Semua Bab Perselingkuhan Yang Manis: Bab 161 - Bab 170

339 Bab

Anugerah Terindah

Huek....Dea menelungkup di depan wastafel. Ia baru tidur hampir jam tiga pagi. Dan setelah bangun pagi ini, rasa mual menyerangnya bertubi-tubi. Sudah tiga minggu belakangan ia selalu kurang tidur karena aktivitas manusia dewasa yang mereka lakukan hampir setiap hari.Huek.....Dea mencoba mengatur napas. Dia tidak pernah merasa seperti ini. Ini pasti karena terlalu kelelahan dan kurang istirahat.Nabil membuka pintu kamar mandi. Wajahnya menyembul dengan raut cemas."Kamu kenapa?" tanyanya pada Dea."Temani saya ke dokter. Mungkin saya sakit."*Dea duduk dengan tidak nyaman di ruang tunggu dokter umum di sebuah rumah sakit. Nabil asyik memainkan gawai di sebelahnya. Kebetulan hari ini hari sabtu, Nabil tidak bekerja dan bisa menemani Dea. Beberapa pasien lalu lalang dengan membawa masalahnya masing-masing. Sebenarnya Dea benci rumah sakit. Ia benci baunya yang senada. Bau kecemasan. Bau kekhawatiran. Bau kepanikan dan juga ketakutan."Ibu Dea!" Seorang perawat menyembulkan kepala d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Turn On

Sejak Dea hamil, Nabil menjadi lebih protektif. Ia tidak mengizinkan istrinya itu banyak beraktivititas apalagi sampai melakukan kegiatan yang berat.Nabil bahkan rela terjun ke dapur dan melakukan pekerjaan rumah tangga untuk menggantikan Dea. Nabil melakukan semuanya. Mulai dari menyapu rumah, mengepel, dan memasak. Hanya saja untuk mencuci baju ia menyerahkannya ke laundry."Boros banget. Percuma ada istri," itu komentar Ari waktu Nabil menceritakan tentang pakaiannya yang diurus laundry."Istri bukan pembantu kan?" Nabil men skak-mat Ari balik sehingga membuatnya tak berkutik.Layaknya wanita hamil, Dea juga mengalami morning sickness. Tidak hanya di pagi hari, bahkan hampir setiap waktu.Pagi ini adalah yang paling parah. Dea muntah sejadinya mengeluarkan semua isi perut sampai tidak ada yang bisa dikeluarkannya lagi."Hari ini saya izin aja, nggak usah kerja," cetus Nabil melihat keadaan Dea. Ia sungguh tidak tega meninggalkan Dea sendiri di rumah."Ngak usah, kamu kerja aja. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Melepas Belahan Jiwa

Time flies like an arrow.Sudah memasuki bulan kedua kehamilan, belum ada yang berubah dari Dea. Ia masih sering mengalami mual-mual dan muntah. Dokter memberinya obat anti mual untuk mengatasi morning sickness. Obat itu mempunyai efek samping yang menimbulkan kantuk. Jadi setiap pagi setelah Nabil berangkat kerja, ia akan tidur sampai Kevin pulang dari sekolah.Minggu pagi ini Ari datang menjemput Nabil. Mereka akan bermain futsal. Nabil memang pecinta berat olahraga. Nabil juga menyempatkan diri untuk nge-gym setiap minggu. Jadi wajar kalau Dea sangat mengagumi bentuk tubuhnya, terutama perut kotak-kotak yang selalu membuatnya tidak mampu untuk mengatakan tidak."Jaga mama ya, Vin, papa pergi sebentar. Kamu harus dengerin semua kata-kata mama ya," pesan Nabil pada Kevin sebelum pergi."Iya, Pa. Aku main sepeda boleh kan?" "Boleh tapi jangan ke jalan, oke?""Oke, Pa!""Tos dulu dong."Kevin mengarahkan telapak tangannya pada telapak tangan Nabil yang terulur padanya hingga telapak t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Husband Goals

