Home / Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Hasrat sang Konsultan Idaman: Chapter 41 - Chapter 50

62 Chapters

Bab 41. Permainan Di Bawah Meja

"B-baik Bu Silvia. Segera saya akan antarkan ke ruangan Ibu," sahut Tia sopan, seraya anggukkan kepalanya. Ya, memang Tia yang bertugas untuk mengantarkan makanan ke ruang Silvia. Tapi biasanya dia memang hanya mengantarkan makan siang, karena Silvia sudaah sarapan di rumah. "Jangan pakai bawang putih seperti biasa ya..!" seru tegas Silvia, seraya membalikkan tubuhnya dan berlalu menuju ke ruangannya. "Huhh..! Menyebalkan..!" desis Wanti kesal. "Jauh sekali dibanding Bu Devi!" seru berbisik Dino, yang juga tak suka dengan sikap arogan Silvia. Dengan agak tergesa, Tia pun mulai memasak nasi goreng spesial yang disukai Silvia. Dia memang juru masak andalan para OB di kantor itu.Sementara rekan-rekan di ruang OB pun auto bubar, karena mereka merasa sudah tak nyaman untuk berbicara di ruangan itu. Karena mereka takut ada inspeksi mendadak ke ruangan itu, atas perintah Silvia yang mereka benci. *** Silvia masuk ke ruang kerjanya yang menyatu dengan ruang kerja Direktur Utama perus
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 42. Kantor Kenangan Dan Curhat Devi

"Ahh..! P-panti..? Baiklah Bimo, sampai nanti ya." Klikh! Dan rasa simpati Devi pun makin besaar terhadap Bimo. Tak diduga sama sekali oleh Devi, jika Bimo adalah sosok yang peka dan dermawan terhadap anak panti. 'Mas Bimo. Kau benar-benar misteri terbesar dalam hidupku', bisik bathin Devi. Ya, kini Devi merasa kiranya sungguh pantas jika dia memanggil 'mas' pada Bimo mulai saat itu. Ketenangan sikap dan kedewasaan cara berpikir Bimo, benar-benar telah membuatnya merasa segan dan hormat pada pemuda itu. Dan tak lama kemudian sedan hitam berkelas milik Bimo pun masuk di area parkir kantor Devi. Nampak sosok Bimo keluar dari dalam mobil. Penampilan Bimo biasa saja, bahkan terkesan sederhana. Untuk kelas seorang konsultan pribadi yang bekerja pada calon orang nomor satu di Winata Group seperti Lidya. "Pak Atmo saya tinggal dulu ya. Pak Atmo bisa santai di kantin kantor, atau ke deretan warung di seberang kantor ini," ujar Bimo tersenyum. "Baik Mas Bimo. Silahkan," sahut Atmo ters
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 43. Kesepakatan Dan Tobat

"Tenanglah Devi. Tak ada masalah yang abadi, kita pasti akan melaluinya dan bertemu dengan masalah lainnya," ujar Bimo menenangkan Devi. "Itu benar Mas Bimo. Tapi bagaimana dengan kondisi Devi yang terdesak saat ini. Devi seolah tak diberi pilihan lain oleh orangtua Devi, selain menerima keinginan Pak Donald itu. Padahal Tony sendiri sampai saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit. Bagaimana bisa Pak Donald sudah berpikir, untuk menjodohkan Devi dan Tony..?" ujar Devi bernada resah dan juga kesal. "Baiklah Devi, biar kulihat sebentar ya," ujar Bimo tenng. Perlahan Bimo pejamkan kedua matanya. Dan... Ting..! Tiba-tiba melintas di bathin Bimo, sebuah gambaran sosok Tony yang terbaring di ranjang rumah sakit. Nampak jelas Tony tengah merintih-rintih kesakitan, sambil memanggil-manggil nama Devi. Nampak pula seorang wanita paruh baya yang menunggui Tony di ruangan itu. Wajah wanita itu nampak cemas dan prihatin menatap Tony.Dan Bimo langsung berkesimpulan, jika wanita itu ada
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 44. Memaafkan Dan Kedatangan

