Share

Should i be worried?

last update Last Updated: 2024-12-06 21:01:53

"Jadi kapan operasinya bisa dilakukan, dok?" Radit bertanya untuk memastikan.

Dokter melihat catatannya guna memeriksa jadwal.

"Nanti jam lima sore," katanya kemudian.

"Gimana, yang?" Radit meminta persetujuan Kayla.

"Aku belum siap," jawab Kayla lirih. Rasa takut, cemas, serta khawatir bersatu menguasai perasaannya.

"Yang, mau nggak mau kita harus hadapi. Semua ini demi kesehatan kamu juga. Jangan ditunda lagi. Aku nggak sanggup ngeliat kamu terus kesakitan. Sumpah, aku tersiksa ngeliat kamu nangis-nangis tapi nggak ada yang bisa aku lakukan."

"Tapi aku takut, beb."

Radit menggenggam tangan Kayla, lalu memberi pengertian.

"Yang, kamu dengar aku ya. Kamu harus yakin semua akan baik-baik aja. Jangan takut, tidak ada hal buruk yang akan terjadi."

"Iya, Bu Kayla, yang dibilang bapak benar. Ibu termasuk beruntung dan kuat. Buktinya ibu tidak sampai pingsan. Biasanya kalau sudah pecah, sangat jarang ada yang bisa bertahan," tutur dokter menambah keterangan.

Akhirnya dengan berat hati Kayl
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perselingkuhan Yang Manis   Pertemuan Yang Berkesan

    Operasi ektopik dan pengangkatan ovarium Kayla berjalan dengan lancar. Dan sekarang Kayla juga sudah sadar.Sebelum operasi tadi, dokter memberi opsi, anestesi spinal atau anestesi umum. Kayla menjatuhkan pilihannya pada opsi kedua. Selesai operasi, Kayla dipindahkan ke ruang pemulihan. Setelah dokter memastikan everything goes well, barulah Kayla dibawa ke kamar perawatan.Perlahan tapi pasti, pengaruh anestesi mulai hilang. Siksaan demi siksaan pasca operasi pun dimulai.Kayla meringis kesakitan saat merasakan bekas jahitan di perutnya berdenyut nyeri. Belum lagi punggung dan kepalanya yang terasa menusuk-nusuk. Tidak cukup sampai disitu, rasa mual juga belum mau pergi."Sabar, yang!" Hanya itu yang bisa dikatakan Radit. Bahkan dia merasa garing dengan kata-katanya sendiri."Kapan kita bisa pulang?" rengek Kayla sambil merintih."Kamu jangan mikirin pulang. Yang penting kamu pulih dulu.""Aduh, nyeri banget bebbb ...... " Radit mengusap-usap kepala Kayla penuh cinta. Sumpah, dia t

    Last Updated : 2024-12-06
  • Perselingkuhan Yang Manis   Percakapan Di Tempat Tidur

    Sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit hingga sampai ke rumah, Nabil menekuk wajah. Hatinya sungguh sakit oleh kata-kata Radit tadi. Oke, jika memang Kayla tidak mencintai dan terpaksa menikah dengan Nabil. Tapi tidak pernahkah Radit berpikir apa yang akan terjadi jika waktu itu Nabil tidak menikahi Kayla? Mungkin perempuan itu sudah menggembel di jalanan. Coba bayangkan, waktu itu Kayla tidak punya keluarga, tidak punya uang, tidak punya pekerjaan dan tidak punya tempat tinggal. Lalu Nabil hadir sebagai pahlawan. Jika memang Kayla tidak mencintai dan terpaksa menikah seharusnya simpan saja di dalam hati dan tidak perlu diucapkan, karena itu hanya akan membuat Nabil tersakiti."Bil ... " Dea menyentuh punggung Nabil yang berbaring resah membelakanginya.Nabil membalikkan badan hingga mereka saling bertatapan."Iya," jawabnya dengan suara berat."Ada masalah apa? Kenapa kamu diam saja sejak pulang dari rumah sakit tadi?" tanya Dea menggali informasi.Nabil menatap wajah Dea yang

