Share

Kehilanganmu (3)

last update Last Updated: 2024-12-10 22:06:04

Kayla tersenyum kecut. Ia merasa malu karena Nabil selalu membalikkan pertanyaannya. Ia pun memilih diam dan melempar pandangan keluar.

"Kamu sudah makan?" Nabil bertanya padanya.

Tanpa sadar Kayla memegang perut. Jujur, ia merasa lapar. Semangkok mie instan tadi tidak cukup lama bertahan memberi rasa kenyang. Tapi ia merasa sungkan untuk mengatakannya pada Nabil.

"Ini sudah waktunya makan siang," gumam Nabil pelan.

Dan tanpa meminta persetujuan Kayla, Nabil berbelok memasuki halaman sebuah resto yang tanpa sengaja mereka lewati.

"Kita ngapain di sini, Bil?" dengan polos Kayla bertanya. Namun sesaat kemudian ia menyadari pertanyaan bodohnya. Memangnya apalagi yang bisa dilakukan di tempat makan kalau bukan mengisi perut.

Kita makan siang dulu ya, aku lapar, belum makan dari tadi," jawab Nabil seraya mengajak Kayla turun.

Kayla tidak menolak dan mengikuti langkah Nabil.

Di dalam resto, Kayla memilih untuk duduk di sebelah Nabil, dan bukan di seberangnya. Ia tidak ingin berhadapan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perselingkuhan Yang Manis   Crying In The Rain

    "Dit!!! Radit!!!" Kayla berteriak memanggil nama Radit berkali-kali. Tapi tentu saja Radit sudah tidak mendengarnya karena panggilan sudah terputus.Menyadari hal itu Kayla balik menelepon Radit .Tangannya gemetar memegang handphone.Dan ia harus menelan kekecewaan yang mendalam saat nomor Radit sudah tidak bisa dihubungi.Tidak ada yang bisa dilakukannya lagi selain menangis.Kenapa Radit tega melakukan semua ini padanya?Kenapa ia mengulangi lagi kesalahannya yang dulu?Apakah dia ingin Kayla jatuh lagi ke tangan lelaki lain dan kemudian dia baru kembali dengan sejuta penyesalan seperti dulu?Dan yang membuat Kayla menjadi kesal. Radit begitu pengecut, tidak memberinya kesempatan untuk bicara.Coba kalau dia menjelaskan dengan baik-baik kemana dia akan pergi dan apa alasannya, mungkin Kayla akan menerima atau setidaknya mencoba untuk mengerti.Kayla merasa langit sudah runtuh.Ia sudah sebatang kara sejak lama, tapi ia merasa tidak sendiri karena masih ada Radit.Tapi sekarang ia b

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Crying In The Rain (3)

    I'll do my crying in the rainIf I wait for cloudy skiesYou won't know the rain from the tears in my eyesYou'll never know that I still love you***"Ngeliat apa, Kay?" tanya Nadin untuk meyakinkan diri kalau mereka sedang memperhatikan objek yang sama."Itu Radit, Nad," gumam Kayla pelan. Suaranya terkalahkan irama hujan."Mana?" tanya Nadin penasaran sekaligus heran."Itu!" tunjuk Kayla pada laki-laki berjas hujan biru yang sedari tadi diperhatikannya. Laki-laki itu menunduk sambil melihat ponsel di tangannya."Masa sih?" Nadin seperti kurang percaya karena tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas."Iya, Nad, itu beneran Radit," ujar Kayla menegaskan. Wajahnya yang tadi murung berubah menjadi riang. Tak ingin kehilangan lagi, Kayla berlari ke arah laki-laki itu dan memanggilnya keras-keras. Suaranya bersaing dengan bunyi hujan.Tapi sepertinya takdir belum ingin bersahabat dengannya.Laki-laki itu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana, lalu segera memakai helm serta me

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kalau Kamu Pergi Aku Juga Pergi

    "Aku nggak ngerti, Dit, maksudnya jaga gimana?""Ya jaga, Bil, tolong kamu gantiin peran aku dulu.""Apa? Kamu udah nggak waras ya? Jangan asal bicara, Dit. Tidak semua hal bisa dijadikan bahan gurauan," kata Nabil mulai marah."Bil, cobalah mengerti. Aku minta tolong sekali ini aja," suara Radit terdengar seperti memohon."Kalau kamu mau minta tolong untuk beliin obat Kayla mungkin aku bisa. Tapi kalau gantiin peran kamu aku nggak bisa. Itu namanya mengada-ngada. Paham?"Nabil mematikan telepon dengan geram. Ucapan Radit membuatnya berang. Sepertinya Radit memang menganggapnya sebagai tempat penitipan.Gila! Nabil kembali ke kamar dan merebahkan tubuh disamping Dea. Ia bermaksud tidur dan melupakan semua kata-kata Radit tadi. Tapi kalimat-kalimat itu berputar-putar mengitari pikirannya. Sepertinya Radit begitu tertekan dengan masalahnya sampai-sampai dia bicara sembarangan. Tapi kira-kira Kayla sakit apa? Kenapa Radit seperti menyembunyikannya?Nabil melirik Dea yang tidur disebelah

