengan kedua tangannya agar tidak lagi tertutup.Setelah berhasil mengusir kantuk yang menguasai diri, ia pun bangkit dari tidur dan duduk."Aku cuci muka dulu," ujarnya, lalu bergerak menuju kamar mandi.Kayla menunggu Radit di kamar sampai dia kembali dari kamar mandi."Ayo kita temui mereka sekarang," ajak Kayla se

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kehilanganmu

    Rumah kembali sepi. Nabil, Dea, dan Papa sudah pergi dari tadi.Dan Radit pun ikut menghilang.Kayla tidak tahu kemana suaminya itu pergi.Dia raib begitu saja.Mungkin dia pergi menghindari Nabil dan Papa.Kayla mematikan lampu kamar lalu merebahkan tubuhnya di kasur dan memeluk guling erat-erat.Walaupun phobia kegelapan tapi saat ini ia ingin berada di dalam gelap.Rasanya ia sangat lelah.Bukan hanya tubuh, tapi juga hati dan pikirannya."Yang ... "Sayup-sayup Kayla mendengar suara Radit memanggilnya.Kayla tidak menjawab. Ia memilih untu menutup mata. Bibirnya terkatup rapat dan enggan bicara."Tumben lampunya dimatiin," ujar Radit lalu mendekati Kayla yang tidur danmenutup mukanya dengan bantal.Radit mengambil bantal yang menutupi muka Kayla. Tanpa sengaja ia menyentuh muka istrinya itu. Dan terasa basah.Radit melangkah mendekati pintu, lalu menekan saklar. Lampu pun menyala.Radit kembali mendekati Kayla.Ia terkejut melihat istrinya itu. Bukan hanya basah, tapi matanya jug

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kehilanganmu (2)

    Tak terasa Kayla sampai ketiduran karena lelah menangis.Perut yang bernyanyi kencang membuatnya membuka mata.Sudah jam dua belas siang, jadi wajar kalau tubuhnya menuntut asupan.Kayla bangkit dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Aliran air dingin di tubuhnya membuatnya menggigil, padahal biasanya tidak seperti ini.Ia cepat-cepat menyudahi ritual pagi itu.Tidak ada makanan apa pun di meja makan. Begitu juga ketika ia membuka kulkas.Hanya ada satu kardus persediaan mie instan.Kayla mengambilnya sebungkus, lalu memasaknya dengan cara biasa, tanpa ada inovasi dan add on.Tidak butuh waktu lama. Dalam hitungan menit semangkok mie instan sudah tersaji di depannya.Ia meniup uap panas yang masih mengepul.Kayla mencicipinya sesendok, tapi tidak berasa apa pun di lidahnya. Bukan karena ia lupa memasukkan bumbu, tapi karena hatinya yang bermasalah.Kendati demikian, makanan tak bergizi itu lolos ke dalam perutnya.Ia merasa sedikit kenyang, tapi tidak mend

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kehilanganmu (3)

    Kayla tersenyum kecut. Ia merasa malu karena Nabil selalu membalikkan pertanyaannya. Ia pun memilih diam dan melempar pandangan keluar."Kamu sudah makan?" Nabil bertanya padanya.Tanpa sadar Kayla memegang perut. Jujur, ia merasa lapar. Semangkok mie instan tadi tidak cukup lama bertahan memberi rasa kenyang. Tapi ia merasa sungkan untuk mengatakannya pada Nabil."Ini sudah waktunya makan siang," gumam Nabil pelan.Dan tanpa meminta persetujuan Kayla, Nabil berbelok memasuki halaman sebuah resto yang tanpa sengaja mereka lewati."Kita ngapain di sini, Bil?" dengan polos Kayla bertanya. Namun sesaat kemudian ia menyadari pertanyaan bodohnya. Memangnya apalagi yang bisa dilakukan di tempat makan kalau bukan mengisi perut.Kita makan siang dulu ya, aku lapar, belum makan dari tadi," jawab Nabil seraya mengajak Kayla turun.Kayla tidak menolak dan mengikuti langkah Nabil.Di dalam resto, Kayla memilih untuk duduk di sebelah Nabil, dan bukan di seberangnya. Ia tidak ingin berhadapan yang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Crying In The Rain