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Menang Banyak

    "Beb, diluar tadi ngomong apa aja sama Nabil?" Kayla menodong dengan pertanyaan begitu Radit masuk."Ngomong biasa aja, yank," jawab Radit sambil duduk di pinggir tempat tidur."Tapi kayaknya Nabil tersinggung sama kata-kata kamu.""Tersinggung kenapa?""Aku nggak tahu, makanya tanya sama kamu.""Aku juga nggak tahu," jawab Radit sambil mengangkat bahu."Kamu jangan bohong, beb, aku tahu persis karakter Nabil seperti apa. Tadi aku ngeliat wajahnya berubah, terus dia buru-buru pulang.""Sayang, aku beneran nggak tahu. Serius. Eh, kaki kamu masih pegal-pegal nggak? Mau aku pijitin lagi?" ujar Radit mengalihkan pembicaraan."Nggak usah, rasanya udah agak mendingan," tolak Kayla."Yang, geser sana dong.""Ini tempat tidurnya cuma muat untuk satu orang, beb. Kamu tidur disana aja," Kayla menunjuk sebuah sofa yang berada di sudut ruangan."Ah, nggak mau. Aku maunya tidur sama kamu," Radit langsung merebahkan badan disamping Kayla.Kayla menggeser posisinya. Ada rasa hangat mengalir saat mer

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Olahraga Malam

    "Bil, kok saya pengen banget ya makan buah matoa?"Nabil yang sedang memasang tali sepatu, mengerutkan dahi. Ia pernah mendengar nama itu, tapi belum pernah melihatnya di daerah sini."Emangnya ada yang jual disini?" "Saya tidak tahu, tapi saya pengen banget," jawab Dea sambil mengusap-usap perutnya.Nabil menatap Dea dengan heran. Aneh. Tidak biasanya Dea seperti itu. Bahkan selama mereka menikah, Dea tidak pernah meminta apa pun padanya. Yaaaa, kecuali yang itu."Kamu ngidam ya?" tanya Nabil curiga."Saya tidak tahu, Bil. Tapi rasanya pengen banget."Nabil tersenyum. Dari tanda-tandanya, sepertinya Dea memang ngidam, layaknya wanita hamil pada umumnya."Iya, nanti pulang kerja saya beliin ya," janji Nabil."Harus ada ya, Bil," ucap Dea penuh penekanan."Iya, nanti saya usahain," jawab Nabil ragu. Ia merasa sedikit terbebani oleh kata-kata "harus ada" yang diucapkan Dea.Aduh ... Mau dicari dimana buah matoa yang diminta Dea?Nabil belum pernah melihat wujudnya secara langsung. Ia

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Demi Kamu

    Keinginan Dea untuk makan buah matoa masih berlanjut. Dan pagi itu ia kembali meminta Nabil untuk mencarikannya.Berhubung hari ini tanggal merah, Nabil punya lebih banyak waktu untuk "membolang". Tapi ia bingung harus mencarinya mulai darimana."Mendingan kamu ikut sekalian ya," ajak Nabil pada Dea. Jadi nanti Dea bisa membuktikan sendiri betapa sulit perjuangannya mendapatkan buah itu.Dea tidak menolak ajakan Nabil. Ia pun bersiap-siap, mandi, lalu berdandan senatural mungkin."Kita kemana dulu?" tanya Nabil meminta pendapat setelah mereka berada di dalam mobil."Terserah kamu aja," jawab Dea pasrah.Nabil memutar otak. Rasanya hampir semua toko, swalayan, pasar, bahkan penjual buah pinggir jalan sudah ia datangi. Dan hari ini ia memutuskan untuk mendatangi kembali tempat-tempat yang sudah pernah ia kunjungi sebelumnya. Semua semata-mata agar Dea percaya dan bisa melihat dengan matanya sendiri."Ini mas-mas yang kemarin kan?" kata seorang SPG saat Nabil mengunjungi sebuah swalayan