HUSBAND GOALS.Baru saja Nabil pulang kerja, langkahnya terhenti saat memasuki rumah. Pemandangan di hadapannya membuatnya tertegun. Sebuah kue ulang tahun dengan lilin berbentuk angka enam tengah menyala diatasnya.Dea duduk tanpa kedip memandangi kue itu. "Hari ini ulang tahun Kevin," gumamnya saat Nabil mendekat dan duduk di sebelahnya.Nabil ikut memandangi Kue itu. "Kita doakan yang terbaik untuk Kevin, ya," ucapnya kemudian."Seandainya Kevin masih ada ... ""Sudah sayang, jangan disesali lagi.""Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday Kevin .... " Dea bernyanyi sendiri lalu bertepuk tangan. Nabil memandangnya dengan perasaan iba. Ia melihat luka di mata Dea. Dan saat Dea tertawa lalu menangis, istrinya itu terlihat seperti kehilangan akal sehat. Nabil takut Dea akan depresi. Lihatlah penampilannya sekarang. Sangat jauh dari kesan menarik. Rambut lurusnya yang biasa terawat, kini acak-acakan dan diikat sembarangan. Tanda h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Kuretase

Tanpa terasa bulan ini usia kehamilan Kayla akan memasuki bulan keempat. Kayla tetap nampak normal, walau sesekali dia berhalusinasi, namun moodnya tetap stabil. Tiap hari Radit selalu memberi semangat dan mensugesti kalau Kayla bisa menghadapi dan melawan penyakit dan suara-suara negatif di dalam dirinya. Dan ternyata kekuatan sugesti itu luar biasa. Rasanya tidak masuk akal, tapi faktanya Kayla bisa menjalani kehidupannya dengan normal tanpa obat yang biasa dikonsumsinya."Beb ...... !!!" Radit mendengar seruan Kayla yang memanggil namanya. Radit masuk ke kamar dan melihat Kayla berbaring di atas tempat tidur dengan muka meringis."Yang, kamu kenapa?" Ada kecemasan dalam nada suara Radit."Perut aku sakit banget," Kayla merintih seraya memegang perut bagian bawah sebelah kanan, tepat di atas miss v. "Keknya aku juga ngompol," sambung Kayla lagi.Dahi Radit mengernyit. "Ngompol?"Ia pun melorotkan celana pendek yang dipakai Kayla dan melihat ke bagian dalam. "Darah," gumamnya tanp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Cinta Tanpa Syarat

Hari ketiga pasca kuretase, Kayla masih merasakan sakit dibawah perutnya. Tepatnya di bagian atas kewanitaannya.Radit tidak tega meninggalkan Kayla sendiri, sehingga ia tidak bekerja. Radit mendelegasikan semua urusan pekerjaan pada Andrea. Walaupun nyebelin, tapi Andrea bisa diandalkan.Ryo dan teman-teman kantor Kayla tadi sudah datang membesuk. Begitu juga dengan bawahan Radit yang juga teman kantor Kayla dulu.Kayla masih terus merintih dan mengaduh-aduh. Ia mengerang sambil memegang perutnya. Sakitnya seperti prolaps uteri, serta nyeri dan menusuk di bagian vagina. Ia bahkan sampai berguling di tempat tidur sambil menahan rasa sakit yang berkepanjangan."Aku nggak kuat lagi, beb, rasanya kek mo mati. Dosaku apa sih, kok kayak gini banget?""Sabar ya, yang," kata Radit sambil mengusap-usap punggung Kayla."Kamu cuma bisa ngomong. Kamu nggak tau apa yang aku rasain," omel Kayla di sela rintihan."Iya, aku emang nggak ngerasain sakitnya seperti apa. Tapi kalau saja bisa, aku akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Penolakan

Pulang kerja sore ini Nabil tidak menemukan Dea di rumah. Nabil lalu menelfon istrinya itu berulang kali, namun tidak ada jawaban.Nabil kemudian berkeliling komplek perumahan, tapi ia tidak menemukan Dea.Dea pergi kemana?Nabil memukul stir. Ia panik, juga kesal. Kenapa Dea harus bersikap sebodoh ini?Hanya satu tempat yang belum didatangi Nabil di komplek ini. Lapangan bola. Siapa tahu Dea ada disana. Nabil pun berbelok menuju lapangan bola. Dan benar saja. Istrinya itu ada disana, tengah berdiri dan melamun sendiri. Nabil turun dari mobil dan menghampiri Dea. Perempuan itu memandangnya dengan tatapan kosong."Kamu ngapain disini? Ayo kita pulang!"Dea tidak menjawab, tapi pandangannya lurus menatap Nabil."Dea .... sayang .... " panggil Nabil sekali lagi."Saya mau disini dulu. Kamu pulang aja duluan.""Sebentar lagi malam. Kamu mau ngapain disini? Mau bunuh diri? Kenapa kamu tidak bunuh saja saya duluan biar saya tidak sengsara."Dea meneteskan air mata, dan membiarkannya mele
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

