/ Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / 챕터 61 - 챕터 70

Hasrat sang Konsultan Idaman의 모든 챕터: 챕터 61 - 챕터 70

164 챕터

Bab 61.

'Ngger Raden. Walau raga Raden yang dipakai oleh Ki Brajangkala, tapi pancaran benih yang keluar hakekatnya adalah benih Ki Brajangkala. Walaupun Ngger Raden juga bisa ikut merasakan puncak kenikmatan, yang dirasakan oleh Ki Brajangkala dalam olah asmaranya. Namun sejatinya benih Ki Brajangkala adalah benih gabuk (hampa/kosong), Ngger Raden. Jadi berapa kali pun Ki Brajangkala bersenggama dengan perempuan, maka perempuan itu tak akan pernah mengandung dari benihnya'. Ungkap Eyang guru sepuh, dengan wajah tersenyum menenangkan bathin Bimo. 'Terimakasih Eyang Guru sepuh. Kini Bimo mengerti dan menjadi tenang karenanya'. Bathin Bimo ucapkan terimakasihnya. 'Baiklah Ngger Raden Bimo. Baik-baiklah menjalani garis kehidupanmu, pastilah masih banyak 'gelombang-gelombang' masalah yang akan datang silih berganti '. Blaashp..! Sosok Eyang Guru sepuh Pranatha pun langsung lenyap, setelah dia mengabarkan hal yang sangat penting itu bagi Bimo. Tak lama kemudian Bimo pun menyudahi laku hen
last update최신 업데이트 : 2025-01-08
더 보기

Bab 62.

“Cepat buka ! Atau kutembak kalian dari sini !” seru sang pengetuk gerbang berkaos hitam itu. Nampak dia mengarahkan laras pistolnya ke arah 3 security, yang hanya berjarak 5 meteran itu. “Baik Pak, jangan tembak..! Kami buka.. kami buk..!” teriak gentar seorang security yang kurang nyali. Dia berpikir jarak 5 meter adalah jarak tembak yang sulit di hindari, dan salah satu dari mereka pasti akan tewas tertembak. Sementara itu penumpang dalam mobil sedan BMW putih, nampak tengah memanggil seseorang via ponselnya.Tuttt...Tuttt..! Klik.! "Ha-halo Pak Anton.” Sahut sang penerima yang terdengar gugup. “Aku sudah di pintumu Rahadian. Bukalah pintu gerbang rumahmu. Aku hanya ingin mengambil hakku.Kamu masih ingat kan perjanjian bermaterai kita semalam Rahadian ? Atau haruskah kubuka paksa gerbang rumahmu ?” ucap Anton dengan tenang, namun penuh intimidasi. “Ahh..! B-baik.. baik Pak Anton” ucap Rahadian gugup, dia sangat mengenal siapa Anton. Anton adalah tipe orang, yang bahkan bi
last update최신 업데이트 : 2025-01-08
더 보기

Bab 63.

"D-dia ada di kamarnya, di lantai dua Pak Anton..! Tapi bukankah Wulan tak ikut dalam pertaruhan kita Pak Anton,” sahut Rahadian gugup. “Tolong jangan berlagak bodoh Rahadian. Sudah jelas dalam perjanjian kita dikatakan, 'rumah dan seisinya' kecuali kau dan putrimu. Itu artinya, istrimu masuk dalam isi rumah ini Rahadian. Apakah masih kurang jelas ?” ucap Anton sambil tersenyum tenang. Merinding kuduk Rahadian, saat dia melihat senyum misterius Anton itu. “M-mengerti Pak Anton,” sahut Rahadian terbata gentar.“Sekarang, antarkan aku ke kamar bekas istrimu! Karena mulai saat ini, dia trlah menjadi milikku,” ucap Anton santai. “Jerry..!” seru Anton, pada orangnya yang berjaga di depan pintu rumah. “Siap Bos!” sahut Jerry, lalu dia pun berjalan mengikuti bosnya. Rahadian berjalan dengan langkah agak berat. Sakit sekali rasanya, mengetahui wanita yang disayanginya akan ‘dipakai’ oleh orang lain. “Heii..! Cepatlah! Jalanmu seperti keong saja!" Duk ! Bentak Jerry pada Rahadian, sam
last update최신 업데이트 : 2025-01-09
더 보기

Bab 64.