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Terjebak Dalam Kenangan

    "Aduh, capek banget," keluh Dea sambil merebahkan tubuh di kasur begitu mereka sampai di rumah.Nabil ikut berbaring disamping Dea. Jika dibandingkan dengan Dea, ia lebih lelah sebenarnya."Sekarang kamu istirahat ya.""Kamu mau kemana?" Dea bertanya saat melihat Nabil hendak beranjak."Saya mau mandi, gerah," jawab Nabil sambil membuka baju."Nanti aja ya, bareng saya," larang Dea menarik tangan Nabil.Nabil kembali berbaring di sebelah Dea. "Kenapa kamu suka sekali menggoda saya?" ujarnya kemudian."Sama suami sendiri apa salahnya? Daripada suami orang."Nabil tersenyum tipis, lalu memejamkan mata, berusaha untuk tidur."Bil, saya masih mau matoa." Suara Dea yang terdengar jelas di telinganya membuat Nabil kembali membuka mata. "Sayang, kita harus cari kemana lagi?""Saya juga nggak tahu, Bil, tapi saya pengen banget." "Nggak bisa diganti yang lain ya? Mangga atau rambutan misalnya.""Nggak bisa, saya maunya matoa." Suara Dea yang terdengar seperti rengekan membuat Nabil jadi fru

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Menggantung harapan.

    Setelah beberapa hari di rumah sakit, sekarang Kayla sudah kembali berada di rumah. Kondisinya berangsur pulih walau belum 100%.Sesekali ia meringis apabila merasa nyeri di bekas jahitan di bagian perutnya. Dan yang paling menyiksa adalah ketika ia batuk atau pun bersin."Yang, besok aku udah harus kerja. Aku udah lama nggak masuk kantor," kata Radit malam itu sambil menggenggam tangan Kayla."Santai ajalah, beb, kamu kan bossnya," timpal Kayla melihat wajah Radit yang gusar."Iya, sih. Tapi aku kan punya tugas dan tanggung jawab juga.""Ya udah, besok kamu bisa kerja. Aku akan baik-baik aja kok," ujar Kayla seolah mengerti kekhawatiran Radit.Walaupun Kayla sudah meyakinkannya, tapi Radit tetap merasa khawatir. Gimana nanti kalau Kayla butuh sesuatu dan ia tidak bisa sendiri? Atau gimana kalau tiba-tiba saja rasa sakit itu kembali menyerangnya?"Beb, kayaknya ada tamu deh," ujar Kayla pada Radit saat mendengar bunyi bel.Radit segera beranjak, keluar dari kamar menuju ruang depan.

    Last Updated : 2024-12-08
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kayla & Nabil Balikan

    Keesokan harinya, Nadin datang ke rumah Kayla. "Kejutan .... " seru Nadin saat Kayla baru saja membuka pintu."Haiii, tumben kesini, ayo masuk!"Nadin mengikuti langkah kecil Kayla masuk ke dalam rumah."Gimana, masih nyeri?" tanya Nadin setelah mereka duduk di sofa ruang tengah."Kadang-kadang emang masih terasa. Tapi udah agak lumayan.""Lama-lama juga bakalan hilang kok. Sabar ya, Kay."Nadin kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong yang dibawanya."Aku bawa ini nih, avocado cappuccino kesukaan kamu.""Wahhhh, makasih, Nad," ujar Kayla riang, tidak menyangka Nadin masih mengingat kesukaannya.Nadin mengangguk sambil menyeruput minumannya."Eh, kamu baru pulang kerja ya?" tanya Kayla.Nadin tersenyum tipis. "Iya, tadi aku langsung dari kantor. Ryo udah kasih tau kan kalo kita bakalan sekantor lagi?'"Udah, kemarin dia kesini. Nggak kebayang deh, kita bakalan bisa ngerumpi kayak dulu, gosipin cogan, trus hang out bareng. Aku kangen banget semua kebiasaan yang kita lakukan du

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status