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Berjuang Melawan Takdir

    Menunggu, yang biasanya merupakan hal yang membosankan, kini terasa sangat mengerikan. Nyaris satu jam Kayla berada dalam ruang IGD. Tidak ada satu pun petugas medis yang keluar dari sana. Setidaknya untuk memberitahu kalau Kayla baik-baik saja.Nabil dan Nadin nampak tegang. Seluruh indra mereka waspada. Setiap mendengar langkah kaki, bahkan denting besi beradu membuat mereka spontan terlonjak dari kursi."Bil, kita harus menghubungi siapa?" Nadin mengeluarkan suara serak. Mukanya terlihat kuyu. Riasan di wajahnya sudah terhapus air mata yang kini meninggalkan jejak-jejak panjang nan samar."Tidak ada, Nad. Kayla tidak punya siapa pun kecuali kita," gumam Nabil lemah.Kasihan Kayla. Nasibnya benar-benar malang. Sudah sebatang kara, ditinggal suami pula.Nadin mendesah resah. Ya Tuhan, semoga Kayla baik-baik saja. Semoga ia kuat.Nabil dan Nadin saling memanjatkan doa dalam hati masing-masing dengan kalimat yang berbeda namun maksudnya sama. Keselamatan Kayla.Pintu ruang IGD terbuka.

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   True Love Never Dies

    Nabil terpaku di tempatnya sambil memandang langkah Dea yang menjauh meninggalkannya. Ia menjadi serba salah. Entah apa yang harus dilakukannya. Pergi atau tetap tinggal. Dea sedang mengandung anaknya. Jika sampai terjadi sesuatu pada istrinya itu Nabil tidak akan bisa memaafkan dirinya. Sementara Kayla bagaimana? Oke, memang ada perawat atau suster menjaga Kayla di ruangan ICU. Tapi tetap harus ada pihak keluarga. Siapa tahu nanti dirinya dibutuhkan untuk persetujuan sebuah tindakan.Ah ... bikin pusing. Semua ini gara-gara Radit."Dea, tunggu!"seru Nabil lalu berlari mengejar Dea.Dea tidak menyahut dan semakin mempercepat langkahnya. Nabil terus mengejar hingga langkah mereka sejajar."Sayang, aku ikut pulang sama kamu," ujar Nabil seraya menggandeng tangan Dea.Dea tidak menanggapi kata-kata Nabil. Mulutnya terkatup rapat seperti dikunci. Dan selama perjalanan pulang sampai di rumah Dea masih bungkam. Mukanya yang merengut menggambarkan kesedihan, kekesalan, serta kekecewaan hati

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   I Just Need You Now

    Memasuki hari keempat, tapi masih belum ada perubahan. Kayla masih belum sadar. Nabil sudah membuat laporan orang hilang ke kantor polisi walaupun sebenarnya Radit tidak hilang. Tapi itu adalah jalan satu-satunya untuk menemukan Radit.Nabil menggeliat, meregangkan tubuhnya yang terasa tegang. Beberapa hari terakhir kegiatannya hanya bolak-balik rumah, kantor dan rumah sakit. Badannya terasa sangat lelah. Bahkan kalau boleh dibilang, ia nyaris tidak pernah ada di rumah. Ia pulang hanya malam, dan itu pun cuma untuk tidur. Selepas subuh ia sudah kembali berada di rumah sakit.Nabil melihat Kayla dari balik kaca. Kayla terlihat tenang, layaknya orang sedang tidur. Setelah mendapatkan izin untuk masuk, Nabil kembali menemui Kayla. Sama seperti sebelumnya, ia menyentuh tangan Kayla lalu menggenggamnya dan mengajak bicara."Kayla ... ini aku, Nabil. Aku datang lagi. Gimana kabar kamu hari ini? Aku tahu saat ini kamu sedang berjuang. Aku tahu sebentar lagi kamu pasti bangun. Iya, kan? Kamu

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Do Your Best And Let God Do The Rest