    "Dit!!! Radit!!!" Kayla berteriak memanggil nama Radit berkali-kali. Tapi tentu saja Radit sudah tidak mendengarnya karena panggilan sudah terputus.Menyadari hal itu Kayla balik menelepon Radit .Tangannya gemetar memegang handphone.Dan ia harus menelan kekecewaan yang mendalam saat nomor Radit sudah tidak bisa dihubungi.Tidak ada yang bisa dilakukannya lagi selain menangis.Kenapa Radit tega melakukan semua ini padanya?Kenapa ia mengulangi lagi kesalahannya yang dulu?Apakah dia ingin Kayla jatuh lagi ke tangan lelaki lain dan kemudian dia baru kembali dengan sejuta penyesalan seperti dulu?Dan yang membuat Kayla menjadi kesal. Radit begitu pengecut, tidak memberinya kesempatan untuk bicara.Coba kalau dia menjelaskan dengan baik-baik kemana dia akan pergi dan apa alasannya, mungkin Kayla akan menerima atau setidaknya mencoba untuk mengerti.Kayla merasa langit sudah runtuh.Ia sudah sebatang kara sejak lama, tapi ia merasa tidak sendiri karena masih ada Radit.Tapi sekarang ia b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-10

บทล่าสุด

  • Perselingkuhan Yang Manis   Dont Look Back in Anger

    Kayla sangat kaget melihat Radit memukuli orang yang tidak dikenalnya dan ia tidak tahu siapa dan apa masalahnya.“Dit, udah, Dit …. “ Kayla mencegah Radit yang terus memukuli Chicco tanpa ampun. Mukanya kelihatan panik.Kalau bukan istrinya yang melarang, Radit tidak akan berhenti. Namun Radit tidak melepaskan mangsanya begitu saja. “Berdiri!” bentaknya lagi pada Chicco yang sudah terkapar tidak berdaya.Dengan sisa-sisa tenaganya Chicco berusaha bangkit. Sekujur tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Radit. Kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.“Aku bisa bunuh kamu sekarang kalo mau,” desis Radit tajam.Kayla bergidik mendengarnya. Tidak pernah ia melihat suaminya semarah itu. Matanya yang berkilat dan memerah akibat api amarah membuat Kayla ketakutan.“Katakan siapa dalang dibalik semua ini?” Radit kembali mencekal kerah baju Chicco sambil menatapnya dengan pandangan menusuk.Chicco menatap Radit takut-takut. Ia bagaikan sedang melihat malaikat maut yang akan m

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tertangkap

    Kayla mengusap-usap perutnya yang mulai membesar sambil tersenyum sendiri. Ia sudah membayangkan kebahagiaannya jika menjadi seorang ibu nanti. Repot sudah pasti. Namun pasti sangat menyenangkan. Rasanya ia sudah tidak sabar menantikan saat-saat itu datang. Tangannya tidak bisa menunggu ingin menggendong dan mendekap bayi mungil darah dagingnya sendiri. Buah cintanya bersama Radit. Bahkan di telinganya sudah terngiang-ngiang suara tangisan seorang bayi. Kayla sudah semakin tidak sabar jadinya. Pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia sedunia.Membayangkan dirinya akan menjadi seorang ibu, Kayla langsung terkenang pada wanita yang melahirkannya. Tiba-tiba Kayla menjadi begitu merindukannya. Kayla ingin mengunjungi pusaranya dan mendoakannya disana.Dan begitu Radit pulang kerja, Kayla langsung mengutarakan keinginannya. “Dit, apa kamu tau letak makam ibuku?”“Aku nggak tau. Kenapa, yang?” Radit menjawab sambil membuka kaos kaki.“Rasanya pengen banget ziarah ke makam ibuku, Dit