"Ahh..!" sentak Devi dan Paul bersamaan. Tentu saja mereka terkejut, mendengar pengakuan bersalah Luki terhadap Bimo.Hal yang menguatkan dugaan Devi, jika Luki kena tulah akibat perbuatannya pada Bimo selama ini. "Ahh..! Tentu Kak Luki. Aku sudah memaafkanmu kok," desah Bimo merasa iba sekali atas kondisi Luki. Nampak kedua tangan Luki diikat dengan kain ke pinggiran ranjang. Karena dicemaskan Dokter, dia akan menggaruk luka di wajahnya yang masih basah itu. Diam-diam Bimo juga merasa kasihan dengan ibu si Luki. Yang jadi ikut repot dan nampak lelah, menunggui putranya itu. Hal yang menguatkan tekat Bimo, untuk menarik amarah dan kebenciannya pada Luki. "Ahh..! T-terimakasih Bimo..! Rasa perihku mendadak agak berkurang kini. T-terimakasih..!" ucap Luki dengan rasa haru dan sepasang mata beriak basah. 'Ahh! Luki..! Rupanya kau punya kesalahan pada pemuda bernama Bimo itu', bathin sang Ibu. Dia menatap lekat Bimo, dan menemukan bahwa gestur Bimo adalah pemuda yang baik dan sopan.
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 45. Kabar Buruk Dan Cemburu

"A-apa Devi..?! K-kesepakatan apa maksudmu..?" seru terkejut Mira, merasa sangat penasaran. "Maksud Devi begini Tante. Maaf sebelumnya Tante. Jujur saja Devi tak bisa mencintai Tony. Dan Tante pasti mengerti, jika Devi tak ingin menjalani pernikahan dengan rasa terpaksa atau kepura-puraan. Namun Devi membawa Mas Bimo ini, sahabat Devi yang kiranya bisa mempercepat kesembuhan buat Tony. Asalkan Tante dan Om Donald berkenan membatalkan keinginan menjodohkan Devi dan Tony," ungkap Devi, berusaha tenang dalam menyampaikan hal itu. "Ahh..! Berarti k-kau menolak Tony, Devi..? Mengapa kau begitu sombong Devi..?! Perlukah ada rasa cinta, jika semua keinginan dan kebutuhanmu sebagai wanita akan terpenuhi oleh putraku Tony nantinya, Devi..? Ketahuilah, tante juga menikah dengan Donald tanpa dasar rasa cinta. Namun kau lihat kan..? Tante hidup bahagia dan rukun-rukun saja dengan Donald sampai sekarang. Dan lagi pula, Dokter terbaik di rumah sakit ini saja mengaku aneh dan heran, dengan luka
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 46. Sosok Dibalik Penculikkan

"Wah..! Tante Mira menghubungiku Mas Bimo..!" seru Devi dengan wajah agak tegang. Ya, Devi agak malas jika akan mendapatkan seruan dan umpatan dari Mira seperti di lobi rumah sakit tadi. "Hmm. Terima saja Devi. Percayalah kali ini keadaannya akan berbeda," ujar Bimo tenang. Dengan hati setengah ragu-ragu, akhirny Devi menerima panggilan Mira itu. Klikh! "Ya Tante..?" "Ahh..! Devi, maafkan sikap tante padamu dan juga Bimo. Kini kondisi luka-luka Tony benar-benar telah mengering. Tepat seperti yang dikatakan Bimo. Devi, sampaikanlah rasa terimakasih dan maaf tante pada Bimo ya. Tante juga sudah putuskan untuk membatalkan dan tak memaksa lagi perjodohanmu dengan Tony. Tony sedang tidur nyenyak sekali sekarang, Devi." "Wah..! Syukurlah Tante, Devi ikut senang mendengar kondisi Tony yang membaik. Semoga dia bisa cepat kembali ke rumah ya Tante." "Benar Devi. Tante merasa lelah sekali tiap hari harus sibuk sendiri bolak balik ke rumah sakit. Sementara Donald enggan bergantian menun
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 47. Dendam Dan Sugesti Batin

"Kyoshi. Kau tenanglah, setelah Katada memberikan apa yang kita minta. Maka Yuriko akan kuserahkan menjadi milikmu. Biar saja si Katada itu meratapi nasibnya sepanjang sisa hidupnya..! Hahahaa..!" seru tergelak Shanada, merasa puas dan di atas angin. "Baik Tuan Shanada..!" seru Kyoshi dengan hati berdebar tegang namun juga senang. Karena apalagi yang dibutuhkannya jika misi Shanada itu berhasil..? Tak ada..! Karena jelas Kyoshi akan mendapatkan imbalan uang yang nilainya fantastis, jabatan di Shanada Corp, dan juga Yuriko sebagai wanitanya..! "Baiklah..! Sekarang kembalilah kalian pada tugas masing-masing..! Aku ingin bersenang-senang..! Hahaha..!" seru Shanada, membubarkan pertemuan di ruang pribadinya itu. Dan ketiga orang selain Shanada pun keluar dari ruangan itu. 'Katada..! Mampuslah kau kali ini..! Dulu kau ambil wanitaku, maka sekaranglah saat kuambil semua yang kau miliki..! Hahahaa..!' bathin Shanada tergelak puas. *** Bimo baru saja makan malam bersama pak Adi dan ist
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 48. Pasangan Serasi