    Nabil membuka galeri handphone Kayla, lalu memutar video yang didengarnya tadi. Nabil tidak tahu yang dilakukannya ini benar atau salah. Ia hanya mencoba dan berusaha, melakukan sesuatu yang kadang terlihat seperti diluar nalar. Paling tidak ia sudah berusaha melakukan yang terbaik, dan ia menyerahkan hasilnya pada tuhan. Apapun itu.Suara bariton milik Radit mulai mengalun perlahan. Kalimat-kalimat romantis yang keluar dari mulut manisnya terdengar begitu memabukkan. Nabil menunggu dengan hati bergetar. Berharap ada keajaiban yang akan datang. Ia memutarnya berulang-ulang. Namun tidak ada apa pun yang terjadi. Kayla masih pada posisinya semula. Ternyata kekuatan cinta itu tidak ada. Itu hanya terjadi di film-film. Bukan di dunia nyata.Rasanya ia hampir putus asa. Mungkin Kayla memang tidak akan pernah bangun. Mungkin sekarang malaikat maut sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya.Nabil menghela napas berat. Tanpa berkata apa pun ia meninggalkan ruang ICU dengan langkah gontai.

    Last Updated : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   You Get Served What You Deserve

    Nabil menyerah. Ia tak ingin bersitegang. Itu hanya akan membuat kepalanya semakin berat. Akhirnya Dea masuk ke ruang ICU. Sedang Nabil menunggu diluar. Dea memandang alat-alat yang terpasang pada tubuh Kayla. Entah berapa banyak, dan entah apa saja fungsinya. Kemudian ia beralih menatap Kayla. Wajahnya pucat, tapi kecantikannya tetap terpancar. Tanpa sengaja Dea menyentuh tangan Kayla. Terasa sangat dingin.Wajah yang pucat dan tangan yang dingin. Persis seperti mayat. Iya, mayat. Dea bergidik ngeri. Apalagi sekarang di ruangan itu ia hanya sendiri.Dea memandang Kayla sekali lagi. Dalam keadaan seperti ini ia masih saja terlihat cantik. Kapan jeleknya kamu, Kay?Dea menghela napas sebelum akhirnya bicara. "Kayla, aku tidak benci sama kamu. Tapi kenapa kamu merusak kebahagiaanku? Bahkan dalam keadaan seperti ini pun kamu masih berusaha menarik perhatian suamiku. Bukankah kamu yang sudah meninggalkannya? Kamu sudah menyia-nyiakannya. Waktumu sudah habis, Kayla. Dan sekarang adalah ba

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Perselingkuhan Yang Manis   Dont Look Back in Anger

    Kayla sangat kaget melihat Radit memukuli orang yang tidak dikenalnya dan ia tidak tahu siapa dan apa masalahnya.“Dit, udah, Dit …. “ Kayla mencegah Radit yang terus memukuli Chicco tanpa ampun. Mukanya kelihatan panik.Kalau bukan istrinya yang melarang, Radit tidak akan berhenti. Namun Radit tidak melepaskan mangsanya begitu saja. “Berdiri!” bentaknya lagi pada Chicco yang sudah terkapar tidak berdaya.Dengan sisa-sisa tenaganya Chicco berusaha bangkit. Sekujur tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Radit. Kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.“Aku bisa bunuh kamu sekarang kalo mau,” desis Radit tajam.Kayla bergidik mendengarnya. Tidak pernah ia melihat suaminya semarah itu. Matanya yang berkilat dan memerah akibat api amarah membuat Kayla ketakutan.“Katakan siapa dalang dibalik semua ini?” Radit kembali mencekal kerah baju Chicco sambil menatapnya dengan pandangan menusuk.Chicco menatap Radit takut-takut. Ia bagaikan sedang melihat malaikat maut yang akan m

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tertangkap

    Kayla mengusap-usap perutnya yang mulai membesar sambil tersenyum sendiri. Ia sudah membayangkan kebahagiaannya jika menjadi seorang ibu nanti. Repot sudah pasti. Namun pasti sangat menyenangkan. Rasanya ia sudah tidak sabar menantikan saat-saat itu datang. Tangannya tidak bisa menunggu ingin menggendong dan mendekap bayi mungil darah dagingnya sendiri. Buah cintanya bersama Radit. Bahkan di telinganya sudah terngiang-ngiang suara tangisan seorang bayi. Kayla sudah semakin tidak sabar jadinya. Pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia sedunia.Membayangkan dirinya akan menjadi seorang ibu, Kayla langsung terkenang pada wanita yang melahirkannya. Tiba-tiba Kayla menjadi begitu merindukannya. Kayla ingin mengunjungi pusaranya dan mendoakannya disana.Dan begitu Radit pulang kerja, Kayla langsung mengutarakan keinginannya. “Dit, apa kamu tau letak makam ibuku?”“Aku nggak tau. Kenapa, yang?” Radit menjawab sambil membuka kaos kaki.“Rasanya pengen banget ziarah ke makam ibuku, Dit