  • Perselingkuhan Yang Manis   Love If You Dare

    Selesai mengantar Keyzia pulang, Nabil langsung menuju rumahnya. Ia harus bersiap-siap untuk memenuhi undangan makan malam dari orang tua Keyzia. Tadi Keyzia sudah memberitahu alamat restoran tempat mereka dinner nanti.Sampai di rumah, Nabil langsung mandi dan membersihkan diri. Tidak ada waktu untuk istirahat, karena waktunya sudah mepet. Andai saja tadi ia tidak berlama-lama di kantor Putri, mungkin sekarang ia bisa sedikit meluruskan badan.Nabil memandang wajahnya di cermin. Five o’clock shadow membuatnya terkesan macho dan membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki sungguhan. Dua perempuan yang pernah hadir dalam hidupnya sangat menyukai itu. Entah dengan Keyzia.Nabil mengambil nafas dalam-dalam. Ada sedikit rasa kurang percaya diri. Nabil takut orang tua Keyzia akan menolaknya. Dan Nabil harus siap dengan segala kemungkinan itu. Siap diterima artinya juga harus berani ditolak.Baru saja Nabil keluar dari komplek rumahnya Keyzia sudah menelepon. “Bil, jangan sampai telat ya,”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Pernah Jadi Yang Tersayang

    Dea membeku melihat pemilik wajah yang kini berada di hadapannya. Kakinya mendadak goyah dan merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tak sengaja, matanya tertuju pada tangan Nabil dan Keyzia yang saling menggenggam.Menyadari hal itu, Nabil melepaskan pelan jemarinya dari Keyzia yang menggenggamnya erat. Meskipun sudah menjadi mantan, namun Nabil ingin menjaga perasaan Dea. Karena ia tahu Dea masih sangat mencintainya.Hati Keyzia mencelos begitu Nabil melepaskan tangannya. Tapi ia mencoba mengerti.Radit berdehem memecahkan ketegangan yang tercipta seketika. “Duluan ya,” pamitnya sembari menepuk pundak Nabil.Nabil mengangguk kecil. Ia masih terpaku di tempatnya.“Pulang yuk, Bil!” ajak Keyzia menggamit tangan Nabil dan menyadarkan dari ketermanguan.Nabil beranjak dan mengikuti langkah Keyzia menuju mobil. Seperti biasa, ia membukakan pintu untuk Keyzia dan menutupkannya kembali. Dea menyaksikan semua itu sambil menahan perasaannya. Hatinya teriris menjadi serpihan-serpihan kecil

  • Perselingkuhan Yang Manis   He's Mine

    Seperti janjinya tadi pagi, setelah menjemput Keyzia, Nabil mampir di kantor Putri. Sebenarnya Nabil penasaran tentang sosok Alan, namun Nabil lebih memilih untuk menunggu Keyzia di mobil.Dalam keadaan mesin menyala, Nabil menggunakan waktunya untuk tidur sambil menunggu Keyzia menyelesaikan urusannya dengan Alan. Namun ternyata kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama. Pikirannya mengembara kemana-mana. Nabil membayangkan pertemuannya dengan orang tua Keyzia. Pasti nanti ia akan diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan tentu saja ia harus menyiapkan jawabannya dengan sebaik mungkin. Nabil mulai mengira-ngira pertayaan apa saja yang mungkin akan diajukan orang tua Keyzia padanya.Nabil masih sibuk dengan pikirannya ketika ia mendengar suara ketukan di kaca mobil. Nabil membuka matanya yang terpejam, kemudian menggerakkan kepala kearah kanan. Ternyata Keyzia. Nabil segera membuka pintu mobil begitu memahami isyarat dari Keyzia.“Bil, turun dulu yuk, aku kenalin sama Alan.”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ajakan Bertemu

    Pagi ini begitu bangun tidur, Keyzia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ternyata sudah pulang dan menunggu di meja makan.“Mama sama papa kapan pulang?” tanya Keyzia seraya menarik kursi yang berhadapan dengan kedua orang tuanya, sedangkan Putri duduk di sebelahnya.“Tengah malam tadi,” jawab mama Keyzia.“Mama sama papa bakalan lama di rumah kan?” tanya Keyzia lagi.“Cuma sehari ini aja, Key, besok papa sama mama berangkat lagi.” Kali ini papa yang menjawab. “Pekerjaan kamu lancar kan?” sambungnya.“So far lancar, Pa. Nggak bisa ya, perginya diundur, lusa misalnya.” Sungguh, Keyzia ingin menikmati kebersamaan dengan kedua orang tuanya. Jarang-jarang mereka bisa bersama karena kesibukan masing-masing.“Nggak bisa, Key, ini juga papa nyuri-nyuri waktu karena udah kangen banget sama kalian. Nanti malam gimana kalau kita dinner di luar?” kata papa memberi saran.“Usul bagus, Pa,” timpal Putri. “Sekalian aja ajak Nabil,” sambungnya lagi.Mendengar celetukan adiknya itu, Keyzia

