Dengan langkah berat Radit menaiki tangga menuju kantornya di lantai dua. Begitu sampai, ia melihat ruangannya setengah terbuka. Mungkin Andrea sudah sampai, pikirnya.Ternyata dugaannya tidak salah. Andrea sudah duduk manis di kursi kerjanya. Tumpukan berkas-berkas tampak menggunung diatas mejanya.Dia tersenyum hangat menyambut kedatangan Radit."Pak, saya sudah bikinkan kopi untuk Bapak."Radit mengalihkan pandangan ke atas mejanya. Disana, sudah tersedia secangkir kopi yang masih mengeluarkan uap panas. "Saya lagi malas ngopi hari ini," kata Radit, menolak untuk meminum kopi buatan Andrea."Ih, Bapak kenapa sentimen gitu sama saya? Giliran saya yang buatin Bapak nggak mau minum," tukas Andrea tidak terima."Bukan gitu, Andrea. Ini bukan masalah siapa yang membuatkan, tapi saya lagi malas aja. Tadi di rumah saya juga nggak ngopi," kata Radit menjelaskan dan berharap Andrea tidak memaksanya lagi."Diminum aja kenapa sih, Pak! Nyenengin hati orang tu pahala lho!" Andrea masih bersik
Last Updated : 2024-12-03 Read more