  • Perselingkuhan Yang Manis   Love If You Dare

    Selesai mengantar Keyzia pulang, Nabil langsung menuju rumahnya. Ia harus bersiap-siap untuk memenuhi undangan makan malam dari orang tua Keyzia. Tadi Keyzia sudah memberitahu alamat restoran tempat mereka dinner nanti.Sampai di rumah, Nabil langsung mandi dan membersihkan diri. Tidak ada waktu untuk istirahat, karena waktunya sudah mepet. Andai saja tadi ia tidak berlama-lama di kantor Putri, mungkin sekarang ia bisa sedikit meluruskan badan.Nabil memandang wajahnya di cermin. Five o’clock shadow membuatnya terkesan macho dan membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki sungguhan. Dua perempuan yang pernah hadir dalam hidupnya sangat menyukai itu. Entah dengan Keyzia.Nabil mengambil nafas dalam-dalam. Ada sedikit rasa kurang percaya diri. Nabil takut orang tua Keyzia akan menolaknya. Dan Nabil harus siap dengan segala kemungkinan itu. Siap diterima artinya juga harus berani ditolak.Baru saja Nabil keluar dari komplek rumahnya Keyzia sudah menelepon. “Bil, jangan sampai telat ya,”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Pernah Jadi Yang Tersayang

    Dea membeku melihat pemilik wajah yang kini berada di hadapannya. Kakinya mendadak goyah dan merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tak sengaja, matanya tertuju pada tangan Nabil dan Keyzia yang saling menggenggam.Menyadari hal itu, Nabil melepaskan pelan jemarinya dari Keyzia yang menggenggamnya erat. Meskipun sudah menjadi mantan, namun Nabil ingin menjaga perasaan Dea. Karena ia tahu Dea masih sangat mencintainya.Hati Keyzia mencelos begitu Nabil melepaskan tangannya. Tapi ia mencoba mengerti.Radit berdehem memecahkan ketegangan yang tercipta seketika. “Duluan ya,” pamitnya sembari menepuk pundak Nabil.Nabil mengangguk kecil. Ia masih terpaku di tempatnya.“Pulang yuk, Bil!” ajak Keyzia menggamit tangan Nabil dan menyadarkan dari ketermanguan.Nabil beranjak dan mengikuti langkah Keyzia menuju mobil. Seperti biasa, ia membukakan pintu untuk Keyzia dan menutupkannya kembali. Dea menyaksikan semua itu sambil menahan perasaannya. Hatinya teriris menjadi serpihan-serpihan kecil

  • Perselingkuhan Yang Manis   He's Mine

    Seperti janjinya tadi pagi, setelah menjemput Keyzia, Nabil mampir di kantor Putri. Sebenarnya Nabil penasaran tentang sosok Alan, namun Nabil lebih memilih untuk menunggu Keyzia di mobil.Dalam keadaan mesin menyala, Nabil menggunakan waktunya untuk tidur sambil menunggu Keyzia menyelesaikan urusannya dengan Alan. Namun ternyata kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama. Pikirannya mengembara kemana-mana. Nabil membayangkan pertemuannya dengan orang tua Keyzia. Pasti nanti ia akan diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan tentu saja ia harus menyiapkan jawabannya dengan sebaik mungkin. Nabil mulai mengira-ngira pertayaan apa saja yang mungkin akan diajukan orang tua Keyzia padanya.Nabil masih sibuk dengan pikirannya ketika ia mendengar suara ketukan di kaca mobil. Nabil membuka matanya yang terpejam, kemudian menggerakkan kepala kearah kanan. Ternyata Keyzia. Nabil segera membuka pintu mobil begitu memahami isyarat dari Keyzia.“Bil, turun dulu yuk, aku kenalin sama Alan.”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ajakan Bertemu