  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Peleburan

    Setelah berbincang panjang dengan Alan, Keyzia dan Putri pun pamit pulang. Dan begitu berada di mobil, Putri mulai menginterogasi Keyzia. Tadi sewaktu di ruangan Alan, Putri lebih banyak diam dan memilih menjadi pendengar yang baik.“Jadi Pak Fadlan itu temen kamu dulu ya, Key?”“Iya. Dia tetanggaku. Apartemenku dan apartemennya dulu bersebelahan,” jelas Keyzia sambil tetap memandang lurus ke depan karena sedang fokus menyetir.“Ooo …. “ Mulut Putri membulat.“Kamu sama dia aja, Put,” celetuk Keyzia. “Udah ganteng, tajir, baik, cerdas, lulusan S3, masih jomblo pula,” sambungnya lagi.“Kenapa nggak kamu aja yang sama dia?” timpal Putri membalikkan kata-kata Keyzia.“Aku kan udah punya Nabil.”Lagi-lagi Putri mencebik. “ Kemakan omongan sendiri kan sekarang?”Keyzia terdiam. Ia kembali teringat kata-katanya dulu dan anggapannya pada Nabil. Mengenang itu semua Keyzia menjadi malu pada dirinya sendiri juga pada Putri. Keyzia menyesal sudah bersikap sombong bahkan meragukan kredibilitas Na

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tetangga Apartemen

    Kayla langsung melepaskan diri dari rangkulan Dea begitu merasakan perutnya kembali bergejolak. Setengah berlari Kayla menuju wastafel dan muntah disana karena tidak keburu ke kamar mandi. Dea mengikuti Kayla ke belakang. Begitu mengetahui Kayla yang muntah-muntah ia pun ikut peduli. “Kamu kenapa, Kay?” tanyanya dengan raut khawatir.Bukannya menunjukkan wajah cemas, Kayla malah tersenyum. “Aku lagi isi,” katanya kemudian.Dea tertegun selama beberapa saat dan mencoba mencerna kata-kata Kayla. Apa itu artinya Kayla sedang berbadan dua?“Maksudnya, kamu lagi hamil?” tanya Dea untuk lebih meyakinkan.Kayla mengangguk dan menampakkan senyum lebar.Lagi-lagi Dea terdiam. Kenyataan ini seakan menghempaskannya. Ucapan kasar yang keluar dari mulutnya dulu kembali terngiang di telinga Dea. Dea menyesal sudah mengata-ngatai Kayla tidak akan bisa hamil dan tidak tahu rasanya kehilangan anak. Rasa cemburunya pada Kayla membuatnya tidak mampu mengontrol diri.“Selamat ya, Kay, kamu beruntung ba

  • Perselingkuhan Yang Manis   Melukis Masa Depan

    Sudah beberapa hari Dea tinggal di paviliun Alan. Alan sangat baik padanya. Selain memberikannya tempat tinggal juga memberi dan melengkapi kebutuhannya. Alan juga membantu mengurus kuliah dan dokumen-doumennya yang hilang. Dea tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan Alan. Kalau saja Alan tidak menolongnya malam itu mungkin ia sudah mati dengan menyedihkan atau terlunta-lunta di jalanan.Ada kanvas besar di sudut ruangan yang menarik perhatian Dea, lengkap dengan alat-alat untuk melukis. Mungkin itu punya Alan, pikir Dea. Selama ini Dea tidak berani menyentuhnya. Tapi hari ini Dea begitu terusik. Tangannya sudah gatal untuk menyapukan kuas di atas kanvas berukuran besar itu. Dea memang suka melukis terutama lukisan-lukisan yang termasuk ke dalam golongan aliran romantisme dan surealisme. Namun, sudah sejak lama Dea meninggalkan hobinya itu. Dea bergerak ke sudut ruangan, dan duduk di atas kursi yang ada disana. Dea menuangkan cat berbagai warna ke palet, mencelupkan kuas kes

DMCA.com Protection Status