"Ahhs..!" terlepas sudah desahan kedua Wulan, tubuhnya nampak agak bergetar dengan pinggul kencangnya menyentak. Ya, sekuat-kuatnya Wulan bertahan dari rasa geli dan nikmat yang menderanya. Dia tetaplah wanita biasa, yang memiliki daya batasnya. Apalagi Anton memperlakukannya dengan sangat lembut. Maka secara perlahan, mulai runtuhlah pertahanan rasa malu pada Rahadian, dan juga gengsinya pada Anton. Sementara Anton mulai naik dan menyusuri buah kembar kenyal milik Wulan. Kedua buah kembar itu mencuat kencang menantang, dengan kemulusan kulit yang sempurna. Lidah Anton pun bermain di puncak buah kembar itu, menggigit kecil seraya menghisapnya. “Awhh..” Wulan kembali melepaskan lenguhan nikmat yang ketiga kalinya. Wulan terus berusaha sekuat daya, agar tak terlihat menikmati permainan lembut Anton pada tubuhnya. Namun sepertinya lisan Wulan berkata lain. Sementara Rahadian hanya menundukkan pandangannya ke bawah, sambil memejamkan matanya. Sakit, perih, marah, terluka, namun t
last update최신 업데이트 : 2025-01-09
더 보기

Bab 65.

"Ahks..!" Brugh..! Rahadian berseru keras, lalu ambruk ke lantai dengan mata berkunang-kunang. Beruntung dia tidak sampai pingsan. Tubuhnya lalu langsung diseret keluar kamar oleh Jerry. Dan tak lama kemudian. Nampak keluar dua sosok ayah dan anak, dari rumah mewah dan megah itu. Dua sosok yang adalah Rahadian dan putrinya Desi itu, mereka pergi tanpa membawa apapun. Mereka berjalan menjauhi rumah mereka sendiri. Karena mereka diancam akan ditembak, jika tak meninggalkan rumah itu. Judi..! Suatu permainan dan pertaruhan, yang bisa mengangkat derajat gembel menjadi sultan dalam semalam. Namun sebaliknya, judi juga bisa menjadikan seorang sultan menjadi gembel terendah. Hanya dalam waktu semalam.!Begitulah karma yang sedang dijalani Rahadian, akibat berjudi..!*** Sementara Bimo baru saja menyelesaikan acara makan siangnya. Ya siang itu Bimo memang sedang ingin makan di rumah makan 'Asri', yang hanya berjarak 100 meteran dari kediamannya itu. Rumah makan itu tak begitu rama
last update최신 업데이트 : 2025-01-09
더 보기

Bab 66.

“Sebentar Pak,” ucap Bimo, sambil menepuk pundak kanan Rahadian. Dan saat Rahadian menoleh ke kanan, tangan Bimo cepat sekali memasukkan uang 500 ribu ke saku piyama Rahadian. Sungguh gerakkan yang cepat sekali dari Bimo, hingga tak terasa oleh Rahadian. Bahkan si Bibi yang masih menatap mereka pun tak mengetahuinya. “Ya Mas, kenapa ?” tanya Rahadian agak bingung. Karena dia merasa tak mengenal Bimo. “Ahh, tak apa-apa Pak. Maaf saya kira Bapak orang yang saya kenal,” sahut Bimo tersenyum, sambil mengusap lembut kepala Desi. Rahadian dan putrinya kembali berjalan, meninggalkan rumah makan itu. Bimo pun kembali duduk di kursinya. Namun baru saja ia meneguk habis es teh manisnya, dan bermaksud kembali ke kediamannya.Tiinnnn... !! Ciiittttttttt..!! Daagh..! Bimo terkejut, saat sebuah sedan hitam terlihat melintas cepat di depan rumah makan. Lalu terdengar bunyi klakson panjang disertai rem mendecit dalam, dan suara hantaman keras. Brrrmmmm..!! Ngunnnggg !!” “Papahhhh..!!” Itu
last update최신 업데이트 : 2025-01-09
더 보기

Bab 67.

‘Syukurlah kau bisa ceria lagi Desi’, bathin Bimo senang. Bimo mengajak si gadis kecil itu ke minimarket terdekat di sekitar rumah sakit itu. Di sana Bimo membebaskan Desi, untuk memilih apa saja yang dia suka. Desi seperti menemukan kembali keceriaannya. Dia berjalan ke sana ke mari memilih camilan yang disukainya, dan roti mocca keju kegemaran ayahnya juga ikut diambilnya. Terakhir dia mengambil es krim rasa strawberry kesukaannya, dan rasa durian kesukaan ayahnya. Bimo hanya melihat saja tingkah anak itu sambil tersenyum geli, ‘anak pintar ingat orangtua’, pikir Bimo. 'Hmm..! Jahat sekali orang yang mengusir mereka begitu saja dari rumahnya. Tanpa dibolehkan membawa selembar pun pakaian mereka..!' bathin Bimo geram. Bimo bermaksud mengambilkan pakaian mereka, yang di tinggal begitu saja di rumah mereka. 'Kebetulan alamat mereka tak jauh dari rumahku. Baik, akan kusempatkan mampir ke rumah itu!' bathin Bimo bertekad. Ya, Bimo sempat melihat alamat yang tertera
last update최신 업데이트 : 2025-01-10
더 보기

Bab 68.