    Pagi ini begitu bangun tidur, Keyzia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ternyata sudah pulang dan menunggu di meja makan.“Mama sama papa kapan pulang?” tanya Keyzia seraya menarik kursi yang berhadapan dengan kedua orang tuanya, sedangkan Putri duduk di sebelahnya.“Tengah malam tadi,” jawab mama Keyzia.“Mama sama papa bakalan lama di rumah kan?” tanya Keyzia lagi.“Cuma sehari ini aja, Key, besok papa sama mama berangkat lagi.” Kali ini papa yang menjawab. “Pekerjaan kamu lancar kan?” sambungnya.“So far lancar, Pa. Nggak bisa ya, perginya diundur, lusa misalnya.” Sungguh, Keyzia ingin menikmati kebersamaan dengan kedua orang tuanya. Jarang-jarang mereka bisa bersama karena kesibukan masing-masing.“Nggak bisa, Key, ini juga papa nyuri-nyuri waktu karena udah kangen banget sama kalian. Nanti malam gimana kalau kita dinner di luar?” kata papa memberi saran.“Usul bagus, Pa,” timpal Putri. “Sekalian aja ajak Nabil,” sambungnya lagi.Mendengar celetukan adiknya itu, Keyzia

  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Peleburan

    Setelah berbincang panjang dengan Alan, Keyzia dan Putri pun pamit pulang. Dan begitu berada di mobil, Putri mulai menginterogasi Keyzia. Tadi sewaktu di ruangan Alan, Putri lebih banyak diam dan memilih menjadi pendengar yang baik.“Jadi Pak Fadlan itu temen kamu dulu ya, Key?”“Iya. Dia tetanggaku. Apartemenku dan apartemennya dulu bersebelahan,” jelas Keyzia sambil tetap memandang lurus ke depan karena sedang fokus menyetir.“Ooo …. “ Mulut Putri membulat.“Kamu sama dia aja, Put,” celetuk Keyzia. “Udah ganteng, tajir, baik, cerdas, lulusan S3, masih jomblo pula,” sambungnya lagi.“Kenapa nggak kamu aja yang sama dia?” timpal Putri membalikkan kata-kata Keyzia.“Aku kan udah punya Nabil.”Lagi-lagi Putri mencebik. “ Kemakan omongan sendiri kan sekarang?”Keyzia terdiam. Ia kembali teringat kata-katanya dulu dan anggapannya pada Nabil. Mengenang itu semua Keyzia menjadi malu pada dirinya sendiri juga pada Putri. Keyzia menyesal sudah bersikap sombong bahkan meragukan kredibilitas Na

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tetangga Apartemen

    Kayla langsung melepaskan diri dari rangkulan Dea begitu merasakan perutnya kembali bergejolak. Setengah berlari Kayla menuju wastafel dan muntah disana karena tidak keburu ke kamar mandi. Dea mengikuti Kayla ke belakang. Begitu mengetahui Kayla yang muntah-muntah ia pun ikut peduli. “Kamu kenapa, Kay?” tanyanya dengan raut khawatir.Bukannya menunjukkan wajah cemas, Kayla malah tersenyum. “Aku lagi isi,” katanya kemudian.Dea tertegun selama beberapa saat dan mencoba mencerna kata-kata Kayla. Apa itu artinya Kayla sedang berbadan dua?“Maksudnya, kamu lagi hamil?” tanya Dea untuk lebih meyakinkan.Kayla mengangguk dan menampakkan senyum lebar.Lagi-lagi Dea terdiam. Kenyataan ini seakan menghempaskannya. Ucapan kasar yang keluar dari mulutnya dulu kembali terngiang di telinga Dea. Dea menyesal sudah mengata-ngatai Kayla tidak akan bisa hamil dan tidak tahu rasanya kehilangan anak. Rasa cemburunya pada Kayla membuatnya tidak mampu mengontrol diri.“Selamat ya, Kay, kamu beruntung ba

  • Perselingkuhan Yang Manis   Melukis Masa Depan

    Sudah beberapa hari Dea tinggal di paviliun Alan. Alan sangat baik padanya. Selain memberikannya tempat tinggal juga memberi dan melengkapi kebutuhannya. Alan juga membantu mengurus kuliah dan dokumen-doumennya yang hilang. Dea tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan Alan. Kalau saja Alan tidak menolongnya malam itu mungkin ia sudah mati dengan menyedihkan atau terlunta-lunta di jalanan.Ada kanvas besar di sudut ruangan yang menarik perhatian Dea, lengkap dengan alat-alat untuk melukis. Mungkin itu punya Alan, pikir Dea. Selama ini Dea tidak berani menyentuhnya. Tapi hari ini Dea begitu terusik. Tangannya sudah gatal untuk menyapukan kuas di atas kanvas berukuran besar itu. Dea memang suka melukis terutama lukisan-lukisan yang termasuk ke dalam golongan aliran romantisme dan surealisme. Namun, sudah sejak lama Dea meninggalkan hobinya itu. Dea bergerak ke sudut ruangan, dan duduk di atas kursi yang ada disana. Dea menuangkan cat berbagai warna ke palet, mencelupkan kuas kes

DMCA.com Protection Status