"Mah, kamu mau dibelikan apa buat camilan di rumah. Kita nonton film bareng di kamar ya nanti." "Hahh..! A-apa Pah..?! Ehh, iya.. iya Pah. Martabak Bundang saja Pah." Tentu saja Mira sungguh terperanjat heran dan kaget. Karena begitu tiba-tiba saja suaminya itu begitu perhatian, dan bahkan mengajaknya nonton film di kamar seperti dulu. "Ok Mah. Tunggu di rumah ya." Klikh! 'Ahh..! Luar biasa kau Bimo..! Ini pasti karena bantuanmu', bathin Mira teringat pada pemuda simpatik itu. Bip! Masuk notif chat dari nomor Bimo yang telah disimpan oleh Mira. Segera saja Mira membuka chat itu. Bimo : "Bagaimana Tante? Semoga sudah ada perubahan dengan Pak Donald ya." Mira tak membalas chat dari Bimo, namun dia langsung menelpon pemuda yang telah berjasa besar bagi rumah tangganya itu. Tutt.. Tuutt..! Klikh! "Ya Tante Mira." "Bimo, tante sangat berterimakasih padamu. Baru saja suamiku itu menghubungiku dan menjadi begitu perhatian padaku. Entah apa lagi yang harus kukatakan untuk menyata
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 49. Intimidasi Batas Waktu

"Pagi Mas Bimo. Maaf jika panggilan Devi mengganggu perjalanan Mas Bimo hari ini. Devi cuma mau tanya Mas, apakah Tante Mira mengirimkan sesuatu pada Mas Bimo?Soalnya semalam dia mendesak Devi, untuk mencari dan mengirimkan nomor rekening Mas Bimo padanya. Jadi terpaksa Devi meminta bantuan Pak Budi, untuk mengirimkan nomor rekening Mas Bimo." "Pagi juga Devi. Tak apa Devi. Tante Mira memang mentransfer sejumlah dana pada rekeningku. Mungkin itu sudah jadi tekadnya Devi. Biarkan sajalah." "Ahh, baik Mas Bimo. Devi hanya merasa perlu mengabarkan hal itu pada Mas. O ya, sekarang Mas Bimo berada di mana..?" "Aku sekarang sedang berada di lounge bandara bersama Lidya, Devi. Menunggu kesiapan pesawat untuk take off ke Pangje." "Ahh! Kalau begitu selamat jalan dan hati-hati di negeri orang ya Mas Bimo." "Baik Devi. Baik-baik juga di sana ya." Klikh! Bimo langsung menoleh ke arah Lidya, usai berbicara dengan Devi via ponselnya. Nampak Lidya cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 50. Datang Dan Terkepung

"Selamat datang Nona Lidya, Tuan..!" sapa lelaki berjas itu, seraya menundukkan badannya ke arah Lidya dan Bimo. "Terimakasih," ucap Lidya, seraya tersenyum dan anggukkan kepalanya. Sementara Bimo juga ikut tersenyum anggukkan kepala di sebelah Lidya. "Mari Nona, Tuan. Kita ke mobil," ucap pria itu, mempersilahkan Lidya dan Bimo mengikutinya menuju ke mobil penjemput. Dan nampaklah sebuah Toyota Century telah menanti Bimo dan Lidya. Bimo dan Lidya langsung dipersilahkan masuk oleh sang driver yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Sementara pria yang menjemput mereka tadi, masuk ke dalam mobil lainnya yang berada di belakang Toyota Century itu. Dan kedua mobil itu pun melaju keluar dari bandara menuju ke mansion Katada di Futako Tamagawa. *** Taph..!!Hisashi dan Sasaki tiba di sisi markas clan Yakuza Naga Besi pimpinan Shaburo. Nampak situasi di sekitar markas clan Yakuza itu cukup sepi, hanya nampak dua anggota yang berjaga di gerbang markas. Namun tentu saja hal itu tak
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status