Klik..! "Ya, siapa..?" sahut Bimo. “Saya Bu Harti, pengelola panti Payung Ibu. Maaf sebelumnya, apakah saya sedang bicara dengan Mas Bimo..?” "Benar Bu Harti. Rasanya kita pernah bertemu di panti dulu. Bagaimana kabarnya panti dan adik-adik Bu..?" "Benar Mas Bimo. Rasanya ibu juga masih ingat denganmu yang datang bersama Maya. Karena ibu juga dapat nomormu ini dari Maya. Keadaan kami di panti saat ini sangat baik Mas Bimo. Terlebih setelah Mas Bimo menjadi donatur panti. Ibu sengaja menghubungimu, untuk mengucapkan langsung rasa terimakasih ibu, atas nama panti Payung Ibu. Mas Bimo, terimakasih sekali ya. Sekarang semua adik-adik panti sudah bersekolah, kondisi bangunan panti juga sudah rapih dan kuat kembali. Tsk, tsk..!Ibu dan adik-adik di panti ini hanya bisa mendoakan agar segala kebaikkan, kemudahan, dan keselamatan, selalu tercurah buat Mas Bimo. Aamiin.. Tsk, tsk..!" Terdengar suara isak tangis Bu Harti, saat dia mengucapkan terimakasih dan do'anya pada Bimo. Hal itu
last update최신 업데이트 : 2025-01-10
더 보기

Bab 69.

Mobil itu pun langsung melesat cepat menuju alamat yang disebutkan Bimo. Tak lama kemudian mobil Bimo sudah masuk ke jalan raya Flamboyan. "Kurangi kecepatan Pak Atmo. Kita mencari rumah nomor 7," ujar Bimo mengarahkan drivernya. Sementara hari sudah menjelang malam, adzan magribh pun baru saja berkumandang.Sementara itu Ratri dan Desi sudah sampai di depan pagar gerbang rumah kakaknya. Ratri menghentikan mobilnya, lalu ia turun mendekat ke pagar gerbang. Tampak rumah kakaknya agak gelap, hanya beberapa lampu saja yang dinyalakan di depan rumah. ‘Tidak seperti biasanya’, gumam bathin Ratri heran. “Hey..! Siapa kamu..?!” bentak seorang lelaki berkaos dan bercelana hitam, di pos jaga rumah. Di dalam pos itu nampak 3 orang lainnya, dengan seragam yang sama. “Kalian yang siapa..?! Aku mau bertemu Wulan kakakku..!” seru Ratri tak kalah set, bernyali juga dokter cantik yang satu ini. “Apa?! Cewek sialan..! Berani kau melawan kami..? Hahahaa..!" seru seorang di anatara mereka, samb
last update최신 업데이트 : 2025-01-10
더 보기

Bab 70.

“Tolongggg..!! Lepaskan ak..hhapphhh..! teriakkan Ratri terhenti di tengah jalan, karena seorang pengawal segera membekapnya. Namun teriakkan yang sekejap saja dari Ratri itu. Rupanya sudah sangat cukup bagi Bimo, yang pada saat itu mobilnya melintas tak jauh dari lokasi. Klekh.! Sethh.! Bimo langsung membuka pintu mobilnya dan melesat cepat kerahkan aji 'Bayu Lampah'nya. "Haahh..!" Ciitt..! Atmo terkejut bukan main, melihat Bimo bisa melesat keluar mobil begitu saja bagaikan hantu. Bimo melesat ringan melompati gerbang pagar, dan langsung mendarat di depan pos jaga. Taph..! “Heyy !! .... belum sempat seorang pengawal berkata..Bughk..! ... Daghk..!! Bimo langsung membagikan pukulan dan tendangan bertenaga dalamnya, pada keempat pengawal Anton itu.Bimo menendang belakang leher, memukul leher samping, menyikut ulu hati, dan terakhir menendang perut dengan siku dengkulnya. “Arghh..! Akhs..! ... Heghh !” seruan kaget dan kesakitan pun terdengar susul menyusul. Ke empat peng
last update최신 업데이트 : 2025-01-11
더 보기
이전
1
...
56789
...
17
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status