I Miss You

Sudah sejak kemarin aku tertawa lepas. Berpura-pura riang diatas galaunya pikiran. Berat betul menahan rindu pada manusia sepertimu. Mau sebesar apapun usahaku mengabaikan rasa, tetap saja rindu tidak pernah mau mengerti. Ia tak pernah sudi mengalah, bahkan untuk sedetik waktu. Sumpah, aku merindu.****************Sebenarnya Nabil tidak pergi dinas seperti yang dikatakannya pada Dea. Ia menginap di rumah papa. Nabil hanya ingin memberi Dea pelajaran dan ingin menyadarkan bahwa dia telah salah, terperosok pada kesedihan yang berlarut-larut. Nabil juga mematikan handphone agar Dea tidak bisa menghubunginya. Selain itu, Nabil juga ingin membuktikan apakah Dea mencintainya atau paling tidak menyimpan rasa padanya. Ia harap, kepergiannya ini bisa menjawab semua.* 'He doesn't answer my text.'Dua hari Nabil pergi. Akhirnya dia bisa dihubungi. Dea mengiriminya pesan, tapi setelah sekian jam berlalu, tetap tidak ada jawaban. Apakah ia harus mengiriminya pesan lagi? Sedangkan pesan sebelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Kejutan Tengah Malam

Nabil, katakan sekarang, atau tidak sama sekali! Hatinya memberi perintah. Jari-jari Nabil bergerak sendiri tanpa ia perintahkan. Dengan tangan gemetar ia mulai mengetik." I love you."Tiga kata itu cukup untuk mewakili perasaannya. Membebaskan hatinya yang selama ini terkurung dalam masa lalu. Ia harus pulang sekarang. Malam ini juga. Hatinya tak lagi bisa diajak berkompromi menunggu pagi.Nabil segera membereskan barang-barangnya dan memasukkannya dengan sembarangan ke dalam travel bag. Semua pakaiannya sudah kotor. Tidak ada yang tersisa selain baju dinas yang dipakainya tadi siang. Tidak mungkin ia pulang dengan bertelanjang dada begini. Akhirnya, Nabil terpaksa memakai baju dinasnya yang berwarna coklat."Mau balik ke kantor lagi?" Papa bertanya heran saat melihat Nabil keluar dari kamar dengan mengenakan pakaian kerja."Nggak, Pa, aku mau pulang," jawab Nabil seraya menunjukkan travel bag yang diseretnya dengan sebelah tangan.Papa tersenyum. "Jaga istri kamu baik-baik, ya,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Karma?

Beberapa hari belakangan Kayla tidak lagi merasakan sakit di perutnya. Ia sudah bisa beraktivitas dengan normal dan bekerja seperti biasa. Kendati demikian, Radit belum mengizinkannya berangkat sendiri. "Kay, saya ada kirim beberapa file ke email kamu, tolong di follow ups ya," perintah Ryo saat masuk ke ruangan kerja Kayla."Iya," jawab Kayla diikuti anggukan. Setelah Ryo keluar, Kayla segera memeriksa email dan melakukan apa yang diperintahkannya.Kayla membuka filling cabinet untuk mengambil binder yang berisi dokumen yang dibutuhkannya.Kayla membungkukkan badan karena letaknya ada di bagian paling bawah. Namun ketika ia akan kembali berdiri tegak, perutnya seperti ditusuk-tusuk. Rasa sakit itu kembali menyerangnya. Kayla tidak sanggup berdiri dan menopang tubuhnya. Ia merangkak menjangkau tas untuk mengambil handphone.Setelah mendapatkannya, Kayla menghubungi Ryo."Yo, tolong kesini, aku ... " Kayla tidak mampu melanjutkan kalimatnya karena serangan bertubi-tubi di perutnya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
34
DMCA.com Protection Status